Anda di halaman 1dari 2

1.

Apakah kesepakatan/perjanjian kedua belah pihak bisa dikatakan sebagai sumber


hukum? Jelakan !
Kesepakatan/perjanjian kedua belah pihak bisa dikatakan sebagai sumber hukum, karena
perjanjian merupakan kesepakatan antara subjek hukum (orang atau badan hukum)
mengenai sesuatu perbuatan hukum yang memberikan suatu akibat hukum yang
sebagaimana dimaksud pada pasal 1313 KUHperdata. Pasal 1313 KUHPerdata
menjelaskan bahwa suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau
lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih. Akibat perjanjian yang telah
memenuhi syarat-syarat sahnya perjanjian disebutkan dalam Pasal 1338 KUH Perdata
yang menyebutkan :
 Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya.
 Persetujuan-persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua
belah pihak atau karena alasan-alasan yang oleh undang undang dinyatakan cukup
untuk itu.
 Persetujuan-persetujuan hanya berlaku antara pihak-pihak yang membuatnya.
Dengan demikian perjanjian yang dibuat secara sah yaitu memenuhi syarat-syarat pasal
1320 KUH Perdata berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuat
perjanjian.
Contoh:
 Traktat
 Perjanjian Sewa Menyewa
 Perjanjian Kerja Sama
 Perjanjian Jual Beli, dsb

2. Jika kesepakatan/perjanjian kedua belah pihak tersebut sudah ditandatangani dan telah
berjalan, namun dikemudian hari ditemukan klausal yang merugikan salah satu pihak
bagaimana cara menyelesaikannya? Jelaskan menurut pendapat anda !
Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan membuat Addendum. Addendum
adalah dokumen perjanjian tambahan dalam sebuah perjanjian yang sudah ada, secara
fisik terpisah dari perjanjian utama tetapi secara hukum melekat pada perjanjian utama.
Jika kesepakatan/perjanjian kedua belah pihak sudah ditandatangani dan telah berjalan,
namun dikemudian hari ditemukan klausal yang merugikan salah satu pihak, maka
perjanjian tersebut dapat dimodifikasi, diklarifikasi, atau dibatalkan sebagian dari
perjanjian asli. Ada beberapa syarat agar addendum itu dianggap sah atau diakui oleh
undang-undang, seperti berikut
 Addendum disusun untuk menambahkan isi dokumen lama.
 Addendum perlu disetujui oleh kedua belah pihak. Apabila salah satu pihak tidak
menyetujui atau tidak mau menandatanganinya, addendum itu dinyatakan tidak sah.
 Apabila diperlukan, penandatanganan bisa dihadiri oleh saksi.

Anda mungkin juga menyukai