Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yunika Ayu DwiAstanti Santoso

NIM : 20220600004
Prodi : Hukum

TUGAS ILMU NEGARA

1. Jelaskan perbedaan antara kekuasaan dan kewibawaan!


Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku, sedangkan
Kewibawaan merupakan kekuatan yang memancar dalam diri seseorang karena kelebihan
yang dimilikinya sehingga mendatangkan kepatuhan tanpa paksaan kepadanya. Kedua
sifat tersebut erat hubungannya dengan cara sesorang untuk memimpin. Seorang
pemimpin pasti mempunyai kekuasaan untuk mengatur tetapi dia belum tentu memiliki
kewibawaan. Karena kewibawaan tersebut akan terlihat apabila seorang pemimpin
tersebut menggunakan kekuasaannya dengan baik dan bijaksana. Hal ini terlihat dalam
pengambilan keputusan. Apabila seorang pemimpin dapat mengsinergikan antara
kekuasaan yang dia miliki dengan kewenangan, dan dalam melakukan tindakan dia juga
melihat dari berbagai aspek kehidupan dan sudut pandang sehingga keputusan yang dia
ambilpun bijaksana demi terwujudnya tujuan bersama maka secara tidak langsung
kewibawaan tersebut akan terpancar dalam diri seorang pemimpin tersebut. Tidak hanya
dalam mengambil keputusan, kewibawaan seorang pemimpin dapat juga dilihat dari
bagaimana seorang pemimpin dapat mengendalikan dirinya terutama dalam
mengendalikan emosinya dalam menyelesaikan suatu masalah. Jadi, apabila seorang
pemimpin dapat melalui suatu proses dari mengedalikan diri sendiri hingga dapat
mengendalikan orang lain demi terwujudnya suatu keputusan bersama maka bisa
dikatakan pemimpin tersebut telah menggunakan kekuasaanya dengan baik dan dia
memiliki suatu kewibawaan yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap orang yang dipimpin.

2. Dilihat dari teori-teori kekuasaan yang ada, maka darimanakah kekuasaan yang ada di
Indonesia!
Indonesia saat ini menganut teori kekuasaan yang diungkapkan oleh Montesquieu yaitu
sistem pemerintahan Presidensil, dimana adanya pemisahan kekuasaan yaitu Eksekutif,
Legislatif dan Yudikatif yang berdasarkan prinsip “checks and balances”, ketentuan ini
tertuang dalam konstitusi, namun tetap diperlukan langkah penyempurnaan, terutama
pengaturan atas pembatasan kekuasaan dan wewenang yang jelas antara ketiga lembaga
Negara tersebut. Secara teoritis kewenangan lembaga-lembaga negara di Indonesia
mengarah pada sistem pemerintahan presidensil, namun kemudian secara praktek dalam
menjalankan fungsi dan kewenangan, lembaga negara tidak mencerminkan bahwa sistem
pemerintahan Indonesia menganut pemisahan kekuasaan yang ada dalam sistem
pemerintahan presidensil akan tetapi lebih dekat pada sistem pembagian kekuasaan.
Sehingga ketentuan yang diterapkan berdasarkan UUD 1945 diperlukan kembali upaya
penyempurnaan, agar secara konsepsional dan prakteknya dapat berjalan secara ideal.

3. Teori Kedaulatan apakah yang dianut Indonesia?


Indonesia diketahui menganut teori kedaulatan rakyat, dapat dilihat di dalam Pancasila
sila ke-4 yang isinya adalah ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”. Bukti lain bahwa kedaulatan berada di tangan
rakyat dapat yaitu ada di dalam isi Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4, yang
perumusannya sebagai berikut:
”Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Pada alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 tersebut, secara tersurat menunjukkan bahwa
negara Indonesia adalah penganut jenis kedaulatan rakyat, sehingga kesimpulannya
bahwa negara Indonesia termasuk penganut teori kedaulatan rakyat. Rakyat memiliki
kekuasaan yang tertinggi dalam negara, tetapi pelaksanaanya diatur oleh undang-undang
dasar.

Anda mungkin juga menyukai