Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Sistem Administrasi Negara Republik
Indonesia
Disusun oleh
Laelatusaadah 213522023
Jurusan
Administrasi Negara A1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "hubungan
teori kedaulatan rakyat dengan demokrasi".Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena
itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara
berada di tangan rakyat. Teori ini berusaha mengimbangi kekuasaan tunggal raja
atau pemimpin agama. Dengan demikian, teori kedaulatan rakyat menyatakan
bahwa Teori ini menjadi dasar dari negara-negara demokrasi. Dari berbagai teori
yang berkembang, maka pembahasan dalam penulisan hukum ini terfokus pada teori
kedaulatan rakyat yang merupakan kembangan lebih lanjut dari teori hukum alam
yang dipelopori oleh Johannes Althusius, dimana teori ini menyatakan bahwa
kedaulatan atau kekuasaan tertinggi (staat sovereiniteit) dipegang oleh rakyat.
Rakyat sebagaimana dimaksud oleh Rousseau bukanlah penjumlahan dari individu -
individu,melainkan sebuah kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu, yang
mempunyai kehendak yang tercermin dalam perjanjian masyarakat. Kehendak inilah
yang disebut kehendak umum ( volonte generale)adalah kehendak di atas segala
kehendak dalam negara. Kehendak ini pula dalam pelaksanaannya menghendaki
keterlibatan rakyat. Setiap negara pasti akan memilih teori kedaulatan yang sesuai
dengan karakteristik dan ideologi dari negara itu sendiri.Setiap teori kedaulatan
selalu berfungsi untuk mensejahterakan masyarakat,walaupun ada teori yang sangat
rentan memunculkan pemerintahan yang otoriter.
Sebagai sebuah negara hukum, Indonesia memiliki landasan konstitusi yang hingga
kini masih digunakan sebagai rujukan dalam menjalankan pemerintahan, yaitu
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang sering disingkat
menjadi UUD 1945. Sebagai sebuah negara hukum, Indonesia merupakan penganut
hukum positif yang salah benarnya suatu tindakan harus sesuai dengan apa yang
kemudian tertulis dalam sebuah kitab undang-undang. Indonesia juga merupakan
negara kesatuan yang berbentuk Republik, berdasarkan atas hukum, yang kekuasaan
tertinggi dalam negara berada di tangan rakyat. Kedaulatan yang sesungguhnya
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (demokrasi). Pelaksanaan
kedaulatan rakyat tersebut disalurkan dan diselenggarakan menurut prosedur
konstitusional, yang diatur di dalam UndangUndang Dasar 1945, sebagai peraturan
dasar atau konstitusi yang merumuskan dan mengatur sistem ketatanegaraan dan
tata cara pelaksanaan pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedaulatan merupakan ciri pengakuan tertinggi negara terhadap eksistensi hak dan
kewajiban individu -individu dalam posisinya sebagai rakyat dalam suatu negara.
Suatu negara hukum ( demokrasi) pada saat yang bersamaan menganut asas
kedaulatan rakyat dan berprinsipkan demokrasi. Hal tersebut dilandasi pengertian
bahwa dengan dianutnya kedaulatan rakyat,maka rakyat sebagai pemegang
kedaulatan menjalankan konsekuensi untuk membentuk pemerintahan (role the
government) dan menentukan atau memilih individu-individu sebagai wakil rakyat
untuk menjalankan kekuasaan tersebut melalui pemilihan berkala yang kompetitif.
Demokrasi tidak hanya bersegi politis saja, melainkan harus dimengerti sebagai
konsekuensi kedaulatan rakyat dalam berbagai bidang untuk ikut berpartisipasi
menentukan jalannya pemerintahan, walaupun memang dalam ranah hukum tata
negara dan politik lebih mengedepankan pembahasan -pembahasan seputar
demokrasi politik saja. Kedaulatan rakyat dan demokrasi bagaikan dua sisi mata uang
yang tidak terpisahkan, dimana keduanya saling bersinergi dalam suatu sistem
pemerintahan sebagai sarana kontrol terhadap penjabaran kekuasaan dalam negara.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Miriam Budiardjo
2. Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmadja mengungkapkan bahwa kedaulatan adalah suatu sifat yang
pasti yang dimiliki oleh suatu negara, sehingga negara tersebut menjadi berdaulat.
Akan tetapi suatu kedaulatan itu hanya dapat digunakan di dalam negara saja atau
bisa dikatakan bahwa kedaulatan itu dibatasi oleh batas-batas wilayah negara. Hal ini
dikarenakan setiap negara mempunyai kedaulatannya masing-masing yang tidak bisa
diganggu oleh negara lain.
3. Jean Bodin
Jean Bodin mengatakan bahwa kedaulatan terbagi menjadu dua bagian yaitu
“kedaulatan ke dalam” dan “kedaulatan ke luar”. Adapun arti kedaulatan ke dalam
adalah kedaulatan negara yang di mana negara (pemerintahan) mengatur semua
urusan dalam negeri. Oleh karena itu, pada “kedaulatan ke dalam” ini tidak boleh
ada campur tangan orang lain. Sementara itu, “kedaulatan ke luar” adalah
kedaulatan negara yang di mana negara (pemerintahan) sangat berperan dalam
melakukan hubungan dengan negara lain atau bisa dibilang sebagai melakukan
hubungan internasional. Setiap keputusan yang diambil dari hubungan internasional
harus berdasarkan kesepakatan bersama dari kedua negara ataulebih. Kedaulatan
yang ada pada suatu negara sangat berkaitan dengan awal terbentuknyasuatu
negara.
Teori kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi yang dihadapkan pada rakyat dan
negara tanpa adanya pembatas dari hukum. Sebelum mengenal dan mengetahui
tentang Teori kedaulatan rakyat ada beberapa jenis dari Teori kedaulatan itu sendiri,
yaitu teori:
1. Teori kedaulatan Tuhan
Jenis teori kedaulatan yang pertama adalah teori kedaulatan Tuhan. Teori
kedaulatan Tuhan adalah teori yang menjelaskan bahwa kekuasaan tertinggi di
dalam sebuah negara berasal dari Tuhan. Setiap hal akan bersumber dari ajaran
Tuhan yang kemudian diberikan pada pemimpin negara. Setiap aturan-aturan yang
dibuat oleh pemimpin negara dipercaya oleh warga negaranya berasal dari Tuhan.
Dikarenakan pemimpin negara yang memimpin negara dengan kedaulatan Tuhan
dipercaya sebagai utusan atau dari Tuhan. Pemimpin negara itu dianggap memiliki
kemampuan memegang kekuasaan dan berperan menjadi utusan Tuhan di dunia ini.
Teori kedaulatan raja adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada pada
raja. Raja sangat berperan penting dalam membuat aturan dan mengatur warga
negaranya. Pentingnya Peraturan dilakukan oleh raja karena untuk sejahtera warga
negaranya, sehingga negara mampu berdiri dengan kuat dan kokoh. Suatu negara
yang menganut kedaulatan raja dapat dikatakan sebagai negara monarki.
Pada teori ini, negara mempunyai hak untuk membuat suatu aturan hukum yang
berfungsi untuk menjaga keteraturan yang ada di dalam suatu negara. Pada aturan
hukum berdasarkan teori kedaulatan negara adalah negara memiliki kedudukan
tertinggi daripada aturan hukum, dikarenakan hukum adalah sesuatu aturan yang
dibuat oleh negara.
Teori kedaulatan rakyat adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat. Kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat,namun negara dipimpin oleh seorang pemimpin negara dan yang
menjalankan sistem pemerintahan yang diwakilkan oleh wakil rakyat. Para wakil
rakyat itu berada di suatu lembaga eksekutif dan lembaga legislatif. Paham negara
hukum tidak dapat dipisahkan dari paham kerakyatan, sebab pada akhirnya hukum
yang mengatur dan membatasi kekuasaan negara atau pemerintah diartikan sebagai
hukum yang dibuat atas dasar kekuasaan atau kedaulatan rakyat. Setiap pemimpin
negara dan wakil rakyat akan dipilih oleh rakyat. Karena pemimpin dan wakil rakyat
dipilih oleh rakyat, maka mereka harus melindungi hak-hak rakyat dan selalu
mendengarkan aspirasi rakyat ketika membuat suatu kebijakan atau aturan negara.
Negara-negara yang menganut kedaulatan rakyat ini sering dikenal sebagai negara
demokrasi. Pada negara demokrasi ini, warga negara berhak melakukan protes jika
kebijakan atau aturan yang dibuat oleh negara tidak sesuai dengan aspirasi rakyat
atau hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Oleh karena itu, kedaulatan
rakyat membawa konsekuensi, bahwa rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Kedaulatan rakyat dianggap sebagai hal, di mana kehendak rakyat adalah satu-
satunya sumber kekuasaan bagi pemerintah. Maka dari itu legitimasi kekuasaan
pemerintah adalah berasal dari rakyat.Sehingga segala aspek penyelenggaraan
pemerintahan seharusnya melibatkan rakyat atau setidaknya tidak menciderai
kepentingan dan nurani rakyat. Teori kedaulatan rakyat dipelopori oleh :
John Locke, Locke mengungkapkan bahwa kekuasaan negara berasal dari perjanjian
masyarakat, di mana masyarakat menyerahkan hak-haknya kepada pemerintah
sedangkan pemerintah akan mengembalikan hak tersebut dan melaksanakan
kewajibannya dalam bentuk peraturan perundang-undangan John Locke
menyatakan bahwa terbentuknya negara didasarkan pada asas pactum unionis dan
pactum subjectionis. Pactum unionis adalah perjanjian antarindividu untuk
membentuk negara, sedangkan pactum subjectionis adalah perjanjian antara
individu dan negara yang dibentuk. Perjanjian tersebut menentukan bahwa individu
memberikan mandat kepada negara atau pemerintah. Mandat rakyat diberikan agar
pemerintah mendapat kekuasaan dalam mengelola negara berdasarkan konstitusi
yang ditetapkan dalam pactum subjectionis.
2.3 DEMOKRASI
Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak
yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui
perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan adanya
praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.Landasan demokrasi mencakup
kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan berbicara, inklusivitas
dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak
suara, kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk
hidup, kebebasan, dan kaum minoritas. Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya
ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan
keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu
semua warga negara berperan langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan
pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih
merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara
tidak langsung melalui perwakilan; yang disebut demokrasi tidak langsung. Prof. Dr.
Jimly Asshiddiqie, S.H. dalam buku Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia
menjelaskan sifat demokratis adalah dianut dan dipraktikkannya prinsip demokrasi
atau kedaulatan rakyat yang menjamin peran serta masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan kenegaraan, sehingga setiap peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan dan ditegakkan mencerminkan perasaan keadilan yang
hidup di tengah masyarakat.
Sedangkan isi pasal 1 ayat (2) UUD 45 hasil amandemen adalah sebagai berikut:
Teori kedaulatan rakyat menjadi cikal bakal berdirinya sistem demokrasi Modern, di
mana kekuasaan dibagi menjadi tiga bagian yang berbeda. Hal ini dinyatakan oleh
Montesqiue dalam Trias Politika yang berisi Sebagai berikut:
1) Kekuasaan Legislatif
Kekuasaan ini berfungsi untuk menyusun dan menetapka Undang-undang
dalam suatu negara. Idealnya, orang-orang yang berada di kekuasaan ini
adalah orang-orang yang dekat dengan rakyat.Diperlukan orang-orang yang
benar-benar memahami apa maunya rakyat, penyebab keresahan rakyat,
kebahagiaan rakyat, cita-cita rakyat, dan apa yang menjadi keluhan Rakyat.
Dengan kedekatannya dengan rakyat tersebut, mereka dapat menyusun dan
merancang undang-undang yang dapat melindungi dan memfasilitasi
kepentingan rakyat. Regulasi yang dicanangkan merupakan kkebijakan-
kebijaka yang meciptakan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Dengan
demikian, Rakyat-rakyat benar memiliki Kedaulatan.Lembaga yang
memegang kekuasaan legislatif di Indonesia adalah sebagai berikut:
MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Tugas dari MPR adalah merubah
dan menetapkan UUD,melantik presiden dan wakil presiden,dan
memberhentikan presiden dan wakil presiden sesuai UUD yang berlaku.
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) memiliki tugas untuk menetapkan
rancangan undang-undang (RUU), menetapkan rancangan anggaran
pendapatan dan belanja negara (RAPBN) bersama presiden, serta
mengawasi jalannya roda pemerintahan agar tidak menyalahi amanat
dari rakyat.
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) DPD mengembang amant dari rakyat
untuk mengajukan RUU kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi
daerah (otoda) setempat, ikut mengkaji secara mendalam undang-
undang yang berkaitan dengan otoda, memberikan saran dan masukan
kepada DPR atas RUU pendidikan, pajak, dan agama, serta mengawasi
pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan otoda.
Demokrasi berasal dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Jika rakyat yang
memberikan kekuasaan sudah tidak berkehendak, maka mereka berhak mengganti
kekuasaan sesuai dengan kehendak mereka untuk kebaikan mereka oleh diri mereka
Sendiri.
Teori Kedaulatan Rakyat Dapat Dicapai dengan pemilu yang jujur, Bersih, dan adil
(juberdil) sehingga Orang-orang dipilih rakyat Merupakan Orang-orang Yang
Memang sesuai dengan kehendak Rakyat, bukan dengan kecurangan.
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi dalam suatu negara
berada di tangan rakyat. Teori ini berusaha mengimbangi kekuasaan tunggal raja
atau pemimpin agama. Dengan demikian, teori kedaulatan rakyat menyatakan
bahwa Teori ini menjadi dasar dari negara-negara demokrasi.
3.2 Saran
Teori kedaulatan rakyat menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi negara ada ditangan
rakyat dan ini merupakan dasar dari demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Dengan demikian kami berharap negara yaitu pemerintahan bisa benar-
benar merelasikan pernyataan tersebut dan lebih mementingkan dan memahami
keinginan rakyat, cita-cita rakyat, kebahagiaan rakyat, kelurahan dan keresahan
rakyat untuk mencapai kesejahteraan dalam rakyat dan menjalin kedekatan antara
penguasa ( pemerintahan ) dengan rakyatnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/teori-kedaulatan-rakyat/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/03/131540969/demokrasi-
sebagai-bentuk-kedaulatan-rakyat?page=all
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori_kedaulatan_rakyat
https://www.orami.co.id/magazine/kedaulatan-rakyat