Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PEMERINTAH DAN KEDAULATAN

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 B:

Ketua: Oksen Mala

Anggota: Vidya M. Saleh Pipa

Nurdiya Yai

Suad Pawane

Paulina Lahu

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASIFIK MOROTAI

TAHUN AJARAN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt tuhan maha esa, atas berkat
rahmat dan hidayahnya karena atas lindungan dan bimbingannya yang tak terhingga
sampai hari ini. Muda-mudahan dengan lindungan dan petunjuknya saja, kami dapat
kesempatan yang baik utamanya kekuatan dan kesehatan dalam usaha membuat
malakah tentang PEMERINTAH DAN KEDAULATAN.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini. Adalah untuk menambah wawasan


sekaligus menjadi pembelajaran bagi kita semua, dan yang paling utama adalah bahwa
kita sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kritik dan saran selalu
kami harapkan agar kedepannya bisa menjadi rekomendasi untuk memperbaiki
makalah ini. Ketika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini kami memohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah

BAB II : PEMBAHASAN
A. Istilah dan pengertian kedaulatan
B. Pengertian kedaulatan rakyat
C. Kedaulatan kedalam dan kedaulatan keluar
D. Macam-macam kedaulatan
E. Kedaulatan yang dianut oleh negara Indonesia dan dasar
hukumnya

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kehidupan negara pada prinsipnya sama dengan kehidupan keluarga. Negara yaitu
suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang yang mempunyai tujuan
hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang
lain. Dalam suatu negara mempunyai ciri, pertanda, atau atribut hukum yang disebut
dengan kedaulatan (sovereigniteit).

Kedaulatan bagi sebuah negara adalah sangat penting sekali. Negara yang sudah
merdeka berarti itu sudah memiliki kedaulatan, oleh karena kemerdekaan adalah hak
setiap bangsa di dunia dan merupakan hak asazi setiap manusia di dunia. Bangsa
Indonesia mengutuk dan anti penjajahan seperti yang ditegaskan dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alinea pertama.

Kedaulatan rakyat memberi gambaran, bahwa rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi


dalam setiap kehidupannya dalam bermasyarakat dan bernegara. Penyelenggaraan
pemerintahan negara berdasarkan kedaulatan rakyat tersebut akan terlihat dalam
sistem pemerintahan Indonesia. Dalam sistem pemerintahan Indonesia akan
tergambarkan peran lembaga negara sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.

B. Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Kedaulatan?


2. Apa Pengertian Kedaulatan Rakyat?
3. Apa Kedaulatan Kedalam dan Kedaulatan Keluar?
4. Apa saja Macam- macam Kedaulatan?
5. Apa Kedaulatan yang Dianut oleh Negara Indonesia dan dasar Hukumnya?
BAB II PEMBAHASAN

A. Istilah dan Pengertian Kedaulatan

Kedaulatan merupakan hasil terjemahan dari kata “sovereignty” (bahasa inggris), “


souverainete” (bahasa prancis), “sovranus” (bahasa italia). Istilah ini diturunkan dari
kata latin “superanus” yang berarti yang tertinggi. Para pemikir Negara dan hokum
pada abad pertengahan, menggunakan makna “superanus” dengan istilah “ summa
potestas” atau “ plenitudo potestatis” yang artinya “kedaulatan tertinggi dari suatu
kesatuan politik”

Jean Bodin (1530- 1596) merupakan bapak ajaran kedaulatan atau peletak dasar
kedaulatan, menurut Jean Bodin, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi terhadap para
warga Negara dan rakyatnya,tanpa ada suatu pembatasan apapun dari undang-
undang.

Kedaulatan menurut Jean Bodin adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat hokum
didalam suatu Negara yang sifatnya*:

Tunggal; berarti bahwa di dalam Negara itu tidak ada kekuasaan lainnya lagi yang
berhak menentukan atau membuat undang-undang atau hukum.

Asli; berarti bahwa kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain

Abadi; berarti bahwa yang mempunyai kekuasaan tertinggi atau kedaulatan itu adalah
Negara

Tidak dapat dibagi-bagi; berarti bahwa kedaulatan itu tidak dapat diserahkan kepada
orang atau badan lain, baik sebagian maupun seluruhnya.

Kedaulatan adalah kekuasaaan yang tertinggi dalam setiap Negara. Kedaulatan tidak
mengizinkan adanya saingan. Kedaulatan tidak mengenal batas, karena membatasi
kedaulatan berarti adanya kedaulatan yang lebih tinggi. Kedaulatan itu lengkap,
sempurna, karena tidak ada manusia dan organisasi yang diperkecualikan dari
kekuasaan yang berdaulat.

B. Pengertian Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan rakyat mengandung arti, bahwa yang terbaik dalam masyarakat ialah yang
dianggap baik oleh semua orang yang meruoakan rakyat. Pengertian kedaulatan adalah
: kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang undang dan melaksanakannya
dengan semua cara yang tersedia. Oleh karena itu, kedaulatan
rakyat membawa konsekuensi, bahwa rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kedaulatan rakyat berarti juga, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Pemerintah dari rakyat berati mereka yang duduk sebagai penyelenggara
pemerintah terdiri atas rakyat itu sendiri dan memperoleh dukungan rakyat.
Pemerintah oleh rakyat mengandung pengertian, bahwa pemerintah yang ada
diselenggrakan dan dilakukan oleh rakyat sendiri baik melalui demokrasi langsung
maupun demokrasi perwakilan.

C. Kedaulatan Kedalam dan Kedaulatan Keluar

a. Kedaulatan Kedalam

Kedaulatan kedalam artinya pemerintah (negara) mempunyai kekuasaan untuk


mengatur kehidupan negara melalui lembaga negara atau alat perlengkapan negara
yang diperlukan untuk itu. Kedaulatan kedalam nampak pada tujuan negara seperti
yang ada dalam pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan kedilan sosial

Dari penjelasan tentang kedaulatan kedalam dapat disimpulkan bahwa, Negara


Indonesia memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan rakyat Indonesia,
menyejahterakan rakyat Indonesia, dengan segenap kemampuannya tanpa campur
tangan negara lain. Misalnya menentukan pendidikan yang cocok untuk bangsa
Indonesia, ekonomi, politik yang cocok untuk bangsa Indonesia, dan lainya.

b. Kedaulatan Keluar

Kedaulatan keluar mengandung pengertian kekuasaan untuk mengadakan hubungan


atau kerjasama dengan negara lain. Hubungan dan kerjasama ini tentu saja untuk
kepentingan nasional. Ini berarti pula bahwa negara Indonesia mempunyai kedudukan
yang sederajat dengan negara lain. Kedaulatan keluar ini nampak pada Pembukaan
UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945, yaitu:

Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan


keadilan social

Pasal 11 ayat (1), berbunyi : Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang,
membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain.

Pasal 13 ayat (1), berbunyi : Presiden mengangkat duta dan konsul


D. Macam- macam Kedaulatan

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam Negara, dan untuk mengetahui siapakah
pemegang kedaulatan itu, maka kedaulatan dapat dikelompokkan kedalam beberapa
teori kedaulatan yakni :

1. Kedaulatan Tuhan

Teori kedaulatan Tuhan menurut sejarahnya berkembang pada zaman abad


pertengahan, yaitu antara abad ke-5 sampai abad ke-15. Didalam perkembangannya
teori ini sangat erat hubungannya dengan perkembangan agama baru yang timbul
pada saat itu yaitu agama Kristen, yang kemudian dioraganisasi dalam satu organisasi
keagamaan, yaitu gereja yang dikepalai seorang paus. Tokoh-tokoh penganut teokrasi
antara lain; Agustinus, Thomas Aquinas, dan Marsillius.

Sedangkan, menurut Ahmad Azhar Basyir, predikat teokrasi tidak dapat diterima
sebab islam tidak mengenal adanya kekuasaan Negara yang menerima limpahan dari
Tuhan,. menurutnya kekuasaan Negara berasal dari umat dan penguasanya
bertanggung jawab kepada umat**. Menurut ajaran islam, kedaulatan hanya milik
Allah semata, dan hanya Dia-lah pemberi hukum. Dalam Negara Islam, organisasi-
organisasi politik itu disebut khilafah.Manusia merupakan khalifah Tuhan di muka
bumi dan memiliki tugas untuk melaksanakan dan menegakkan perintah dari
pemegang kedaulatan.

2. Kedaulatan Raja

Kedaulatan raja (the kings of souveregnty) berarti dalam Negara itu, yang berdaulat
adalah raja, raja dianggap sebagai orang yang suci,bijaksana sehingga dianggap
berbeda dengan rakyat (warga negaranya) meskipun sama- sama manusia. Posisi raja
dalam hal ini adalah sangat kuat dan tidak ada yang menandingi pada saat itu.

Menurut Marsilius, kekuasaan tertinggi dalam Negara berada di tangan raja, karena
raja adalah wakil Tuhan atau semacam diberi amanah dari Tuhan untuk berkuasa atas
rakyat dan berhak melakukan apa saja karena menurutnya semua tindakannya itu
sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan. bahkan raja merasa berkuasa menetapkan
kepercayaan atau agama yang harus dianut oleh rakyatnya atau warga negaranya.

Kekuasaan mutlak yang ada pada raja, sehingga terjadi penyelewengan kekuasaan
kedalamtyranny. Seperti yang terjadi di Prancis pada masa pemerintahan raja Louis IV
yang menyatakan “Negara adalah saya (I’etat cest moi)”. Pada saat itu banyak keluarga
raja yang berpesta pora diatas kesengsaraan rakyat, yang menyebabkan rakyat tidak
lagi percaya pada kekuasaan tertinggi yang berada ditangan raja.

Kemudian rakyat mulai memberontak terhadap kekuasaan raja dan mulai menyadari
kekuatannya sendiri sebagai “rakyat” yang beridentitas dan berhak.
3. Kedaulatan Negara

Dalam teori kedaulatan Negara (staatssouvereniteit) ini menganggap Negara sebagai


suatu “rechtsperson” atau “badan hokum” yang dianggap memiliki berbagai hak dan
kewajiban serta dapat melakukan perbuatan atau tindakan hukum, tidak
ubahnyaseperti juga seorang “natuurlijkpersoon” yang menjadi pendukung hak dan
kewajiban yang sekaligus dapat melakukan perbuatan atau tindakan hukum. Negara
sebagai badan hokum inilah yang memiliki kekuasaan tertinggi didalam kehidupan
manusia sebagai anggota masyarakat Menurut Georg Jellineck yang menciptakan
hukum bukan tuhan dan bukan pula raja, tetapi Negara. Adanya hukum karena adanya
Negara. Jellineck juga mengatakan bahwa hokum merupakan penjelmaan dari
kemauan Negara. Negara adalah satu-satunya sumber hokum. Oleh sebab itu,
kekuasaan tertinggi harus dimiliki oleh Negara.

Namun ada pula yang beranggapan bahwa kedaulatan Negara merupakan kelanjutan
dari kedaulatan raja, dimana pada pelaksanaanya yang menjadi penguasa atau yang
memegang kekuasaan dalam suatu Negara adalah raja sendiri, seperti yang disebut
dengan ajaran “verkulpringstheorie” yang artinnya Negara menjelma dalam tubuh raja.

Penganut teori kedaulatan Negara ini antara lain Jean Bodin dan Georg Jellineck.

4. Kedaulatan Rakyat

Menurut teori kedaulatan hukum atau rechts-souvereiniteit, kekuasaan tertinggi di


dalam suatu Negara itu adalah hukum itu sendiri. Karena itu baik raja atau penguasa
maupun rakyat atau warga Negaranya, bahkan Negara itu sendiri semuanya tunduk
kepada hukum. Semua sikap, tingkah laku, dan perbuatannya harus sesuai atau
menurut hukum.

Kemudian terjadi pertentangan diantara para ahli penganut paham berbeda yakni
antara Krabbeyang menganut teori kedaulatan hukum dengan Jellineck yang
menganut paham kedaulatan Negara. Jellineck mengemukakan teorinya
“selbstbindung” yang isinya antara lain bahwa Negara harus tunduk secara sukarela
kepada hukum.

Kemudian Krabbe yang menganut aliran historis yang pelopori oleh Von savigny, yang
mengatakan bahwa “hukum timbul bersama kesadaran hukum masyarakat. Hukum
tidak tumbuh dari kehendak atau kemauan Negara, maka berlakunya hukum terlepas
dari kemauan Negara.” Alasan ini dikemukakan sebbagai jawaban, bahwa kalau benar
Negara yang berkuasa, apa sebabnya Negara itu patuh kepada hokum dan dapat
dihukum. Bukankah Negara berkuasa membuat undang-undang ? bagaimana mungkin
Negara yang berkuasa secara sukarela mengikat dirinya dengan undang-undang itu.

5. Kedaulatan Rakyat

Kedaulatan rakyat( popular sovereignty) dimaksudkan kekuasaan rakyat sebagai


tandingan atau imbangan terhadap kekuasaan penguasa tunggal atau yang berkuasa.
Ajaran kedaulatan rakyat mensyaratkan adanya pemilihan umum yang menghasilkan
dewan-dewan rakyat yang mewakili rakyat dan yang dipilih langsung atau tidak
langsung oleh warga Negara.

Paham kedaulatan rakyat itu sudah dikemukakan oleh kaum monarchomachen seperti
Marsilio, William Ockham, Buchanan, Hotman dan lain-lain. Mereka inilah yang mula-
mula sekali mengemukakan ajaran bahwa, rakyatlah yang berdaulat penuh dan bukan
raja, karena raja berkuasa atas persetujuan rakyat. Ajaran kaum monarchomachen ini
kemudian dilanjutkan oleh John Locke dan kemudian J.J Rousseau.

Menurut Locke, memang rakyat menyerahkan kekuasaan-kekuasaannya kepada


Negara. Dengan demikian Negara memiliki kekuasaan yang besar. Tetapi kekuasaan ini
ada batasnya, yang melekat padanya ketika manusia itu lahir. Hak ini sudah ada
sebelum Negara terbentuk . karena itu, Negara tidak bisa mengambil atau mengurangi
hak alamiah itu.

E. Kedaulatan yang Dianut oleh Negara Indonesia dan dasar Hukumnya

Berdasarkan uraian tentang jenis kedaulatan seperti yang telah di jelaskan, Bangsa
Indonesia diketahui menganut kedaulatan rakyat. Dasar dari penjelasan tersebut,
dapat dilihat di dalam Pancasila sila ke-4. Isinya adalah ”Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”.

Bukti lain bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dapat kita temukan di dalam isi
Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4, yang perumusannya sebagai berikut:

”….. maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
undang Dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Bagaimana di dalam pasal-pasal UUD 1945? Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 2,
ditegaskan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-undang Dasar.

Berdasarkan uraian tentang kedaulatan rakyat tersebut, jelaslah bahwa negara kita
termasuk penganut teori kedaulatan rakyat. Rakyat memiliki kekuasaan yang tertinggi
dalam negara, tetapi pelaksanaanya diatur oleh undang-undang dasar.

Selain dari penganut jenis kedaulatan rakyat, ternyata UUD Negara RI Tahun 1945, juga
menganut jenis kedaulatan hukum. Hal tersebut dapat ditemukan di dalam pasal 1
ayat 3 UUD 1945, isinya adalah negara Indonesia adalah negara hukum. Artinya
negara kita bukan negara kekuasaan. Bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diatur menurut hukum yang
berlaku. Misalnya peraturan berlalu lintas di jalan raya diatur oleh peraturan lalu lintas.
Menebang pohoh dihutan diatur oleh peraturan, supaya tidak terjadi penggundulan
hutan yang berakibat banjir, dan contoh lainnya. batas itu adalah hak alamiah dari
manusia,

Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 juga merupakan dasar bahwa negara kita menganut
kedaulatan hukum isi lengkapnya adalah segala warga negara bersamaan
kedudukkanya dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan dengan tidak ada kecualinya. Maknanya bahwa setiap warga negara
yang ada di wilayah negara kita kedudukan sama di dalam hukum, jika melanggar
hukum siapapun akan mendapat sanksi. Misalnya rakyat biasa, atau anak pejabat jika
mereka melanggar harus diberikan sanksi, mungkin berupa kurungan (penjara) atau
dikenakan denda.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Polemik tentang siapakah sebenarnya pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu


Negara, masih menjadi perdebatan para ahli, dengan mempertahankan argument
masing-masing yang kemudian menjadi tombak lahirnya berbagai teori mengenai
kedaulatan (kekuasaan tertinggi dalam negara). Kedaulatan yang menurut istilah yang
berarti kekuasaan tertinggi dari suatu kesatuan politik atau menurut Jean Bodin
kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat hukum didalam suatu Negara
yang bersifat: tunggal yang berarti bahwa hanya negaralah yang memiliki,asli yang
berarti kekuasaan yang tidak berasal dari kekuasaan lain, kemudian, abadi yang berarti
memiliki kekuasaan tertinggi dan abadi, serta tidak dapat dibagi-bagi yang berarti
bahwa kedaulataan itu tidak dapat diserah terimahkan baik sebagian maupun
seluruhnya
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=istilah+dan+pengertian+kedaulatan&hl=id-
ID&sxsrf.

https://www.google.com/search?hl=id-ID&ie=UTF-8&source=crhome&q=Pengertian
%20kedaulatan%20rakyat

https://www.google.com/search?
q=kedaulatan+kedalam+dan+kedaulatan+keluar&oq=kedaulatan+kedalam+dan+kedaul
atan+keluar&aqs

www.google.com/search?
q=macam+macam+kedaulatan&oq=macam+macam+kedaulatan&aqs+chrome

https://www.google.com/search?
q=kedaulatan+yang+dianut+oleh+negara+Indonesia+dan+dasar+hukumnya&oq=kedaul
atan+yang+dianut+negara+Indonesia+dan+dasar+hukunya&aqs=chrome
.

Anda mungkin juga menyukai