Anda di halaman 1dari 8

Makalah Pancasila

Etika Politik Dalam Konteks Pancasila

Disusun Oleh :
1. Ifan Wahyu Pranata D. ( 181020700002 )
2. Fajar Alifka Hadi ( 181020700045 )
3. Dzati Fauziyah ( 181020700050 )
4. M. Rendy Firmansyah ( 181020700063 )
5. M. Rizal Arifin ( 181020700069 )
6. M. Kharis Alwi ( 181020700072 )
7. Nailatul Muflihatin Nafisah ( 181020700129 )

Prodi.Teknik Industri
Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo


Tahun 2018

Pancasila dalam Konteks Etika Politik


A. Latar Belakang
Pancasila sebagai lima dasar negara, pedoman atau ideologi, dan juga sebagai
tolak ukur untuk mebangun Indonesia agar menjadi negara yang mandiri dan
berkedaulatan.Tidak lain dengan kehidupan berpolitik serta bermoral atau beretika dalam
bermasyarakat. Kesadaran masyarakan tentang beretika (bermoral) sangatlah penting.
Dan kesadaran itu akan timbul ketika nilai – nilai dalam pancasila itu sendiri diyakini
kebenarannya dan dapat diamalkan kedalam norma – norma yang diberlakukan di
Indonesia. Baik norma hukum, moral, dan norma kenegaraan lainnya. Dalam pengertian
inilah, pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia.

Jika membicarakan masalah etika dalam bermoral tentunya akan berhubungan


langsung dalam hukum yang tedapat di Indonesia, hukum – hukum yang mengikat
tersebut sudah dijelaskan dalam UUD 1945, dimana Undang -Undang dasar sendiri
berkedudukan sebagai penegas dari Pancasila itu sendiri. Sedangkan pembahasan
tentang politik dalam negeri tentunya akan mengundang perhatian bagi sebagian
masyarakat, dikarenakan masalah politik ini menyangkut kebijaksanaan yang diperlukan
dalam suatu kekuasaan dan kewenangan yang akan dipakai dalam menyelesaikan segala
konflik yang terjadi dalam negeri.

Mengingat situasi politik yang terjadi di Indonesia saat ini cukup


memprihatinkan. Berbagai perilaku buruk para politisi negeri saat ini dalam membangun
Lembaga politik dan pemerintahan telah dipandang sangat buruk oleh rakyatnya. Dan
etika dalam berpolitik sangat perlu untuk diperbaiki oleh generasi muda dalam hidup
berbangsa dan bernegara untuk masa depan masyarakat Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui serta mengerti tentang nilai – nilai yang terkandung dalam
pembahasan etika politik dalam konteks pancasila, dibutuhkan sebuah pemahaman –
pemahaman sebagai berikut :

1. Apa pengertian etika?


2. Apa pengertian politik?
3. Apa pengertian etika politik?
4. Bagaimana pengertian serta hubungan antara nilai, moral, dan norma?
5. Nilai – nilai apa saja yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber etika
politik?
C. Pembahasan

1. Apa pengertian etika?


Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa
kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil
sikap yang bertanggung – jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral
(Suseno, 1987). Etika juga dapat diartikan sebagai suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran – ajaran dan pandangan – pandangan moral. Jadi bisa di
simpulkan bahwa pengertian etika adalah suatu peraturan atau norma yang bias di
gunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan sifat yang
baik dan buruk yang di lakukan oleh seseorang serta merupakan suatu kewajiban
dan tanggung jawab.

Etika juga memilik pengertian ilmu tentang kesusilaan yang menentukan


bagimana sepatutunya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut
aturan aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar.

2. Apa pengertian politik?

Politik yaitu usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan


bentuk kebaikan Bersama-sama Politik juga dapat diartikan sebagai proses
pembentukan serta pembagian kekuasaan dalam pemerintahanan dan masyarakat
untuk terwujudnya sebuah keputusan yang ditujukan untuk kesejahteraan Negara
serta ketatanegaraannya

3. Apa itu etika politik?

Etika politik termasuk dalam kelompok ketika social yang biasanya


membahas norma” moral yang seharusnya menimbulkan tindakan antar manusia,
dan semua itu adalah kewajiban manusia untuk bergandegan dengan kenyataan
bahwa ia merupakan makhluk sosial. Etika pun juga tidak memaksa kan sistem
normative sebagai dasar negara. Etika bersifat reflektif yakni memberikan
sumbangan pemikiran tentang masalah kehidupan dapat di hadapi, tetapi tidak
menawarkan tentang bagainmana cara memecahkannya.

Indonesia adalah Negara yang berpegang teguh pada Pancasila dan


Undang – Undang Dasar 1945 yang dijadikan sebagai pedoman untuk
menjalankan aturan – aturan yang telah diberlakukan dalam tatanan
pemerintahannya. Terdapat system pemerintahan yang diberlakukan di Indonesia
dalam sebuah konteks bernama “Trias Politica” ( Pembagian Kekuasaan ).
Konsep dasar dalam suatu pemerintahan yang menggunakan system ini
adalah mencegah satu orang atau sebuah kelompok mendapatkan kekuasaan yang
banyak. Hal ini dilakukan gar pembagian kekuasaan dalam tatanan pemerintahan
tidak disalah gunakan antara Kekuasaan Eksekutif, Kekuasaan Legislatif, dan
Kekuasaan Yudikatif.

A. Kekuasaan Eksekutif

Kekuasaan Eksekutif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan


pelaksanaan Undang Undang Dasar 1945. Kekuasaan ini dipegang atau
dilaksanakan oleh Kepala Negara atau Presiden dan dibantu dengan Wakil
Presiden dan para menterinya. Bisa dikatakan Kekuasaan Eksekutif itu
bentuk penyelenggaraan dari kebutuhan negara. Dalam negara demokrasi,
kebutuhan tersebut disalurkan kepada badan pembentuk Undang – Undang
Dasar 1945. Sedangkan, tugas utama dari Kekuasaan Eksekutif sendiri
ialah menjalankan Undang – Undang Dasar 1945 yang sudah ditetapkan
oleh Kekuasaan Legislatif. Selain dapat menjalankan pemerintahan,
Kekuasaan Eksekutif dapat digunakan untuk menjalin hubungan antar
negara dan pen-stabil negara.

Dengan presiden menjadi pemimpin kekuasaan eksekutif,


kekuasaan eksekutif memiliki beberapa kewenangan sebagai berikut :

1. Mengangkat duta dan konsultan negara.


2. Menempatkan duta negara lain.
3. Pemberian grasi dan rehabilitasi.
4. Pemberian amnesti dan abolisi.
5. Memberikan tanda jasa dan gelar kehormatan pada warga negara
yang berhasil mencapai sesuatu yang mengharumkan nama negara.
B. Kekuasaan Legislatif

Kekuasaan Legislatif memiliki fungsi sebagai pembuat Undang –


Undang Dasar 1945 dan menjadi pengawas terhadap Lembaga
Eksekutif agar semua tindakan yang dilakukan Lembaga Eksekutif
sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Di Indonesia,
Kekuasaan Legislatif dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat
(Indonesia). Lembaga ini di pilih melalui mekanisme pemilihan umum
yang diadakan secara periodic (terus – menerus) dan berasal dari
partai-partai politik.
C. Kekuasaan Yudikatif

Kekuasaan yudikatif disebut juga dengan kekuasaan kehakiman


yang di maksud disini adalah kekuasaan untuk menyelengarakan
keadilan atau hukum. Peran Lembaga Yudikatif adalah sebagai
pengadil atas pelanggaran Undang – Undang Dasar 1945. Lembaga ini
juga berperan sebagai pengawal serta pemantau jalanya undang-
undang atau penegak hukum di Indonesia seperti Mahkamah Agung
dan Mahkamah Konstitusi. Kekuasaan Yudikatif berhak menafsirkan
isi dari Undang – Undang Dasar 1945 atau memberi sanksi atas semua
pelanggaran.

Fungsi – fungsi Yudikatif dapat dikelompokkan kedalam masalah


hukum criminal dan hukum sipil (pernikahan, perceraian, warisan,
perwatakan anak).

4. Bagaimana pengertian serta hubungan antara nilai, moral, dan norma?

Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang diinginkan oleh manusia.


Oleh karena itu nilai harus diwujudkan dalam kehidupan sehari – hari. Moral itu
sendiri berarti kelakuan atau tingkah laku. Setiap manusia dalam tindakan dan
tingkah laku perbuatan digerakkan oleh nilai-nilai. Semua tingkah laku perbuatan
manusia harus berpedoman pada norma-norma kehidupan, seperti norma hukum,
norma kesopanan, norma kesusilaan, norma kejujuran dan lain sebagainya.
Dengan demikian, hubungan nilai, moral, dan norma adalah nilai merupakan suatu
keharusan, berupa ide dan ide ini memberi pedoman, ukuran bagi manusia,
pedoman/ukuran ini berupa norma.

5. Nilai – nilai apa saja yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber
etika politik?

Dalam menjalankan negara, etika politik kekuaasaan negara dijalankan


sesuai dengan asas hukum, dan dilaksanakan dengan berdasarkan moral. Oleh
karna itu etika politik negara indonesia mengacu pada nilai nilai pancasila sebagai
berikut

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Nilai nilai ketuhanan yang terkandung dalam agama yang dianut negara
indonesia mengandung nilai yang mengayomi, meliputi dan menjiwai keempat
sila yang lainya .yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
termasuk politik negara harus dijiwai nilai nilai ketuhanan yang maha esa. Oleh
karna itu, etika politik yang dilandasi dengan ketuhanan yang maha esa
menempatkan fungsi kontrol bahwa ada tuhan yang selalu menjadi nilai nilai
spiritual dalam bertindak dan berperilaku sehingga tidak terjadi penyalahgunaan,
penyelewengan kekuasaan dan politik.

2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Hakikat sila kemanusian yang terdapat pada pembukaan UUD 1945 alenia
pertama yang berbunyi ‘’ bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan prikemanusiaan dan prikeadilan’’ sila kedua ini menjelaskan moral
kemanusiaan dalam penyelenggaraan negara agar warga negara memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang leluhur dan memegang cita cita moral rakyat yang
leluhur.

3. Sila Persatuan Indonesia

Penyelenggaraan negara harus selalu didasari asas persatuan, setiap


kebijakan yang ditetapkan tidak ditujukan untuk memecah belah bangsa tetapi
untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.sesuai dengan pembukaan
UUD 1945 alenia keempat yang berbunyi ‘’kemudian dari pada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan indonesia yang melindungi segenap bangsa
indonesia dan seluruh tumpah dara indonesia ..’’

4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan


Dalam Permusyawaratan / Perwakilan

Sila ini menegaskan bahwa negara berasal dari rakyat , segala kebijakan
dan kekuasaan untuk rakyat. Sila ini memberikan legitimasi demokrasi dimana
segala kebijakan, kewenangan dan kekuasaan harus sesuai dengan kehendak
rakyat. Sesuia dengan UUD 1945 alenia keempat yang berbunyi ‘’…maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia, yang berkedaulatan rakyat..’’

Dengan demikian rakyat juga dituntut untuk menjadi warga negara yang
bijaksana, yang paham akan hak dan kewajibanya.

5. Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia adalah tujuan
dalam kehidupan negara yang menunjukan setiap warga negara indonesia berhak
mendapatkan perlakuan adil dalam bidang politik,hukum, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan. Oleh karna itu, kehidupan dan penyelenggaraan negara harus
berdasarkan hukum yang berlaku.
D. Kesimpulan
1. Pancasila merupakan (falsafah) sumber dari segala norma -norma.
2. Etika ialah ilmu yang membicarakan suatu hakikat yang berlaku bagi tindakan manusia
yang membincangkan masalah yang bersangkutan dengan predikat tindak Susila.
3. Hubungan terancang dari nilai, norma dan moral tersebut terwujud dalam suatu tingkah
laku dalam kehidupan manusia.

Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa Pancasila telah menjadi sumber dari segala
sumber hukum serta norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita mengamalkannya dalam
kehidupan sehari – hari kita, maka secara tidak langsung perilaku yang kita perbuat akan sesuai
dengan sila – sila dalam Pancasila. Kita tidak akan melanggar aturan – aturan yang telah
diberlakukan di dalam Undang – Undang Dasar 1945 yang berpedoman pada Pancasila itu
sendiri. Dan secara tidak langsung para politisi di Indonesia yang telah melakukan tindakan yang
buruk tidak akan memperkeruh keadaan yang terjadi di Indonesia. Maka dari itu sangatlah
penting bagi kita untuk mengamalkan sila – sila yang terkandung dlam Pancasila itu di kegiatan
(aktifitas) yang kita lakukan sehari – hari.
Daftar Pustaka

 https://guruppkn.com/hubungan-nilai-norma-dan-moral.
 http://www.academia.edu/5299055/Pancasila_Sebagai_Etika_Politik
 https://www.researchgate.net/profile/Eko_Handoyo4/publication/317345960_Etika_
Politik_el_Juni_2017pdf/links/5935416345851553b6f16579/Etika-Politik-el-Juni-
2017pdf.pdf
 http://rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36631/bab-04-
pancasila-sebagai-etika-politik.pdf
 https://media.neliti.com/media/publications/232229-pendidikan-dan-etika-berpolitik-
5b930b03.pdf
 https://www.scribd.com/doc/91388576/Pancasila-Sebagai-Etika-Politik
 http://karyatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/PANCASILA-SEBAGAI-
SISTEM-ETIKA-POLITIK.docx
 http://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/download/580/390
 http://www.academia.edu/9573035/TRIAS_POLITIKA

Anda mungkin juga menyukai