Anda di halaman 1dari 9

NAMA : I NYOMAN FERDI ARIYANTO

NIM : 838169078

JAWABAN NOMOR 1

Statistika merupakan salah satu ilmu matematika yang mempelajari tentang pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data. Statistika banyak dipakai di perusahaan asuransi,
salah satunya untuk menentukan besar premi dalam polis asuransi. Setiap pemegang asuransi
wajib membayar iuran yang disebut dengan premi. Premi yang dibayarkan sesuai dengan
nilai pertanggungan yang ia peroleh.

Di sini, perusahaan asuransi menggunakan statistika agar besar premi sesuai dengan nilai
pertanggungan yang bisa diberikan kepada pemegang asuransi. Dengan begitu, kedua belah
pihak sama-sama mendapat keuntungan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, statistika tidak hanya mengumpulkan dan
mengolah, tapi juga menyajikan data. Statistika juga menggunakan beberapa ukuran
penyebaran data dalam mengolah data. Hari ini, kita akan membahas jenis-jenis penyajian
serta ukuran penyebaran data dalam statistika.

Jenis Penyajian Data

Jenis-jenis penyajian data dalam statistika meliputi tabel distribusi frekuensi, histogram,
poligon, dan ogive.

Bentuk penyajian data yang pertama adalah menggunakan tabel distribusi frekuensi. Sesuai
dengan namanya, kita menggunakan tabel untuk menampilkan jenis dan jumlah data yang
diperoleh. Tabel distribusi frekuensi juga memiliki beberapa jenis, yaitu tabel distribusi
frekuensi data tunggal dan data berkelompok.

(Baca juga: Dua Pengukuran Data dalam Statistika)

Tabel distribusi frekuensi data tunggal digunakan untuk menyajikan data yang sedikit,
setidaknya lebih kecil dari 30 data. Contoh penyajian data menggunakan tabel distribusi
frekuensi data tunggal adalah sebagai berikut.

Data di bawah ini adalah nilai ulangan dari 30 siswa. Sajikan ke dalam tabel distribusi
frekuensi data tunggal!
4 8 7 9 10 3 4 6 7 6 5 7 7 8 9 6 6 8 7 9 4 5 6 7 8 10 4 5 6 7

Jika kita perhatikan, nilai ulangan terendah yang didapatkan adalah 3, sementara nilai
tertinggi adalah 10. Kemudian dari nilai-nilai tersebut, dihitung berapa siswa yang
memperolehnya. Untuk nilai 3, misalnya, hanya 1 siswa. Untuk nilai 4, terdapat 4 siswa, dan
seterusnya. Angka tersebut kemudian kita sajikan ke dalam tabel seperti berikut ini.

Jenis tabel distribusi frekuensi selanjutnya adalah tabel distribusi frekuensi data
berkelompok. Tabel ini digunakan untuk menyajikan data yang banyak, yaitu di atas 30 data.
Mari kita simak contoh di bawah ini.

Berikut adalah data tinggi tanaman cabai (dalam milimeter) pada suatu perkebunan cabai.
Sajikan data tersebut ke dalam tabel distribusi data berkelompok!

123 131 120 128 126 124 125 122

121 126 124 123 122 120 125 126

123 123 134 125 125 126 128 135

120 126 124 133 126 127 123 126

122 125 123 132 124 132 128 124

Berbeda dengan data tunggal, di sini kita harus menghitung banyak kelas dan panjang kelas
yang akan ditampilkan ke dalam tabel. Menggunakan data di atas, berikut adalah
perhitungannya.
Banyak data (n) = 40

Tinggi maksimum (xmax) = 135

Tinggi minimum (xmin) = 120

Jangkauan (J) = xmax  – xmin = 135 – 120 = 15

Banyak kelas (k) = 1 + 3,3logn = 1 + 3,3log40 = 6,2868… ≈ k = 6

Panjang kelas (c) = J/k=15/6=2,5 ≈ c = 3

Dari hasil tersebut, kita dapat menampilkan tabel distribusi data kelompok sebagai berikut.

Dari hasil tersebut, kita dapat menampilkan tabel distribusi data kelompok sebagai berikut.

Selanjutnya, kita akan membahas jenis penyajian data berkelompok lain, yaitu dalam bentuk
histogram, poligon frekuensi, dan ogive. Perhatikan tabel frekuensi di bawah ini yang berisi
informasi berat badan dari 80 anggota klub olahraga.
Untuk menyajikan data menggunakan grafik histogram, kita membuat diagram kartesius
terlebih dahulu. Sumbu x menunjukkan batas atas dan bawah dari tiap kelas, sementara
sumbu y menunjukkan frekuensi.
Berbeda dengan histogram, grafik poligon frekuensi menggunakan nilai tengah dari interval
kelas dan menampilkannya dengan garis-garis sesuai frekuensi.
Terakhir, penyajian data menggunakan kurva frekuensi kumulatif atau ogive positif. Pertama-
tama, tandai nilai frekuensi kumulatif masing-masing kelas interval pada sumbu y.
Kemudian, tandai koordinat titik sesuai dengan pasangan batas atas kelas interval dan
frekuensi kumulatif. Hubungkan titik-titik tersebut menjadi kurva halus.

Ukuran Penyebaran Data

Dalam statistika, terdapat dua jenis pengukuran data, yaitu ukuran pemusatan data dan ukuran
penyebaran data. Apa sih penjelasan dan perbedaannya?

Ukuran pemusatan data adalah nilai yang menyatakan letak data. Dalam ukuran pemusatan
data, terdapat rata-rata atau mean, modus, dan median.

Rata-rata atau mean adalah hasil bagi antara jumlah semua data pengamatan dengan banyak
data. Mean dapat kita rumuskan sebagai berikut.
Mean=(Jumlah semua data)/(Banyak data)

Supaya lebih paham, ayo kita kerjakan soal contoh berikut. Jumlah jam dalam seminggu yang
dibutuhkan oleh 5 orang untuk kegiatan sosial di lingkungannya adalah 10, 7, 13, 20, dan 15
jam. Tentukan rata-rata jumlah jam dalam seminggu yang mereka gunakan untuk kegiatan
sosial!

Berdasarkan soal di atas, kita dapat memasukkan angka-angka ke dalam rumus sebagai
berikut.

Mean=(10+7+13+20+15)/5=65/5=13

Artinya, rata-rata jumlah jam yang mereka gunakan untuk kegiatan sosial adalah 13 jam.

Selain rata-rata atau mean, ada juga modus. Modus adalah nilai yang paling sering muncul
dalam sebuah data. Mari perhatikan contoh soal berikut.

Di bawah ini adalah data berat badan (dalam kilogram) dari beberapa murid kelas 7.
Tentukan modus data tersebut!

32, 35, 33, 32, 34, 31, 35, 35, 31, 34, 35, 31

Pertama-tama, kita harus menghitung berapa kali tiap nilai muncul dalam data. Berdasarkan
data tersebut, kita mendapatkan 31 (x3), 32 (x2), 33 (x1), 34 (x2), dan 35 (x4). Karena 35
paling sering muncul, maka modus dari data di atas adalah 35.

Jenis ukuran pemusatan data yang terakhir adalah median. Median membagi data menjadi
dua bagian sama banyak, sehingga median adalah nilai tengah dari data yang sudah terurut.

Untuk menentukan median, pertama-tama kita harus mengurutkan semua data dalam urutan
turun atau naik. Kedua, tentukan banyak data dan simbolkan sebagai “n”. Jika n ganjil, rumus
yang kita gunakan adalah sebagai berikut.

Median=data ke-((n+1)/2)

Sementara itu jika n genap, kita menggunakan rumus di bawah ini.

Median=(data ke-(n/2)+data ke-(n/2+1))/2


Pengukuran data dalam statistika yang kedua adalah ukuran penyebaran data. Ukuran
penyebaran data merupakan nilai yang menyatakan seberapa jauh data dari pusat data.
Ukuran penyebaran data terdiri dari jangkauan, kuartil, dan jangkauan interkuartil.

Jangkauan adalah selisih antara nilai data terbesar dengan nilai data terkecil. Kita dapat
memperoleh jangkauan dengan mengurangi data terbesar dengan data terkecil. Contohnya
jika di satu kelas, siswa tertinggi memiliki tinggi badan 160 cm dan siswa terpendek memiliki
tinggi badan 143 cm, kita akan mendapatkan jangkauan sebesar 23 cm.

Sementara itu, kuartil adalah pengelompokan data statistika menjadi empat bagian sama
banyak. Ukuran kuartil dibagi menjadi 3, yaitu kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2 atau
median), dan kuartil atas (Q3). Untuk menentukan tiap-tiap kuartil, ada beberapa langkah
yang harus kita lakukan.

Pertama, urutkan data dalam urutan turun atau naik. Kedua, tentukan nilai tengah atau median
data. Ketiga, tentukan kuartil bawah (Q1), yaitu nilai tengah dari kelompok data di bawah
median (Q2). Terakhir, tentukan kuartil atas (Q3), yaitu nilai tengah dari kelompok data di atas
median (Q2).

Jenis ukuran penyebaran data yang terakhir adalah jangkauan interkuartil. Jangkauan
interkuartil adalah selisih antara kuartil atas dengan kuartil bawah. Rumusnya adalah sebagai
berikut.

Qd = Q3 – Q1

JAWABAN NOMOR 2

133

Penjelasan dengan langkah-langkah:

x̄1 = 67

f1 = 32

f2 = 1

x̄gab = 69

dit:

x̄2=...?

jawab:

x̄ gab = x̄1 . f1 + x̄2.f2


f1+f2

69 = 67 x 32 + x̄2.1

32+1

69 = 67 x 32 + x̄2.1

33

69 x 33 = 2144+x̄2

2277 = 2144 + x̄2

2277-2144 = x̄2

x̄2 = 133

jadi nilai ulangan matematika Risa adalah 133

Anda mungkin juga menyukai