BAB I
PENDAHULUAN
Tenun songket merupakan hasil kerajinan tangan yang sudah turun temurun, dan sudah menjadi
ciri khas bagi masyarakat bima khususnya masyarakat kelurahan Rabadompu Timur. Tenun
songket adalah kerajinan tangan yang dikerjakan oleh ibu-ibu dan putrinya. Tenun songket salah
satu seni budaya yang berkembang sejak zaman kesultanan bima yang disebut sebagai “Kain
Mbojo”, artinya kain orang bima. Seiring dengan perkembangan zaman tenun songket sudah
dikerjakan oleh masyarkat bima umumnya untuk membantu perekonomian keluarga. Sejak dulu
kain tenun songket didalam proses pembuatannya menggunakan alat tenun yang disebut alat
tenun gendong. Kemudian pada abad ke-8 mulailah terkenal kapas sebagai bahan baku untuk
tenun. Kain tenun dan dan kerajinan tenun mulailah berkembang dengan mennghasilkan kain
putih polos. Bahan baku dari kapas semakin lama semakin berkurang, bahkan sekarang tidak ada
lagi yang menggunakan bahan tersebut, karena sudah banyak bahan baku benang yang
berkualitas yang dihasilkan oleh industri - industri tekstil , seperti benang perak, benang emas,
Industri kerajinan tenun songket Bima khususnya di Rabadompu Timur memiliki hasil produk
tenun songket dengan berbagai macam motif diantaranya; motif aruna, kakando, wunta na’e,
wunta to’I, bunga sampu’u nggusu waru, nggusu upa, kapi keu, dan lain-lain. Motif tersebut
menggunakan warna – warna yang begitu cerah, motif ini merupakan produk unggulan dan
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang memiliki peran paling penting
dan dominan dalam setiap pengrajin tenun songket. Pengrajin tenun songket Bima merupakan
salah satu UMKM yang menjadi unggulan di Kota Bima khususnya Kelurahan Rabadompu
Timur. Tenun songket Bima tidak hanya diminati oleh masyarakat Bima akan tetapi sudah mulai
di ekspor keluar daerah Bima, seperti Mataram, Pulau Jawa, dan bahkan sampai keluar negeri
B. Identifikasi Masalah
Gunungkidul Yogyakarta.
10
sekalipun.
11
8. Kompensasi materi dan non materi yang diterima oleh karyawan pelaku
rendah.
12. Gaya kepemimpinan yang diterapkan para pelaku UMKM di desa Wisata
C. Pembatasan Masalah
masalah terhadap masalah yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini.
12
motivasi kerja, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada
D. Rumusan Masalah
13
F. Manfaat penelitian
permasalahan sejenis.
a. Bagi Penulis
Gunungkidul Yogyakarta.
14
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian