Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN

SUMENEP DINAS PENDIDIKAN


SMP NEGERI 1 RAAS
Jl. Raya Brakas - Kecamatan Raas
Email : smpn1.raas@gmail.com
SUMENEP

REFLEKSI PENGEMBANGAN KARYA INOVASI


Nama : GANDY YUFRISKA ERKADA, S.Pd.
Jabatan : Guru Penjasorkes
Kelas/Semester : VII, VIII dan IX / Ganjil
Materi Pokok : Permainan Bola Besar (Basket)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Unit Kerja : SMPN 1 Raas

A. PERMASALAHAN
Pada pembelajaran penjasorkes materi permainan bola besar melalui permainan bola
basket, ditemukan permasalahan dari segi sarana dan prasarana. SMPN 1 Raas tidak
mempunyai lapangan basket, yang tersedia hanya halaman sekolah berumput dan kondisinya
bergelombang. Selain itu sekolah hanya memiliki 2 buah bola basket, kondisinya 1 bocor dan 1
lagi terdapat benjolan besar akibat kulit luarnya sobek. Keterbatasan sarana dan prasarana
bukan menjadi alasan materi permainan bola basket tidak diajarkan pada peserta didik. Oleh
sebab itu, saya sebagai guru penjasorkes harus mencari alternatif solusi yang tepat agar peserta
didik dapat belajar tentang berbagai gerak spesifik dalam permainan bola basket.

B. ALTERNATIF SOLUSI
Guru harus berpikir kritis dan kreatif dalam mengatasi berbagai bentuk permasalahan
dalam pembelajaran, serta mampu berinovasi agar pembelajaran menjadi menarik bagi peserta
didik. Banyak alternatif solusi yang saya dapatkan dari berbagai sumber, diantaranya dari
teman-teman MGMP dan youtube. Setelah saya kumpulkan informasi tersebut, kemudian saya
pilih sesuai dengan keadaan sekolah. Sehingga solusi yang saya pilih adalah menggunakan bola
plastik yang saya beli di toko samping sekolah sebagai pengganti bola basket, kardus air
mineral yang saya dapatkan di ruang guru dijadikan sebagai pengganti ring dan kelas kosong
saya jadikan sebagai lapangan permainan karena kondisi lantai yang rata sehingga arah
pantulan bola dapat dikondisikan.

C. TINDAKAN
Dalam implementasi alternatif solusi tersebut sebagai berikut, 4 buah bola plastik harus
berisi udara agar dapat memantul. Peserta didik dapat melakukan gerak spesifik dribbling di
tempat selama 1 menit, kemudian dribbling sambil berjalan dan dribling sambil berlari. Dengan
kondisi lantai yang rata, pantulan bola dapat terkontrol.
Peserta didik melakukan passing secara berpasangan di tempat, kemudian passing sambil
berjalan. Setelah itu 4 buah kardus air mineral ditempelkan pada dinding sebagai ring untuk
target praktik gerak spesifik shooting. Bagian bawah kardus diberi lubang agar bola tidak
tersangkut dalam kardus.
Seperti formasi awal, peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok sesuai jumlah bola.
Dengan jarak sekitar 4 meter dari ring, peserta didik melakukan shooting pada ring secara
bersamaan. Agar lebih semangat, maka saya terapkan sistem kompetisi antar kelompok. Setiap
siswa memiliki kesempatan shooting sebanyak 5 kali. Jumlah poin (bolas masuk) dihitung
masing-masing grup. Grup yang kalah poin diberi punishment dengan cara menggendong
anggota grup yang menang mengelilingi lapangan permaian sebanyak 1 kali putaran.

Demikian refleksi yang saya buat, semoga kedepan saya bisa melakukan perbaikan dalam
pelaksanaan pembelajaran saya di kelas VII, VIII dan IX Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan pada SMPN 1 Raas.

Sumenep, - - 2019
Mengetahui,
Kepala SMPN 1 Raas Guru Penjasorkes,

NAMA NAMA
NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai