Anda di halaman 1dari 20

PEMKOT_LINE 1

KELOMPOK 2
PEMKOT_LINE 2

PEMKOT_LINE
(Pemasaran Produk Secara Online)

Disusun Oleh:
Kelas I
Kelompok 2

1. Indra Diamond 135040100111162


2. Afinda Sofiana 165040101111035
3. Ariana Herawati 165040101111030
4. Dessy Wulandary 165040101111042
5. Nuke Avi 165040101111080
6. Bella Rizkiyah 165040101111081
7. Auberta Fitriana 165040101111091
8. Muhammad Refky 165040101111094

PROGRAMSTUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2018
PEMKOT_LINE 3

DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3
1.2 Sasaran .............................................................................................................. 4
BAB II. RENCANA KEGIATAN PEMBERDAYAAN .............................................. 5
2.1 Identifikasi Masalah Sosial dan Potensi............................................................... 5
2.2 Perumusan Ide/Kegiatan Pemberdayaan .............................................................. 6
2.3 Tujuan Ide/Kegiatan Pemberdayaan .................................................................... 7
2.4 Keluaran/Output ................................................................................................... 8
BAB III. METODE PELAKSANAAN .......................................................................... 9
3.1 Lokasi Kegiatan Pemberdayaan ........................................................................... 9
3.2 Peserta Kegiatan Pemberdayaan .......................................................................... 9
3.3 Rancangan Kegiatan Pemberdayaan .................................................................... 9
3.4 Alat, Media, dan Bahan...................................................................................... 12
BAB IV. PENUTUP ...................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 15
4.2 Saran................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16
LAMPIRAN ................................................................................................................... 17
PEMKOT_LINE 4

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan penduduk yang tinggi mendorong masyarakat untuk selalu
aktif dan reaktif terhadap segala perubahan pola kehidupan yang ada. Secara
umum masyarakat merupakan manusia yang tinggal berdampingan di suatu
wilayah dalam waktu yang relatif lama. Masyarakat dapat digolongkan
berdasarkan tingkatan wilayah yang ada, mulai dari unsur masyarakat terbesar
adalah penduduk sebuah negara, penduduk sebuah provinsi, penduduk sebuah
kabupaten, hingga elemen terkecil yakni penduduk di lingkungan RT/RW.
Peranan masyarakat dalam membentuk sebuah lingkungan yang ditinggali akan
mempengaruhi pola kehidupan masyarakat itu sendiri. Lingkup RT/RW unsur
masyarakat terbagi ke dalam beberapa kelompok, diantaranya ibu-ibu PKK. PKK
merupakan wadah yang diciptakan masyarakat RT/RW untuk memberdayakan
wanita khususnya ibu rumah tangga dalam suatu RT/RW. Menurut Shalfiah
(2013), PKK yang memiliki kepanjangan Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga merupakan suatu organisasi yang mewadahi perempuan dan
melibatkanya dalam upaya mewujudkan keluarga yang sejahtera. Organisasi ini
merupakan program pendidikan perempuan untuk membangun keluarga di bidang
mental spiritual dan fisik material serta peningkatan mutu pangan, sandang,
papan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Program kerja PKK berorientasi pada
praktis, artinya PKK bergerak pada aksi-aksi nyata memberdayakan dan memihak
kaum perempuan. Selain itu, organisasi PKK mempunyai andil dan peran yang
besar dalam pembangunan khususnya pemberdayaan masyarakat dalam suatu
desa.
Wilayah Ngijo memiliki cukup banyak sumberdaya pertanian yang bisa
dimanfaatkan untuk dijadikan mata pencaharian sehari-hari. Contohnya produk
pertanian olahan yang dihasilkan oleh ibu-ibu PKK yang ada di desa Ngijo yaitu
kue basah seperti kue lapis, kue cubit, dan lain-lain. Ibu-ibu PKK di Ngijo
berupaya untuk mencari penghasilan tambahan bagi keluarganya melalui
penjualan kue basah dan produk lain. Biasanya produk olahan tersebut dipasarkan
sendiri melalui informasi dari orang ke orang yang ingin dijadikan target
konsumen. Hal ini menyebabkan informasi seputar produk olahan yang dimiliki
PEMKOT_LINE 5

kurang bisa diketahui oleh masyarakat secara luas, karena metode


penyampaiannya yang masih konvensional. Maka dengan demikian, muncullah
keinginan untuk melakukan pemasaran secara online, yang bertujuan untuk
meningkatkan targetan pasar lebih luas di luar wilayah Desa Ngijo dengan
harapan masyarakat di Desa Ngijo, khususnya ibu-ibu PKK bisa lebih
memperluas jaringan penjualan produk olahan pertanian yang dimiliki dalam
upaya peningkatan insentif ekonomi yang diperoleh.

1.2 Sasaran Kegiatan.


Sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat ini ditujukan kepada ibu-ibu
PKK Desa Ngijo. Kegiatan pemberdayaan ini sebagai sarana dan prasaran media
pemasaran untuk meningkatkan tingkat pemasaran terhadap produk-produk yang
dimiliki ibu-ibu PKK tersebut, dengan tujuan agar produk ibu-ibu PKK tersebut
dapat berkembang dan dikenal masyarakat, tidak hanya di wilayah Desa Ngijo
saja, namun dapat dikenal di berbagai wilayah hingga ke luar kota.
PEMKOT_LINE 6

BAB II. RENCANA KEGIATAN PEMBERDAYAAN

2.1 Identifikasi Masalah Sosial dan Masalah Potensi


Secara umum, kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu PKK di Desa Ngijo. Ibu-ibu PKK di
Desa Ngijo mengalami permasalahan terkait pemasaran produk pertanian yang
mereka miliki. Produk home industri yang mereka miliki hanya dipasarkan di
wilayah Ngijo dan sekitarnya. Kesulitan lain adalah adanya kendala untuk
melakukan penjualan melalui online shop, karena belum adanya keterampilan
khusus untuk menggunakan media sosial sebagai media pemasaran. Berikut
adalah beberapa permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu PKK Desa Ngijo:
1. Pemasaran (Marketing)
Pada saat ini, banyak ditemukan bisnis jual beli berbasis online atau online
shop. Konsep jual beli berbasis online ini juga diadopsi oleh ibu-ibu PKK di Desa
Ngijo. Mereka memasarkan produk mereka secara online melalui media
whatsapp. Pemasaran yang dilakukan melalui media whatsapp hanya menjangkau
orang-orang di daerah sekitar ibu-ibu PKK tinggal, seperti tetangga mereka di
wilayah tersebut. Selain itu, informasi pemasaran tentang produk yang dijual
dilakukan dengan cara offline yaitu mulut kemulut (mouth to mouth) yang
hasilnya belum maksimal. Kendala utama yang dihadapi jika pemasaran
dilakukan secara online adalah jaringan seluler atau sinyal handphone. Jaringan
seluler yang ada di daerah tersebut sangat mudah hilang, sehingga sulit untuk
melakukan akses internet.
2. Kemasan (Packaging)
Masalah selanjutnya yang dihadapi oleh ibu-ibu PKK di Desa Ngijo adalah
kemasan. Cara melakukan pengemasan masih bersifat konvensional, sehingga
belum menarik hati konsumen. Padahal, bentuk tampilan kemasan produk yang
menarik akan menentukan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Jika kemasan produk yang di desain tidak menarik maka akan membuat
konsumen enggan untuk membeli produk tersebut. Ibu-ibu PKK sangat kesulitan
untuk menghasilkan desain kemasan yang menarik, karena faktor usia dan
ketelatenan yang dimiliki sudah menurun.
PEMKOT_LINE 7

Potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK di Desa Ngijo yaitu sangat
beragam. Kreatifitas dari setiap individu yang dimiliki berbeda-beda. Selain
menjadi ibu rumah tangga, ibu-ibu PKK juga rata-rata menjadi seorang wirausaha
dengan keahlian yang dimilikinya. Potensi yang dimiliki oleh anggota ibu PKK
yaitu antara lain kerajinan tangan seperti tas rajut, vas bunga dari kelobot jagung,
perhiasan, keterampilan memasak, membuat kue, dan lain sebagainya.

2.2 Perumusan Ide/Kegiatan Pemberdayaan


Kegiatan Pemberdayaan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas
Brawijaya khususnya kelas I2 yakni menggunakan analisis SWOT. Analisis
SWOT adalah analisis kondisi internal maupun kondisi eksternal suatu organisasi
yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan
program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup
faktor peluang (opportunity) dan tantangan (threaths).
Tabel 1. Hasil Analisis SWOT
Strengths Weakness Oppurtunity Threats
1. Produk 1. Pemasaran belum 1. Trend masyarakat 1. Pesaing
bervariasi dan meluas
unik 2. Penggunaan
2. Kualitas produk teknologi belum
terjamin maksimal
3. Kreatif 3. Kemasan
4. Pengalaman

a. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam


organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri. Kekuatan yang dimiliki ibu-ibu PKK Desa ngijo yaitu
kualitas produk terjamin, produk yang bervariasi dan unik, kreativitas
masing-masing anggota, dan pengalaman.
b. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
PEMKOT_LINE 8

merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep
bisnis itu sendiri. Adapun kelemahan yang dialami ibu-ibu PKK yaitu belum
luasnya pemasaran produk, minimnya penggunaan teknologi, dan kemasan
dari produk yang masih kurang menarik.
c. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa
datang yang akan terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri misalnya kompetitor,
kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Adapun peluangnya yaitu
trend masyarakat saat ini yang lebih tertarik pada produk-produk Home
Made. Hal tersebut dikarenakan produk Home Made dapat memesan desain
sesuai keinginan.
d. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar organisasi,
atau konsep bisnis yang ada. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Tabel diatas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu
dipertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Munculnya
pesaing-pesaing baru salah satu ancaman bagi ibu-ibu PKK dalam melakukan
produksi produk. Dari hasil analisis yang diperoleh mengenai kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK Desa Ngijo,
kami ingin melakukan kegiatan pemberdayaan berupa pengembangan kegiatan
pemasaran berbasis online yaitu “PEMKOT_LINE (Pemasaran Produk Pertanian
Secara Online)”. Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat akun yang dapat
digunakan untuk memasarkan produk, pembelajaran mengenai keterampilan
pengambilan foto produk yang unik dan menarik. Foto produk yang dihasilkan
nantinya akan dipasarkan melalui situs belanja online dan media sosial.

2.3 Tujuan Kegiatan Pemberdayaan


Adapun tujuan diadakannya program pemberdayaan ini adalah :
1. Mengetahui tantangan dan hambatan yang dihadapi ibu PKK dalam melakukan
pemasaran produk pertanian
2. Mencari jalan keluar terbaik untuk meningkatkan pemasaran produk pertanian
di daerah tersebut
PEMKOT_LINE 9

3. Meningkatkan dan mengajak masyarakat Desa Ngijo khususnya ibu-ibu PKK


yang belum tergabung untuk berperan aktif dalam menyukseskan program
peningkatan pemasaran produk pertanian secara online.

`2.4 Keluaran yang Diharapkan


Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang ada maka diharapkan yang
terjadi adalah sebagai berikut :
1. Merubah pola pikir masyarakat dan penyadaran jangka panjang terkait
pentingnya peningkatan pemasaran produk pertanian yang dimiliki secara
online guna menjangkau konsumen yang lebih luas.
2. Masyarakat terutama ibu-ibu PKK dapat melakukan pemasaran produk secara
online dengan swadaya masing-masing tanpa mengorbankan kewajibannya
sebagai ibu rumah tangga.
3. Warga Desa Ngijo dan ibu-ibu PKK memperoleh manfaat tambahan nilai
ekonomi berupa insentif dari hasil penjualan produk pertanian yang dimiliki.
4. Lingkungan Desa Ngijo dapat dijadikan desa percontohan untuk pemasaran
online produk perrtanian.
Hasil yang diharapkan adanya pemberdayaan kepada ibu-ibu PKK di Desa
Ngijo adalah agar keterampilan ibu-ibu PKK meningkat dan pemasaran yang
diharapkan berjalan dengan lancar, sehingga output dan laba (profit) yang didapat
juga meningkat.
PEMKOT_LINE 10

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi kegiatan Pemberdayaan


Program PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian Secara Online)
dilaksanakan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang. Waktu
pelaksanaan program dilaksanakan pada tanggal 12 November 2018 – 2
Desember 2018. Produk yang akan dipasarkan ialah produk dari ibu-ibu PKK di
Desa Ngijo.

3.2 Peserta Kegiatan Pemberdayaan


Program pemberdayaan masyarakat akan dilaksanakan dengan sasarannya
adalah ibu-ibu PKK Desa Ngijo. Program yang akan dilaksanakan ialah
PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian Secara Online). Jumlah anggota
PKK RW 13 Desa Ngijo sekitar 50 orang.

3.3 Rancangan Kegiatan Pemberdayaan


Program Pemberdayaan PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian
Secara Online) akan dilaksanakan dengan melakukan RRA terlebih dahulu,
setelah mengetahui permasalahan di PKK RW 13 rancangan kegiatan
pemberdayaan selanjutnya ialah melaksanakan PRA. Berikut merupakan rincian
rancangan kegiatan pemberdayaan PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian
Secara Online) yaitu:

A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau beberapa informasi untuk bisa menentukan program
yang sesuai di Desa Ngijo khususnya ibu-ibu PKK ialah melaksanakan dua
metode. Metode yang pertama ialah RRA (Rapid Rural Appraisal). Metode RRA
merupakan metode yang dilaksanakan dengan melakukan wawancara secara
langsung kepada ibu-ibu PKK RW 13. Setelah melaksanakan RRA, didapatkan
gambaran umum tentang kondisi PKK RW 13 yang ada di Desa Ngijo. Berikut
merupakan tahap-tahap dalam melaksanakan metode RRA:
PEMKOT_LINE 11

a. Diagram Alir Tahap – Tahap Pelaksanaan RRA

Melakukan survei lokasi untuk pelaksanaan program kegiatan

Mengurus perizinan kepada pemerintahan desa (perangkat


desa) untuk pelaksanaan program

Mengumpulkan data informasi Desa Ngijo

Melakukan wawancara kepada ibu-ibu PKK

Mencatat hasil wawancara

Menganalisis hasil wawancara untuk mengetahui potensi yang


dimiliki oleh Ibu-ibu PKK RW 13, dan permasalahan yang dialami

Gambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan RRA

Setelah mengetahui potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK RW 13, dan
mengetahui permasalahan yang dialami ibu-ibu PKK RW 13. Tahap selanjutnya
ialah melakukan PRA dengan melaksanakan program kegiatan yang bertujuan
agar dapat meminimalisir bahkan menyelesaikan permasalahan yang dimiliki ibu-
ibu PKK RW 13. Memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan PRA:
PEMKOT_LINE 12

b. Diagram Alir Tahap – Tahap Pelaksanaan PRA

Mempersiapkan kebutuhan yang akan digunakan untuk


pelaksanaan PRA: Alat dan bahan

Mengurus undangan untuk peserta kegiatan

Melakukan diskusi dengan menggunakan alat bantu SWOT

Mencatat hasil diskusi

Menyimpulkan hasil diskusi dari analisis SWOT

Menyusun perencanaan program yang akan dilaksanakan

Gambar 2. Diagram Alir Pelaksanaan PRA

Hasil dari diskusi PRA yang telah dilaksanakan ialah ibu-ibu PKK RW 13
memiliki potensi yang mampu mendukung adanya pemberdayaan dan mampu
meningkatkan pendapatan rumah tangga. Beragamnya produk yang dimiliki ibu-
ibu PKK mampu memberikan gambaran tentang program pemberdayaan yang
akan dilaksanakan. Program pemberdayaan yang akan dilaksanakan dengan
sasaran ibu-ibu PKK ialah PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian Secara
Online). Hambatan yang masih sering ditemukan ibu-ibu PKK ialah pemasaran
produknya yang belum meluas, mereka hanya memasarkan produknya disekitar
Desa Ngijo. Pengetahuan pemasaran yang dimiliki ibu-ibu PKK belum maksimal
sehingga mereka belum mencoba untuk memasarkan produknya secara online.
Pelaksanaan program pemberdayaan PEMKOT_Line (Pemasaran Produk
PEMKOT_LINE 13

Pertanian Secara Online) ini selaras dengan permasalahan yang masih ditemukan
ibu-ibu PKK dan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi.
B. Pelaksanaan Program
Program pemberdayaan PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian
Secara Online) akan dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap kegiatan, yaitu
membantu atau membimbing ibu-ibu PKK tentang media sosial serta membuat
akun yang dapat digunakan untuk memasarkan produk seperti Instagram,
Facebook, dan Shopee. Pembelajaran tentang pengambilan foto produk agar
memiliki nilai estetika yang bagus. Pembelajaran tentang cara mempromosikan
produk (kalimat promosi) agar konsumen banyak yang minat dengan produk yang
dimiliki ibu-ibu PKK.

3.4 Alat Media dan Bahan


1. Alat
Berikut merupakan alat-alat yang digunakan selama pelaksanaan program
pemberdayaan ibu-ibu PKK RW 13 Desa Ngijo Kecamatan Karangploso, Malang.
a. Pelaksanaan kegiatan PRA
No Alat Fungsi
1. Alat Peraga Membantu dan mempermudah dalam penyampaian
materi serta mempermudah menemukan potensi yang
dimiliki ibu-ibu PKK
2. Spidol Untuk menulis di alat peraga yang digunakan
3. Alat tulis Berfungsi untuk membantu notulen menulis semua hasil
dari diskusi
b. Pelaksanaan kegiatan I
No Alat Fungsi
1. Alat Peraga Membantu dan mempermudah dalam penyampaian
materi
2. Handphone Alat yang digunakan untuk pembuatan akun untuk
(masing-masing) memasarkan produk
c. Pelaksanaan Kegiatan II
No Alat Fungsi
1. Handphone Alat yang digunakan untuk pengambilan foto
(masing-masing)
PEMKOT_LINE 14

d. Pelaksanaan Kegiatan III


No Alat Fungsi
1. Handphone Alat yang digunakan secara langsung untuk menulis
(masing-masing) kalimat promosi di akun yang sudah dimiliki
2. Bahan
Berikut merupakan bahan yang digunakan selama pelaksanaan program
pemberdayaan ibu-ibu PKK RW 13 Desa Ngijo Kecamatan Karangploso, Malang.
a. Pelaksanaan Kegiatan PRA
No Bahan
1. Makanan ringan
2. Air mineral
b. Pelaksanaan Kegiatan I
No Bahan
1. Makanan ringan
2. Air mineral
c. Pelaksanaan Kegiatan II
No Bahan
1. Makanan ringan
2. Air mineral
3. Kertas manila putih
d. Pelaksanaan Kegiatan III
No Bahan
1. Makanan ringan
2. Air mineral
3. Media
Pelaksanaan program pemberdayaan PEMKOT_Line (Pemasaran Produk
Pertanian Secara Online) dengan sasaran ibu-ibu PKK RW 13 dibantu dengan
menggunakan media atau alat peraga. Alat peraga atau media itu berfungsi untuk
membantu fasilitator menyampaikan materi serta membantu notulen untuk
mencatat poin-poin penting seperti potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK RW
13 pada saat melakukan PRA. Media yang digunakan untuk pelaksanaan program
pemberdayaan PEMKOT_Line ialah analisis SWOT yang merupakan alat peraga
PEMKOT_LINE 15

yang dapat mengetahui serta menggolongkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan


ancaman yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK Desa Ngijo.
C. Monitoring dan Evaluasi Program
Program pemberdayaan PEMKOT_Line (Pemasaran Produk Pertanian
Secara Online) sudah berjalan dengan maksimal. Ibu-ibu PKK Desa Ngijo sudah
mampu melaksanakan pemasaran secara online dan pemasaran yang dilaksanakan
ibu-ibu PKK sudah cukup meluas. Ibu-ibu PKK juga sudah menerapkan
mengambil foto produk yang bagus dan membuat kalimat untuk mempromosikan
produknya, sehingga banyak konsumen yang minat dan ingin membeli produk
dari ibu-ibu PKK RW 13. Program PEMKOT_Line ini mampu membantu ibu-ibu
PKK memasarkan produknya secara luas dan diharapkan dengan adanya program
ini ibu-ibu PKK mampu memasarkan produknya lebih luas lagi.
PEMKOT_LINE 16

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada ibu-ibu PKK RW 13 memiliki
beberapa hambatan yang masih sering ditemukan ialah pemasaran produknya
yang belum meluas, mereka hanya memasarkan produknya disekitar Desa Ngijo.
Pengetahuan pemasaran yang dimiliki ibu-ibu PKK belum maksimal. Hasil
analisis yang diperoleh mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK desa Ngijo. Adanya hasil analisis tersebut maka
muncullah kegiatan pemberdayaan berupa pengembangan kegiatan pemasaran
yaitu “PEMKOT_LINE (Pemasaran Produk Pertanian Secara Online). Kegiatan
tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi suatu pencapaian
untuk meningkatkan perekonomian ibu-ibu PKK RW 13.
4.2 Saran
Pelaksanaan praktikum pemberdayaan masyarakat sudah cukup baik, dan
berjalan lancar. Diharapkan kedepannya untuk diperjelas lagi konsep praktikum
pemberdayaan masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi
pasar tentang produk pertanian. Masyarakat desa Ngijo diharapkan lebih aktif
untuk mencari informasi pasar tentang produk yang mereka produksi, agar jika
ada peluang untuk memasarkan produknya, mereka tidak tertinggal informasi.
PEMKOT_LINE 17

DAFTAR PUSTAKA
Shalfiah, Ramandita. 2013. Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) dalam Mendukung Program-program Pemerintah Kota Bontang. E-
Journal Ilmu Pemerintahan, 2013,1 (3): 975-984
PEMKOT_LINE 18

LAMPIRAN
Lampiran 1. Rancangan Pembiayaan Kegiatan Pemberdayaan
Kegiatan Alat dan Bahan Biaya
Participatory Alat peraga
Rural - Kertas manila 3 x @2500 7500
Appraisal - Doubletape 16.500
(PRA) - Spidol kecil 10.000
Spidol besar 6500
Alat tulis (buku + bolpoint notulen) -
Makanan 60.000
Air mineral 25.000
Kegiatan I Makanan 50.000
(Pembelajaran Air mineral 25.000
Media Sosial) Kertas manila 2500
Kegiatan II Makanan 50.000
(Pembelajaran Air mineral 25.000
Pengambilan
Foto Produk)
Kegiatan III Makanan 50.000
(Pembelajaran Air mineral 25.000
cara promosi
produk/susunan
kalimat
promosi)
TOTAL Rp 353.000
PEMKOT_LINE 19

Lampiran 2. Timeline Kegiatan Pemberdayaan


Minggu ke-
Kegiatan 1 2 3 4
Sosialisasi Media Sosial
Praktik Penggunaan Media Sosial
Sosialisasi Desain Kemasan
Praktik Desain Kemasan
Sosialisasi Promosi Produk
Praktik Promosi Produk
Monitoring dan Evaluasi
PEMKOT_LINE 20

Anda mungkin juga menyukai