JUDUL PROGRAM
PENGEMBANGAN TAS RAJUT SEBAGAI SARANA BISNIS DAN
KREATIVITAS MAHASIWA DI TEMBUNG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PKK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
1
1
HalamanSampul.....................................................................................................i
DaftarIsi….............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 PerumusanMasalah..........................................................................................4
1.3 TujuanKegiatan...............................................................................................4
1.4 LuaranyangDiharapkan..................................................................................4
1.5 ManfaatKegiatan.............................................................................................5
2.1 AnalisaProduk.................................................................................................3
2.2 AnalisaPemasaran...........................................................................................3
3.2 ProsesPembuatan..............................................................................................11
3.3 ProsesPemasaran..............................................................................................11
4.1 AnggaranBiaya.................................................................................................12
1
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditengah serbuan beragam jenis tas buatan pabrik, masyarakat ternyata juga masih
mencari model atau jenis tas yang unik dan berbeda dengan yang dipakai oleh kebanyakan
orang. Mulai dari warna hingga model semuanya istimewa. Tas rajut merupakan salah satu
jenis tas hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai eksklusivitas yang cukup tinggi. Apalagi
dari segi harga tidak jauh berbeda, bahkan tas jenis ini masih jauh lebih murah dari tas-tas
sejenisnya. Dari segi bentuk sangat unik dan warnanya juga begitu beragam. Tas jenis ini
menjadi sesuatu yang berbeda karena dibuat dari tangan bukan mesin, coraknya bisa berbeda-
beda. Kalau tas yang dibuat dengan menggunakan mesin, seribu tas persis sama bisa
diproduksi dalam waktu yang cukup singkat. Tas yang dirajut tentu saja tidak bisa. Meskipun
demikian tas yang dibuat dengan merajut ini masih bisa mengejar kapasitas produksi apabila
dilakukan pengelolaan yang baik. Termasuk dengan mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga
dan kaum perempuan yang ada disekitar rumah sebagai tenaga kerja lepas.
Bagi yang sudah senang dengan tas rajutan biasanya tidak akan peduli masalah harga,
yang penting adalah ia bisa memiliki tas yang sangat unik dan tidak dimilki oleh siapa pun.
Menjadi eksklusif lagi adalah kalau tas tersebut dirajut oleh seorang ibu dan diberikan kepada
anak gadisnya. Warna dan bentuk disesuaikan dengan karakter sang anak. Tidak
mengherankan kalau tas yang dihasilkan menjadi sesuatu yang sangat indah dan tidak ada
dipasaran.
Kreativitas itu memberikan keuntungan ganda kepada yang menekuninya. Pertama,
keuntungan dari segi finansial. Kedua, keuntungan dari sisi kesehatan batin. Jiwa tidak akan
mudah stres karena selalu berpikir positif. Hal ini mungkin tidak terpikirkan oleh orang-orang
yang bergelut dibidang ini. Padahal kalau mereka mau memikirkan sedikit saja proses
kreativitas dan kesenangan yang mereka lakukan, pekerjaan mereka bisa menjadi lahan
rekreasi jiwa. Rekreasi jiwa ini akan membuat orang merasa lebih puas secara batin sehingga
ia merasa lebih berbahagia.
Di Jember sendiri masih jarang masyarakat yang menekuni bisnis rajutan khususnya
di desa Gambiran sehingga memiliki peluang yang cukup besar untuk berkembang. Selain
bisa dijadikan peluang bisnis baru oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar, kerajinan tas rajut
ini bisa mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.
1
Karena sebagian besar perempuan di desa Gambiran hanya berprofesi murni sebagai
ibu rumah tangga saja. Banyak pula perempuan yang hanya lulusan sekolah tingkat dasar dan
menengah yang kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak tanpa adanya ijasah yang tinggi,
sehingga banyak terjadi pernikahan dini diusi sekolah. Ibu rumah tangga biasanya memiliki
ketekunan dan kerajinan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, sehingga pengembangan
kerajinnan tas rajut ini cocok untuk membantu menambah penghasilan keluarga.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas mendapat rumusan masalah :
1. Bagaimana cara menjadikan tas rajut laku terjual?
2. Bagaimana menjadikan suatu kreativitas sebagai peluang bisnis baru?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari program kreativitas mahasiswa ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara menjadikan tas rajut laku terjual.
2. Untuk mengetahui bahwa suatu kreativitas kerajinan tangan dapat dijadikan peluang
bisnis baru.
E. Kegunaan Program
1. Menyalurkan bakat dan kreativitas ibu-ibu rumah tangga
2. Menganekaragamkan jenis rajutan yang dapat diciptakan
3. Mendirikan dan mengembangkan usaha pembuatan rajutan sebagai hasil dari suatu
kerajinan tangan
2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Rencana usaha yang akan kami lakukan adalah membangun sebuah usaha
pengembangan tas rajut yang terletak di desa Gambiran dengan kategori home industri.
Dengan produk baru yang belum mendapatkan pesaing serta bahan baku yang mudah didapat
akan sangat besar potensi perkembangan dari usaha tas rajut ini. Selain itu keuntungan bersih
yang diperoleh dari pembuatan tas rajut ini sangat layak direalisasikan karena keuntungan per
tas dapat berkisar di atas Rp.50.000 sampai dengan Rp.150.000 tergantung dari bahan dan
tingkat kesulitan dalam pembuatannya (lihat Lampiran 5)
Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi pengembangan usaha tas rajut
khususnya didaerah Kabupaten Jember. Sasaran dari produk inni adalah masyarakat umum,
butik dan distro yang berada di kota Jember.
Analisa kelayakan usaha adalah sebagai berikut :
1. Alasan pemilihan Tas Rajut
Pada saat ini jenis rajutan kembali menjadi salah satu yang diminati oleh masyarakat
umum seperti tas. Selain keunikan dan berbeda dengan kebanyakan yang dipakai oleh
kebanyakan orang, tas rajut juga memiliki nilai eksklusifitas yang tinggi karena
memerlukan sedikit keterampilan dalam pembuatannya. Hal ini memberikan peluang
usaha yang cukup menjanjikan untuk berkembang. Selain itu di Kabupaten Jember
khususnya desa Gambiran belum ada yang menekuni bisnis tersebut. Dari hal diatas
dapat disimpulkan bahwa pengembangan tas rajut masih sangat layak untuk dijadikan
usaha.
2. Analisis Aspek Lingkungan
Strata sosial yang berada dilingkungan usaha adalah mayoritas bermata pencarian
sebagai buruh dan petani. Sebagian kecil pegawai-pegawai negeri sipil dan pegawai
swasta. Perilaku beli masyarakat desa Gambiran termasuk yang konsumtif yang dapat
ditandai dengan ramainya pertokoan diawal bulan dan sepi pada tanggal tua. Untuk
tingkat keamanan dalam arti pencurian dan perampokan relatif baik.
3. Analisis Aspek Pemasaran
a. Penetapan harga dari produk tas rajut berdasarkan pada biaya pembelian bahan dan
tingkat kesulitan serta keunikan dari tas rajut tersebut.
b. Promosi yang dilakukan untuk mengenalkan tas rajut adalah dengan promosi
penitipan barang pada koperasi butik, distro, dan lain-lain di daerah Jember serta
3
promosi melalui media online.
4
c. Pendistribusian barang disamping diambil oleh para pedagang akan mengirimkan
langsung pada pasar sasaran dengan cara mengantar ke koperasi, butik, dan distro
pada pasar sasaran.
4. Analisis Aspek Operasional
a. Desain Produk
Untuk meningkatkan kualitas hasil, maka selalu mengamati perkembangan teknologi
dan riset produk serta tren dijaman sekarang. Pertimbangan utama penentuan lokasi
usaha adalah ketersediaan bahan baku untuk proses pembuatan tas rajut. Pola usaha
yang dikembangkan adalah pola produksi continue sehingga selalu menghasilkan tas
rajut tanpa dipengaruhi waktu dan musim.
b. Proses produksi sederhana meliputi pemilihan benang yang selanjutnya dirajut sesuai
desain atau kreativitas sendiri.
c. Pengawasan kualitas dilakukan untuk bahan baku, pengawasan proses, dan
pengawasan produk jadi.
d. Untuk bahan baku benang disesuaikan dengan ukuran tas yang akan dibuat, untuk
pengawasan kualitas proses dilakukan dengan melihat cara kerja dan kreativitas yang
dihasilkan. Sedangkan untuk kualitas hasil produksi, ukuran kualitas dilihat dari
keseragaman ukuran, kerapian rajutan, dan tingkat kesulitan pembuatannya.
5. Analisis Aspek Sumber Daya Manusia
Jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk usaha ini terdiri dari 3 orang pekerja produksi dan
2 orang tenaga marketing.
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
2. Strategi pemasaran yang akan diterapkan pada usaha pembuatan tas rajut
adalah : Proses promosi bisa dilakukann secara online atau offline.
Pemasaran awal adalah melalui informasi antar warga, mengiklankan
diwebsite gratis yangg sudah terkenal atau jejaring sosial, menyebarkan
brosur atau catalog produk ditempat-tempat ramai seperti mall. Promosi
juga bisa dilakukan dengan menitipkan produk digerai-gerai kerajinan
tangan atau pernak-pernik lainnya.
7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Anggaran Biaya