Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL PRODUK DESAIN

ORGANIC SKINCARE

Mata Kuliah : PRODUK DESAIN

DOSEN

Dra. MARNALA TOBING, M.Pd

ALMAIDAH VEBIBINA, M.Pd

ARZULIA, S.E

DI SUSUN OLEH

PUTRIA NNGSIH (5193344033)

KELAS : REG A 2019

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJATERAAN KELUARGA

PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpah dan rahmat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah Proposal Produk Barang Mata Kuliah Desain
Produk

Terima kasih saya sampaikan kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Desain Produk. Dosen
pengampuh Dra. MARNALA TOBING, M.Pd , ALMAIDAH VEBIBINA, M.Pd &

ARZULIA, S.E yang telah membimbing dalam pembuatan proposal barang pembuatan
penyimpan kosmetik / rak kosmetik ini.

Adapun dalam pembuatan proposal ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal
barang ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan proposal ini. Makalah ini juga saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Medan, 10 SEPTEMBER 2021

Putria Ningsih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................................4
C. Manfaat...........................................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................................5
A. DEFENISI USAHA........................................................................................................5
B. PENGERTIAN PRODUK..............................................................................................8
C. STRATEGI.............................................................................................................................9

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................9


A. LOKASI PRODUKSI.....................................................................................................9
B. METODE PRODUKSI............................................................................................................9

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA PRODUKSI....................................................................9

D. PERENCANAAN PEMASARAN PRODUKSI......................................................................9

E. MODAL AWAL PRODUK.....................................................................................................9

F. DESAIN LOGO DAN BROSUR..............................................................................................9

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................10
I. KESIMPULAN.............................................................................................................10
J. SARAN.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seni kerajinan tangan adalah seni kerajinan dengan menggunakan berupa kayu wpc
sebagai bahan dasarnya dalam membuat sebuah penyimpan makeup / rak kosmetik,
dan merupakan salah satu cabang seni rupa terapan. Dengan adanya seni kerajinan
tangan ini dengan menggunakan bahan dasar dari kayu wpc, agar para perempuan
yang berekonomi lemah dan tidak mempunyai pekerjaan apapun kecuali mengurus
rumah tangga bisa dapat menghasilkan pendapatan sendiri dari pembuatan penyimpan
makeup / rak kosmetik dengan bahan dasar kayu wpc yang berbagai macam model.

Bahan utama pembuatan penyimpan makeup / rak kosmetik ini adalah kayu wpc,
selain harganya yang relatif murah bahkan juga mudah untuk didapatkan. Pengerjaan
untuk penyimpan makeup / rak kosmetik membutuhkan waktu kurang lebih 6 hari.
Setelah kayu wpc dan kaca ditempah, lalu dirakit yang telah dibentuk dirancang
sesuai desain untuk bagian laci berikan sedikit 2 krup besar dengan pernak pernik
lainnya untuk dapat menambah tingkat keindahan dan juga meningkatkan harga jual.

Pemasaran kayu wpc penyimpan makeup / rak kosmetik bisa dititipkan ke toko-toko
maupun dijual sendiri baik secara offline maupun online. kelebihan dari penyimpan
makeup / rak kosmetik ini adalah jika dilihat dari segi bahan merupakan bahan yang
sangat kokoh sehingga agar lebih kuat dan bisa digunakan untuk menyimpan makeup
beban yang cukup berat. Jika dilihat dari segi keindahannya pun menarik karena bisa
dibuat motif dan warna sesuai keinginan. akan tetapi kelemahan dari kayu wpc ini
adalah waktu pembuatan yang relatif lama, perlu ketelitian dan kesabaran yang tinggi
dalam membentuk suatu motif penyimpan makeup / rak kosmetik dari simpulan
penyimpan makeup / rak kosmetik

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diuraikan rumusan masalah yang ada yaitu :
1) Bagaimanakah pembuatan penyimpan makeup / rak kosmetik dari kayu wpc
kerajinan tangan?
2) Apakah pembuatan penyimpan makeup / rak kosmetik dapat memiliki harga
nilai jual yang tinggi dipasaran?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan produk barang ini yaitu :
1) Mampu memasarkan penyimpan makeup / rak kosmetik dari hasil pembuatan
sendiri
2) Mampu menghasilkan uang sebagai dukungan perekonomian keluarga
3) Mampu membuat harga penyimpan makeup / rak kosmetik dapat memiliki
nilai harga jual yang tinggi dipasaran offline dan online

D. Manfaat
Manfaat dalam pembuatan produk barang ini yaitu :
1) Dapat menghasilkan keuntungan yang besar dari memasarkan penyimpan
makeup / rak kosmetik
2) Agar penyimpan makeup / rak kosmetik pembuatan sendiri dapat dikenal oleh
banyak orang dipasaran offline maupun online.
BAB II

KAJIAN TEORI

a) Defenisi Usaha
Usaha adalah sebuah bisnis yang menghasilkan keuntungan tertentu yang
dijalankan dengan modal yang digunakan untuk membuat usaha. Di dalam sebuah
usaha terdapat beberapa faktor penting salah satunya adalah potensi dan peluang
usaha. Dengan memahami hal tersebut kita juga bisa paham bagaimana cara
menjalankan Usaha yang benar dan memahami keinginan konsumen yang dinamis
serta menyikapi persaingan usaha dengan bijak. Hal tersebut penting karena potensi
dan peluang usaha adalah kombinasi yang apik dalam memulai sebuah usaha yang
menarik. Usaha merupakan bentuk pekerjaan yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus agar mendapat keuntungan, baik yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum,
didirikan dan berkedudukan disuatu tempat (Harmaizar Z).
a. Struktur Organisasi
Menurut para ahli struktur organisasi yaitu out line, skema atau bagan organisasi
mulai dari penempatan pimpinan yang paling atas sampai pada penempatan petugas
yang paling bawah. Ada juga yang memahami bahwa struktur organisasi yaitu jalinan
unsur-unsur organisasi yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Schermerhorn berpendapat struktur organisasi adalah sebuah sistem tata kerja,
mekanisme kerja, hubungan, pertanggung jawaban dan komunikasi antara individu
maupun antara kelompok.
b) Tuga dan Fungsi Masing-Masing Divisi
1) Dewan Direksi
Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil direktur
utama dan enam orang direktur.
 Tugas utama dari direksi :
1. Menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaa
2. Memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhada
pegembangan perusahaan secara keseluruhan.
3. Menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadi
alan seluruh kegiatan perusahaan.
 Tanggung jawab dari direksi :
Untuk mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun 2006
secara formal direksi mengadakan dua kali rapat direksi untuk mengevaluasi
kinerja operasional dan keuangan perseroan, serta meninjau strategi dan halhal
penting lainnya.Selain itu beberapa pertemuan informal juga dilaksanakan
untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan
perhatian dengan segera.

2) Direktur Utama
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang
administrasi keuangan,kepegawaian dan kesekretarian.
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan
perlengkapan.
 Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
 Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air
dari langganan.
 Melaksanakan tugas-tugas yang di berikan Dewan Direksi.
 Dalam melaksanakan tugastugas Direktur Umum bertanggung jawab kepada
Dewan direksi.
 Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
 Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerja sama
dengan MD atau CEO)

3) Direktur Keuangan
 Direktur keuangan dapat membentuk organ setingkat di bawahnya yang
jumlahnya di tetapkan dengan persetujuan Dewan Direksi.
 Mengawasi Operasional mengenai keuangan perusahaan.
 Melakukan pengecekan lapangan mengenai bagian keuangan
 Meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap bagian yang ada dibawahnya
 Mempertanggung jawabkan kegiatan yang ada mengenai bagian keuangan
 Menetapkan prosedur pelaksanaan secara rinci tentang keuangan
 Menetapkan standar pekerjaan lapangan untuk menjamin tidak adanya
kebocoran dalambagian keuangan
4) Direktur Personalia
 Mengembangkan system perencanaan personalia dan pengendalian
kebijakan pegawai
 Melaksanakan Kebutuhan administrasi dan kepagawaian.
 Membina pengembangan staff administrasi
5) Manager
Tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam
variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lainsebagainya) kedalam suatu
tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
6) Manager Personalia
 Pengorganisasian, perencanaan program & pengendalian Unit Personalia
 Flow Process Administrasi seluruh kegiatan Personalia
 Proses & Prosedur Rekrutmen : searching, interview, test and selection.
 Remuneration Management : Struktur dan Skala Gaji, Basic Salary,
Allowance, Incentive & Overtime.
 System Penilaian Kinerja Karyawan
 Seluruh Perizinan Ketenaga Kerjaan
 Promosi, Mutasi & Demosi serta PHK
 Handling karyawan Tetap, Kontrak & Harian serta PKL
 Perjalanan Dinas dalam/luar negeri serta fasilitasnya
 Training & Evaluasi
 Medical, Hospital, Asuransi & Dana Pensiun karyawan
 Benefit & Fasilitas Lainnya
 System Penyediaan Data Karyawan, Surat-surat serta Form Administrasi
kegiatan personalia
 Buat dan pastikan System Dokumentasinya yang Efektif
 Buat System pelaporan Seluruh Kegiatan Personalia.
7) Manager Pemasaran
 Menetapkan prosedur operasional Informasi yang lebih efisien
 Melaporkan hasil kerja kepada direktur secara berkala.
 Bertanggungjawab penuh tentang fungsi dan tugas sebagai kepala bagian
pemasaran secara berkala kepada direktur.
8) Divisi regional
 Mengelola asset untuk menjalankan bisnis secara benar sesuai arah
perusahaan
 Menyepakati target kinerja dengan direksi.
 Beroperasi sebagai badan usaha yang member keuntungan kepada pemilik
Modal
 Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang di tetapkan oleh Kantor
Pusat
 Menciptakan dan Meningkatkan nilai tambah perusahaan bagi pemilik
modal, calon penanam modal dan pemangku kepentingan.
c) Visi Misi Usaha
A.Visi adalah pendangan jauh ke depan/ arah ke mana usaha ini akan melangkah.
Misi adalah kegiatan untuk mencapai sasaran/ target yang dilakukan untuk
mewujudkan visi dan mencapai tujuan.
Dalam visi organisasi tersebut, kita mampu melihat gambaran masa depan yang akan
dipilih dan diwujudkan oleh suatu Usaha. Bila sebuah usaha dibina dengan baik, maka
usaha itu dapat tumbuh dan berkembang seperti yang diinginkan.Namun sebelum
itu,seorang wirausaha harus mampu menata visi mengenai apa yang dia emban dalam
membuka dan membangun usaha. Sebuah visi perlu dirumuskan. Rumusan itu antara
lain bertujuan untuk :
1. Mencerminkan cita-cita yang akan dicapai
2. Memiliki Orientasi masa depan perusahaan,
3. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan
4. Memberikan arah dan focus strategi perusahaan yang jelas
5. Menjaga kesinambungan kepemimpinan perusahaan.

B. Pengertian Produk
Pengertian produk menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut: Menurut
Siswanto Sutojo (2009) menyatakan bahwa “Produk merupakan titik keberangkatan
keberhasilan pemasaran”. Definisi lainnya menurut Kotler dan Keller (2009)
menyatakan
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara,
orang,
tempat, properti, organisasi, informasi dan ide”. Dapat disimpulkan bahwa produk
merupakan segala sesuatu (berwujud maupun tidak berwujud) yang ditawarkan
perusahaan untuk digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
dan
kebutuhan konsumen.

a) Tingkatan Produk
Perusahaan tidak hanya sekedar menghasilkan produk begitu saja, melainkan
produknya harus memiliki nilai tambah sehingga dapat bersaing di pasar. Nilai
tambah
tersebut memiliki tingkatan, yang setiap tingkatnya menambah nilai pelanggan yang
lebih
besar dan kelimanya membentuk hierarki pelanggan. Terdapat 5 (lima) tingkatan
produk
menurut Kotler dan Keller (2009) sebagai berikut :
1) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit) yaitu layanan atau
manfaat yang benar-benar dibeli pelanggan.
2) Pada tingkat kedua (Basic Product) Pemasar harus mengubah manfaat inti
menjadi produk dasar (benefit product).
3) Pada tingkat ketiga (Expected Product) Pemasar mempersiapkan produk yang
diharapkan (Expected Product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya
diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.
4) Pada tingkat keempat adalah produk tambahan (Augmented Product) Pemasar
menyiapkan produk tambahan (Augmented Product) yang melebihi harapan
pelanggan.
5) Tingkat kelima adalah produk potensial (Potential Product) yang mencakup
semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah
produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat dimana perusahaan
mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran
mereka. Dengan tingkatan produk tersebut, maka akan memudahkan
perusahaan dalam menetapkan produk yang akan dipasarkan yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
b) Atribut Produk
Untuk mempertahankan posisi pasar, perusahaan harus mampu membuat produk
unggulan yang sesuai dengan persepsi pembeli. Hal ini berkaitan dengan atribut
produk, yang mana secara fisik atribut produk membawa manfaat yang dibutuhkan
dan diinginkan pembeli.Definisi lain mengenai atribut produk menurut Fandy
Tjiptono (2008:103) bahwa
“Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan, sehingga akhirnya konsumen
menjadi puas”.
c) Desain Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) bahwa “Desain produk adalah konsep yang
lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya
bisa menarik atau membosankan. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian dan
menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar-benar membuat
kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya sekedar
kulit luar, desain adalah jantung produk”Desain produk mempunyai tujuan dalam
membantu perusahaan menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang sesuai
dengan keinginan pelanggan.
1) Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual
yang tinggi.
2) Untuk menghasilkan produk yang tren pada masanya.
3) Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku
dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.
d) Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadau dan
menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan
dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan
kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan atau sasaran, kebijakan dan
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu-
kewaktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah.
Strategi pemasaran terfokus pada mencari dan memberi kepada pelanggan
superior, serta memiliki nilai yang berbeda untuk mengembangkan bisnis. Strategi
pemasaran juga bertujuan untuk meningkatkan penjualan, karena penjulan merupakan
ujung tombak dari strategi yang diterapkan disebuah perusahaan.
a. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran
Jenis-jenis strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
1. Strategi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal
kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi
vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para
distributor, pemasok atau pesaing.
2. Strategi Intensif penetrasi pasar dan pengembangan produk kadang
disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-
usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang
ada hendak ditingkatkan.
3. Strategi Diversifikasi terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu
diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah
produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut
diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak
terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi
horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut
diversifikasi konglomerat.
4. Strategi defensif disamping strategi integrative, intensif, dan
diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi
biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu
organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dana
untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang
menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turn around) atau
reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat
kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi
biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan
menghadapi tekanan dari para pemegang saham,karyawan dan media.
Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi.
Divestasi sering digunakan untuk untuk akusisi atau investasi strategis
lebih lanjut.
5. Strategi umum menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu
keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan
ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada
pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk
konsumen yang peka terhadap perubahan harga.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Lokasi Produksi
Lokasi usaha penyimpan makeup / rak kosmetik Jalan.Besar Tembung Dusun IV.
Lokasi yang mudah untuk dicari dimaps sehingga pengunjung mudah untuk
mendatangin lokasi usaha pembuatan penyimpan makeup / rak kosmetik tersebut.

B. Metode Produksi
Penggunaan metode produksi masih menggunakan metode produksi tradisional yaitu
metode yang memanfaatkan tenaga manusia dan tanpa menggunakan teknik mesin
canggih. Dalam pelaksanaan pengelolahan usaha produk penyimpan makeup / rak
kosmetik ini membutuhkan pemasaran ke masayarakat umum, agar usaha produk ini
dapat diketahui olah setiap orang khusus seorang wanita dimana pun berada, sehingga
agar banyak pelanggan yang akan memasan sebuah penyimpan makeup /rak
kosmetik. Untuk itu pemasaran yang akan dilakukan melalui : Brosur dan Pemasaran
melalui social media seperti instragram, facebook, WhatsApp, Dll.

C. Teknik Pengumpulan Data Produksi


Selain memperkenalkan produk penyimpan makeup / rak kosmetik kepada konsumen
secara offline dan online. Penjual juga melakukan pengumpulan data produksi dengan
melakukan penyebaran angket kepada konsumen, yang angket berisikan tentang
kepuasan pelanggang, minta konsumen terhadap penyimpan makeup / rak kosmetik,
dan kualitas penyimpan makeup /rak kosmetik dipandang oleh konsumen. Dengan
dilakukannya teknik pengumpulan data berupa angket sehingga kita sebagai penjual
dapat mengetahui layak atau tidaknya produksi barang kita diterima dimasyarakat
secara penjualanan offline ataupun online. Serta dokumentasi untuk tanda bukti
bahwa pelanggan offline dan online membeli tas dan mengisi angket untuk penilaian
pelanggan terhadap produk yang dibeli.

D. Perencanaan Pemasaran Produksi


Pada tahap perencanaan pemasaran produksi ini akan dibuat sebuah penyimpan
makeup /rak kosmetik dengan bahan
utamanya yaitu dari kardus. Dimana proses pembuatan penyimpan makeup / rak
kosmetik akan dipotong-potong dan ditempel kan
hingga membentuk sebuah penyimpan makeup / rak kosmetik dari kardus tersebut.
dan untuk model hiasan akan dilihat sesuai dengan perkembangan zaman yang
ngetrend saat ini. Yang dimana penyimpan makeup / rak kosmetik ini akan
ditargetkan pemasarannya ke situs online dengan mengshare dari akun social media
yang satu ke yang lain serta dibantu dengan teman-teman dalam hal promosiin model
model penyimpan makeup /rak kosmetik tersebut yang akan dibuat.
Dan sasaran penjualanan penyimpan makeup / rak kosmetik ini akan dijualkan kepada
anak remaja tahap sekolah maupun yang ke jenjang atas, lalu penjualanan ini juga
ditargetkan kepada ibu-ibu yang akan juga dibuat modelan penyimpan rak kosmetik
yang sesuai selera dengan ibu-ibu.
E. Modal Awal Produk
a. Pengeluaran Bahan Habis Pakai Penyimpan makeup / rak kosmetik

Bahan Kuantitas Harga Satuan Jumlah


Box Kaleng 1 Pcs besar Rp. 10.000 Rp.10.000
Triplek 2 Pcs kecil Rp. 2.000 Rp.4.000
Kertas kado 2 Pcs Rp. 3.000 Rp. 6.000
Tirai 1 Meter Rp. 3.000 Rp.3.000
Lem lakban & 1 biji & 1 biji Rp. 8.000 Rp. 8.000
lem tembak
Total Keseluruhan Rp. 31.000

b. Pegeluaran alat-alat yang dibutuhkan adalah

Alat Kuantitas Pemakaian Harga Penyusunan Jumlah


Satuan
Pisau 1 biji 100 Rp.3.000 8,3% Rp.70
pemakaian
Pengaris 1 biji 100 Rp. 3.000 82% Rp .70
pemakaian
Pinsil 1 biji 50 pemakaian Rp. 3.000 80% Rp.50
Total Rp. 9.000 - Rp.190
Keseluran

c. Perhitungan operasional expenses

Alat kuantitas Harga Penyusutan Jumlah


(%)
Rak kosmetik 1 buah 10.000 - Rp.10.000

 Modal Usaha : Rp. 31.190


 Jasa 40% Rp. 18.714
 Jumlah Modal Rp. 49.904
 Harga Jual Rp. 68.618
 Kenuntungan Rp. 37.428

d. Desain logo atau browsur

Logo

Browsur
BAB IV

LANGKAH PEMBUATAN

A. Alat dan Bahan

Box kaleng
Triplek
Kertas kado
Tirai
Lem lakban &
lem tembak
Pisau
Pengaris
Pinsil

B. Proses Pembuatan

No. Proses pembuatan


1. Pertama, siapkan box lalu ukur box nya dengan
penggaris dan pinsil untuk bagian dalam maupun
luar
2. lalu ambil kertas kado ikutin box yg sudah diukur
dengan menggunakan penggaris dan pinsil, untuk
box bagian dalam mau pun luar lalu gunting ikutin
pola yang sudh dibentuk
3. Untuk kertas kado bagian dalam yang sudah
dibentuk sesuai polanya lalu double tipe dibagian
tertentu seperti bagian sisi kiri dan kanan
4. Lalu ambil untuk kertas kado bagian bawah ikutin
sesuai polanya lalu double tipe bagain luar dan
dalam ujung box di sisi kiri & kanan
5. Double tipe bagian dalam box, ambil kertas kado
yang bagian dalam tadi masukkan kedalam box
kaleng yang sudah dikasih double tipe
6. Untuk membuat sekat, ambil triplek yang panjang
mau pun yang kecil lalu berikan kertas kado lalu
tempelkan dengan menggunakan double tipe
7. Setelah sekatnya di tempelkan dengan kertas kado
yang sudah dibikin tadi, lalu tempelkan kedalam box
kalengnya dengan menggunakan lem tembak,
sekatnya sesuai keinginan dan kebutuhan.
8. Kasih renda bagian pinggir atas lalu tempelkan
dengan menggunakan lem tembak agar terlihat
cantik
9. Penyimpan kosmetik siap gunakan

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa penyimpan makeup/rak kosmetik by putria


mendapatkan

respon yang positif dari masyarakat, yang berarti produk penyimpan makeup/rak kosmetik by
putria bisa

diterima didalam lingkungan penjualanan pasar offline dan pasar online. Selain itu

dengan harga yang juga terbilang terjangkau.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan semoga dengan adanya produk barang yang baru ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi banyak pihak yang ingin menunjang menyimpan alat makeup
nya.
DAFTAR PUSTAKA

Harmaizar Z. 2009. Menangkap Peluang Usaha Edisi Kedua. Bekasi: CV. Dian

Anugerah Prakasa.

https://www.academia.edu/8874516/Struktur_Organisasi_dan_Tugas_Untuk_Setiap_Po

sisi_1

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke-13 Jakarta : Erlangga

Siswanto Sutojo. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Damar Mulia Pustaka

Anda mungkin juga menyukai