Anda di halaman 1dari 22

TATA RIAS PENGANTIN INTERNASIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Mode Tata Rias
Dosen Pengampu : Dra. Marwiyah, M. Pd.

Oleh :
Novia NIM.5402420053

ROMBEL 2

JURUSAN PKK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dan rasa terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah berjudul “Tata Rias Pengantin
Internasional” ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada dosen mata kuliah Sejarah Mode
Tata Rias yaitu Ibu Dra. Marwiyah, M. Pd. Yang telah memberikan saya kesempatan
untuk menyusun makalah ini.

Saat menyusun makalah ini saya sendiri merasa sedikit kesulitan dalam
mencari informasi yang sesuai dengan judul makalah ini, namun walau sulit saya
berhasil menemukan sedikit demi sedikit informasi tersebut. Dan karena menyusun
makalah ini, saya mendapatkan informasi yang sebelumnya tidak saya ketahui
sehingga secara tidak langsung wawasan saya ikut bertamabah. Saya ucupkan mohon
maaf bila makalah ini masih memiliki banyak sekali kesalahan serta kekurangan, oleh
karena itu saya menerima segala kritik dan saran agar makalah ini bisa diperbaiki
lebih baik lagi. Saya berharap nantinya makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana
semestinya, dan membawa dampak yang positif bagi para pembaca.

Jakarta, 18 November 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR............................................................................................ 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah ....................................................................................... 4
BAB II KESIMPULAN....................................................................................... 5
2.1 Perbedaan Pernikahan Tradisional, Nasional, dan Internasional ............... 5
2.2 Prosesi Pernikahan di Norwegia ........................................................... 6
2.3 Busana, Aksesoris, Make-up Pengantin Norwegia ................................... 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 20
3.2 Saran ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pernikahan merupakan pengikatan janji nikah yang diadakan serta dilaksanakan
oleh dua sejoli dengan tujuan meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama,
hukum, dan sosial. Upacara pernikahan sendiri memiliki banyak ragam dan variasi
yang disesuaikan dengan tradisi suka bangsa, agama, budaya, bahkan kelas sosial.
Biasanya penggunaan adat atau aturan tertentu terkadang berkaitan dengan aturan
budaya dan agama. Untuk pengesahan secara hukum pada suatu pernikahan, biasanya
terjadi pada saat dokumen tertulis memuat pernikahan ditanda-tanganin. Upacara
pernikahan biasanya merupakan suatu acara yang dilaksanakan untuk melakukan
kegiatan upacara-upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan juga merupakan
moment untuk merayakannya bersama keluarga, teman, dan kebarat lainnya. Wanita
dan laki-laki yang sedang melaksanakan pernikahan dinamakan pengantin, lalu
setelah kegiatan di setiap upacara pernikahan tersebut selesai dilaksanakan maka
kedua pengantin akan dinamakan suami serta istri dalam ikatan perkawanin.
Keragaman dan variasi dalam upacara pernikahan memiliki perbedapaan di setiap
daerah bahkan negara, dan perbedaan-perbedaan tersebutlah yang nantinya menjadi
ciri khas dari daerah atau negara itu. Perbedaan upacara pernikahan bisa kita lihat dari
tata rias wajah, tata busana, aksesoris, bahkan tata cara pernikahan yang digunakan
atau dilaksanakan.

Tata rias, tata busana, aksesoris, serta tata cara dalam pernikahan sudah ada
sejak zaman yunani kuno. Namun seiring berjalan waktu dan berkembangnya zaman,
semuanya mulai mengalami modifkasi untuk menyesuaikan zaman saat ini agar lebih
baik lagi sehingga tidak dilupakan atau ditinggalkan. Modifikasi yang dilakukan biasa
tidak mengubah ciri khas yang ada, tetapi hanya mengubah bahan busana, kosmetik,
serta aksesoris yang digunakan. Lalu untuk tata caranya biasa yang diubah yaitu tata
cara yang dianggap bertentangan dengan norma hukum, agama serta budaya; oleh
karena itu dilakukan perlubahan agar tata cara pernikahan yang ada bisa terus diterima
oleh masyarakat. Biasa upacara pernikahan yang digunakan atau dilaksanakan oleh
masyarakat, disesuai dengan daerah, suku serta negera asal dari masing-masing
masyarakat itu sendiri.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Di mana letak perbedaan pernikahan Tradisional, Nasional, dan Internasional?
2. Bagaimana prosesi pernikahan di Norwegia?
3. Busana, aksesoris, serta make up apa yang dipakai oleh pengantin Norwegia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Supaya kita memahami perbedaan antara pernikahan Tradisional, Nasional, dan
Internasional.
2. Agar kita mengerti bagaimana prosesi pernikahan di Norwegia.
3. Supaya kita mengetahui busana, aksesoris, serta make up apa yang digunakan
oleh pengantin Norwegia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Pernikahan Tradisional, Nasional, dan Internasional


Kita tahu bahwa hampir semua manusia akan merasakan yang namanya
pernikahan, dan pernikahan sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu pernikahan
tradisional, nasional, dan internasional. Pernikahan Tradisional, yaitu pernikahan yang
biasa dilaksanan oleh orang-orang yang mempunyai darah keturunan dominan atau
bahkan tidak memiliki campuran dari suku lainnya. Seperti keturunan Batak,
Palembang, Minang, Sunda, Bali, Jawa, Toraja, Flores, Papua, dan lain sebagainya.
Suku-suku tersebut biasanya menjalani prosesi adat di setiap tahapan kehidupan
seperti melahirkan seorang bayi, pernikahan serta kematian. Karena rasa
penghormatan kepada leluhur, maka mereka melaksanakan pernikahan dengan
menjalani prosesi adat. Bahkan di beberapa suku Batak atau Toraja, apanila ada
seorang tidak menjalani pernikahan dengan prosesi adat maka keturunanya
mendapatkan konsekuensi tidak bisa “diadati” dengan adat leluhur jika nantinya
menikah. Semakin berkembangnya zaman serta teknologi memungkinkan pasangan
yang berbeda suku bertemu lalu melangsungkan pernikahan. Dalam kondisi seperti itu,
biasanya pernikahan dilangsungkan dengan dua konsep tradisi. Misalnya tradisi Jawa
pada akad nikah dan tradisi Minang pada resepsi pernikahan, bahkan sebaliknya
tergantung dengan kesepakatan kedua belah pihak keluarga. Dengan melaksanakan
pernkahan secara adat, semua keluarga serta sanak saudara turut menjadi bagian dari
acara pernikahan tersebut. Berbeda dengan pernikahan secara nasional maupun
internasional, yang kemungkinan mereka tidak banyak ikut andil melainkan hanya
sebagai tamu. Dengan adanya adat yang berjalan maka paman, tante, kakek, nenek,
dan sanak saudara lainnya akan merasa dihargai karen sudah ikut dilibatkan dalam
pernikan tersebut. Menikah dengan adat tentu berbeda dengan pernikahan secara
nasional maupun internasional, karena pada penikahan adat sendiri rundown acara
berjalan sesuai dengan adat yang berlaku, lalu di setiap prosesi memiliki maknanya
tersendiri. Sedangkan pada pernikahan nasional atau internasionla tidak adan
yangnaman prsosesi adat, karena pasangan yang akan menikah memiliki garis
keturunan dengan darah campuran dari berbagai suku atau bahka keturunan dari
negara lain. Karena background keluarga yang bercampur aduk tersebut yang

5
mempersulit pemilihan adat mana yang akan dipakai dan bila memakai semua adat
akan memakan biaya yang sangat-sangat besar. Lalu bila hanya memilih satu atau
duaadat, hal itu takutnya akan memuat pihak lain merasa tersinggung. Maka jalan
tengah yang diambil yaitu memilih melaksanakan pernikahan secara nasional atau
internasional. Pernikahan tanpa adanya adat dipercaya akan lebih praktis serta cepat
dan cocok untuk pasangan yang tidak ingin ribet dengan urusan adat yang amat
panjang serta lama. Pernikahan tanpa adat juga membuat kedua pengantin dapat
mencoba busana nasional atau internasional yang lebih nyaman serta dapat
disesuaiakan dengan keinginan sang pengantin.

2.2 Prosesi Pernikahan di Norwegia


Norwegia adalah sebuah negara Nordik di Semenanjung Skandinavia bagian
ujung barat yang berbatasan dengan Swedia, Finlandia, dan Rusia. Svalbard dan Jan
Mayen berada di bawah kedaulatan Norwegia berdasarkan Traktat Svalbard.
Norwegia memiliki sebuah pulau bernama Bouvet yang terletak di Samudera Atlantik.
Luas total Norwegia adalah 385,207 km² dan populasi sebesar 4.9 juta. Norwegia
merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di Eropa. Ibu
kotanaya adalah Oslo. Di Norwegia tradisi pernikahan yang dilaksanakan cukup
modern, namun walau begitu tradisi pernikahan Norwegia masih mengandung unsur
tradisonal seperti adannya. Dan berikut adalah prosesi-prosesi pernikahan di negera
Norwegia :

NO PROSESI PENJELASAN GAMBAR

1. Lamaran Pada prosesi lamaran, biasa


dilakukan langsung oleh sang
calon pengantin pria dengan
mengungkapkan niatnya untuk
menikahi sang calon pengantin
wanita. Dan dalam ungkapan
tersebut sang calon pengantin
pria akan memberikan cincin
sebagai tanda keseriusannya.

6
2. Upacara Pada prosesi upacara
Pernikahan pernikahan, biasanya pengantin
wanita mengenakan gaun putih
panjang dan pengantin pria
mengenakan tuksedo/jas hitam.
Terkadang juga masih ada calon
pengantin yang memakai
bunad. Pernikahan terjadi baik
di gereja maupun dalam
upacara sipil di balai kota. Saat
akan adanya upacara
pernikahan pasangan pengantin
akan mendekorasi gereja
dengan bunga dan dekorasi
lainnya. Selama upacara, para
tamu akan mengenakan Bunad
atau gaun/jas. Pada Prosesi
Pernikahan tradisional
Norwegia, pemain biola akan
memimpin dengan pengantin di
belakangnya. Setiap orang
harus memastikan bahwa
mereka akan berada di tempat
yang tepat dalam prosesi
tersebut. Setelah kedua
mempelai diikuti orang tua
mereka, pengiring pengantin,
pembawa cincin, gadis
pembawa bunga dan tamu yang
bersemangat di belakang
mereka. Di beberapa tempat
para pria selalu berkuda di
depan para wanita. Pengantin

7
wanita akan selalu memiliki
kuda terbaik-biasanya kuda
berwarna terang.

3 Tradisi Setelah upacara, akan ada


Makan prosesi makan malam. Makan
Malam malam ini berlangsung selama
beberapa jam, dan saat makan
malam berlangsung akan ada
sesi toast dan lagu untuk kedua
mempelai. Ini adalah bagian
yang indah dan pribadi dari hari
pernikahan yang penuh dengan
air mata dan tawa. Saat makan
malam di mana pengantin pria
meninggalkan kamar untuk
pergi ke kamar mandi misalnya,
maka semua tamu pria akan
datang dan mencium pengantin
baru. Para tamu wanita akan
mencium pengantin pria begitu
pengantin wanita meninggalkan
ruangan. Lalu ketika para tamu
menggunakan garpu atau pisau
untuk mengklik gelas anggur
maka kedua pengantin harus
berciuman berdiri di atas kursi
mereka. Jika mereka
menghentakkan kaki, kedua
mempelai harus saling
mencium di bawah meja.

8
4. The Toastmaster adalah orang yang
Toastmaster akan memperkenalkan setiap
orang yang ingin berbicara.
Sedangkan toast adalah
orang-orang yang nantinya akan
berbicara. Urutan toast biasanya
terdiri dari : Ayah dari
mempelai wanita, pengantin
pria, pengantin wanita,
pendamping (forlover),
pendamping pria (forlover),
ayah pengantin pria, ibu
pengantin wanita, ibu pengantin
pria, kakek/nenek/wali baptis,
teman-teman. Dan setelah
semua toast selesai berbicara,
nantinya akan ada pidato
“Terima kasih atas
makanannya” serta pemutaran
lagu. Pidato dan pemutaran lagu
untuk pasangan pengantin
adalah bagian makan malam
yang menyentuh.

5. Kue Setelah acara makan malam,


Pengantin akan ada prosesi di mana kue
pernikahan dipotong dan para
tamu dapat menikmati sendiri
berbagai kue, kopi serta
minuman yang tersedia. Di
Norwegia, kedua mempelai
dapat meminta teman dan
keluarga untuk menyediakan

9
kue tambahan untuk meja kue.
Bløtkake (kue lembut),
Kransekake ,, kue keju, dan kue
coklat bisa menjadi beberapa di
antara banyak rasa yang lezat..

6. Tarian Prosesi tarian ini akan menjadi


Pernikahan acara berikutnya dalam daftar
setelah makan malam dengan
pengantin selesai. Dan acara
mulai berlangsung biasanya
saat tengah malam.

7. Camilan Lalu prosesi terakhir yaitu


Larut Malam menu nattmat (makanan
malam). di mana menu nattmat
(makanan malam jauh lebih
sederhana dan biasanya terdiri
dari sosis, sup dengan roti, atau
sandwich. Dengan acara ini
para tamu tidak akan pergi
dengan rasa lapar pada dini
hari.

2.3 Busana, Aksesoris, Make-up Pengantin Norwegia


Layaknya pernikahan pada umumnya, pernikahan di Norwegia juga
memerlukan busana, aksesoris, serta make-up khusus untuk pernikahan tersebut.
Karena dengan adanya busana, aksesoris, serta make-up khusus yang dipakai di
pernikahan maka suasana pernikahan akan semakin terasa. Dan berikut adalah
penjelasan-penjelasan mengenai busana, aksesoris, dan make-up yang dipakai oleh
kedua mempelai pengantin dalam pernikahan Norwegia :

10
NO BUSANA PENJELASAN GAMBAR

1. Hardanger Bunad merupakan pakaian


Bunad tradisional pria dan wanita
yang dahulunya biasa
dikenakan untuk
menggambar rumah
keluarga dan asal daerah
seseorang. Busana asli
bunad wanita terbuat dari
benang wol, terutama untuk
gaun dan mantelnya, lalu
untuk syal atau celemek
pada wanita terbuat dari
wol atau sutera. Sedangkan
pada bunad laki-laki,
celannya terbuat dari
hodden berbahan wol yang
dirangkai menjadi tekun.
Bahan yang digunakan
kemeja bunad laki-laki
terbuat dari kain linen atau
finest cotton. Bunad yang
dikenakan khusus untuk
pengantin adalah bunad
bernama Hardangerburnad
yaitu bunad yang memiliki
perpaduan waran merah,
hitam, serta putih.

11
2. Gaun putih Untuk mempelai Norwegia
panjang yang tidak memilih Bunad
sebagai busana pernikahan
mereka karena suatu alasan,
maka pengantin wanita
Norwegia akan
mengenakan gaun putih
panjang. Gaun putih
panjang sendiri
menandakan kemurnian,
kepolosan, kejernihan, serta
kemewahan.

3. Tusekdo Tusekdo atau Jas hitam


atau Jas ini menjadi pengganti
Hitam busana pria yang tidak
memilih Buned sebagai
busana pernikahnnya.
Tusekdo atau Jas hitam ini
merupakan pakaian formal
yang hanya dikenakan di
acara-acara tertentu saja.
Dengan Tusekdo atau Js
hitam yang dikenkannya,
mempelai pria akan terlihat
lebih menawan dan
berwibawa di hari
pernikahannya.

12
4. Kemeja Sebelum mengenakan
Putih Tusekdo atau Jas hitam,
pengantin prias Norwegia
harus lebih dulu memakai
kemeja putih. Di pilih
kemeja putih sebagai
pepaduan antar tusekdo
atau Jas hitam ini
dikarenakan agar kesan
formal pasa pengantin pria
Norwegia tetap terpancar.
Kesan formal inilah yang
membuat sang pengantin
pria semakin menawan dan
berwibawa.

5. Celana Celana hitam ini biasanya


Panjang berbahan katun. Celana
Hitam hitam yang dikenakan oleh
pengantn pria Norwegia
harus panjang, tidak boleh
di atas mata kaki. Dan saat
mengenakan celana
panjang hitam ini, celana
tersebut harus menutupi
bagia bawah dari kemeja
putih.

13
NO AKSESORIS PENJELASAN GAMBAR
1. Rompi Rompi sebagai
pelengkap busana bunad
ini terbuat dari wol atau
sutera, dan rompi ini
biasa menjadi pasangan
dari rok panjang hitam
bercampur merah dan
putih yang dikenakan
oleh pengantin wanita.

2. Syel Syel ini juga terbuat dari


bahan wol atau sutera,
kebanyakn syal ini biasa
bermotif bunga. Motif
bunga ini juga
menentukan dari mana
busana Bunad berasal.

3. Celemek Celemek ini bukan


seperti celemek untuk
makan, tetapi celemek
ini untuk aksesoris
busana pernikahan di
Norwegia. Cele
melemek ini nhanya
menutupi bahian dada
dari sang pengantin
wanita.

14
4. Tas Kecil Tas kecil ini dijepitkan
di dekat pinggang, yas
ini terbuat dari bahan
kain tekstil dan di bordir
sesuai dengan bunad
secara keseluruhan.
Sedangkan logam pada
bagian atas tas kecil ini
biasa menggunakan
bahan perak atau emas.

5. Mahkota Khusu acara pernikahan,


para pengantin wanita
yang memilih busana
bunad sebagai busana
pernikahan harus
mengenakan mahtota.
Dan untus mahkota ini
tidak semua orang
mampu membelinya,
sehingga mahkota
pengantin juga
menunjukkan status
ekonomi dan
kemakmuran
6. Anting Aksesoris anting ini
merupakan pelengkap
dari busana bunad.
Dengan adanya anting
ini, akan menambah
kesan penampilan yang
sempurna pada
pengantin Norwegia.

15
7. Topi Topi hitam ini dikenakan
oleh pengantin pria.
Topi ini polos hitam,
tidak bermotif sama
sekali.

8. Kaos Kaki Kaos kaki ini dikenakan


oleh pengantin pria
sebelum mereka
mengenakan sepatu.
Kaos kaki ini hatus
panjang dan berwarna
putih.

9. Sepatu Bunad Sepatu ini bermotif


serupa dengan logam
menyerupai kepala ikat
pinggang di bagian
depan. Sepatu motif ini
digunakan oleh
pengantin pria dan
wanita.

Aksesoris Bukan Busana Bunad


10. High Heels High heels ini dikenakan
bila sang pengantin tidak
memilih Bunad sebagai
busana mereka. High
heels dikenakan oleh
pengantin wania, heels
berwarna putih agar
sesuai dengan dress yang
dikenakan sang
pengantin wanita.

16
11. Kain Kepala Kain untuk bagian
kepala ini berwarna
putih transparan dan
berukuran banjang. Kain
ini dipakai oleh
pengantin wanita dan
bila menggunakan kain
ini, rambut dari
pengantin wanita harus
diikat, dicebol, atau
disanggul terlebih
dahulu.

12. Anting Anting yang dikenakan


oleh pengantin wanita
ini harus memiliki warna
yang sesuai dengan
warna busana yang ia
kenakan, lalu motif dari
anting ini tidak boleh
berlebihan melaikan
harus simple namun
elegan.

13. Dasi Dasi kupu-kupu harus


Kupu-Kupu bernawa sama dengan
Jas atau Tusekdo yang
dikenakan oleh
pengantin pria, yaitu
watrna hitam pekat.

17
14. Sepatu Sepatu berwana hitam
pekat namun bermotif
sederhana ini akan
menjadi penutup kaki
dai sang pengantin pria.

15. Ikat Pinggang Ikat pinggang ini juga


berwarna hitam pekat
serta berrmotif
sederhana. Dengan ikat
pinggang ini, maka
penampilan dari sang
pengantin pria akan
semakin menawan.

NO. MAKE UP PENJELASAN GAMBAR


1. Make-up Untuk make up
Pengantin pengantin wanita yang
Wanita yang memakai busana bunad,
Berbusana make up yang
Bunad digunakan adalah make
up simple. Yaitu make
up yang membuat wajah
pengantin wanita terlihat
fresh dan menawan.
Warna lipstik yang
digunukan oleh
pengantin wanita adalah
waran-warna yang tidak
begitu mencolok.

18
2. Make-up Untuk pengantin prinya
Pengantin yang mengenakan
Pria Busana busana Bunad, mereka
Bunad hanya memakai
pelembab wajah agar
wajah mereka tetap
terlihat fresh.

3. Make-up Untuk pengantin wanita


Pengantin Norwegia yang tidak
Wanita memilih Bunad sebagai
Bukan busana pernikahanya,
Busana biasa akan bermake-up
Bunad lebih terlihat. Seperti
warna eyeshadow gelap
yang mencolok. Dan
untuk Rambut pengantin
wanita Norwegia ini
akan diikat, dicepol,
atau disanggul.
4. Make-up Untuk pengantin pria
Pengantin Norwegia yang tidak
Pria Bukan memilih busana Bunad
Busana sebagai busana
Bunad pernikahanya, biasa
akan memakai pelempab
untuk wajahnya lalu
rambut yang diberi
minyak agar lebih
terlihat rapi serta
berwibawa.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pernikahan memang moment penting bagi setiap pengantin dan orang-orang
yang ikut terlibat, dan karena pentingnya pernikahan membuat acara pernikahan
menjadi istimewa dengan adanya busana khusus, aksesoris, make-up, bahkan
prosesi-prosesi sesuai aturan. Dan di setiap daerah bahkan negara memilih perbedaan
dalam pernikahan. Seperti pernikahan di negara Norwegia yang berbeda dengan
pernikahan daerah di Indonesia. Di mana pernikahan di Norwegia mengenakan baju
khusus mereka yang bernama Bunad, lalu pernikahan di Norwegia juga tidak
menggunakan make yang begitu mencolok. Sedangkan pernikahan di daerah di
Indonesia mengenakan busana yang sesuai dengan daerah atau ras masing-masing,
lalu make-up yang dipakai juga mencolok serta unik. Dan karena perbedaannya
tersebutlah membuat setiap pernikahan di daerah maupun negara enjadi semakin
istimewa.

3.2 Saran
Walau kita merasa prosesi pernikahan di negara lain lebih menarik atau bagus
dari prosesi pernikahan daerah ndonesia, kita juga harus tetap menggunak
prosesipernikahan Indonesia sebagai bentuk bahwa kita menghargai serta mencintai
negera kita dengan melestarikan budaya prosesi pernikahan daerah yang ada. Kecuali
bila kita benar-benar berasal dari ras yang cukup banyak barulah kita memilih prosesi
pernikahan nasional.

20
DAFTRA PUSTAKA

Mana Yang Anda Pilih? Pernikahan Tradisional, Nasional atau


Internasional|Weddingku.comwww.weddingku.com

6 Tradisi Pernikahan Unik dari Berbagai Negara - Lifestyle Liputan6.com

Apa yang Harus Tahu Tentang Menikah di Norwegia-g-switch.org

Norwegian Weddingsweddings.traditionscustoms.com

Norwegian Wedding Traditions - Ingebretsen's Nordic


Marketplaceingebretsens-blog.com

The Norwegian wedding traditions – Our August

weddingweddingmikkelandisabelle.home.blog

A French wedding with Norwegian traditionswww.bridemagazine.co.uk

Norwegia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasid.wikipedia.org

Hardangerbunad - Wikipediaen.wikipedia.org

Bunad png | PNGWingwww.pngwing.com

Bunad Pakaian Tradisional Norwegiafitinline.com

Lundeby bunad in 2850 Lena for NOK 15,000.00 for sale | Shpockwww.shpock.com

21

Anda mungkin juga menyukai