Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TATA RIAS PENGANTIN ITERNASIONAL

NEGARA KOREA SELATAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS SEJARAH MODE TATA RIAS

Dosen Pengampu : Dra. Marwiyah, M. Pd.

Delta Apriyani, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Farhah Mardhiyah

Nim : 5402420070

FAKULTAS TEKNIK

PRODI PEND.TATA KECANTIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji kami pamjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya. Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini memuat tentang “PENGANTIN INTERNASIONAL NEGARA KOREA


SELATAN”. Oleh karena itu makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu
tentang pengantin adat kalimantan utara.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marwiyah dan Ibu Delta Apriyani yang
telah membimbing kami, agar kami dapat segera menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
benar.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca
walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan
kritiknya.

Purbalingga, 10 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 RumusanMasalah ...................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Makna dan Filosofi Tata Rias Rambut Pengantin Korea Selatan.......................... 5
2.2 Tata Rias Wajah Pengantin Korea Selatan.............................................................6
2.3 Busana dan Aksesoris Pengantin Korea Selatan .................................................. 8
2.4 Upacara Adat Pengantin Korea Selatan .............................................................. 10

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka............................................................................................................ 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam hidup ini setiap manusia pasti akan melewati satu fase kedewasaan bernama
pernikahan. Saat dimana dua orang dari keluarga yang berbeda dan sifat serta karakter berbeda
pula dipertemukan, kemudian mengikat satu sama lain dalam ikatan yang sangat suci
kemudian mengarungi bahtera rumah tangga bersama-sama, sepanjang hidup mereka sampai
akhir khayat. Karena fase ini adalah fase yang penting dalam kehidupan manusia terutama
yang melakukan pernikahan itun sendiri-, tidak heran jika banyak prosesi juga upacara yang
terkait dengan pernikahan, tentunya kental dengan latar belakang budaya tempat di mana
kedua mempelai tadi berasal. Di masing-masing Negara pun pasti mempunyai prosesi juga
upacara tradisi tersendiri, sama halnya dengan di Korea. Di Korea sendiri upacara pernikahan
memang tidak jauh berbeda dengan upacara pernikahan di Indonesia dan upacara pernikahan
negara barat.
Pernikahan di Korea lebih merupakan proses bergabungnya dua keluarga daripada dua
individual (kedua mempelai) dan dikenal sebagai
Taerye atau Ritual Besar. Dalam makalah ini, penulis akan membahas salah satu dari
daur ulang hidup masyarakat Korea Selatan nyaitu pernikahan. Alasan penulis membahas
pernikahan di Korea Selatan ialah karena keunikan upacara yang mana disetiap upacaranya
mengandung sebuah filosofi yang masih berhubungan dengan ajaran konfusianisme. Melihat
dari keunikan tersebut, penulis mencoba menguraikan apa saja keunikan dari upacara
pernikahan di Korea Selatan, baik sebelum mau pun sesudah upacara pernikahan
diberlangsungkan.

1.2 Tujuan Penulis

Ingin membahas tentang budaya pengantin Negara Korea Selatan. Untuk menjelaskan
makna dan filosofi tata rias rambut, tata rias wajah, busana dan aksesoris, serta upavcara adat
pengantin Negara Korea Utara.

1.3 Rumusan Masalah

a. Makna dan filosofi tata rias pengantin Korea Selatan ?

b. Bagaimana tata rias wajah dan rambut pada pengantin Korea Selatan ?

c. Seperti apa busana pengantin Korea Selatan ?

d. Seperti apa aksesoris yang digunakan?


BAB II

PEMBAHASAN

Pakaian Tradisional Pengantin Korea Selatan

Pernikahan tradisional Korea adalah pernikahan yang berlangsung secara tradisional


yang masih dilaksanakan oleh sebagian masyarakat Korea. Tradisi yang diwariskan hingga kini
berasal dari periode Dinasti Choseon. Yang mana pada masa itu pernikahan di umur 12 tahun
dianggap lumrah. Pada era tersebut pun jika calon mempelainya memilki marga yang sama
dianggap tabuh. Ada sebuah artikel yang menjelaskan tentang regulasi nama marga yang sama,
pernikahan tersebut dikatagorikan dengan sebutan exogami. Namun sudah diajukan untuk
direvisi oleh legislatif Korea pada tahun 1997 lalu 1998 dimandemenkan, pengadilan konstitusi
memutuskan untuk mengizinkan dua orang yang memiliki marga yang sama untuk menikahan.
Pernikahan tradisional disebut Horye Pada zaman dulu upacara pernikahan tradisional Korea
sangatlah rumit, namun saat ini telah disederhanakan. Dan saat era itu pun pelaksaannya
dilakukan di rumah mempelai wanita.

2.1 Tata Rias Rambut

Rambut pernikahan disanggul atau dikepang dan digulung. Sebelum menikah baik laki-
laki maupun perempuan diharuskan memanjangkan rambutnya dan diikat. Ketika menikah
rambut itu digelungkan,pada laki-laki di atas kepala dan pada wanita di atas tengkuk. Pada
gelung wanita diberi hiasan dengan menggunakan tusuk rambut yang disebut Pinyo.

NO NAMA BAGIAN MAKNA FILOSOFI GAMBAR

1. Hwakwan Sebagai Bentuknya sangat kecil dan mirip


Mahkota dengan Jokduri atau mahkota untuk
kepala berlapis sutra hitam. Namun
Hwakwan ini rupanya mempunyai
sifat yang rumit
2. Binyeo atau Pinyo Binyeo sendiri adalah tusuk rambut
tradisional Korea yang mempunyai
fungsi memperbaiki sanggul pada
wanita. Binyeo ini nantinya akan
menggantung sanggul pada
tempatnya. Selain itu, ia juga
berfungsi sebagai ornamen.

3. Daenggi Sebagai Pita Ciri khas lain yang bisa kamu


Tradisional temukan dalam mengenakan Hwarot
adalah adanya Daenggi atau pita
tradisional khas Korea. Fungsi pita ini
adalah untuk mengikat dan menghiasi
rambut yang dikepang. Daenggi
terbuat dari kain dan terdiri dari
berbagai jenis menurut tujuan, usia,
dan status sosial.

Sumber : https://weddingmarket.com/artikel/gaun-pengantin-korea-hwarot

2.2 Tata Rias Wajah Pengantin Korea Selatan

Riasan tradisional Korea

Orang Korea tidak memakai riasan ekstra banyak karena mereka akan menikah, tetapi mereka
memakaikan rouge tradisional yang spesial. Mereka akan meletakkan tiga lingkaran dengan
diameter 2-3 sentimeter di kedua pipi dan di dahi. Ini karena warna merah melambangkan
keberuntungan dan keberuntungan di Korea.

NO BAGIAN MAKNA FILOSOSI FOTO


1. Tata rias wajah warna Riasan pada muka pengantin
merah wanita berwarna merah
mempunyai makna untuk
mencegah kekuatan yang jahat.

Sumber : https://makeupsoftheworld.weebly.com/korean-traditional-wedding-makeup.html

2.3 Busana dan Aksesoris Pengantin Korea Selatan

Pada dasarnya busana pengantin Korea sama dengan busana tradisional yang dikenakan untuk
sehari-hari. Yang membedakan pada upacara pernikahan adalah penampilan busana pengantin
lebih gemerlap karena menggunakan warna yang lebih cerah dari busana sehari-hari dan
mengunakan kain yang berkualitas tinggi misalnya menggunakan kain sutera yang mengkilap
sehingga kesan gemerlap lebih tampak. Saat mengadakan pernikahan adat, pasangan tersebut
mengenakan pakaian tradisional Korea yang disebut Hanbok. Hanbok adalah pakaian
tradisional Korea yang saat ini hanya dikenakan pada hari-hari perayaan pada hari-hari
perayaan khusus seperti upacara pernikahan atau ulang tahun ke 1, 60, 70. Hanbok diwarnai
dengan cetakan alami, dan semuanya buatan tangan karena diikat atau diikat dengan tali untuk
meningkatkan efek 3D mengingat hanbok itu datar tetapi subjek yang memakainya adalah
makhluk 3D. Hanbok memiliki beberapa bagian diantaranya sebagai berikut :
NO BAGIAN MAKNA FILOSOFI GAMBAR

1. Jeogori adalah busana bagian atas dari


hanbok. Jeogori pria lebih lebar
dan sederhana, sedangkan
jeogoriwanita agak pendek
dengan lengkungan dan hiasan-
hiasan yang indah.
2. Dongjeong adalah kerah putih yang
ditempelkan sepanjang sisi garis
leher.Mejadikan kontras dan
harmonis dengan keseluruhan
lekukan leher.
3. Otgoreum adalah sepotong kain hiasan
untuk wanita yang tergantung
vertikal di bagian depan Chima

4. Baerae( lengan baju adalah bagian bawah lengan


jeorogi) baju baik jeogori maupun
magoja ( mantel luar)
Bentuknya bundar sehingga
dengan sendirinya lengkung
seperti bentuk tepi atap rumah
tradisional Korea

5. Chima. adalah rok luar wanita. Ada


macam-macam chima: satu
lapis, dua lapis atau double.Pul-
Chimaadalah chima dengan
bagian belakang terpisah,
sedangkan tong-chimadengan
bagian belakang dijahit

6. Pattern adalah motif-motif tradisional


dengan kombinasi garis-garis
dan warna yang indah
menambah keindahan
HanbokMotif tumbuh-
tumbuhan, hewan atau motif
alam lainnya ditambahkan pada
tepi dari rok, sekeliling bahu
dan kerah leher.

Sumber : https://weddingmarket.com/artikel/gaun-pengantin-korea-hwarot

AKSESORIS

Ornamen lain yang ada pada pakaian Sina Beranti dan Antakusuma adalah gelang tangan
yang disebut Sulou, yang berarti pendingin atau Binsaloi dalam bahasa Tidung, pemimpin
seyogyanya bertangan dingin dan tidak menyalahgunakan kekuasaannya. Pada Sulou
terdapat ukiran Wapak yang berarti doa doa agar setiap keputusan yang keluar mendapat
ridho dari sang pemberi kehidupan. Di lengan pengantin Tidung melingkar gelang yang
disebut Kalid. Kalid merupakan symbol dari pertahanan, benteng tangguh untuk keamanan,
sekaligus perlindungan diri dari makhluk astral, ghaib juga mistis.

NO BAGIAN MAKNA FILOSOFI GAMBAR


1. Beoseon adalah sepasang kaus kaki.
Meskipun bentuknya tidak
mencerminkan perbedaan dari
jenis kelamin pemakainya,
beoseonpria ditandai dengan
jahitannya yang lurus..

2. Binyeo atau Pinyo Binyeo sendiri adalah tusuk


rambut tradisional Korea yang
mempunyai fungsi memperbaiki
sanggul pada wanita. Binyeo ini
nantinya akan menggantung
sanggul pada tempatnya. Selain
itu, ia juga berfungsi sebagai
ornamen.

3. Daenggi Sebagai Pita Ciri khas lain yang bisa kamu


Tradisional temukan dalam mengenakan
Hwarot adalah adanya Daenggi
atau pita tradisional khas Korea.
Fungsi pita ini adalah untuk
mengikat dan menghiasi rambut
yang dikepang. Daenggi terbuat
dari kain dan terdiri dari
berbagai jenis menurut tujuan,
usia, dan status sosial.

Sumber : https://weddingmarket.com/artikel/gaun-pengantin-korea-hwarot

2.4 Upacara Adat Pengantin Kalimantan Utara

Upacara pernikahan tradisional pada suatu bangsa merupakan bagian dari nilai-nilai
tradisional dan budaya bangsa tersebut. Begitupun dengan pernikahan tradisional Korea
mencerminkan nilai-nilai budaya yang ada di negara Korea. Dulu upacara tradisional
pernikahan Korea sangatlah rumit tetapi sekarang telah disederhanakan dan tata caranya telah
dipadatkan. Menurut adat, upacara pernikahan dilangsungkan di rumah keluarga mempelai
wanita . Pengantin pria biasanya menunggang kuda atau kuda pony dan para pembantu atau
pelayan berjalan kaki ke rumah mempelai wanita. Para pembantu seringkali memainkan alat-
alat musik untuk menciptakan suasana riang gembira.Dalam proses pernikahan ini ada
beberapa langkah yang dilakukan, yaitu:
NO BAGIAN MAKNA FILOSOFI GAMBAR

1. Jeonanrye Selama proses berjalan,


( Penyerahan angsa Girukabi ( orang yang berjalan
liar ). paling depan ) memegang
sebuah Kireogi ( angsa
liar) dari kayu. Tiba di rumah
mempelai wanita, Girukabi
memberikan Kierogi kepada
pengantin pria yang kemudian
diberikan kepada ibu mempelai
wanita. Pemberian angsa liar ini
melambangkan janji atau ikrar
pengantin pria untuk setia
selamanya kepada mempelai
wanita.Dulu kala digunakan
angsa liar hidup, tetapi sekarang
sudah diganti dengan angsa
buatan dari kayu.

2. Gyobaerye Acara ini menandai saat


( Membungkukkan pertama kalinya mempelai
badan ) wanita dan mempelai pria saling
bertemu satu sama lain.Pada
upacara ini mempelai saling
membungkukan badan satu
sama yang lainnya. Pertama-
tama mempelai wanita
membungkuk kan badan 2 kali,
kemudian pengantin pria
membunggkuk sekali sebagai
balasa. Acara ini berlangsung 2
kali. Kedua mempelai akan
mengakhiri acara ini dengan
saling berhadapan sambil
berlutut. Proses
membungkukkan badan itu
melambangkan ikrar keterikatan
satu sama lain.
3. Hapgeunrye Dalam upacara ini anggur
( Minum anggur ) disajikan dalam tempat dari
buah labu. Tempat ini
merupakan setengah dari buah
labu yang telah dikosongkan
dan dikeringkan,
melambangkan pria dan wanita.
Artinya mempelai wanita dan
mempelai pria tadinya satu,
dilahirkan secara terpisah dan
kini dipersatukan kembali
melalui pernikahan.

4. Pyebaek Setelah upacara pernikahan


( Membungkuk pengantin wanita dan pengantin
kepada orang tua pria duduk berdampingan dan
mempelai laki-laki). memberi penghormatan kepada
keluarga pengantin pria. Ibu
mertua melemparkan jujube (
sejenis buah-buahan ) pada rok
mempelai wanita,
mengharapkan pengantin akan
dikaruniai banyak anak.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/1096114/mengenal-pernikahan-tradisional-
korea-selatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, upacara dan prosesi pernikahan tradisional Korea tidak kalah
rumitnya dengan upacara dan prosesi pernikahan tradisional di Indonesia. Setiap bagian dari
tata rias yang berupa tata rias rambut, tata rias wajah, tata busana dan aksesoris memiliki
makna filosofinya tersendiri. Begitu pula dengan upacara pernikahan tradisional di Korea
yang terdiri dari: Jeonanrye (Penyerahan angsa liar), Gyobaerye (Bertemunya kedua
mempelai), Hapgeunrye(Meminum anggur) Pyebaek (Membungkukan badan kepada orang tua
mempelai pria) pun tersirat makna filosofi yang mendalam, sehingga terbuktilah bahwa suatu
prosesi pernikahan merupakan suatu hal yang sakral, dan hal itu berlaku untuk setiap adat yang
ada di dunia ini.
3.2 Saran
Agar kita semakin memahami tentang tata rias dan filosofi pernikahan yang ada di Indonesia
maupun negara lain seperti Korea Selatan ini, kita harus memperbanyak wawasan kita dan
referensi kita agar kita bisa lebih memahami kebudayaan yang ada di berbagai negara, selain
itu kita dita menjadi paham tentang tata rias pengantin yang ada di berbagai belahan dunia.

Daftar Pustaka

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/08/135119920/5-fakta-menarik-tentang-pernikahan-
di-korea-selatan?page=all

https://www.antaranews.com/berita/1096114/mengenal-pernikahan-tradisional-korea-selatan

https://weddingmarket.com/artikel/gaun-pengantin-korea-hwarot

https://thebackpackinghousewife.com/traditional-korean-hanbok-special-wedding/

https://www.idntimes.com/life/relationship/diana-ekawati/tradisi-pernikahan-di-korea-
selatan/5

https://makeupsoftheworld.weebly.com/korean-traditional-wedding-makeup.html

Anda mungkin juga menyukai