Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab


No.
masalah masalah masalah
1 Peserta didik tidak Penguatan Motivasi Berdasarkan hasil diskusi dan
termotivasi dalam Belajar dari guru analisis ditentukan akar penyebab
belajar. masalah adalah Penguatan
Guru sebagai pendidik Motivasi Belajar dari guru.
1. Penguatan Motivasi Belajar dan pengajar bertugas Penguatan motivasi belajar dari
dari Guru memperkuat motivasi guru akan mempengaruhi faktor
2. Kemampuan peserta didik belajar siswa di penyebab masalah lainnya.
3. Tugas yang banyak sekolah.. Dengan menguatkan motivasi
4. Motivasi dari Orangtua 1. Hendra Dani Saputra1*, Faisal belajar peserta didik guru dapat
5. Pemahaman tujuan belajar Ismet1,Andrizal1(2018) memberikan pemahaman
Pengaruh Motivasi
peserta didik mengenai tujuan mereka belajar,
Terhada Hasil Belajar Siswa
6. Guru banyak aturan SMK kemudian dapat mempengaruhi
7. Jasmani dan Rohani peserta (vol.18) Jurnal Inovasi mood pesera didik dalam belajar,
didik Vokasional dan Teknologi.. serta kondisi rohani peserta didik.
8. Latar belakang keluarga guru sering memberikan motivasi
9. Mood peserta didik kepada peserta didik untuk terus
berusaha meningkatkan
kemampuannya dalam berbahasa
inggris, namun guru jarang atau
bahkan tidak pernah memberikan
gambaran atau pemahaman untuk
apa mereka belajar bahasa inggris.

Penguatan Motivasi belajar dari


guru dapat dilakukan dengan cara
memberikan semangat kepada
peserta didik di awal
pembelajaran, menceritakan kisah
kisah inspiratif yang mendorong
peserta didik untuk lebih
bersemangat lagi dalam meraih
cita citanya dan memberitahukan
untuk apa mereka mempelajari
pelajaran tersebut.
2. Motivasi belajar dapat berupa
motivasi intrinsic (yang
terkandung dalam diri siswa
(individu). Dan motivasi ektrinsik
dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada di luar
perbuatan yang dilakukan
siswa). Guru sebagai pendidik dan
pengajar bertugas memperkuat
motivasi belajar siswa di
sekolah. Orang tua dan anggota
masyarakat bertugas memperkuat
motivasi belajar siswa di rumah
dan dilingkungan secara
berkesinambungan. Hendra Dani
Saputra1*, Faisal
Ismet1,Andrizal1(2018)

2 1. Sarana prasarana yang tidak Terbatasnya Lcd Berdasarkan hasil diskusi dan
layak ptoyektor analisis ditentukan akar penyebab
2. Terbatasnya Lcd proyektor masalah adalah Terbatasnya
3. Sarana prasarana kurang Sarana dan prasarana LCD Proyektor.
mendukung mendukung belajar yang tidak layak Terbatasnya LCD Proyektor
4. Tidak adanya LCD Proyektor akan menghasilkan mempengaruhi pembelajaran
pembelajaran membosankan standar kompetensi yang karena dengan LCD Proyektor
5. Ruang kelas yang nyaman rendah dan kemampuan Guru akan lebih kreatif dalam
6. dengan LCD proyektor siswa terbatas pada menyajikan materi, peserta didik
pembelajaran lebih efisien, kemampuan kognitif. akan lebih antusias dan tertarik,
efektif, aktif dan peserta didik akan lebih menanti
menyenangkan Musdalifah (2018) nanti pembelajaran berikutnya,
7. Dengan LCD Proyektor guru dukungan sarana dan dengan LCD proyektor guru dapat
dapat bereksplorasi prasarana pendidikan bereksplorasi dalam menyajikan
8. Guru tidak dapat dalam Manajemen materi materi yang akan
mengeksplorasi materi pembelajaran siswa di disampaikan, pembelajaran akan
kelas Studi pada sma lebih efisien, efektif, aktif dan
negeri 3 medan, ( vol.x) menyenangkan. Sejauh ini guru
EducanduM pernah mencoba untuk
menggunakan LCD Proyektor di
setiap pembelajaran namun,
dikarenakan dalam satu sekolah
hanya ada 3 LCD Proyektor
akhirnya harus bergantian dengan
guru yang lain dan itu akhirnya
akan menyita waktu guru.
Selain dengan menggunakan LCD
guru hendaknya bisa
menggunakan Media media
lainnya untuk tetap menumbuhkan
antusias peserta didik dalam
proses belajar misalnya dengan
menggunakan Video Conference
dalam pembelajaran bisa dengan
Share Screen yang ada di Google
meet, kemudian menggunakan
Media Canva for Education dalam
pembuatan media pembelajaran
yang menarik.
Pelaksanaan pendidikan disekolah
harus sesuai dengan standar
pendidikan. Salah satu satunya
adalah standar sarana dan
prasarana pendidikan. Sarana dan
prasarana ini sangat penting dalam
menunjang kegiatan siswa dikelas
dan disekolah. Musdalifah (2018).
3 Komunikasi terhadap Komunikasi yang Berdasarkan hasil diskusi dan
peserta didik tidak positif. analisis ditentukan akar penyebab
terbangun. masalah adalah Komunikasi yang
1. Keefektifan komunikasi Pendidik dituntut untuk Positif.
2. Komunikasi yang positif menerapkan bahasa/kata- Komunikasi yang positif akan
3. Menjaga wibawa kata positif Ketika menumbuhkan rasa senang pada
4. Menanyakan kendala berkomunikasi dengan peserta didik, kemudian dengan
5. Guru cuek anak-anak. Pendidik komunikasi yang positif juga akan
6. Guru Ramah dapat memberikan respon mempengaruhi kefektifan dalam
7. Komunikasi lebih mudah atas perilaku dan bahasa komunikasi, komunikasi yang
8. Hubungan Komunikasi anak dengan penuh positif juga dapat menjaga wibawa
Baik menumbuhkan rasa kelembutan. guru didepan peserta didik,
senang pada peserta didik Anita Afrianingsih kemudian dengan komunikasi
(2016) komunikasi positif yang positif guru akan menjadi
sebagai sarana untuk guru yang ramah, Komunikasi
meningkatkan yang positif bisa di bangun dengan
penyerapan bahasa lisan cara memberi motivasi kepada
anak usia Dini, (Vol. 13) peserta didik, selalu memberikan
JurnalTarbawi. feed back yang baik terhadap
peserta didik, tutur kata yang baik
kepada peserta didik dan dengan
komunikasi yang positif kita dapat
megkomunikasikan kendala
kendala yang dihadapi peserta
didik.
Guru dapat memberikan contoh
komunikasi yang positif dengan
mencoba menerapkan 3 S disetiap
bertemu kepada bapak dan ibu
guru yaitu Senyum, Salam, Sapa.
Kemudian menyuruh peserta didik
untuk menawarkan bantuan
dengan cara tutur kata atau bahasa
yang halus. Anita Afrianingsih
(2016)
4 Kesulitan Guru dalam Guru perlu pemahaman Berdasarkan hasil diskusi dan
menerapkan Model yang mendalam terkait analisis ditentukan akar penyebab
Pembelajaran Berbasis model model masalah adalah Guru perlu
Project. pembelajaran yang pemahaman yang mendalam
1. guru kurang akan digunakan. terkait model model
menyiasati waktu pembelajaran yang akan
yang tersedia Masih banyak guru digunakan.
2. pengelolaan dan yang mengabaikan Pemahaman guru terhadap model
pengawasan kelas pentingnya model pembelajaran sangat
yang tidak dapat penggunaan model penting, karena dapat
berjalan dengan
pembelajaran pada mempengaruhi motivasi guru
maksimal saat proses untuk mencoba hal baru dalam
3. ketidakaktifannya pembelajaran. Hal ini penggunaan model pembelajaran,
siswa dalam proses disebabkan karena dengan guru memahami model
pembelajaran. masih banyaknya pembelajaran peserta didik akan
4. Motivasi guru bahasa guru – guru yang merasakan kreatifitas dan inovasi
inggris untuk mencoba yang belum pembelajaran yang diberikan oleh
keluar dari zona nyaman memahami apa itu guru.
yaitu mencoba hal baru model pembelajaran Penggunaan model pembelajaran
untuk terus belajar serta model – model yang tepat merupakan salah satu
sangat minim pembelajaran apa penentu keberhasilan dalam
5. Sebagian guru dalam saja yang disarankan kegiatan pembelajaran yang
menyampaikan dilakukan oleh guru. model
digunakan pada
pembelajaran ada yang pembelajaran merupakan suatu
kurikulum 13.
kreatif ada yang tidak rencana sistematis yang dapat
Fransiska1,Qurotul
6. Guru perlu pemahaman dijadikan pedoman oleh para guru
Ain2(2022) Kesulitan
yang mendalam terkait untuk mengorganisasikan jalannya
guru dalam
model model pembelajaran di kelas guna
menerapkan model –
pembelajaran yang akan mencapai tujuan belajar. Indah
model pembelajaran
digunakan Fajar Friani, Sulaiman,
berdasarkan
7. Guru harus Mislinawati, (2017).
memiliki keinginan Kurikulum 2013 di
sekolah dasar,jurnal
untuk ber inovasi
dalam pendidikan islam
pembelajaran multukulutralisme.
8. Guru tidak dapat
mengkondisikan
atau memanage
kelas dengan baik
sehingga model
pembelajaran
Project Based
learning tidak
dapat diterapkan
dengan maksimal

5 Tujuan pembelajaran yang Jarang diadakan pelatihan Berdasarkan hasil diskusi dan
digunakan dalam perangkat pembuatan perangkat analisis ditentukan akar penyebab
pembelajaran belum yang berbasis HOTS. masalah adalah Jarang diadakan
memuat aspek HOTS pada saat ini masih pelatihan pembuatan perangkat
1. guru harus banyak yang belum pembelajaran berbasis HOTS,
memperhatikan menerapkan tidak pelatihan pembuatan perangkat
tingkatan kata kerja hanya guru bahkan berbasis HOTS sangat dibutuhkan
operasional yang sekolah-sekolah pun guru dalam rangka menunjang
digunakan. masih banyak yang proses pembelajaran dan
2. Sebagian Guru belum belum berani untuk pembuatan perangkat
memahami bagaimana menerapkannya. Karena pembelajaran guru.
cara membuat tujuan pendekatan model Pelatihan penyusunan perangkat
pembelajaran berbasis ini masih baru dan guru pembelajaran berbasis HOTS
HOTS. masih berguna bagi guru
3. Jarang diadakan memerlukan penyesuaian karena guru-guru harus mampu
pelatihan pembuatan dengan metode mempersiapkan bahan ajar sesuai
perangkat yang berbasis ini dikarenakan pendidik dengan pembelajaran abad 21 dan
HOTS. dari dulu sudah sesuai dengan kurikulum saat ini.
4. Menyesuaikan tingkat terbiasa dengan metode Bahan ajar yang baik, salah
kemampuan peserta ceramah dalam satunya mengukur HOTS baik
didik proses pembelajaran” dalam RPP, LKPD, maupun
5. Peserta didik Tidak bisa Peningkatan kualitas intrumen penilaian.Dalam
mengerjakan soal soal proses. kegiatan ini, guru-guru
yang susah Fuaddilah ali sofyan, (2019) memberikan respon yang positif
6. Banyak guru yang Implementasi Hots Pada dan mereka antusias dalam
Kurikulum 2013. Jurnal
belum memahami Inventa. (Vol.III) UIN menyusun perangkat ajar.
Eka Senjayawati1, (2021), pelatihan
tujuan pembelajaran Raden Fatah Palembang.
dalam menyusun perangkat
yang mengandung pembelajaran berbasis hots untuk
aspek hots guru.(Vol.1). Indonesian JournalOf
Community Service.(2021)
7. Sebagian guru sudah
mencantumkan tujuan
pembelajaran berbasis
HOTS dalam
pembelajaran
8. Pemahaman peserta
didik terhadap mata
pelajaran masih dalam
tahap LOTS

6 Guru tidak Tidak adanya upaya guru Berdasarkan hasil diskusi dan
memanfaatkan dalam meningkatkan analisis ditentukan akar penyebab
Tekhnologi Informasi kompetensi dalam bidang masalah adalah Tidak adanya
dalam Pembelajaran Tekhnologi InformasiT upaya guru dalam meningkatkan
1. minimnya pengetahuan yang dimilikinya. kompetensi dalam bidang
guru di bidang IT Tekhhnologi Informasi yang
2. kurangnya pelatihan Guru tidak menggunakan dimilikinya.
tentang IT IT sebagai media dalam Tidak adanya upaya guru dalam
3. tidak adanya upaya guru pembelajaran, salah satu meningkatkan kompetensi dalam
dalam meningkatkan penyebabnya yaitu tidak bidang Tekhhnologi Informasi
kompetensi yang adanya upaya guru dalam yang dimilikinya mempengaruhi
dimilikinya. meningkatkan kreativitas guru dalam
4. Guru mengajar dengan kompetensiyang menyampaikan materi, guru hanya
menggunakan buku dimilikinya. mengajar dengan menggunakan
5. Guru mengajar tidak media buku saja, bahkan
membawa apa apa Yusrizal, Intan Safiah, terkadang tidak membawa apa
6. Guru mengajar tidak Nurhaidah. (2017). apa, minimnya pengetahuan guru
kompetensi guru dalam
membawa laptop dan memanfaatkan media
di bidang tekhnologi informasi,
tidak pernah pembelajaran berbasis guru tidak pernah menampilkan
menampilkan video teknologi informasi dan video pembelajaran untuk
7. Belum semua guru Komunikasi (tik) di sd memberikan suasana
menggunakan negeri 16 banda aceh, pembelajaran yang inovative.
tekhnologi dalam Jurnal Ilmiah Guru hendaknya dapat
pembelajaran menggunakan peralatan yang lebih
8. Pemanfaatan tekhnologi Pendidikan Guru ekonomis, efisien, dan mampu
dan informasi sangat Sekolah Dasar. dimiliki oleh sekolah serta tidak
berpengaruh pada menolak digunakannya peralatan
eksplorasi guru teknologi modern yang relevan
dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan zaman. Seorang
guru dituntut untuk mempunyai
berbagai keterampilan yang
mendukung tugasnya dalam
mengajar.
R. Ceha, ending ,prasetyaningsih,
Iyan bachtiar, agus nana s.
(2016)
guru dapat mencoba pemanfaatan
tekhnologi dan informasi bisa
dengan cara mengikuti pelattihan
pelatihan. Pemanfaatan
tekhnologi dalam Menyusun
Perangkat pembelajaran.
Kemudian guru juga bisa
melakukan pembelajaran berbasis
tekhnologi melalui platform
platform pembelajaran digital.

Anda mungkin juga menyukai