Anda di halaman 1dari 6

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE DENGAN
MEDIA AUDIO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK
PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Khanifa Un’Nisa1), Sukarno2), Chumdari3)


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
e-mail:
1)
khanifaunnisa@gmail.com
2)
sukarno_pgsd_uns@yahoo.co.id
3)
chum_dari@yahoo.co.id

Abstract: The aim of this research is to improve listening skill through the use of complete sentence learning
model by using audio media in the fifth grade of Pangempon Kebumen State Elementary School in the academic
year of 2016/2017. The design of the research was a classroom action research (CAR) conducting in two cycles.
Each cycle consisted of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of this
study are teachers and fifth grade students of Pangempon Kebumen State Elementary School in the academic
year of 2016/2017 which amounted to 25 students. Data collections techniques used observation, interview, test,
and documentation. Technique of data validity test using technique of source triangulation and triangulation
technique. The data analysis techniques used were interactive analysis techniques consisting of data collection,
data reduction, data presentation, and conclusion.The result of the conducted research, it could be concluded that
the use of complete sentence learning model with audio media can improve listening skills on the fifth grade of
Pangempon Kebumen State Elementary School in the academic year of 2016/2017.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menyimak melalui penggunaan model
pembelajaran complete sentence dengan media audio pada siswa kelas V SDN Pangempon Kebumen tahun
ajaran 2016/2017. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlangsung selama dua
siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Pangempon Kebumen Tahun Ajaran 2016/2017 yang
berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan
dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran complete sentence dengan media audio dapat meningkatkan keterampilan menyimak pada
siswa kelas V SDN Pangempon Kebumen tahun ajaran 2016/2017.

Kata kunci: complete sentence, audio, keterampilan menyimak

Pembelajaran Bahasa Indonesia di Se- and acceptance, and a willingnes to open


kolah Dasar memerlukan suatu keterampilan one’s mind to tray and see things from
menyimak agar dapat menguasai materi dari another’s point of view. It requires a high
setiap mata pelajaran yang disampaikan. Ke- level of concentration and energy”.Pendapat
terampilan menyimak di Sekolah Dasar sa- tersebut diterjemahkan bahwa keterampilan
ngat penting, karena penyampaian materi pe- menyimak merupakan sebuah kunci dalam
lajaran disampaikan guru secara lisan. Me- menerima pesan secara efektif. Keterampilan
nyimak merupakan cara utama bagi pelajaran menyimak merupakan gabungan antara men-
lisan (verbalized learning) selama proses dengarkan apapun yang orang katakan de-
tahun-tahun permulaan di sekolah (Tarigan, ngan keterlibatan jiwa kita terhadap orang
2008: 5). Tyagi (2013: 1) mengungkapkan tersebut. Keterampilan menyimak termasuk
mengenai keterampilan menyimak yaitu: salah satu keterampilan berbahasa. Menyi-
“Listening skill is key to receiving mak memerlukan adanya keinginan untuk
messages effectively. It is a combination of memahami yang lain, sikap penghargaan dan
hearing what another person says and penerimaan, serta keinginan untuk membuka
psychological involvement with the person pikiran dalam melihat sesuatu hal dari sudut
who is talking. Listening is a skill of pandang lain. Menyimak memerlukan kon-
Language. It requires a desire to understand sentrasi dan kemampuan tinggi.
another human being, an attitude of respect
1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS Jurnal Didaktika Dwija Indria
2,3) Dosen PGSD FKIP UNS ISSN: 2337-8786
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berdasarkan nilai keterampilan me- tuk saling bekerja sama dalam memaksimal-
nyimak pada tahap pratindakan siswa kelas V kan kondisi belajar untuk mencapai suatu tu-
SDN Pangempon Kebumen diketahui hasil juan belajar (Sugiyanto, 2009: 37). Model
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran kooperatif memiliki banyak se-
keterampilan menyimak siswa kelas V SDN kali metode yang dikembangkan oleh bebera-
Pangempon masih rendah. Hal itu terbukti pa ahli, salah satunya complete sentence.
hanya 10 siswa atau 40% dari 25 siswa yang Pembelajaran complete sentence adalah
mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan model pembelajaran yang mengarahkan sis-
Minimal) yang ditetapkan yaitu sebesar 75. wa belajar melengkapi paragraf yang belum
Sedangkan jumlah siswa yang masih belum sempurna dengan menggunakan kunci jawa-
mencapai nilai KKM yaitu 15 siswa atau se- ban yang tersedia (Shoimin, 2014: 35). Salah
sebar 60% dari jumlah keseluruhan siswa. satu kelebihan dari model pembelajaran ko-
Nilai rata-rata siswa adalah 69,6. Wawancara operatif tipe ini adalah siswa diajarkan untuk
awal yang dilakukan juga menunjukkan bah- memahami serta hafal mengenai materi. Pada
wa guru masih menggunakan model pembe- metode pembelajaran complete sentence sis-
lajaran yang konvensional dengan metode ce- wa dibentuk menjadi beberapa kelompok.
ramah, guru kurang menarik, pemanfaatan Guru menyampaikan materi secukupnya atau
media yang kurang sehingga menyebabkan siswa disuruh membaca buku atau modul de-
siswa kesulitan untuk berkonsentrasi pada ngan waktu secukupnya. Siswa dibagikan se-
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya buah lembar kerja berupa paragraf yang ka-
keterampilan menyimak. limatnya belum lengkap. Siswa berdiskusi
Berdasarkan uraian tersebut di atas untuk melengkapi kalimat. Setelah jawaban
dapat dikatakan penyebab rendahnya tingkat didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki.
kemampuan menyimak siswa kelas V SDN Tiap peserta membaca sampai mengerti atau
Pangempon Kebumen yaitu kurangnya pene- hafal, dilanjutkan dengan kesimpulan. Model
rapan model pembelajaran yang inovatif se- pembelajaran complete sentence selain efek-
hingga siswa masih kurang mendapatkan pe- tif juga menyenangkan.
ngalaman pembelajaran yang bermakna dan Pertimbangan media yang digunakan
cenderung kurang tertarik pada pembelajaran dalam proses pembelajaran menjadi suatu
yang disampaikan oleh guru. Kurangnya pe- pertimbangan yang utama. Sanaky, (2013: 6)
manfaatan media pembelajaran menyebabkan menyatakan bahwa pemilihan media pembe-
siswa kurang aktif dan kreatif, ditambah lagi lajaran yang dipilih harus sesuai dengan hal-
minat siswa dalam pembelajaran menyimak hal berikut: 1) tujuan pengajaran, 2) bahan
juga masih kurang, sehingga tujuan pembela- pelajaran, 3) metode mengajar, 4) ketersedia-
jaran belum tercapai sepenuhnya. an alat, 5) pribadi pengajar, 6) kondisi siswa,
Solusi yang dapat dilakukan untuk me- 7) situasi pengajaran.
ngatasi permasalahan dalam pembelajaran Salah satu media pembelajaran yang te-
menyimak siswa kelas V SDN Pengempon pat yang dapat digunakan yaitu media audio.
Kebumen yaitu dengan model pembelajaran (Mohammadkhani, 2013) dalam suatu pen-
inovatif serta penggunaan media yang tepat. dapatnya menyampaikan tentang media au-
Pembelajaran inovatif melibatkan siswa seca- dio, yaitu “according to the results of post
ra aktif, bukan hanya dijadikan sebagai suatu listening test and the related comparisons,
objek. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada findings showed that using audio files had
guru, tetapi pada siswa. Guru memfalisitasi positive meaningful effect on improving
siswa untuk belajar sehingga mereka lebih listening comprehension”. Pendapat tersebut
leluasa saat pembelajaran. Salah satu model dapat diterjemahkan bahwa menurut hasil
pembelajaran inovatif yang umum digunakan dari test menyimak dan perbandingan yang
adalah model pembelajaran kooperatif. Mo- terkait menunjukkan bahwa file audio memi-
del pembelajaran kooperatif adalah pendeka- liki efek-efek positif yang berarti dalam upa-
tan pembelajaran menyimak yang berfokus ya meningkatkan kemampuan menyimak.
pada penggunaan kelompok kecil siswa un-
Jurnal Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sanaky (2013: 107) mengungkapkan Pangempon Kebumen. Adapun sumber data
bahwa media audio adalah segala macam yang dimanfaatkan dalam proses penelitian
bentuk media yang berkaitan dengan indera ini adalah sumber data primer dan sumber
pendengaran, karena media audio berkaitan data sekunder. Teknik pengumpulan data
dengan indera pendengaran, sehingga pesan yang digunakan yaitu antara lain observasi,
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam wawancara, tes, dan dokumentasi. Penelitian
lambang-lambang auditif, baik verbal (kata- ini menggunakan uji validitas data dengan
kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. menggunakan triangulasi, yaitu berupa tria-
Penerapan media audio sangat efisien dalam ngulasi sumber dan triangulasi metode, se-
pengajaran bahasa seperti menyimak, selain dangkan teknik analisis data menggunakan
itu penggunaan media audio menimbulkan model analisis interaktif yang terdiri dari pe-
berbagai kegiatan, seperti diskusi, dramati- ngumpulan data, reduksi data, penyajian da-
sasi, dan sejenisnya. ta, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan pendahuluan di atas, maka Indikator kinerja yang ingin dicapai
dapat ditemukan rumusan masalahnya, yaitu dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
“Apakah penggunaan model pembelajaran meningkatnya keterampilan menyimak pada
complete sentence dengan media audio dapat siswa kelas V SDN Pangempon Kebumen
meningkatkan keterampilan menyimak pada menggunakan model pembelajaran complete
siswa kelas V SDN Pangempon Kebumen sentence dengan media audio. Penelitian ini
tahun ajaran 2016/2017?”. Tujuan penelitian dikatakan berhasil apabila dalam penelitian
ini yaitu“Meningkatkan keterampilan menyi- ini terjadi suatu peningkatan jumlah siswa
mak melalui penggunaan model pembelaja- yang nilainya di atas batas KKM (Kriteria
ran complete sentence dengan media audio Ketuntasan Minimal) mencapai ≥ 80% atau
pada siswa kelas V SDN Pangempon Ke- 20 dari 25 siswa tuntas KKM. Hal ini
bumen tahun ajaran 2016/2017” berdasarkan nilai KKM yang sudah ditetap-
kan peneliti pada mata pelajaran Bahasa In-
METODE
donesia materi menyimak di SDN Pangem-
Penelitian yang dilakukan dilaksanakan
pon Kebumen untuk penelitian ini yaitu sebe-
di SDN Pangempon Kebumen. Kegiatan pe-
sar 75. Penelitian dilakukan dalam dua siklus
nelitian dilaksanakan pada semester genap
yang masing-masing siklus terdiri atas dua
tahun ajaran 2016/2017 yang dilaksanakan
pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari 4
selama enam bulan yaitu dari bulan Januari
tahapan, antara lain: perencanaan, pelaksana-
2017 sampai bulan Juli 2017. Penelitian ini
an tindakan, observasi, serta refleksi.
merupakan penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif dan jenisnya adalah HASIL
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek Menurut hasil observasi dan wawan-
dalam penelitian ini ada dua, yaitu guru kelas cara pratindakan yang dilakukan terhadap gu-
V SDN Pangempon Kebumen dan siswa ru dan siswa kelas V SDN Pangempon Kebu-
kelas V SDN Pangempon Kebumen tahun men menunjukkan bahwa siswa kurang ber-
ajaran 2016/2017 yang berjumlah 25 siswa, minat dan juga kurang termotivasi untuk me-
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa ngikuti pembelajaran menyimak, guru kurang
perempuan. kreatif dan inovatif, dan siswa kurang aktif.
Data yang diperoleh dalam penelitian Berdasarkan hasil nilai keterampilan menyi-
ini meliputi data kuantitatif serta kualitatif. mak pratindakan pada siswa kelas V SDN
Data kuantitatif berupa nilai mata pelajaran Pangempon Kebumen dapat diketahui bahwa
Bahasa Indonesia materi menyimak dengan hanya 32% siswa yang nilainya tuntas KKM,
persentase ketuntasan 40% dari jumlah kese- sedangkan 68% masih belum tuntas KKM
luruhan siswa. Data kualitatif berupa hasil dengan nilai tertinggi yaitu sebesar 90 dan
dari wawancara terhadap guru kelas V SDN nilai terendah yaitu sebesar 55. Adapun data
Pangempon Kebumen dan juga hasil dari distribusi frekuensi nilai keterampilan menyi-
observasi selama pembelajaran Bahasa In- mak siswa pratindakan dapat dilihat pada
donesia materi menyimak di kelas V SDN tabel 1.
Jurnal Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Nilai Kete- Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa
rampilan Menyimak Pratindakan sebanyak 15 siswa (60%) telah mencapai
Interval Frekunsi Persentase Ketuntasan KKM sedangkan 10 siswa (40%) belum
54-60 6 24% Tidak tuntas mencapai KKM. Rata-rata siklus I sebesar
61-67 5 20% Tidak tuntas 75,76. Nilai terendah pada siklus I adalah 57
68-74 6 24% Tidak tuntas
dan nilai tertinggi adalah 91. Hal tersebut
75-81 5 20% Tuntas
Tuntas
menunjukkan adanya peningkatan nilai kete-
82-88 2 8%
Tuntas
rampilan menyimak dari pratindakan ke sik-
89-95 1 4%
lus I. Peningkatan juga terjadi pada hasil ob-
Jumlah 25 100%
servasi aktivitas siswa dan kinerja guru, na-
Nilai Rata-rata Kelas 69,6
mun pada tahap siklus I belum mencapai in-
Nilai tertinggi 90
dikator kinerja penelitian yang sudah dite-
Nilai terendah 55
tapkan yaitu 80% dari 25 siswa tuntas KKM,
Persentase Ketuntasan 32%
sehingga masih harus dilanjutkan ke tahap
Persentase Belum tuntas 68%
berikuttnya yaitu siklus II. Adapun distribusi
Berdasarkan data diatas diketahui pada
frekuensi hasil nilai keterampilan menyimak
pratindakan nilai rata-ratanya 69,6, jumlah
siklus II dapat dilihat pada tabel 3.
siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Kete-
(Kriteria Ketuntsan Minimal) dan dikatakan
rampilan Menyimak Siklus II
tidak tuntas yaitu berjumlah 17 siswa (68%), Interval Frekunsi Persentase Ketuntasan
sedangkan jumlah siswa yang memperoleh Tidak tuntas
54-60 1 4%
nilai diatas KKM dan dikatakan tuntas yaitu Tidak tuntas
61-67 1 4%
sebanyak 8 orang siswa (32%). KKM yang Tidak tuntas
68-74 2 8%
ditetapkan peneliti yaitu sebesar 75. Pada Tuntas
75-81 11 44%
pratindakan guru masih menerapkan model Tuntas
82-88 7 28%
pembelajaran yang konvensional, pembelaja- Tuntas
89-95 2 12%
ran terpusat pada siswa, guru belum mene- Jumlah 25 100%
rapkan model pembelajaran yang inovatif Nilai Rata-rata Kelas 79,68
dan media yang sesuai untuk menunjang
Nilai tertinggi 94
pembelajaran di kelas. Pada tahap siklus I Nilai terendah 60
guru telah menerapkan model pembelajaran Persentase Ketuntasan 84%
complete sentence dengan media audio sela-
Persentase Belum tuntas 16%
ma pembelajaran keterampilan menyimak,.
Berdasarkan data pada tabel 3 dapat di-
Pada siklus I tersebut telah menunjukkan a-
ketahui bahwa sebanyak 21 siswa (84%) te-
danya peningkatan nilai keterampilan menyi-
lah mencapai KKM namun terdapat4 siswa
mak. Peningkatan nilai keterampilan menyi-
(16%) belum mencapai KKM. Pada siklus II
mak siklus I dapat dilihat pada tabel 2.
hasil nilai rata-rata siswa sebesar79,68. Nilai
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Kete-
terendah adalah 60 dan nilai tertinggi adalah
rampilan Menyimak Siklus I
94. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi
Interval Frekunsi Persentase Ketuntasan
Tidak tuntas suatu peningkatan nilai keterampilan me-
54-60 2 8%
Tidak tuntas
nyimak dari siklus I ke siklus II. Selain nilai
61-67 3 12%
Tidak tuntas keterampilan menyimak, hasil dari observasi
68-74 5 20%
Tuntas
aktivitas siswa dan observasi kinerja guru
75-81 8 32%
Tuntas juga mengalami peningkatan. Dengan meli-
82-88 5 20%
Tuntas hat ketuntasan klasikal pada siklus II, maka
89-95 2 8%
pada tahap siklus II ini sudah mencapai in-
Jumlah 25 100%
dikator kinerja penelitian yang telah dite-
Nilai Rata-rata Kelas 75,76
tapkan yaitu 80% dari 25 siswa tuntas KKM.
Nilai tertinggi 91
Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian
Nilai terendah 57
berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada
Persentase Ketuntasan 60%
siklus selanjutnya.
Persentase Belum tuntas 40%
Jurnal Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PEMBAHASAN kegiatan menyimak. Sehingga dengan adanya
Penelitian tindakan kelas ini dilaksana- keunggulan-keunggulan pada model pembe-
kan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri da- lajaran complete sentence dengan media au-
ri dua pertemuan. Tahap-tahap dalam peneli- dio membuat hasil keterampilan menyimak
tian tindakan kelas yaitu: 1) tahap peren- mengalami peningkatan setiap siklusnya.
canaan tindakan, 2) tahap pelaksanaan tinda- Sebelum tindakan nilai rata-rata yang
kan, 3) tahap observasi dan 4) tahap refleksi. diperoleh hanya mencapai 69,6 dengan per-
Penelitian menggunakan model pembe- sentase ketuntasan 32%. Pada tindakan siklus
lajaran complete sentence dengan media au- I terjadi peningkatan menjadi 75,76 dengan
dio untuk meningkatkan keterampilan menyi- persentase ketuntasan klasikal yaitu 60%. Pa-
mak siswa kelas V SDN Pangempon Kebu- da siklus II terjadi kenaikan rata-rata menja-
men tahun ajaran 2016/2017. Kegiatan yang di 79,68 dengan ketuntasan klasikal sebesar
dilaksanakan untuk melatih keterampilan me- 84%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
nyimak siswa yaitu dengan kegiatan menyi- pada kondisi akhir terdapat 16% atau 4 orang
mak cerita melalui media audio dilanjutkan siswa yang belum tuntas. Hal tersebut dikare-
dengan melengkapi paragraf yang telah dibe- nakan siswa kurang bisa fokus ketika kegia-
rikan pilihan jawaban, kemudian siswa men- tan menyimak sedang berlangsung, serta para
ceritakan kembali cerita yang disimak secara siswa memiliki kesulitan belajar.
tertulis. Media audio dapat memotivasi sua- Seiring dengan peningkatan nilai kete-
sana belajar karena bisa dilengkapi dengan rampilan menyimak, aktivitas belajar siswa
unsur musik (Sanaky, 2013: 109). Unsur mu- juga mengalami peningkatan, meliputi akti-
sik yang yang ada pada media audio khusus- vitas siswa yang menjadi lebih fokus dan ak-
nya dalam pembelajaran menyimak membuat tif dalam pembelajaran, siswa juga bertang-
siswa ikut tenggelam dalam alur cerita yang gung jawab saat mengerjakan soal-soal yang
disimak, sehingga siswa menjadi lebih bisa diberikan guru. Selain itu siswa juga akan le-
fokus namun pembelajaran tetap menyenang- bih tertarik dalam mengikuti pembelajan. Se-
kan. Penggunaan media audio pada pembela- mentara itu, kemampuan guru dalam mela-
jaran menyimak dalam penelitian ini didu- kukan kegiatan pembelajaran juga mengala-
kung dengan model pembelajaran kooperatif mi peningkatan. Berdasarkan data kemampu-
yaitu complete sentence. Pembelajaran com- an guru diketahui bahwa terdapat peningka-
plete sentence dapat mempermudah siswa da- tan dari siklus I ke siklus II yaitu pada tahap
lam memahami materi. Shoimin (2013: 35) siklus I rata-rata skor sebesar 2,80 meningkat
mengatakan pembelajaran complete sentence menjadi 3,07 pada siklus II yang berarti terja-
merupakan pembelajaran yang mengarahkan di suatu peningkatan skor kinerja guru sebe-
siswa untuk belajar melengkapi paragraf be- sar 0,27 dengan kategori sangat baik.
lum sempurna dengan menggunakan bebera- Selama proses tindakan tidak luput dari
pa kunci jawaban yang tersedia. beberapa kendala yang dihadapi, yaitu masih
Berdasarkan nilai rata-rata keterampi- terdapat beberapa jumlah siswa yang belum
lan menyimak, siswa yang memperoleh nilai fokus dalam kegiatan menyimak dan masih
≥75 (KKM) mengalami peningkatan yang di- terdapat siswa yang kesulitan untuk menulis-
pengaruhi oleh model serta media pembelaja- kan ceritanya kembali dengan menggunakan
ran yang digunakan peneliti. Model pembela- kata-katanya sendiri. Kendala-kendala berha-
jaran yang digunakan adalah model pembela- sil diatasi dengan baik pada setiap pertemuan
jaran complete sentence dengan media audio. selanjutnya. Sehingga dapat dikatakan secara
Kelebihan model complete sentence yaitu: a) keseluruhan pelaksanaan pembelajaran berja-
siswa dilatih untuk bekerjasama dalam disku- lan dengan baik.
si, b) materi yang disajikan lebih terarah dan Berdasarkan hasil wawancara pratinda-
sistematis, c) meingkatkan rasa tanggungja- kan, diketahui bahwa guru masih melaksana-
wab siswa, d) siswa hafal dan faham menge- kan pembelajaran menyimak secara konven-
nai materi. Sementara itu media audio yang sional sehingga nilai keterampilan menyimak
digunakan membuat siswa lebih fokus dalam siswa masih rendah. Siswa kurang tertarik
Jurnal Didaktika Dwija Indria
ISSN: 2337-8786
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan kurang fokus dalam pembelajaran. Sete- Dasar Negeri Pangempon Kebumen tahun a-
lah dilaksanakan tindakan sebanyak dua sik- jaran 2016/2017. Peningkatan nilai keteram-
lus, hasil wawancara menunjukkan siswa sa- pilan menyimak menggunakan model pem-
ngat bersemangat dalam mengikuti pembela- belajaran complete sentence dengan media
jaran, siswa lebih bisa fokus serta konsentrasi audio dibuktikan dengan meningkatnya ke-
pada cerita yang disimak, sehingga nilai sis- tuntasan klasikal hasil tes unjuk kerja kete-
wa meningkat dengan persentase ketuntasan rampilan menyimak setiap siklusnya. Tingkat
klasikal mencapai 84%. Penelitian dilakukan ketuntasan klasikal pratindakan sebanyak 8
dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari siswa atau 32%, siklus I meningkat menjadi
dua pertemuan dan dapat disimpulkan bahwa 15 siswa atau 60%, dan siklus II meningkat
terdapat peningkatan keterampilan menyimak lagi menjadi sebanyak 21 siswa atau 84%.
pada siswa kelas V SDN Pangempon Kebu- Hal tersebut menunjukkan peningkatan ke-
men menggunakan model pembelajaran com- tuntasan klasikal dari prasiklus ke siklus I se-
plete sentence dengan media audio. besar 28%, siklus I ke siklus II sebesar 24%,
dan dari prasiklus sampai siklus II sebesar
SIMPULAN 52%. Dengan demikian, berdasarkan hasil
Hasil penelitian yang dilakukan selama peningkatan ketuntasan secara klasikal pem-
dua siklus dapat disimpulkan bahwa penggu- belajaran menyimak telah mencapai ketun-
naan model pembelajaran complete sentence tasan belajar yang ditargetkan yaitu 80%.
dengan media audio dapat meningkatkan ke-
terampilan menyimak siswa kelas V Sekolah

DAFTAR PUSTAKA
Mohamadkhani, K., Farokhi, E., dan Farokhi, H. (2013). The Effect of Using Audio Files on
Improving Listening Comprehention. International Journal of Learning Development,
3 (1), 132.
Sanaky. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara
Shoimin.A. (2014).68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Mata Padi Presindo
Tarigan, H.G. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tyagi. (2013). Listening : An Important Skill and Its Various Aspect. The Criterion An
International Journal in English. (hlm 1).

Jurnal Didaktika Dwija Indria


ISSN: 2337-8786

Anda mungkin juga menyukai