Anda di halaman 1dari 14

(Printed) ISSN 2598-3202

(Online) ISSN 2599-316X

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP


KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS

Doni Anggoro Ari Santoso1, Zumrotul Muniroh2, Nurul Akmaliah3


don.okba@gmail.com

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Indraprasta PGRI

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan
berbicara mahasiswa Sekolah Tinggi Bahasa Asing Pertiwi, Cileungsi. Penelitian dengan menggunakan media gambar ini
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pengajar dan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar khususnya dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dua kelompok kelas. Satu kelas sebagai kelas eksperimen, dimana
peneliti menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Sedangkan, satu kelas lainnya sebagai
kelas kontrol, dimana materi pembelajaran disampaikan dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil analisis data, dapat
disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Inggris kelas kontrol adalah sebesar 64,7. Nilai median
sebesar 61,5. Nilai modus sebesar 57,5. Nilai varians sebesar 258,6256. Dan, nilai simpangan baku sebesar 16,082.
Sedangkan, nilai rata-rata keterampilan berbicara bahasa Inggris kelas eksperimen adalah sebesar 70,5. Nilai median
sebesar 71,21. Nilai modus sebesar 85,056. Nilai varians sebesar 229,128. Dan, nilai simpangan baku sebesar 15,14.
Selanjutnya, diperoleh Persamaan Sgab sebesar 15,62. Dan, hasil nilai thitung sebesar 1,69 dan ttabel sebesar 1,667. Dengan
demikian, diketahui bahwathitung> ttabel; 1,69> 1,667 yang berarti signifikan. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan penggunaan media gambar terhadap keterampilan berbicara bahasa Inggris pada
mahasiswa STBA Pertiwi, Cileungsi.

Kata Kunci: Penggunaan Media Gambar, Keterampilan Berbicara

Abstract
The purpose of this research is to find out the effect of the using of flash cards towards student’s speaking
ability in STBA Pertiwi, Cileungsi. The researchers hope that this research can give advantages to all of lecturers and
students in doing the learning process, especially in English speaking ability. The method used in this research is
experiment method using two groups of classes. One class as experiment class, where the researchers are giving the
materials using flash cards. While the other class is control class, where the materials are given with lecturing method.
Based on the result of the data analysis, it can be concluded that the average score for English speaking ability in control
class is 64,7. The median is 61.5. The modus is 57,5. The variance is 258, 6256. And the standard deviation is 16,082. In
the other hand, the average score for English speaking ability in experiment class is 70,5. The median is 71,21. The modus
is 85,056. The variance is 229, 128. And the standard deviation is 15,14. It is also obtained that the equation of Total
Variance is 15,62. And the TObserved is 1,69 and the T table is 1,667. So that Tobserved >Ttable; 1,69>1,667 that is significant. It
can be concluded that there is positive and significant effect of using of flash cards towards student’s speaking ability in
STBA Pertiwi, Cileungsi.

Key words: the use of flash cards, speaking ability

PENDAHULUAN perbaikan dalam pelaksanaannya


secara terus menerus. Peran
Pendidikan merupakan faktor
pendidikan sangatlah penting untuk
utama dalam membentuk kualitas
menciptakan kehidupan yang cerdas,
sumber daya manusia dalam suatu
dinamis, dan demokratis. Oleh
Negara. Pendidikan bersifat dinamis
karena itu, pembaruan pendidikan
sehingga selalu menuntut suatu
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 181
BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
harus terus dilakukan guna menyampaikan dan menyajikan
meningatkan kualitas pendidikan suatu pesan atau informasi.
nasional. Berbagai upaya telah Penggunaan suatu media dapat
dilakukan, misalnya pembaruan efektif dalam proses pembelajaran
kurikulum, peningkatan kualitas karena dapat menarik fokus
guru, penyediaan kepustakaan, mahasiswa saat proses pelajaran
penyediaan laboratorium, penataan berlangsung. Pengelompokkan media
manajemen pendidikan, dan dibagi menjadi tiga macam, yakni
penerapan produk teknologi. media audio (mengandalkan indera
pendengaran), media visual
Pembelajaran yang diharapkan
(mengandalkan indera penglihatan),
dari tujuan pendidikan nasional
dan media audio visual
adalah pembelajaran yang aktif
(menampilkan suara dan gambar).
(active learning) yang dimaksudkan
untuk menjaga perhatian siswa agar Salah satu media pembelajaran
tetap tertuju pada proses yang digunakan oleh peneliti yang
pembelajaran secara menyeluruh. lebih efektif, yakni menggunakan
Pembelajaran yang aktif demikian, media visual berupa gambar.
dapat kita rancang dengan adanya Penggunaan media gambar
penggunaan berbagai media, model, merupakan media pembelajaran yang
dan metode pembelajaran yang efektif karena menarik perhatian
menarik, sehingga peserta didik tidak mahasiswa. Mahasiswa dapat
cepat bosan, selalu fokus, dan langsung tertarik dengan sesuatu
menyenangkan tanpa kehilangan yang dilihat secara langsung melalui
esensi belajar yang sedang indera penglihatan yang merangsang
berlangsung. kinerja otak siswa untuk
mengembangkan dan menyampaikan
Kesiapan pendidik dalam
ide, gagasan dan pikiran dari apa
menggunakan media, model, dan
yang dilihatnya.
metode pembelajaran adalah suatu
keharusan dalam mencapai tujuan Dengan penggunaan media
pendidikan. Pendidik juga dituntut tersebut, peneliti percaya bahwa
menggunakan beragam media, mahasiswa lebih mudah mempelajari
model, dan metode pembelajaran dan menguasai keterampilan
dalam melaksanakan proses berbicara. Berbicara adalah
pembelajaran. Kreativitas pendidik kemampuan untuk mengekspresikan
juga diharapkan muncul guna perasaan, menyatakan pendapat, dan
menciptakan pembelajaran yang menyampaikan gagasan. Peneliti
menarik dan menyenangkan. menggunakan media gambar agar
efektif dalam mempelajari
Dalam penelitian ini, peneliti
keterampilan berbicara, karena
menggunakan media dalam proses
gambar merupakan media yang dapat
pembelajaran. Media merupakan alat
atau perantara yang digunakan untuk
182 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 2 April 2019
merangsang kinerja otak siswa dalam entails unique language teaching
menyampaikan apa yang dilihatnya. goals and approaches.” bahasa
Inggris merupakan bahasa
Berdasarkan pemikiran tersebut,
internasional dan mengajarnya
peneliti tertarik untuk melaksanakan
memerlukan tujuan pengajaran
penelitian dengan judul, “Pengaruh
bahasa yang unik dan pendekatan
Penggunaan Media Gambar terhadap
untuk mencapainya. McKay
Keterampilan Berbicara.” Penelitian
(2009:12) juga mengatakan bahwa,
ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi
“English is used by individuals to
Bahasa Asing Pertiwi yang berlokasi
communicate with people of other
di Cileungsi, Jawa Barat.
countries.” Bahasa Inggris
digunakan oleh individu untuk
TINJAUAN PUSTAKA berkomunikasi dengan orang-orang
dari Negara lain, sehingga penting
Pengertian Hakikat Bahasa
setiap individu memahami bahasa
Inggris
Inggris untuk dapat berkomunikasi
Bahasa Inggris merupakan dengan orang lain di seluruh dunia.
media komunikasi utama bagi
Bahasa Inggris merupakan
masyarakat di Negara Inggris,
bahasa yang sangat kompleks, karena
Amerika Serikat, New Zealand,
bahasa Inggris terpaku dalam
Australia, Kanada, Afrika Selatan,
penekanan pentingnya struktur atau
dan dibanyak Negara lainnya.
aturan bahasa (Grammar) dan
Bahasa Inggris merupakan bahasa
akurasi penggunaannya dalam
yang digunakan untuk berinteraksi
bahasa percakapan maupun tulisan.
dengan orang lain di seluruh dunia.
Kita harus mengetahui tata bahasa
Hornby (2006:486) dari bahasa Inggris, kosakata, dan
menyatakan bahwa “English is the cara baca atau pengucapan bahasa
language originally of England, now Inggris tersebut. Dalam mempelajari
spoken in many other countries and bahasa Inggris kita dituntut untuk
used as language of international mampu menguasai semua unsur-
communication throughout the unsur yang ada.
world.” Saat ini setiap individu
Bahasa Inggris adalah bahasa
merasa perlu mempelajari bahasa
internasional yang memiliki peranan
Inggris, dengan bahasa Inggris
penting sebagai alat komunikasi
seseorang dapat berkomunikasi
dengan bangsa lain, sehingga
dengan orang asing yang ditemui di
sebaiknya kita menguasai bahasa
dalam negeri ataupun ketika berada
tersebut. Dengan kita mampu
di luar negeri.
menguasai bahasa Inggris maka kita
McKay (2009:1) menyatakan akan bisa berkomunikasi dan
bahwa, “English is an international berinteraksi dengan orang-orang di
language and that teaching it as such

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 183


BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
Negara lain, karena bahasa Inggris aspek dasar, yaitu keterampilan
sebagai bahasa internasional. mendengarkan atau menyimak
(listening skill), berbicara (speaking
Dalam mempelajari bahasa
skill), membaca (reading skill),
Inggris sangat penting untuk
menulis (writing skill) (Tarigan,
mengetahui sejarah bahasa Inggris.
2015:1). Keterampilan berasal dari
Sejarah bahasa Inggris disebut
kata dasar terampil yang berarti
“English Literature”. Bahasa Inggris
cakap, mampu, dan cekatan dalam
mempunyai berbagai bentuk yang
menyelesaikan tugas.
sesuai dengan konteks dan keadaan.
Menerampilkan berarti membuat
Menurut Celce (2001:8) dalam menjadi terampil atau memberikan
bukunya “Teaching English as keterampilan. Keterampilan secara
second for Foreign Language”. bahasa adalah kecakapan untuk
Menyatakan bahwa “English often menyelesaikan tugas dan kecakapan
serves as a language of dalam pemakaian bahasa baik secara
communication between speakers of lisan maupun tulis, sedangkan
different primary language.” Jadi keterampilan secara tematis adalah
bahasa Inggris adalah bahasa kesanggupan pemakai bahasa untuk
internasional yang digunakan dalam menanggapi secara benar stimulus
kegiatan berkomunikasi supaya lisan atau tulisan, menggunakan pola
siswa, mahasiswa ataupun gramatikal dan kosakata secara tepat,
masyarakat tidak ketinggalan zaman, dan menerjemahkan dari satu bahasa
mereka harus mempelajarinya. Oleh ke bahasa lain.
karena itu, bahasa Inggris diajarkan
Seseorang dikatakan
mulai dari sekolah dasar sampai
mempunyai keterampilan apabila
Perguruan Tinggi.
orang tersebut mempunyai
Pengertian Keterampilan kesanggupan untuk berbuat dan
Berbicara melakukan tindakan dengan mudah
Berbicara merupakan salah dan tepat setelah melalui belajar.
satu keterampilan berbahasa dalam Agar terampil seseorang harus
bentuk lisan. Berbicara adalah belajar. Hal ini menunjukkan bahwa
bentuk bahasa yang menggunakan keterampilan seseorang tidak serta-
artikulasi atau kata-kata yang merta bisa terampil dengan
digunakan untuk menyampaikan sendirinya tetapi harus dengan
pendapat. Tujuan berbicara adalah pembelajaran terlebih dahulu.
untuk berkomunikasi atau Seseorang semakin termotivasi
menuangkan ide dan gagasanya belajar maka keterampilannya
dengan baik. semakin terarah.

Keterampilan berbahasa yang Menurut Tarigan (2015:14)


harus dimiliki oleh seluruh peserta menyatakan bahwa keterampilan
didik di sekolah meliputi empat berbicara adalah keterampilan

184 | Jurnal Kredo


Vol. 2 No. 2 April 2019
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi Berdasarkan pendapat tersebut,
atau mengucapkan kata-kata untuk peneliti dapat menyimpulkan bahwa
mengekspresikan, menyatakan, keterampilan berbicara adalah
menyampaikan pikiran, gagasan, keterampilan berkomunikasi untuk
perasaan terhadap pendengar. mengungkapkan gagasan kepada
Pendengar menerima informasi pihak lain secara lisan.
melaui rangkaian nada, tekanan, dan
Aspek dalam Berbicara
penempatan persendian.
Brown (2010:172-173)
Tujuan utama berbicara adalah menjelaskan setidaknya ada empat
untuk berkomunikasi. Agar dapat aspek dalam berbicara yang harus
menyampaikan pikiran secara
diketahui oleh peserta didik agar
efektif, maka si pembicara harus dapat berbicara bahasa Inggris
memahami makna segala sesuatu sebagai berikut.
yang ingin dikomunikasikan. Ia
harus mampu mengevaluasi efek 1) Vocabulary
komunikasinya terhadap para First speaking vocabulary
pendengarnya, dan harus mengetahui inadequate to express anything
prinsip-prinsip yang mendasari but the most elementary needs.
segala situasi pembicaraan, baik Second has speaking vocabulary
secara umum maupun perorangan. sufficient to express himself
Dengan demikian berbicara simply with some circumlocution.
merupakan bagian dari kemampuan Third able to speak the language
berbahasa yang aktif-produktif. with sufficient vocabulary to
practicipate effectively in most
Sebagai bagian dari
kemampuan berbahasa yang aktif- formal and informal conversation
on practical, social, and
produktif, kemampuan berbicara
professional topics.
menuntut penguasaan terhadap
beberapa aspek dan kaidah 2) Fluency
penggunaan bahasa. Secara First able to use the language
kebahasaan pesan lisan disampaikan fluently an all levels normally
dengan berbicara menggunakan kata- pertinent to professional needs.
kata yang dipilih sesuai dengan Can practicipate in any
maksud yang perlu diungkapkan. conversation whitin the range on
Kata-kata dirangkai dalam susunan this experience with a high degree
tertentu menurut kaidah tata bahasa, of fluency. Second (no specific
dan dilafalkan sesuai dengan kaidah fluency description. Refer to other
pelafalan yang sesuai pula, supaya four language areas for implied
pesan yang disampaikan dapat level of fluency). Third can handle
diterima dan dimengerti seperti yang with confidence but not with
dimaksudkan oleh pembicara. facility most social situations,
including, introduction and casual
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 185
BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
conversations about current itu pendengar dapat memaknai
events, as well asa work, family, informasi atau pesan yang
and autoboigraphial information. disampaikan oleh pembicara.
Tarigan (2015:16)
3) Pronunciation
mengungkapkan bahwa kegiatan
First equivalent to and fully berbicara memiliki tujuan utama
accepted by educative native untuk berkomunikasi. Untuk
speaker. Second errors in menyampaikan pikiran secara
pronunciation are frequent but efektif, berbicara harus memahami
can be understood by a native makna sesuatu hal yang akan
speaker used to dealing with dikomunikasikan. Dia juga harus
foreigners attempting to speak his mengevaluasi efek komunikasinya
language. Third accent is terhadap para pendengar dan harus
intelligible though often quite mengetahui prinsip-prinsip yang
faulty. mendasari segala situasi
4) Comprehension pembicaraan, baik secara umum
maupun secara perorangan.
First can understand any
conversation whitin the range of Pengertian Media Gambar
his experience. Second can get the Kata “media” berasal dari
gist of most conversation of non- bahasa Latin dan bentuk jamak dari
technical subject (i.e., topics that
require no specialized kata “medius”, yang secara harfiah
knowledge). Third comprehension berarti tengah, perantara atau
is quite complete at a normal rate pengantar. Dalam bahasa Arab,
of speech. media adalah perantara atau
Dapat disimpulkan dari pengantar pesan dari pengirim
penjabaran aspek berbicara tersebut kepada penerima pesan. Dengan
bahwa siswa dalam berbicara harus demikian, maka media merupakan
memperhatikan kosakata yang akan wahana penyalur informasi belajar
digunakan, pemahaman tetang atau penyalur pesan. Media
maksud yang dibicarakan, dalam
merupakan alat yang digunakan
pengucapan pun harus baik dan dapat
dimengerti, serta kelancaran dalam sebagai perantara untuk
berbicara. Keempat aspek tersebut menyampaikan pesan dan dapat
dapat membantu siswa dalam merangsang pikiran, perasaan dan
meningkatkan keterampilan kemajuan siswa sehingga dapat
berbicara bahasa Inggris. mendorong terjadinya proses belajar
Selain terdapat aspek dalam mengajar.
berbicara, berbicara tentu memiliki
Menurut Sadiman (2009:7)
tujuan yang ingin disampaikan
mengemukakan sebagai berikut.
kepada lawan bicaranya. Agar tujuan
itu dapat disampaikan dengan baik “Media adalah segala
dan efektif, maka pembicara harus sesuatu yang dapat
memahami hal yang ingin dipergunakan untuk
disampaikan dan menguasai aspek menyalurkan pesan dari
keterampilan berbicara. Dalam hal pengirim ke penerima pesan
186 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 2 April 2019
sehingga dapat merangsang dalamnya terkandung informasi atau
pikiran, perasaan, perhatian pengetahuan yang digunakan dalam
dan minat siswa sedemikian proses belajar mengajar. Tujuan
rupa sehingga proses belajar
penggunaan media pembelajaran
terjadi”.
untuk memperlancar jalannya
Berdasarkan pendapat tersebut komunikasi dalam proses
apapun yang menjadi alat atau bahan
pembelajaran.
dalam menyampaikan pesan atau
informasi sehingga pesan atau Menurut Schram dalam Rudi
informasi dapat dimengerti dan Susilana (2007:6) menyatakan bahwa
dipahami dengan baik oleh penerima “Media pembelajaran adalah
pesan disebut dengan media.
teknologi pembawa pesan yang dapat
Guru yang efektif dalam dimanfaatkan dalam pembelajaran.”
menggunakan media dapat Ini berarti media pembelajaran
meningkatkan minat siswa dalam
adalah alat atau bahan yang menjadi
proses belajar mengajar dan siswa
lebih cepat dan mudah dalam pendukung dalam menyampaikan
memahami dan mengerti materi yang pesan selama proses belajar
disampaikan oleh guru. Akan tetapi, mengajar berlangsung.
perlu diperhatikan, penggunaan
Menurut Richard & Renandiya
media tidak efektif apabila
penggunaannya tidak sejalan dengan (2002: 2) menyatakan bahwa
isi dan tujuan yang disampaikan. “Instructional media can reduce the
Oleh sebab itu, tujuan pengajaran burden of teachers in delivering
harus dijadikan pangkal acuan untuk teaching materials, so that they can
menggunakan media. Apabila tujuan concentrate on teaching in the
pengajaran diabaikan, maka media
classroom.” Teori tersebut menunjuk
bukan lagi sebagai alat bantu
pengajaran, tetapi sebagai makna bahwa media pembelajaran
penghambat dalam pencapaian dapat mengurangi beban bagi tenaga
tujuan secara efektif dan efisien. pendidik atau guru dalam
Media pembelajaran adalah menyampaikan informasi atau
suatu hal yang sangat penting pengetahuan, sehingga tenaga
penggunaannya dalam kegiatan pendidik dapat dengan mudah
belajar mengajar. Media menarik perhatian peserta didik
pembelajaran secara bahasa dibagi sehingga peserta didik memiliki
menjadi dua suku kata, yakni media konsentrasi penuh dalam menerima
yang berarti alat dan pembelajaran informasi atau pengetahuan selama
yang berarti proses penyampaian didalam kelas.
informasi atau pengetahuan dari Fungsi pokok media
tenaga pendidik kepada peserta pembelajaran, yakni sebagai alat
didik. Berdasarkan penjelasan bantu untuk mewujudkan situasi
tersebut, maka dapat disimpulkan belajar mengajar yang efektif,
bahwa media pembelajaran adalah mempercepat proses belajar
alat atau bahan bantu yang di mengajar, membantu siswa dalam
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 187
BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
menangkap pengertian dan diperhatikan dalam memilih media
pemahaman dari proses pembelajaran sebagai berikut.
pembelajaran yang diberikan oleh a) Ketepatannya dengan tujuan
guru dan dapat meningkatkan dan pengajaran. Maksudnya bahwa
mempertinggi mutu belajar. media pengajaran dipilih atas
dasar tujuan-tujuan instruksional
Ada beberapa jenis media yang berisikan unsur-unsur
pembelajaran yang bisa digunakan pemahaman, aplikasi, analisis,
dalam proses pembelajaran. sintesis, lebih mungkin
digunakannya media pengajaran.
a) Media grafis atau dua dimensi
adalah media yang mempunyai b) Dukungan terhadap isi bahan
ukuran panjang dan lebar. Seperti pelajaran. Bahan pelajaran yang
gambar, foto, grafik, bagan atau sifatnya fakta, prinsip, konsep dan
diagram, poster, dan kartun. generalisasi sangat memerlukan
bantuan media agar lebih mudah
b) Media tiga dimensi, yaitu media dipahami oleh peserta didik.
dalam bentuk model susun, model
kerja, mock up, diorama. c) Kemudahan memperoleh media.
Media yang diperlukan mudah
c) Media proyeksi seperti slide, film diperoleh setidak-tidaknya mudah
strips, film, penggunaan dibuat oleh tenaga pendidik pada
OverHead Projection waktu mengajar.
d) Penggunaan lingkungan sebagai d) Keterampilan guru dalam
media pembelajaran menggunakan media. Apapun
Dengan keberagaman jenis jenis media yang diperlukan
media dan fungsi media tersebut, syarat utamanya guru dapat
maka kita sebagai seorang guru, menggunakannya dalam proses
harus bisa memilih media belajar mengajar. Nilai dan
pembelajaran yang tepat sehingga manfaat yang diharapkan adalah
media tersebut dapat digunakan pada dampak dari penggunaannya
dengan efektif dan efisien. Dalam oleh guru pada saat terjadinya
memilih media pembelajaran, ada interaksi belajar siswa dengan
beberapa hal yang perlu diperhatikan lingkungannya.
oleh guru, yakni media harus sesuai e) Tersedia waktu untuk
dengan tujuan yang ingin dicapai, menggunakannya, sehingga media
kondisi dan keterbatasan yang ada dapat bermanfaat bagi siswa
dengan mengingat kemampuan dan selama pengajaran berlangsung.
karakteristik media, ketepatgunaan
media, kondisi siswa, kesediaan f) Sesuai dengan taraf berpikir
barang, biaya dan waktu yang peserta didik. Memilih media
diperlukan untuk mendapatkannya. untuk pendidikan dan pengajaran
harus sesuai dengan taraf berpikir
Pemilihan media pembelajaran siswa, sehingga makna yang
bersumber dari konsep bahwa media terkandung di dalamnya dapat
merupakan bagian dari sistem dipahami oleh siswa.
instruksional secara keseluruhan.
Ada beberapa kriteria yang perlu Djamarah &Zain (2010:124)
menyatakan bahwa media yang
188 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 2 April 2019
dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri bayangkan. Media gambar adalah
dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari media yang mengandung makna
itu. Pengelompokan media dapat yang lebih baik dibandingkan dengan
dilihat dari jenisnya, daya liputnya, tulisan, karena di dalam gambar
dan dari bahan serta cara terdapat bahasa yang umum yang
pembuatannya. Bila dilihat dari mudah dipahami dan dimengerti.
jenisnya media dibagi menjadi Kelebihan media gambar
berikut ini. menurut Sadiman, dkk (2009: 29)
1) Media Audititif sebagai berikut.

Media Audititif. Media yang 1) Sifatnya konkret. Gambar lebih


realistis menunjukkan pokok
hanya mengandalkan suara saja,
masalah dibandingkan dengan
seperti radio, cassette recorder, media verbal semata.
dan piringan hitam. Media ini
2) Gambar dapat mengatasi batasan
tidak cocok untuk orang yang
ruang dan waktu.
memiliki kelainan pada
pendengaran. 3) Media gambar dapat mengatasi
keterbatasan pengamatan kita.
2) Media Visual
4) Gambar dapat memperjelas suatu
Media yang hanya mengandalkan masalah, dalam bidang apa saja
indera penglihatan saja. Media ini dan untuk tingkat usia berapa saja,
ada yang hanya menampilkan sehingga dapat mencegah atau
gambar diam seperti film strip, membetulkan kesalahan.
slides, foto, gambar atau lukisan, 5) Gambar harganya murah dan
dan cetakan. Ada pula media mudah didapat serta digunakan,
visual yang menampilkan gambar tanpa memerlukan peralatan
khusus.
atau simbol yang bergerak seperti
film bisu, dan film kartun. Media gambar hanya
mengandalkan indera penglihatan
3) Media Audiovisual
dan ukurannya terbatas untuk
Media audiovisual adalah media kelompok besar. Oleh karena itu,
yang mempunyai unsur suara dan gambar yang baik untuk digunakan
unsur gambar. Jenis media ini sebagai media pembelajaran harus
mempunyai kemampuan yang memenuhi syarat-syarat sebagai
lebih baik, karena meliputi kedua berikut.
jenis media yang pertama dan
1) Autentik adalah gambar harus
yang kedua.
menunjukkan situasi yang
Penggunaan media gambar sebenarnya seperti yang dilihat
merupakan salah satu metode orang.
presentasi alternatif yang mampu 2) Sederhana adalah komposisi
memberi informasi kepada peserta gambar harus jelas menunjukkan
didik secara cepat dengan poin pokok dalam gambar.
membayangi apa yang mereka
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 189
BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
3) Ukuran relatif adalah mampu yang tidak diberikan perlakuan
memperbesar dan memperkecil (hanya menggunakan model ceramah
benda atau objek yang sebenarnya ). Pada desain ini, tiap-tiap kelompok
tidak diberikan tes awal atau pretest
4) Gambar sebaiknya mengandung
untuk mengetahui kondisi awalnya
gerak atau perbuatan
namun diberikan tes akhir atau post
5) Gambar hendaklah bagus dari segi test untuk mengetahui gejala yang
seni dan sesuai dengan tujuan terjadi setelah diberikan perlakuan.
pembelajaran. Pada kelompok kontrol tidak
diberikan perlakuan atau treatment
tetapi diberikan tes yang sama
METODE PENELITIAN dengan kelompok eksperimen
kemudian hasil tes akhir atau post
Metode yang digunakan dalam test keduanya dibandingkan.
penelitian ini adalah metode Berdasarkan perbandingan tersebut,
eksperimen dengan menggunakan maka dapat diketahui apakah ada
dua kelompok kelas. perubahan dan peningkatan
kemampuan menulis bahasa Inggris
Dalam pelaksanaan penelitian
setelah menggunakan media gambar
eksperimen, kelompok eksperimen
atau tidak. Oleh sebab itu, desain
dan kelompok kontrol sebaiknya
penelitian yang digunakan sebagai
diatur secara intensif sehingga kedua
berikut.
variabel mempunyai karakteristik
yang sama atau mendekati sama. Gambar 1. Desain Penelitian
Yang membedakan dari kedua
kelompok ialah bahwa kelompok
eksperimen diberikan perlakuan E X O1
tertentu, sedangkan kelompok
kontrol diberikan perlakuan seperti C O2
keadaan biasanya. Verifikasi
hasilnya diperoleh dengan
membandingkan antara kelas E : Kelompok eksperimen
eksperimen dengan kelas kontrol C : Kelompok kontrol
(non experiment).
X : Perlakuan atau treatment
dengan menggunakan media
Rancangan Penelitian gambar

Berdasarkan pada metode yang O1 :Hasil tes (post test) setelah


digunakan dalam penelitian, yakni diberikan perlakuan pada
metode eksperimen,desain kelompok eksperimen
eksperimen dalam penelitian ini O2 : Hasil tes (post test) tanpa
adalah posttest-Only Control Design. diberikan perlakuan pada
Dalam desain ini menggunakan kelompok kontrol
pemilihan subjek secara acak dan
melibatkan dua kelompok subjek,
yakni kelompok eksperimen atau
kelompok yang diberikan perlakuan
dan kelompok kontrol atau kelompok
190 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 2 April 2019
Proses Pengumpulan Data intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau
Variabel Penelitian
kelompok. Tes digunakan untuk
Variabel adalah objek dari mengetahui keterampilan berbicara
penelitian atau apa yang menjadi bahasa Inggris siswa melalui
pusat penelitian dari suatu penelitian. penggunaan media gambar didalam
Ada dua macam variabel dalam proses belajar mengajar.
penelitian sebagai berikut.
Tes yang diujikan pada
a. Media gambar sebagai variabel penelitian ini, yakni post test. Post
bebas (X) berfungsi sebagai test adalah bentuk pertanyaan yang
pihak yang mempengaruhi.
diberikan setelah pelajaran atau
b. Keterampilan berbicara bahasa materi disampaikan. Dengan kata
Inggris sebagai variabel terikat
lain post test adalah evaluasi yang
(Y) berfungsi sebagai pihak yang
dipengaruhi. dilakukan satu kali, yakni pada akhir
setelah materi ajar pada hari itu
diberikan oleh guru. Post test ini
Sumber Data dengan maksud untuk mengetahui
Peneliti mendapatkan sumber apakah mahasiswa sudah paham dan
data dari hasil post test berupa tes mengerti mengenai materi ajar
lisan yang diberikan kepada semua tersebut atau belum. Post test ini
mahasiswa STBA Pertiwi yang diujikan pada kelompok kontrol yang
menjadi sampel kelas eksperimen tidak diberikan perlakuan dan
dan kelas kontrol. Hasil dari tes kelompok eksperimen yang
tersebut dikumpulkan kemudian diberikan perlakuan. Kemudian hasil
diolah dan dibuat laporan. dari kedua kelompok tersebut
dibandingkan.
Teknik Pengumpulan dan Analisis
Data Teknik Analisis Data

Teknik Pengumpulan Data Teknik analisis data yang


digunakan dalam penelitian ini
Untuk memperoleh data yang meliputi uji deskriptif, uji
relevan dan sesuai dengan persyaratan data yang didalamnya
kepentingan penelitian ini, terdapat uji normalitas dan uji
diperlukan sebuah teknik homogenitas, serta uji hipotesis.
pengumpulan tes yang sesuai dengan
rumusan dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
memilih teknik pengumpulan data Deskripsi Data
melalui tes. Tes adalah sejumlah
pertanyaan atau latihan serta alat lain Data diperoleh dari dua
yang digunakan untuk mengukur kelompok kelas yang masing-masing
keterampilan, pengetahuan
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 191
BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
sejumlah 40 siswa kemudian 71,21. Nilai modus sebesar 85,056.
dianalisis. Nilai varians sebesar 229,128. Dan,
nilai simpangan baku sebesar 15,14.
Uji Persyaratan Data
Uji Normalitas
Dari hasil uji normalitas,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Data Lo Lo Ket
Hitung Tabel
Kontrol 0,09 0,140 Normal
Eksperimen 0,091 0,140 Normal
Tabel 1. Uji Normalitas
Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa nilai Lo hitung kelas kontrol
sebesar 0,09 dan Lo hitung kelas
Gambar 2. Hasil Tes Kelas Kontrol eksperimen 0,091. Kedua nilai
Berdasarkan hasil perhitungan, tersebut lebih kecil dari nilai Lo tabel
diperoleh hasil nilai rata-rata sebesar 0,140. Oleh sebab itu, dapat
keterampilan berbicara bahasa disimpulkan bahwa kedua kelompok
Inggris kelas kontrol adalah sebesar data berdistribusi normal.
64,7. Nilai median sebesar 61,5.
Nilai modus sebesar 57,5. Nilai
Uji Homogenitas
varians sebesar 258,6256. Nilai
simpangan baku sebesar 16,082. Selanjutnya dari hasil uji
homogenitas, dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok data bersifat
homogen karena nilai Fhitung sebesar
1,13 lebih kecil dari nilai Ftabel
sebesar 1,69.

Uji Hipotesis
Selanjutnya, dalam pengujian
hipotesis, diperoleh Persamaan Sgab
sebesar 15,62. Berikutnya, penulis
mendapatkan hasil nilai thitung sebesar
1,69 dan ttabel sebesar 1,667. Dengan
demikian, diketahui bahwa thitung>
ttabel; 1,69>1,667 yang berarti
signifikan.
Gambar 2. Hasil Tes Kelas
Eksperimen Maka, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang positif dan
Diperoleh hasil nilai rata-rata signifikan penggunaan media gambar
keterampilan berbicara bahasa terhadap keterampilan berbicara
Inggris kelas eksperimen adalah
sebesar 70,5. Nilai median sebesar
192 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 2 April 2019
bahasa Inggris pada mahasiswa 1,13 lebih kecil dari nilai Ftabel
STBA Pertiwi, Cileungsi. sebesar 1,69.
Hasil dari penelitian ini juga Selanjutnya, diperoleh
dapat dilihat dari tabel sebagai Persamaan Sgab sebesar 15,62.
berikut: Berikutnya, penulis mendapatkan
Nilai Kelas Kelas
hasil nilai thitung sebesar 1,69 dan ttabel
Kontrol Eksperimen sebesar 1,667. Dengan demikian,
Mean 64,7 70,5 diketahui bahwathitung> ttabel; 1,69>
Median 61,5 71,2 1,667 yang berarti signifikan.
Modus 57,5 85,06
Standar Devasi 16,09 15,14 Berdasarkan analisis tersebut,
Varians 258,63 229,13 maka dapat disimpulkan terdapat
Tabel 2. Tabel Perbandingan Kelas pengaruh yang positif dan signifikan
penggunaan media gambar terhadap
keterampilan berbicara bahasa
PENUTUP
Inggris pada mahasiswa STBA
Simpulan Pertiwi, Cileungsi.
Setelah memperhatikan hasil Setelah peneliti menyimpulkan
penelitian di atas, maka dapat hasil penilitian, maka peneliti dapat
disimpulkan sebagai berikut. menyarankan bahwa penggunaan
Nilai rata-rata keterampilan media pembelajaran yang digunakan
berbicara bahasa Inggris kelas seperti media gambar hendaknya
kontrol adalah sebesar 64,7. Nilai ditingkatkan, karena dengan
median sebesar 61,5. Nilai modus menggunakan media gambar yang
sebesar 57,5. Nilai varians sebesar lebih sering dan baik dapat
258,6256. Dan, nilai simpangan baku mempengaruhi keterampilan
sebesar 16,082. berbicara bahasa Inggris.

Sedangkan, nilai rata-rata Adapun untuk memudahkan


keterampilan berbicara bahasa mahasiswa dalam menguasai
Inggris kelas eksperimen adalah keterampilan berbicara bahasa
sebesar 70,5. Nilai median sebesar Inggris maka pengajar hendaknya
71,21. Nilai modus sebesar 85,056. lebih kreatif dalam memberikan
Nilai varians sebesar 229,128. Dan, metode pembelajaran bagi
nilai simpangan baku sebesar 15,14. mahasiswa sehingga dengan metode
yang bervariasi membuat mahasiswa
Kemudian, berdasarkan hasil tidak merasa jenuh untuk belajar
uji normalitas, diperoleh hasil Lo keterampilan berbicara bahasa
hitung kelas kontrol sebesar 0,09 dan Inggris.
Lo hitung kelas eksperimen 0,091.
Kedua nilai tersebut lebih kecil dari Kemudian, komunikasi dua
nilai Lo tabel sebesar 0,140. Maka arah antara pengajar dan mahasiswa
dapat disimpulkan bahwa kedua harus ditingkatkan agar proses
kelompok data berdistribusi normal. belajar mengajar jadi lebih hidup,
Selanjutnya, dari hasil uji efektif dan menarik dan akhirnya
homogenitas, dapat disimpulkan tujuan belajar mengajar pun lebih
bahwa kedua kelompok data bersifat mudah tercapai.
homogen karena nilai Fhitung sebesar

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN | 193


BERBICARA BAHASA INGGRIS
1 2 3
Doni Anggoro Ari Santoso , Zumrotul Muniroh , Nurul Akmaliah
Berdasarkan hasil penelitian, bahasa Inggris. Peneliti berpendapat
maka peneliti berharap ada bahwa dengan adanya penelitian
penelitian-penelitian lain yang tersebut, para pembelajar bahasa
membahas lebih banyak lagi tentang Inggris sangat terbantu dan dapat
metode, teknik, strategi, media mengikuti proses pembelajaran
pembelajaran yang bermanfaat dalam dengan baik.
membantu proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Hornby. 2006. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Oxford University


Press.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Brown H, Doughlas. 2010. Language Assessment: Principles and Classroom
Abilities. New York: Longman.
Celce-Murcia, MsOlshtain, E. 2001. Discourse & Context in Language Teaching
A Guide for Language Teachers. Cambridge University Press
Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mckay, Sandra Lee dan Nancy H. Hornberger. 2009. Sociolinguistics and
Language Teaching. London: Cambridge University Press
Richard, Jack, A. dan Renandiya, Willy, A. 2002. Methodology in Language
Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Sadiman, Arief S dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja grafinfo Persada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2007. Media Pembelajaran (Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian). Bandung: CV. Wacana
Prima.
Tarigan, Henry Guntur. 2015. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

194 | Jurnal Kredo


Vol. 2 No. 2 April 2019

Anda mungkin juga menyukai