Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by eprints umsida

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PARAGRAF UNTUK SISWA SD

M. Hasyim Muzadi
158620600081/Semester 6/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
mhasyimmuzadi98gol@gmail.com

Artikel ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) pada Matakuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd

Abstrak
Kemampuan membaca adalah proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam memahami suatu tulisan
untuk memperoleh hasil informasi dari bacaan. Apakah penerapan model complete sentence dapat
meningkatkan kemampuan membaca paragraf untuk siswa kelas III SDN Cemengkalang Sidoarjo.
Tujuan dari peneliti ini untuk meningkatkan kemampuan membaca paragraf kelas III. Metode yang
digunakan untuk penelitian yaitu metode deskriptif. Subjek yang digunakan adalah siswa kelas III yang
berjumlah 39 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi langsung. Pada siklus I tindakan yang
dilakukan guru yaitu siswa diminta berpasangan berdasarkan pilihan mereka rata-rata kemampuan
membaca siswa kelas III menggunakan model complete sentence mendapatkan nilai kurang dengan nilai
rata-rata 73,84. Pada siklus ke II, tindakan yang dilakukan yaitu siswa diminta berpasangan dengan
teman sebangku masing-masing, sehingga hasil kemampuan membaca dari siklus II meningkat dengan
nilai rata-rata 84,17. Pada siklus III, tindakan yang dilakukan yaitu siswa diminta berpasangan dengan
pilihan dari guru, sehingga hasil dari siklus I dan siklus II meningkat sehingga menjadi tuntas dengan
nilai rata-rata 86,38. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menggunakan model Complete Sentence dapat
meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas III SDN Cemengkalang Sidoarjo.

Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Complette Sentence

PENDAHULUAN
Keterampilan dalam Bahasa Indonesia disediakan, dan kemampuan membaca teknis
terdiri dari 4 aspek yaitu, keterampilan adalah kemampuan dalam mengekspresikari
berbicara, keterampilan membaca, bacaan sehingga enak untuk didengar yang
keterampikan menyimak, dan keterampilan diukur dengan merekam teks yang disediakan
menulis. Keempat aspek tersebut harus saling Minat baca seseorang mempunyai pengaruh
berhubungan satu sama lain dan tidak dapat yang besar terhadap kebiasan membaca.
dipisahkan. Kemampuan membaca merupakan Karena apabila seseorang membaca tanpa
proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam mempunyai kemauan membaca yang tinggi
memahami suatu tulisan untuk memperoleh maka orang tersebut tidak akan membaca
hasil informasi dari bacaan. Kemampuan dengan serius dan sepenuh hati.
membaca harus dimulai sejak dini sebab Pelajaran membaca merupakan dasar
kemampuan tidak dapat dengan sendirinya ada bagi seseorang untuk mengenyam pendidikan
tanpa harus melalui berbagai tahap. Membaca dan sangat menentukan keberhasilan anak
adalah suatu proses yang dilakukan serta untuk belajar pada jenjang pendidikan
dipergunakan oleh pembaca untuk selanjutnya. Belakangan ini banyak sekolah
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan dasar, terutama sekolah dasar favorit yang
oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa menerapkan persyaratan masuk SD harus
tulis. Sedangkan kemampuan membaca adalah sudah bisa membaca. Apabila seseorang
kemampuan orang dalam memahami isi membaca atas kemauan atau kehendaknya
bacaan yang diukur dengan tes yang sendiri maka orang tersebut akan membaca
dengan sepenuh hati. Apabila seseorang sudah siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka
terbiasa dengan membaca, kebiasaan tersebut akan mendapatkan segala informasi yang
akan dilakukan secara terus-menerus. Dalam diinginkan. Namun sebaliknya, jika siswa
kenyataan sehari-hari sering dijumpai hal-hal membaca atas dasar paksaan, maka informasi
semacam ini seorang siswa sedang membaca yang diperoleh tidak akan maksimal. Strategi
sebuah buku. Buku tersebut dibaca kata dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
demikian, baris demi baris dan kalimat demi Mengaitkan keterampilan dan strategi-strategi
kalimat apa yang tertulis lalu diingatnya bisa mempermudah siswa memahami strategi
sebagai sebuah ingatan. Informasi yang tertulis pemahaman yang umumnya lebih kompleks
dalam bacaan disimpan dalam ingatan, lalu dari keterampilan pemahaman. Kemampuan
dinyatakan kembali bila perlu persis dengan menginterpretasi makna tersirat. Dalam sebuah
apa yang dikatan pengarangnya dengan kata bacaan siswa bisa bersikap tidak ambil pusing
lain setelah selesai membaca, ia menyatakan dengan fakta atau informasi yang terlulis
kembali informasi tersebut secara tepat. Oleh dengan jelas. Informasi cukup diketahui saja
karena itu hanya berusaha untuk mengingat, bahkan ada kalanya informsi itu ditelan secara
maka dalam proses ini dia tidak melibatkan mentah, dan diterima secara pasif.
aspek berfikir kritik. Panggilan hanya terbatas Kemampuan Mengaplikasikan Konsep dalam
pada hal-hal yang secara ekplisit teriulis daiam Bacaan. Seorang pernbaca yang kritis tidak
bacaan, pembaca hanya tahu apa yang akan pernah berhenti sampai, pada aktifitas
dikatakan oleh pengarangnya dan tidak ada menggali makna yang tersirat melalui
satupun aktifitas mental berf kir yang pemahaman dan interpretasi secara kritis,
mengikutinya. Selain itu, kegemaran membaca tetapi harus mampu menerapkan konsep-
memberikan dampak yang positif untuk orang konsep yang ada dalam bacaan keadaan situasi
tersebut. Karena minat baca yang sangat tinggi baru yang bersifat problematis.
menjadikan minat belajarnya pun juga tinggi Strategi pemahaman yang
dan membuat orang tersebut memiliki mencangkup peninjauan, membuat pertanyaan
wawasan yang luas. sendiri, membuat hubungan,
Siswa menemukan manfaat membaca menvisualisasikan memonitor, meringkas, dan
yang berasal dari berbagai teks pada berbagai mengevaluasi. Membaca hendaknya terjadi
tingkat kelas. Bertransaksi dengan berbagai dalam konteks yang bermakna. Siswa perlu
jenis materi bacaan akan meningkatkan membaca setiap hari dengan berbagai tingkat
pemahaman siswa. Bertransaksi dengan kesukaran membaca. Ketika tingkat teks
berbagai jenis teks, misalnya mencakup digunakan maka guru membantu siswa
biografi fiksi sejarah, legenda, puisi, dan meningkatkan pengalaman belajar dan siswa
brosur dapat meningkatkan kinerja membaca menerima berbagai tingkat dukungan,
siswa. Dengan membaca siswa akan tergantung pada tujuan dan setting pengajaran.
memperoleh berbagai informasi yang belum Misalnya, apabila teks sebagai tantangan, guru
pernah didapatkan. Semakin banyak membaca bisa menggunakan membaca nyaring untuk
semakin banyak pula informasi yatg diperoleh. memberikan dukungan yang penuh pada
Membaca merupakan jendela dunia, siapa pun siswa. Seseorang yang senang membaca akan
yang membuka jendela tersebut dapat melihat mempunyai pengetahuan yang luas dari buku
dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi. yang dibacanya. Sangat disayangkan, apabila
Baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, seseorang tidak suka membaca atau
sekarang, bahkan yang akan datang. Banyak mempunyai minat membaca yang rendah
manfaat yang diperoleh dari kegiatan karena pengetahuan orang tersebut akan
menbaca. Oleh karena itu, sepantasnyalah sempit. Minat atau kemauan untuk membaca
siswa harus melakukannya atas dasar adalah sumber motivasi yang sangat penting
kebutuhan, bukan karena suatu paksaan. Jika dan kuat bagi seseorang untuk menganalisa
dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang mampu membuat mereka memperoleh
yang telah dibacanya karena orang tersebut hasil keterampilan dari memahami tulisan.
membaca sebuah buku memang karena ia Membaca bukan hanya sekedar
ingin membaca buku tersebut dari hati, yang mampu membuat siswa agar lebih cepat dalam
merupakan pengalaman belajar membaca tulisan, tetapi mampu mengarahkan
menggembirakan. Minat baca akan siswa untuk lebih memahami pengetahuan
mempengaruhi bentuk serta intensitas yang telah dibacanya. Untuk memperoleh
seseorang dalam menentukan cita-citanya informasi untuk suatu tujuan atau merasa
kelak di masa yang akan datang. Hal tersebut penasaran tentang suatu topik. Untuk
merupakan sebuah proses pengembangan diri memperoleh berbagai petunjuk tentang cara
yang memiliki peran besar dalam hidup melakukan suatu tugas bagi pekerjaan atau
seseorang, maka dari itu kemauan ini harus kehidupan sehari-hari. Daya ingat tinggi
senantiasa diasah, dikembangkan, dan diperoleh dari pengetahuan tentang cara
didalami sebab minat membaca tidak membaca yang baik dan pengembangan terus
diperoleh dari lahir secara cuma-cuma. menerus. Kemampuan membaca akan dapat
Membaca adalah berpikir. Berpikir merupakan meningkatkan pemahaman membaca. Dalam
suatu proses untuk mengenali, memahami, dan pengembangan membaca memerlukan
kemudian menginterpretasikan lambang- beberapa metode dan tahap yang harus dilalui,
lambang yang bisa mempunyai arti. oleh karena itu siswa perlu menggunakan
Kemampuan kapasitas kecerdasan, kemampuan membaca untuk mendapatkan
minat, bakat, sensasi, persepsi, motivasi, informasi dari berbagai bahan bacaan secara
retensi, ingatan, dan lupa, bahkan ada lagi efektif dan efesien. Membaca bukan hanya
yaitu kemampuan mentransfer dan berpikir proses mengingat, melainkan proses kerja
kognitif yang akan membantu orang tersebut mental yang melibatkan aspek-aspek berpikir
dalam memahami seberapa banyak kreatif dan kritis. Kemampuan membaca dapat
pengetahuannya mengenai banyak hal, ditentukan oleh faktor jumlah waktu yang
bagaimana memandang hidup yang jalani, ke mempengaruhinya untuk aktivitas membaca.
mana arah yang sebenarnya ingin capai dan Semakin banyak waktu untuk membaca maka
pastinya akan membuat seseorang menjadi semakin tinggi tingkat kemudahan untuk
haus pengetahuan karena sadar seberapa kecil memahami bacaan. Untuk itu diperlukan
pengetahuan yang baru gali. Berpikir latihan dan pembiasaan secara terus menerus
merupakan rangkaian proses dalam diri yang untuk mencapai tahapan yang tinggi. Latar
dipengaruhi oleh motivasi, harapan, keinginan, belakang dan pengalaman siswa saling
situasi emosi, dan situasi luar diri manusia berkaitan dalam kemajuan membaca siswa.
untuk bertindak dan mencapai suatu tujuan Lingkungan siswa dapat membentuk pribadi,
mulai dari pengorganisasian minat hingga sikap, nilai, dan kemampuan bahasa anak.
proses kreatif yang menghasilkan satu gagasan Kondisi di rumah memengaruhi pribadi dan
dalam kaitannya dengan pemecahan masalah. penyesuain diri anak dalam masyarakat.
Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa Berdasarkan hasil pengamatan
salah satu tahap dari berpikir adalah berpikir terhadap siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri
kreatif. Beberapa siswa melakukan membaca Cemengkalang Sidoarjo pada keterampilan
dengan kecepatan yang tinggi, sedang da nada membaca siswa masih banyak yang belum
yang kecepatan lemah. Kecepatan dalam memahami bacaan, siswa diam dan terlihat
membaca tidaklah suatu hal yang penting. bingung saat guru menjelaskan, kemudian
Akan tetapi memperoleh manfaat dari buku memberikan soal latihan, siswa merasa jenuh
yang kit abaca sangatlah penting. Membaca dan akhirnya malas mengerjakan. Upaya untuk
dilakukan pada siswa untuk berbagai kegiatan meningkatkan kemampuan membaca yaitu
dengan cara guru menganalkan huruf, kata
serta teknik cara membaca. Supaya dapat keterampilan membaca serta menumbuhkan
meningkatkan belajar siswa terutama pada kebiasaan membaca siswa.
keterampilan membaca lebih meningkat Kemampuan membaca pemahaman
dengan baik. Berdasarkan dengan siswa yang kurang memuaskan dapat
kenyataannya usaha untuk mencapai disebabkan berbagai hal, di antaranya
permasalahan membaca dapat dilakukan kurangnya minat baca siswa, rendahnya
dengan menggunakan metode, model dan motivasi belajar siswa, rendahnya tingkat
media untuk melatih siswa supaya lebih giat kecerdasan siswa, strategi pembelajarannya
dalam membaca. Berkenaan dengan model, yang masih kurang efektif, rendahnya
salah satu model yang dapat digunakan untuk kemampuan berpikir kreatif siswa, dan
meningkatkan keterampilan membaca yaitu sebagainya. Guru yang menggunakan metode
menggunkan model complete sentence. yang bervariasi dan tepat tidak akan membuat
Identifikasi dari masalah-masalah diatas siswa jenuh dan akan meningkat kemampuan
adalah (1) siswa belum memahami bacaan; (2) membaca siswa, dan jika guru yang hanya
siswa hanya diam dan bingung saat guru menggunakan metode konvensional akan
menjelaskan; (3) siswa jenuh dan malas membuat jenuh siswa sehingga membuat
mengejakan; (4) hasil belaja siswa. minat membaca siswa rendah sehingga siswa
Menurut Taniredja dan Mustafirah sulit untuk memahami isi sebuah bacaan.
(2011: 119) mengatakan complete sentence Pentingnya pengaruh orang tua dalam
merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pendidikan anak umumnya, dalam
secara berkelompok untuk melengkapi suatu menumbuhkan dan mengembangkan minat
paragraf yang belum lengkap. Guru dan kebiasaan membaca khususnya.
menyampaikan materi yang akan dipelajari, Bagaimanapun baiknya mutu sekolah, kalau
membagi kelompok terdiri dari dua siswa orang tua tidak ikut secara aktiv
dengan hiterogen, kemudian guru memberilan memperhatikan dan membantu anak dirumah,
lembar kerja yang berisikan paragraf yang anak itu tidak akan mencapai kemajuan
belum lengkap. Siswa diberi kesempatan untuk sebagaimana mestinya.
berdiskusi dengan temannya menurut Istarani Orang tua harus menjadi teladan
(2011:58). Menurut beberapa pendapat diatas bukan hanya dalam kehidupan keluarga dan
dapat disimpulkan bahwa siswa secara masyarakat umumnya, tetapi juga dalam
kelompok hiterogen diberi kesempatan membaca. Orang tua hendaklah menjadi
berdiskusi untuk menyelesaikan paragraf yang pecinta buku, dalam arti membuat membaca
belum lengkap. Kemampuan membaca menjadi kebiasaan pribadi dan keluarga.
merupakan keterampilan dasar bagi siswa Apabila anak melihat ibu dan ayahnya, atau
sebagai bekal untuk dapat mengikuti pelajaran anggota keluarga lainnya setiap hari membaca
di sekolah. Dengan kemampuan membaca buku, surat kabar, atau bacaan lainnya maka
yang sudah dimiliki, siswa akan lebih mudah rasa ingin tahu tentang apa yang dilakukan
mengikuti dan menerima pelajaran dengan orang tua akan timbul, dan akan mendorong
baik. Namun masalah yang masih sering anak untuk meniru dan melakukan apa yang
dialami oleh guru adalah belum semua siswa dilakukan oleh orang tua. Orang tua harus
mempunyai kemampuan membaca dengan memberikan perhatian pada pelajaran anak di
baik walau tidak menutup kemungkinan sudah sekolah. Memberikan perhatian tidak selalu
banyak siswa yang sudah bisa dan lancar berarti mengajar anak dirumah seperti yang
membaca ketika baru masuk sekolah dasar. dilakukan oleh guru di sekolah. Menanyakan
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi anak tentang apa saja yang dipelajarinya
seorang guru dalam merancang pembelajaran disekolah merupakam salah satu sumber
membaca yang efektif dan menyenangkan perhatian. Pada waktu anak sedang belajar
sehingga bisa membantu siswa menguasai membaca permulaan, bantuan ini sangat
penting. Orang tua harus lebih memperhatikan mengidentifikasi penalaran serta kekurangan
perkembangan membaca anak. Sebaiknya dan kesalahan dalam memecahkan soal cerita
orang tua berkonsultasi lebih dulu dengan guru yang menjadi kesulitan siswanya selama ini.
bersangkutan tentang pelajaran membaca yang Guru memberikan motivasi kepada siswa
telah diberikan dan metode apa yang telah dengan membimbing siswa dengan
dipakai. memberikan contoh cara membaca yang baik
Guru harus mendemonstrasikan untuk meningkatkan kemampuan membaca.
kepada siswa praktik pengajaran yang relevan Guru merasa kurang puas karena siswa sulit
dengan minat dan pengalaman anak sehingga mencapai ketuntasan belajar, sehingga guru
anak memahami belajar itu sebagai kebutuhan. harus mengulang materi yang diajarkan untuk
Siswa yang mempunyai motivasi tinggi mencapai tujuan. Ketepatan guru untuk
terhadap membaca, akan mempunyai minat mengetahui faktor yang memengaruhi
yang tinggi pula terhadap kegiatan membaca. kemampuan siswa membaca menjadi petunjuk
Selain motivasi dan minat, kematangan sosial, bagi guru untuk menangani permasalahan
emosi, dan percaya diri sangat penting dalam dalam mengajar membaca. Keberhasilan siswa
kemajuan belajar membaca. Menurut Amir dalam belajar ditentukan dalam kemampuan
(2015) menyatakan bahwa guru yang membaca, karena membaca adalah kunci
mengetahui proses berpikir kritis siswanya meraih berbagai ilmu pengetahuan dan
dalam memecahkan soal cerita ditinjau dari wawasan yang ada. Maka dari itu guru harus
perbedaan gaya belajar siswa dalam menerima menumbuhkan motivasi dan minat untuk
informasi, maka guru tersebut dapat mendorong anak dalam membaca.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, Pembelajaran Complete Sentence Untuk
peneliti akan melakukan penelitian tindakan Meningkatkan Kemampuan Membaca
kelas dengan judul “Penerapan Model Paragraf Untuk Siswa SD.
mulai tanggal 9 April sampai tanggal 13 April
METODE PENELITIAN 2018. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah
Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
penelitian ini adalah metode deskriptif. Amir dan Sartika (2017) menyatakan bahwa
Menurut Suharsimi Arikunto (2014:26) bahwa penelitian tindakan kelas dapat dilakukan oleh
metode deskriptif merupakan proses seorang pengajar dengan tidak mengganggu
pengumpulan data tentang suatu kejadian yang proses pembelajaran yang sudah direncanakan.
disertakan faktor penyebabnya. Menurut Menurut Suharsimi Arikunto (2014:3)
Suhardjono (2014:56) merupakan suatu penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan
peristiwa yang sebagaimana adanya tanpa penelitian atau pengamatan yang dilakukan
perlakuan khusus dari peneliti. Berdasarkan didalam kelas yang diberikan arahan petunjuk
dari pertimbangan bahwa akan mengungkap dari guru untuk dilakukan oleh siswa.
kejadian-kejadian yang akan diamati. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan
Teknik yang digunakan dalam kemampuan membaca dalam proses
pengumpulan data adalah teknik pengamatan pembelajaran, peneliti berkolaborasi dengan
atau observasi yang dilakukan kepada siswa guru untuk mengamati tindakan yang
selama proses pembelajaran. Alat pengukuran dilakukan dikelas.
berupa lembar observasi atau pengamatan Adapun rumus yang digunakan untuk
berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru. mengelola data Intrumen Penilaian Kinerja
Sumber data penelitian tindakan kelas ini Guru menurut Anas Sudijono (2014:81) adalah
adalah siswa kelas III yang berjumlah 39 sebagai berikut:
siswa, peneliti mengambil data kelas III karena Mx = ................
hasil belajar siswa dalam menerima
Keterangan :
pembelajaran kurang. Waktu penelitian yaitu
Mx = Mean menyiapkan lembar alat pengukuran data yaitu
∑X = Jumlah dari skor atau nilai lembar observasi dan lembar hasil belajar
N = Number of Cases (Banyaknya skor- siswa, menentukan jadwal penelitian. Tahap
skor itu sendiri) pelaksanaan, memberikan penjelasan kepada
Penganalisisan data dilakukan berdasarkan siswa tentang apa yang akan dilaksanakan dan
analisis yang sesuai dengan ketentuan. menjelaskan tentang sebuah paragraf,
Menurut Anas Sudijono (2014:43) rumus menyampaikan hal-hal yang berhubungan
perhitungan presentasi antara lain : dengan membaca, kemudian memberikan
P= ............. lembaran paragraf yang belum lengkap untuk
dikerjakan secara kelompok, mengambil hasil
Keterangan :
diskusi tersebut. Tahap pengamatan peneliti
P = Presentase
mengamati siswa. Peneliti melakukan
f = Jumlah frekuensi yang sedang dicari
pengamatan pembelajaran dengan
presentasinya
menggunakan lembar Instrumen Penilaian
N = Jumlah frekuensi atau banyaknya
Kinerja Guru. Tahap yang dilakukan untuk
individu
refleksi ditujukan untuk mengkaji kekurangan
Penelitin menggunakan model PTK
dan kelebihan tindakan yang dilakukan.
Menurut Kemmis dan McTaggart yaitu : (1)
Peneliti menganalisis proses pembelajaran
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3)
yang dilaksanakan oleh guru dengan
Pengamatan, (4) Refleksi. Langkah-langkah
menggunakan model complete sentence untuk
yang dilakukan pada saat tahap perencanaan
meningkatkan keterampilan membaca.
yaitu melakukan konfirmasi antara guru gelas
untuk membahas pelaksanaan penelitian dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan penjelasan tentang model
Hasil keterampilan membaca siswa
complete sentence dalam keterampilan
pada siklus I dapat disajikan dalam tabel
membaca, menyusun Rencana Pelaksanaan
berikut ini.
Pembelajaran untuk penelitian tindakan kelas,
lembar paragraf yang belum lengkap,

Tabel 1 Keterampilan Membaca Paragraf Menggunakan Model Complete Sentence Siklus I


No. Frekuensi Nilai Fx Keterangan
1. 4 60 240 Tidak Tuntas
2. 4 65 260 Tidak Tuntas
3. 7 70 490 Tidak Tuntas
4. 6 75 450 Tidak Tuntas
5. 18 80 1440 Tuntas
Jumlah 39 2880
Rata-rata 73,84
Ketuntasan klasikal kelas 46,15%
Dari siklus I keterampilam membaca yang belum mencapai ketuntasan dengan
siswa diminta berpasangan berdasarkan pilihan memperoleh nilai 80. Karena mereka kurang
mereka, memperoleh nilai rata-rata sebesar berkonsentrasi yang memahami bacaan yang
73,84 dengan ketuntasan klasikal kelas sebesar telah disediakan. Dari siklus I adapun hasil
46,15%. Dari data diatas terdapat 21 siswa siklus II pada tabel berikut ini.
Tabel II Keterampilan Membaca Paragraf Menggunakan Model Complete Sentence Siklus II
No. Frekuensi Nilai Fx Keterangan
1. 1 60 60 Tidak Tuntas
2. 1 75 75 Tidak Tuntas
3. 9 80 720 Tuntas
4. 12 85 1020 Tuntas
5. 16 88 1408 Tuntas
Jumlah 39 3283
Rata-rata 84,17
Ketuntasan klasikal kelas 94,87%

Dari hasil siklus II keterampilan terdapat 2 siswa yang belum mencapai


membaca siswa diminta berpasangan dengan ketuntasan dengan memperoleh nilai 80.
teman sebangku masing-masing, memperoleh Adapun hasil keterampilan membaca pada
nilai rata-rata sebesar 84,17 dengan ketuntasan siklus III sebagai berikut.
klasikal kelas sebesar 94,87%. Dari data diatas
Tabel III Keterampilan Membaca Paragraf Menggunakan Model Complete Sentence Siklus III
No. Frekuensi Nilai Fx Keterangan
1. 12 80 960 Tidak Tuntas
2. 8 85 680 Tidak Tuntas
3. 8 88 704 Tuntas
4. 4 90 360 Tuntas
5. 7 95 665 Tuntas
Jumlah 39 3369
Rata-rata 86,38
Ketuntasan klasikal kelas 100%
Dari data siklus III keterampilan pengembangan membaca memerlukan
membaca siswa diminta berpasangan dengan beberapa metode dan tahap yang harus dilalui,
pilihan dari guru memperoleh nilai rata-rata oleh karena itu siswa perlu menggunakan
sebesar 86,38 dengan ketuntasan klasikal kelas kemampuan membaca untuk mendapatkan
100%. Dari data tersebut 39 siswa sudah informasi dari berbagai bahan bacaan secara
mencapai ketuntasan dengan nilai sebesar 80. efektif dan efesien. Guru memberikan motivasi
Dengan demikian hasil nilai siswa dalam kepada siswa dengan membimbing siswa
keterampilan membaca sudah sangat baik. Jadi dengan memberikan contoh cara membaca
dapat disimpulkan bahwa penerapan model yang baik untuk meningkatkan kemampuan
complete sentence meningkatkan keterampilan membaca. Guru merasa kurang puas karena
membaca siswa kelas III Sekolah Dasar. siswa sulit mencapai ketuntasan belajar,
SIMPULAN sehingga guru harus mengulang materi yang
Membaca bukan hanya sekedar diajarkan untuk mencapai tujuan.
mampu membuat siswa agar lebih cepat dalam Keterampilan membaca dengan
membaca tulisan, tetapi mampu mengarahkan memnggunakan model complete sentence
siswa untuk lebih memahami pengetahuan kelas III sudah baik sesuai dengan langkah-
yang telah dibacanya. Daya ingat tinggi langkah pelaksanaan pembelajaran. Pada
diperoleh dari pengetahuan tentang cara siklus I mendapat nilai rata-rata 73,84
membaca yang baik dan pengembangan terus sedangkan ketuntasan klasikal kelas mendapat
menerus. Kemampuan membaca akan dapat 46,15%, pada siklus II nilai rata-rata 84,17
meningkatkan pemahaman membaca. Dalam sedangkan ketuntasan klasikal kelas sebesar
94,87%, pada siklus III nilai rata-rata sebesar Matematika Berdasarkan Gaya
86,38 sedangkan ketuntasan klasikal kelas Belajar. Jurnal Math Educator
sebesar 100% telah terjadi peningkatan. Nusantara, 1(2). 159-170.
Amir, M. F., & Sartika, S. B., (2017).
SARAN
Metodologi Penelitian Dasar Bidang
Guru sebaiknya pada saat proses Pendidikan. UMSIDA Press. Sidoarjo.
pembelajaran menggunakan model complete Nurhadi. (2016). Teknik Membaca. Jakarta:
sentence untuk meningkatkan kemampuan Bumi Aksara.
membaca sisiwa.memilih paragraf dengan Nurhadi. (2016). Strategi Meningkatkan Daya
memperhatikan kemampuan siswa supaya Baca. Jakarta: Bumi Aksara.
mampu memahami bacaan tersebut dengan Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan
Supardi. (2014). Penelitian
hasil memuaskan. Menggunakan paragraf
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
yang berbeda pada saat pertemuan selanjutnya Aksara.
sehingga siswa lebih meningkatkan Rosnila Wati. Artikel Ilmiah, Meningkatkan
kemampuan membacanya. Kemampuan Membaca Teks
Dengan Menerapkan Model
DAFTAR PUSTAKA Cooperative Script di Kelas V
Amir M. F. (2015). Proses Berpikir Kritis SDN 111/I Komplek Air Panas
Siswa Sekolah Dasar dalam Kabupaten Batang Hari.
Memecahkan Masalah Cerita

Anda mungkin juga menyukai