Spesifikasi Khusus Pemeliharaan Preventif Perkerasan Jalan Beraspal Dengan Pengabutan Aspal Emulsi Fog Seal
Spesifikasi Khusus Pemeliharaan Preventif Perkerasan Jalan Beraspal Dengan Pengabutan Aspal Emulsi Fog Seal
2017
SPESIFIKASI KHUSUS
PEMELIHARAAN PREVENTIF
PERKERASAN JALAN BERASPAL DENGAN PENGABUTAN ASPAL
EMULSI
(FOG SEAL)
(SKh-1.6.11)
SPESIFIKASI KHUSUS
SEKSI 6.11
PEMELIHARAAN PREVENTIF
PERKERASAN JALAN BERASPAL DENGAN PENGABUTAN ASPAL EMULSI
(FOG SEAL)
Skh-1.6.11
Skh-1.6.11.1 UMUM
1) Uraian
Pekerjaan pengabutan (fog seal) ini diterapkan pada jalan dengan perkerasan
beraspal dalam kondisi baik yang mulai terjadi retak rambut, pengausan (stripping)
sesuai dengan lokasi yang sudah ditetapkan di dalam Gambar Rencana.
Pengabutan digunakan untuk menutup permukaan perkerasan beraspal untuk
mencegah terjadinya pelepasan butiran agregat (raveling) pada permukaan
perkerasan beraspal. Penambahan aspal akan meningkatkan kekedapan (water
proofing) permukaan dan mengurangi kerentanan terhadap penuaan dengan
menurunkan permeabilitas air dan udara.
Spesifikasi Khusus ini mengacu pada Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina
Marga edisi 2010, Revisi 3.
3) Toleransi
Toleransi untuk pengabutan adalah sebagai berikut:
Takaran pemakaian yang diambil sebagai nilai rata-rata dari semua kertas serap ±5%
dari takaran rancangan, dengan ketentuan takaran rata-rata yang diukur melintang
pada lebar penuh yang telah disemprot tidak boleh melampaui 15% takaran
rancangan.
4) Standar Rujukan
AASHTO T-59 : Standard Method of Test for Emulsified Asphalts
SNI 06-2438:2015 : Cara uji kelarutan aspal
SNI 6889:2014 : Tata cara pengambilan contoh uji agregat (ASTM
D75/D75M-09, IDT)
SNI 6828:2012 : Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan
aspal emulsi
Skh-1.6.11-1
SNI 03-3643:2012 : Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang
tertahan saringan 850 mikron
SNI 4798:2011 : Spesifikasi aspal emulsi kationik
SNI 6832:2011 : Spesifikasi aspal emulsi anionik
SNI 03-6830:2002 Metode pengujian kerusakan campuran aspal emulsi
dengan semen
SNI 03-6819:2002 : Spesifikasi agregat halus untuk campuran perkerasan
beraspal
SNI 06-6721:2002 : Metode pengujian kekentalan aspal cair dan aspal
emulsi dengan alat saybolt
SNI 06-6399:2000 : Tata cara pengambilan contoh aspal
SNI 03-3644:1994 : Metode pengujian jenis muatan partikel aspal emulsi
SNI 03-3642:1994 : Metode pengujian kadar residu aspal emulsi dengan
penyulingan
SNI 06-2456:1991 : Bahan aspal, Metode pengujian penetrasi
SNI 06-2432:1991 : Bahan-bahan aspal, Metode pengujian daktilitas
Skh-1.6.11-2
8) Pengendalian Lalu Lintas
Pengendalian lalu lintas harus memenuhi ketentuan Seksi 1.18 Manajemen dan
Keselamatan Lalu-lintas dari Spesifikasi Umum. Selain untuk keselamatan pekerja,
pengaturan lalu lintas diperlukan untuk melindungi hasil pelaksanaan sampai proses
perawatan (curing) selesai.
9) Mutu Pekerjaan
Mutu pekerjaan meliputi alat, bahan, dan hasil pengabutan harus memenuhi
ketentuan sesuai Pasal Skh-1.6.11.6.
Skh-1.6.11.2 BAHAN
1) Aspal Emulsi
Jenis aspal emulsi yang digunakan sesuai dengan Gambar Rencana.
Tabel 1. Hubungan Jenis Batuan Aspal Eksisting dan Jenis Aspal Emulsi
Jenis aspal emulsi yang sesuai
Sifat Batuan Aspal
No Pengikatan Pengikatan
Eksisting Muatan ion
lambat lebih cepat
Basa CQS-1h
1 (antara lain: basalt) CSS-1h dan Kationik
LMCQS-1h
Asam
2 (antara lain: granit, andesit) SS-1h QS-1h Anionik
Skh-1.6.11-3
Tabel 2. Persyaratan Aspal Emulsi Kationik
Persyaratan
Pengikatan Pengikatan
No Pengujian Metode Pengujian lambat untuk lebih cepat
CSS-1h untuk CQS-1h
Min Maks Min Maks
Aspal emulsi
1. Viskositas; Saybolt Furol; 25oC, detik SNI 06-6721 20 100 20 100
2. Stabilitas penyimpanan 24 jam, % SNI 6828:2012 - 1 - -
3. Muatan Partikel SNI 03-3644:1994 Positif Positif
4. Analisis saringan SNI 03-3643:1994 - 0,1 - 0,1
5. Uji campuran semen SNI 03-6830:2002 - 2,0 - -
6. Penyulingan: SNI 03-3642:1994
- Residu penyulingan, % 57 - 57 -
Residu Penyulingan
1. Penetrasi; 25oC; 100 gram; 5 detik, SNI 06-2456:1991 40 90 40 90
0,1mm
2. Daktilitas; 25oC; 5cm/menit, cm SNI 06-2432:1991 40 - 40 -
3. Kelarutan dalam trikoloroetilena, % SNI 06-2438:2015 97,5 - 97,5 -
Skh-1.6.11-4
Tabel 4. Persyaratan Mutu Aspal Emulsi yang Dimodifikasi Latex
No Pengujian Metode Pengujian Persyaratan
1. Pengendapan dan stabilitas SNI 6828:2012 Maks. 1
penyimpanan 24jam, %
2. Residu aspal emulsi, % SNI 03-3642:1994 Min. 62
3. Pengujian residu aspal emulsi:
Penetrasi pada 250C, 0,1mm SNI 2456:2011 40--90
Titik Lembek, 0C SNI 2434:2011 Min. 54
Daktilitas, cm SNI 06-2432:1991 Min. 50
4. Viskositas Aspal, SSF, detik SNI 06-6721:2002 15--100
2) Air
Semua jenis air yang digunakan untuk mengencerkan emulsi pada pekerjaan
pengabutan harus bersih dan bebas dari zat yang mengandung garam.
3) Agregat Penutup
Jika terjadi aplikasi pengabutan berlebih, maka untuk memperbaikinya dengan
menghampar agregat penutup. Agregat penutup harus dihamparkan bila ruas jalan
tersebut segera dibuka untuk lalu lintas. Agregat penutup berupa agregat halus yang
bersih, kuat, awet dan bebas dari gumpalan lempung atau bahan lain yang
mengganggu. Agregat halus dapat berupa pasir alam atau agregat halus hasil
pemecah batu serta harus memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-6819:2002 dan
pengambilan contohnya harus sesuai SNI 6889:2014.
Skh-1.6.11.3 CAMPURAN
1) Takaran Penggunaan Aspal Emulsi
Takaran penggunaan aspal emulsi harus sesuai dengan kondisi permukaan
(kedalaman tekstur) perkerasan eksisting yang dapat ditentukan berdasarkan
pengujian lingkaran pasir (Sand Patch Method), antara lain:
a) Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 lampiran 6.2.C
b) ASTM E 965
c) BS598-105
Tabel 5 menguraikan takaran penggunaan yang digunakan untuk variasi tingkat
pengenceran sesuai tekstur permukaan perkerasan.
Skh-1.6.11-5
2) Tahapan Perancangan Campuran
a) Persiapan bahan
i. Aspal emulsi
Jenis aspal emulsi yang digunakan harus sesuai dengan jenis agregat yang
digunakan pada lapis aspal eksisting sesuai Tabel 1.
ii. Air
Air untuk pengencer harus memiliki kompatibilitas pada waktu dicampurkan
dengan aspal emulsi. Kompatibilitas air dapat diuji dengan cara
mencampurnya dengan aspal emulsi sekitar 1 liter. Pencampuran dilakukan
dengan cara diaduk selama 2 sampai 3 menit, dan hasil campuran
dituangkan melalui ayakan No. 100 (150µm) yang telah dibasahi
sebelumnya. Bila berat bahan yang tertahan pada ayakan lebih dari 1%,
maka air dinyatakan tidak kompatibel karena akan menyebabkan
penyumbatan pada alat penyemprot.
Skh-1.6.11.4 PERALATAN
1) Umum
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pengabutan meliputi penyapu mekanis
(power broom) atau kompresor angin, peralatan yang sesuai untuk menanggulangi
kelebihan aspal, dan alat aspal distributor yang telah dikalibrasi dengan
perlengkapannya terdiri dari: pengukur kecepatan putaran (tachometer), pengukur
tekanan, tongkat celup, thermometer untuk mengukur temperatur isi tangki,
Skh-1.6.11-6
penyemprot aspal tangan (hand sprayer), dan peralatan untuk pengendalian
kecepatan.
Skh-1.6.11-7
iii). Batang semprot yang dilengkapi dengan lubang pengatur keluarnya aspal
(nosel), batang semprot dan nosel setelah selesai penyemprotan harus dicuci
bersih.
Skh-1.6.11-8
Mutu pekerjaan hasil pengabutan yang telah selesai harus menutup seluruh
permukaan perkerasan dan tampak merata, tanpa adanya bagian-bagian yang
beralur atau kelebihan aspal. Permukaan aspal yang terlihat berbintik-bintik akibat
dari penyemprotan aspal emulsi dapat diterima, jika takarannya sesuai dengan
ketentuan.
Perbaikan pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan adalah sebagai berikut:
a) Lokasi yang disemprot menunjukkan adanya aspal emulsi berlebihan, termasuk
akibat pembukaan lalu lintas lebih cepat, harus ditutup dengan agregat penutup
dengan takaran sekitar (0,45--0,90) kg/m2.
b) Lokasi bekas kertas serap untuk pengujian kadar residu aspal emulsi harus
dilabur kembali dengan aspal emulsi yang sejenis secara manual dengan kadar
yang sama dengan kadar di sekitarnya.
2) Dasar Pembayaran
Daftar mata pembayaran di bawah ini harus merupakan kompensasi penuh dari
pembersihan pembuangan kotoran, seluruh bahan termasuk air dan agregat penutup
(bila diperlukan), pekerja, peralatan, alat bantu, pemeliharaan dan pengendalian lalu
lintas yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Skh-1.6.11-9