Anda di halaman 1dari 36

Komisi Fatwa se-Indonesia VII

Hotel Sultan, Jakarta 4-6 Rabiul Akhir 1443 H / 9-11 November 2021 M
k
Panduan dan Tata Tertib Penyusun :

Ijtima’ Ulama PANITIA PELAKSANA

Komisi Fatwa se-Indonesia VII Diterbitkan oleh :


Sekretariat Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia
Alamat : Jl. Proklamasi No. 51
Menteng, Jakarta Pusat
E-mail: komisi.fatwamui@gmail.com

© All rights reserved


Komisi Fatwa se-Indonesia VII
Hotel Sultan, Jakarta 4-6 Rabiul Akhir 1443 H / 9-11 November 2021 M

IS ULA
EL
J

MA
MA

MAJELIS ULAMA INDONESIA


2021
IS ULA
EL

MA
MA
Kata Pengantar

k
Assalamu’alaikum. wr. wb.

Alhamdulillah, dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke hadi-


rat Allah SWT, kami mengucapkan : SELAMAT DATANG, marhaban ahlan
wasahlan kepada peserta Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII.
Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII yang diselenggarakan oleh
Majelis Ulama Indonesia ini akan berlangsung pada tanggal 4 – 6 Rabiul
Awal 1443 H Hijriyah bertepatan dengan tanggal tanggal 9 – 11 November
2021 M Miladiyah, bertempat di Hotel Sultan, DKI Jakarta, dengan tema:
“Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Umat”
Buku Panduan Pelaksanaan yang ada di tangan Anda ini berisi beber-
apa petunjuk yang berkaitan dengan kegiatan Ijtima Ulama Komisi Fatwa
se-Indonesia VII, diantaranya Kerangka Acuan, kepanitian, daftar peserta
yang diundang, jadual acara, serta ketentuan lainnya dengan harapan dapat
memperlancar jalannya Ijtima Ulama ini.
Akhirnya, kami ucapkan selamat mengikuti Ijtima’ Ulama Komisi Fat-
wa se-Indonesia VII ini; semoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan taufiq
dan hidayahNya kepada kita semua serta meridhai amal usaha kita, Amin.
Jakarta : 4 – 6 Rabiul Awal 1443 H
9 – 11 November 2021 M

PANITIA PELAKSANA
IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA VII TAHUN 2021

Ketua, Sekretaris,

Ttd. Ttd.

Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, M.A Arif Fahruddin, M.Ag

viii Pengantar
IS ULA
EL

MA
MA
Sambutan Dewan Pimpinan
Majelis Ulama Indonesia

k
Assalamu’alaikum. wr. wb.

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT; karena hanya
berkat rahmat dan inayah-Nya, qodrat dan iradatNya jualah Majelis Ulama
Indonesia dapat menyelenggarakan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indone-
sia VII pada tanggal 4 – 6 Rabiul Awal 1443 H Hijriyah bertepatan dengan
tanggal tanggal 9 – 11 November 2021 M Miladiyah, bertempat di Hotel Sul-
tan, Jakarta.
Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII tahun 2021 yang berte-
makan: “Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Umat” ini, sebagaimana
biasanya, akan membahas berbagai agenda penting, antara lain masalah-
masalah strategis kebangsaan (Masail Asasiyah Wathaniyah), masalah fikih
dan hukum Islam tematik kontemporer (Masail Fiqhiyyah Mu’ashirah), dan
masalah-masalah Perundang-undangan (Masail Qanuniyah).
Harapan kita semua, Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII tahun
2021 ini dapat meningkatkan fungsi dan peranan Majelis Ulama Indonesia
khususnya Komisi Fatwa, serta meningkatnya perhatian ormas-ormas Is-
lam terhadap fungsi kefatwaan dan bimbingan keagamaan terhadap umat.
Dengan demikian, keberadaan Majelis Ulama Indonesia maupun ormas Is-
lam dapat lebih berakar ke bawah dan berpucuk ke atas, serta dapat lebih
dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, bangsa dan negara
dalam mengisi pembangunan mental masyarakat, serta ketertiban dan ke-
tentraman di tengah masyarakat.
Kami mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada Pani-
tia Pengarah, Tim Materi, Panitia Pelaksana, serta semua pihak atas segala
bantuan yang diberikan sehingga Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia
VII ini dapat terselenggara, dengan iringan do’a semoga semua itu meru-
pakan amal yang mendapat balasan berlipat ganda dari Allah SWT.
Hanya kepada Allah jualah senantiasa kita memohon petunjuk dan per-
lindunganNya. Amin.

Jakarta : 1 Rabiul Awal 1443 H


6 November 2021 M

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Ttd . Ttd.

KH. Miftachul Akhyar H. Amirsyah Tambunan

x Sambutan
Daftar Isi

Kata Pengantar _ vii


Sambutan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia _ ix
Daftar Isi _ xi

Kerangka Acuan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se Indonesia Vii _ 1

Surat Keputusan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Tentang


Susunan Panitia Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia VII Tahun 2021 _ 9

Lampiran : Surat Keputusan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia


Tentang : Susunan Panitia Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
tahun 2021 _ 13

Petunjuk Khusus Peserta Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia VII _ 19

Rancangan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa Se-Indonesia VII _ 21


KERANGKA ACUAN
Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa
Se Indononesia VII

A. Latar Belakang
k
1. Dinamika masyarakat yang terjadi di Indonesia terasa sangat cepat
seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komuni-
kasi, serta tingginya intensitas relasi sosial dengan masyarakat an-
tarbangsa. Banyak sekali masalah aktual muncul yang beririsan de­
ngan problematika hukum Islam, sebagai buah dari dinamika dan
perubahan masyarakat. Berbagai hal baru muncul dan tidak jarang
beririsan dengan masalah keagamaan yang membutuhkan jawaban
hukum Islam. Tantangan modernitas membutuhkan jawaban ke-
agamaan dari para ulama. Jawaban atas berbagai masalah bangsa
tersebut dirasa sangat penting sebagai pedoman bagi umat Islam
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara tapi seka-
ligus juga tidak menerjang ketentuan agama.
2. Dalam rangka merespons berbagai masalah keagamaan aktual, baik
dalam lingkup nasional maupun internasional maka Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia menyediakan sebuah forum periodic yang
bersifat nasional, lintas kelompok, dan merepresentasikan seluruh
pandangan keagamaan dalam umat Islam Indonesia, untuk me­
mecahkan masalah-masalah tersebut. Forum tersebut adalah Ijtima’
Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia.
3. Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia, di samping untuk men-
jawab masalah-masalah aktual keagamaan (masā’il dīniyyah
mu’āshirah), juga dalam rangka peneguhan posisi Komisi Fatwa,
baik di pusat maupun di daerah dan ajang musyawarah bersama
lembaga fatwa organisasi kemasyarakatan Islam yang ada di Indo-
nesia. Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ini juga memberi
ruang partisipasi Komisi Fatwa Daerah, serta lembaga-lembaga or-
ganisasi masyarakat (ormas), Ulama pesantren dan cendekiawan
perguruan tinggi Islam.
4. Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa, pertama kali dilaksanakan pada tahun
2003 di Jakarta. Dalam forum tersebut, dibahas berbagai masalah
keagamaan, baik masail wathaniyyah maupun masail fiqhiyyah
waqi’iyyah mu’ashirah, yang salah satunya adalah tentang bom
bunuh diri; tentang terorisme, dan tentang bunga bank. Ijtima Ula-
ma Komisi Fatwa II dilaksanakan di Gontor tahun 2006, dan meng-
hasilkan tiga masalah utama; pertama masalah strategis kebangsaan
(masā’il asāsiyyah wathāniyyah), yang meliputi peneguhan bentuk
dan eksistensi NKRI, harmonisasi kerangka berpikir keagamaan,
taswiyah al-manhaj,dan tansīq al-harakah. Kedua, masalah aktual
kontemporer (masā’il wāqi’iyyah mu’āshirah) yang antara lain me-
liputi fatwa tentang SMS Berhadiah, Nikah di Bawah Tangan, dan
Pembiayaan Pembangunan dengan Utang. Ketiga, masalah hukum
dan perundang-undangan (masā’il qānuniyyah) yang lebih bersi-
fat rekomendasi. Ijtima Ulama Komisi Fatwa III dilaksanakan di
Padang Panjang Sumatera Barat tahun 2009, juga menghasilkan
tiga masalah utama. Masalah yang cukup menjadi diskusi publik
sebagai hasil Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa III adalah soal hukum
merokok, bank mata serta tanggung jawab warga Negara untuk ber-
partisipasi dalam pemilihan umum. Ijtima Ulama Komisi Fatwa IV
dilaksanakan di Cipasung pada tahun 2012, dan menghasilkan tiga
masalah utama; pertama masalah strategis kebangsaan (masā’il
asāsiyyah wathāniyyah), yang meliputi Prinsip-Prinsip Pemerintah-
an Yang Baik Menurut Islam (Mabâdi’ Al-Hukûmah Al-Fâdhilah),
Kriteria Ketaatan Kepada Ulil Amri (Pemerintah) Dan Batasannya,

2 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
Konsep HAM Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Etika
Berdemonstrasi dan Kebebasan Berekspresi, Pemilihan Umum Ke-
pala Daerah. Kedua, masalah fikih kontemporer (masā’il fiqhiyyah
mu’āshirah), yang diantaranya Dana Talangan Haji, penyitaan aset
pelaku tindak pidana korupsi, nikotin sebagai bahan aktif produk
konsumtif untuk kepentingan pengobatan, kewajiban bertransaksi
secara syari’ah. Ketiga, masalah hukum dan perundang-undangan
(masā’il qānuniyyah) yang lebih bersifat sebagai pedoman dalam
penyusunan peraturan perundang-undangan. Ijtima Ulama Komisi
Fatwa V dilaksanakan pada tahun 2015 di Tegal menghasilkan tiga
masalah utama pertama masalah strategis kebangsaan (masā’il
asāsiyyah wathāniyyah), yang diantaranya; Radikalisme agama dan
penanggulangannya, Pemanfaatan tanah untuk kesejahteraan umat
dan bangsa. Kedua, masalah fikih kontemporer (masā’il fiqhiyyah
mu’āshirah) yang antara lain meliputi Haji berulang, Imunisasi,
Panduan jaminan kesehatan nasional dan BPJS kesehatan. Ketiga,
masalah hukum dan perundang-undangan (masā’il qānuniyyah)
yang salah satunya, Pajak jangan membebani rakyat dan beberapa
usulan pembentukan undang-undang. Yang terbaru, Ijtima Ulama
Komisi Fatwa VI yang dilaksanakan pada tahun 2018 di Banjarba-
ru Kalimantan Selatan menghasilkan 3 tema utama dalam setiap
pembahasan Ijtima Ulama, pertama masalah strategis kebangsaan
(masā’il asāsiyyah wathāniyyah), yang diantaranya; Menjaga Eksis-
tensi Negara dan Kewajiban Bela Negara, Prinsip-prinsip Ukhu-
wah Sebagai Pilar Penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Hubungan Agama dan Politik dalam Kehidupan Berbangsa dan Ber-
negara, dan Pemberdayaan Ekonomi Umat; Kedua, masalah fikih
kontemporer (masā’il fiqhiyyah mu’āshirah) yang meliputi masalah-
masalah dalam Istitha’ah Kesehatan Haji, Penggunaan Alkohol/Eta-
nol Untuk Bahan Obat, Plasma Darah untuk Bahan Obat, Zakat Mal
untuk Bantuan Hukum, Tanggung jawab dan Wewenang Ulil Amri
dalam Pelaksanaan Kewajiban Pembayaran Zakat, Membayar Za-
kat Penghasilan Sebelum Terpenuhinya Syarat Wajib, Obyek Zakat
Penghasilan, Status Dana Abadi Umat (DAU), Permintaan dan/atau
Pemberian Imbalan atas Proses Pencalonan Pejabat Publik; Ketiga,
masalah hukum dan perundang-undangan (masā’il qānuniyyah)

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 3


yang diantaranya adalah Pandangan MUI Tentang RUU Penghapu-
san Kekerasan Seksual, Aliran Kepercayaan Terhadap Tuhan YME
dan Pengisian Kolom KTP-Elektronik Bagi Penghayat Kepercayaan
Terhadap Tuhan YME, sampai Pandangan MUI terhadap RUU Krim-
inalisasi Terhadap LGBT;
5. Respons positif muncul dari berbagai pihak atas pelaksanaan Ijti-
ma’ Ulama tersebut. Di samping itu, secara internal, forum tersebut
juga dapat basalah kenegaraan (masail asasiyah wathaniyah), ma-
salah fikih dan hukum Islam tematik kontekstual (masail waqi’iyyah
mu’ashirah) serta masalah hukum dan perundang-undangan nasi-
onal (masail qanuniyyah).

B. Tema dan Bentuk Kegiatan


Kegiatan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII ini mengambil
tema “Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Umat”
Secara garis besar Ijtima’ Ulama ini akan membahas tiga topik per-
masalahan; yakni permasalahan strategis kebangsaan (masail asasiyah
wathaniyah), permasalahan keagamaan kontemporer (masail diniyah
waqi’iyah mu’ashirah), dan permasalahan terkait dengan peraturan pe-
rundang-undangan (masail qanuniyah).
Kegiatan Ijtima Ulama ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk ke-
giatan, di antaranya :
1. Halaqah pra-Ijtima’ Ulama, yang dilaksanakan sebelum penyeleng-
garan Ijtima Ulama guna memperdalam dan merumuskan draft
materi-materi yang akan dibawa ke Ijtima’ Ulama, dalam bentuk lo-
kakarya dan FGD (Focused Group Discussion).
2. Paparan umum (plenary session) dari nara sumber yang berkompe-
ten terkait dengan masalah-masalah yang akan dibahas, yang disaji-
kan dalam bentuk sidang pleno;
3. Sidang-sidang komisi yang secara khusus melakukan pendalaman
dan pembahasan beberapa masalah terkait dengan bidangnya; serta
4. Sidang pleno pengambilan keputusan atas hasil-hasil sidang komisi.

4 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
C. Landasan Kegiatan
1. Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) MUI
2. Garis-Garis Besar Program Kerja MUI Hasil Musyawarah Nasional
MUI 2020
3. Program Prioritas Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun
2021
4. Hasil Rapat Dewan Pimpinan MUI tahun 2021

D. Tujuan Kegiatan
Secara umum, kegiatan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
ditujukan untuk menjawab berbagai masalah keagamaan dan kebang-
saan kontemporer, dalam pendekatan dan perspektif pemikiran Ulama.
Adapun secara khusus, tujuan kegiatan ini antara lain adalah:
1. Sebagai wadah para ulama, ahli syari’ah, dan hukum Islam dari lem-
baga fatwa ormas-ormas Islam dan pondok pesantren serta pergu-
ruan tinggi Islam guna mendiskusikan masalah strategis kebang-
saan dalam perspektif hokum Islam.
2. Sebagai forum kebersamaan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
Pusat dan Majelis Ulama Indonesia Proke-5insi, serta lembaga fatwa
ormas Islam;
3. Menjadi wahana artikulasi penyerapan kebutuhan masyarakat dan
respons Ulama mengenai masalah-masalah keagamaan dan kebang-
saan aktual;
4. Wahana silaturrahmi dan silatul fikri antar berbagai komponen
umat yang mempunyai kepedulian terhadap masalah-masalah ke-
agamaan dan kebangsaan; serta
5. Pemberdayaan komisi fatwa di daerah dan lingkungan oram-ormas
Islam yang ada.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Acara Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa dilaksanakan oleh Majelis Ulama In-
donesia, yang direncanakan pada tanggal 9 – 11 November 2021 M, ber-
tempat di Hotel Sultan – Jakarta.

F. Pelaksana dan Peserta Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan oleh sebuah kepanitiaan yang diorganisir

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 5


oleh Majelis Ulama Indonesia, yang terdiri dari Panitia Pengarah, Pa-
nitia Pelaksana, dan Tim Materi dengan susunan lengkap sebagaima-
na terlampir. Mengingat situasi yang belum sepenuhnya terbebas dari
Covid-19, Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se Indonesia VII akan dilak-
sanakan secara Luring dan Daring (Hybrid)
Adapun peserta Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia VII
ini, diproyeksikan berjumlah 800 orang, yang terdiri dari berbagai un-
sur, yaitu :
1. Unsur Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia
2. Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat
3. Pimpinan Komisi/Lembaga Fatwa Ormas Islam Tingkat Pusat
4. Pimpinan Fakultas Syari’ah IAIN/UIN dan Perguruan Tinggi Islam
5. Unsur Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi dan
Pimpinan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi
6. Unsur pimpinan pondok pesantren;
7. Unsur ilmuwan, cendekiawan, zu’ama, serta habaib;
8. Unsur lembaga fatwa ASEAN dan Timur Tengah.

G. Anggaran dan Sumber Dana


Kegiatan ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp
3.890.350.000,- (Tiga Miliar Delapan Ratus Sembilan Puluh Juta Tiga
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
Untuk menutupi kebutuhan tersebut, sumber dana yang diharap-
kan dari kegiatan ini, antara lain diperoleh dari:
1. Kas Majelis Ulama Indonesia
2. Kerjasama/Sponsorship
3. Sumbangan lain yang halal dan tidak mengikat

H. Agenda Kegiatan
Kegiatan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa disusun dengan agenda kegiatan
sebagaimana terlampir

I. Penutup
Demikian, kerangka acuan ini untuk dapat digunakan sebagai landasan
bagi penyelenggaraan dan kesuksesan acara.

6 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
Jakarta, September 2021 M

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Ttd. ttd.

KH. Miftachul Akhyar H. Amirsyah Tambunan

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 7


SURAT KEPUTUSAN
DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA
Tentang
SUSUNAN PANITIA IJTIMA’ ULAMA KOMISI FATWA
MAJELIS ULAMA INDONESIA SE-INDONESIA VII TAHUN 2021
---------------------------------------------------------------------------
Nomor: Kep-2219/DP-MUI/IX/2021

k
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia setelah:

MENIMBANG : 1. Bahwa dalam rangka merespon berbagai ma-


salah keagamaan aktual baik yang terkait den-
gan masalah kemasyarakatan dan kebangsaan,
Majelis Ulama Indonesia menyelenggarakan
Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia
secara periodik untuk memecahkan masalah-
masalah tersebut;
2. Bahwa Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-In-
donesia VII akan diselenggarakan pada bulan
November 2021 di Jakarta;
3. Bahwa untuk itu dipandang perlu ditetapkan
Panitia Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-In-
donesia VII Tahun 2021;
4. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam lam-
piran keputusan ini dianggap cakap dan mam-
pu untuk ditetapkan sebagai Panitia Ijtima Ula-
ma Komisi Fatwa MUI se-Indonesia VII tahun
2021.
MENGINGAT : 1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indo-
nesia Tahun 1945.
3. Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga
Majelis Ulama Indonesia.
4. Garis Besar Program Kerja Komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia periode 2020-2025.
5. Program Kerja Prioritas Komisi Fatwa MUI ta-
hun 2021
MEPERHATIKAN : 1. Pendapat, usul dan saran-saran dalam Rapat
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia
pada Selasa, 13 Juli 2021 secara daring (online)
dan Selasa, 21 September 2021.
2. Pendapat, usul dan saran-saran dalam Rapat
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Bi-
dang Fatwa tanggal 11 Juni 2021 dan tanggal 19
September 2021
3. Pendapat, usul dan saran-saran dalam Rapat
Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal
31 Mei 2021.

Dengan bertawakal kepada Allah SWT :

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : 1. Susunan Panitia Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa


se-Indonesia VII tahun 2021 seperti terlampir
dalam Surat Keputusan ini
2. Panitia bertugas menyiapkan dan melak-
sanakan penyelenggaraan Ijtima’ Ulama Komisi
Fatwa se-Indonesia VII tahun 2021
3. Dalam melaksanakan tugasnya panitia harus

10 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
selalu bekoordinasi dengan Dewan Pimpinan
Majelis Ulama Indonesia
4. Demi kelancaran penyelenggaraan Ijtima’ Ula-
ma Komisi Fatwa se-Indonesia VII tahun 2021
dibentuk tim materi yang akan membantu SC
menyiapkan bahan materi Ijtima’ Ulama Komisi
Fatwa se-Indonesia VII tahun 2021, dan panitia
OC untuk menyiapkan teknis pelaksanaan
5. Panitia wajib melaporkan dan mempertang-
gung jawabkan segala kegiatan pelaksanaan Ijti-
ma’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII tahun
2021 kepada Dewan Pimpinan Majelis Ulama
Indonesia.

Surat Keputusan ini disampaikan kepada masing-masing yang bersangku-


tan untuk diketahui dan dilaksanakan sebaik-baiknya, dengan ketentuan
segala sesuatu akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya, jika di
kemudian hari terdapat kekeliruan atau terhadap kebutuhan organisasi.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 14 Shafar 1443 H
21 September 2021 M

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Ttd. Ttd.

KH. MIFTACHUL AKHYAR H. AMIRSYAH TAMBUNAN

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 11


Lampiran : Surat Keputusan Dewan Pimpinan
Majelis Ulama Indonesia
Nomor : Kep-2219/DP-MUI/IX/2021
Tentang : Susunan Panitia Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia se-Indonesia VII
tahun 2021

SUSUNAN PANITIA IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA


MAJELIS ULAMA INDONESIA SE INDONESIA VII TAHUN 2021

Penanggung Jawab : 1. KH. Miftachul Akhyar


(Ketua Umum MUI)
2. Dr. KH. Marsudi Syuhud, M.M
(Waketum MUI)
3. Dr. H. Anwar Abbas, M.M., M.Ag
(Waketum MUI)
4. H. Basri Barnanda
(Waketum MUI)
5. Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A
(Sekjend MUI)

Panitia Pengarah (SC)

Ketua : KH. Afifuddin Muhadjir

Wakil Ketua : 1. Prof Dr. KH. Noor Achmad, M.A


2. Drs. H. Sholahuddin al-Aiyub
3. Prof. H. Hasanuddin AF, M.A
Sekretaris : K.H. Abdul Ghofarrozin, M.Ed

Wakil Sekretaris : 1. Rofiqul Umam Ahmad, S.H., M.H


2. Drs. H. Muhammad Ziyad, M.A
3. Miftahul Huda, Lc

Anggota : 1. Drs. KH. Masduki Baidlowi, M.Si


2. Dr. H. Yusnar Yusuf, M.S
3. K.H. Abdullah Jaidi
4. Dr. K.H. M. Sodikun M.Si
5. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA
6. KH. M. Cholil Nafis, Ph.D
7. Dr. H. Jeje Zaenuddin, M.Ag
8. Dr. H. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A
9. Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya, M.A
10. KH. Abdul Manan Ghani
11. Dr. Habib Ali Hasan Bahar, Lc, M.A
12. H. Ishfah Abidal Aziz, S.Hi
13. Dr. Hj. Badriyah Fayumi, Lc., M.A
14. Drs. H. Pasni Rusli
15. Prof. Dr. Hj. Valina Singka Subekti, M.Si
16. M. Azrul Tanjung, S.E., M.Si
17. Dr. H.M. Asorun Niam Sholeh, M.A (ex officio)
18. Dr. K.H. Ahmad Fahrur Rozi Burhan M.Pd (ex of-
ficio)
19. Arif Fahruddin, M.Ag (ex officio)

Panitia Pelaksana (OC)


Ketua : Dr. H.M. Asorun Niam Sholeh, M.A
Wakil Ketua : 1. Ir. Lukmanul Hakim
2. Dr. K.H. Ahmad Fahrur Rozi Burhan M.Pd
3. Dr. H. Ikhsan Abdullah, S.H., M.H

Sekretaris : Arif Fahruddin, M.Ag


Wakil Sekretaris : 1. H. Asrori S Karni, S.Ag., M.H

14 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
2. Dr. H. Umar Al Haddad, M.A
3. KH. Mahbub Maafi

Bendahara : H. Misbahul Ulum, M.Si


Wakil Bendahara : 1. Erni Juliana Al Hasanah Nasution
2. H. Jojo Sutisna
3. Hj. Trisna Ningsih Yuliati Djuwaeli, S.E., M.M
Tim Materi
Ketua : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM
Sekretaris : Miftahul Huda, Lc
Wakil Sekretaris : KH. Abdul Muiz Ali

MASAIL ASASIYYAH WATHANIYYAH


1. Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA
2. Dr. Abdurrahman Dahlan
3. Drs. KH. Muhammad Faiz Syukran Ma’mun, Lc
4. Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA
5. KH. Hamdan Rasyid, MA
6. Dr. H. Imam ad-Daruquthni
7. Prof. Dr. H. Sutarmadi, MA
8. Dr. Hj. Faizah Ali Syibromalisi, M.A
9. Dr. Hj. Isnawati Rais, M.A
10. Drs. H. Sulhan, M.A
11. Dr. H. Sopa, M.A
12. Dr. K.H. Anwar Ibrahim
13. Abdul Hamid Usman, Lc.M.A
14. Hj. Hindun Anisah, M.A
15. Dr. K.H. Arwani Syaerozi
16. Dr. H. Setiawan Budi Utomo, Lc
17. K. H. Amin Muhtar
18. K.H. Zaenal Abidin Syujai, Lc
19. K.H. Jumanah Suriah Al Fahlawy
20. Dr. Izza Rohman Nahrowi
21. Dr. Hamim Ilyas

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 15


MASAIL FIQHIYYAH MUASHIRAH
1. Dr. KH. Maulana Hasanudin, M.Ag
2. KH. Juned
3. KH. Arwani Faishol
4. Dr. K.H. Endang Mintarja
5. Dr. Nurul Irfan
6. Dr. KH. Abdul Halim Sholeh
7. Drs. H. Aminuddin Yakub, M.A
8. Drs. H. Sirril Wafa, MA
9. Dr. Muhammad Alvi Firdausi, M.A
10. Muzakky Yamani, MPD
11. Dr. dr. Endy M. Astiwara
12. Dr. Hj. Marhamah Saleh, M.A
13. Dr. Hj. Siti Hanna
14. Dr. K.H. A. Munif Suratmaputra, M.A
15. KH. Cecep Hidayatullah
16. K.H. Shihabuddin Ramly,Lc
17. Dr. H. Ahmad Zain An-Najah
18. Prof. Dr. H. Abdul Wahab Abd Muhaimin, M.A
19. Drs. K.H. Abu Bakar Rahziz, M.A
20. Dr. K.H. Muhammadun, M.A
21. Dr. H. Shofiyullah Muzammil
22. K.H. Sarmidi Husna, M.A

MASAIL QANUNIYYAH
1. Dr. K.H. A. Malik Madany, M.A
2. Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad
3. Prof. Dr. H. Jaih Mubarok
4. K.H. Mukti Ali Qusyairi
5. Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H,. M.A
6. Drs. H. Zafrullah Salim, S.H. M.H
7. Dr. Satibi Darwis, Lc
8. Dr. K.H. Abdul Ghofur Maimoen
9. Dr. Hj. Mursyidah Thahir, M.A
10. Dr. H. Atiyatul Ulya, M.Ag
11. Yunan Askaruzzaman Ahmad, Lc, MA

16 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
12. Izzuddin Bahalwan
13. Dr. K.H. Ach Muhyiddin Chotib
14. H. Abdul Choliq, Lc, M.Hi
15. Dr. K.H. Hilmi Muhammad, Lc., M.A
16. K.H. Muh. Yusran Anshar, Lc., M.A
17. Drs. K.H. Romadlon Chotib, M.H
18. Prof. Dr. Diding Ishak, S.H., M.H
19. Prof. Dr. Zaenal Arifin Hoesein, S.H., M.H
20. M. Tohadi, S.H., M.Si
21. Erfandi S.H., M.H

Bidang-bidang
Sekretariat dan Keuangan : 1. Akbar Kurniawan
2. Ahmad Syarif Thoyieb
3. Nurhidayat
4. Muhamad Arjuni
5. Kurnia
6. Muhamad Suhendar
7. Eneng Siti Jubaedah
8. Tia Refita
Notulensi : 1. Azharun N
2. Ibnu Mufti
3. Alfaz Riza
4. Hilman Qurtuby
5. Arif Hasibuan
6. Mita Agustiani
7. Nurul Mahmudah
8. Deni Kurniawati
Persidangan : 1. Abdul Wasik
2. Irbabunnuha
3. Jaul Haq
4. Ahmad Jamaludin
Akomodasi : 1. Ahmad Wari
2. Darmawan
3. Khoirul Azmi
4. Abdullah Muhdi

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 17


5. Chaeruddin
Publikasi Dokumentasi : 1. Zakaria Ishaq
2. M. Ridwan
3. Alwi
4. Muhamad Hendra
5. Tamy Farid
Perlengkapan : 1. Muhammad Djamaluddin
2. Tri Supriyanto
3. Syuhada Ismail
4. Nugraha Bambal Yatwanto
5. Asep Damiri
Kepesertaan : 1. A. Munandar
2. Supriyadi
3. Indra Rizky Agung K
4. Desmiati Ishaq
Transportasi : 1. H. Mahmud
2. Abdul Latif
Pembantu Umum : 1. Syahrul Efendi
2. Yanto Gunawan
3. Taufik Hidayat
4. Dwi Hidayat

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 14 Shafar 1443 H
21 September 2021 M

DEWAN PIMPINAN
MAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Ttd. Ttd.

KH. MIFTACHUL AKHYAR H. AMIRSYAH TAMBUNAN

18 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
PETUNJUK KHUSUS
Peserta Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa
Se-Indonesia VII
-------------------------------------------

1. Bagi peserta yang hadir langsung/luring menunjukkan hasil tes Swab


Covid-19 yang masih berlaku dengan hasil negatif dan dilakukan skrining
kesehatan oleh panitia.
2. Bagi peserta langsung/luring yang tidak menunjukkan hasil tes Swab
Covid-19 dapat melakukan tes Swab Covid-19 ditempat yang disediakan
panitia.
3. Bagi peserta yang hadir secara langsung/luring melakukan registrasi
ulang di meja panitia.
4. Bagi peserta yang hadir langsung/luring mendapat akomodasi sesuai
ketentuan Panitia.
5. Seluruh Peserta maupun Panitia di lokasi kegiatan wajib mentaati pro-
tokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan menjaga jarak.
6. Bagi seluruh peserta Ijtima Ulama daring/luring berada di ruang sidang
atau zoom yang telah disiapkan panitia, 10 menit sebelum acara dimu-
lai.
7. Seluruh peserta senantiasa berpakaian rapi dan sopan.
8. Peserta yang mengikuti secara daring memasang virtual backround
yang disediakan panitia
9. Setiap peserta yang akan meninggalkan ruang sidang, hendaknya de­
ngan seizin Pimpinan Sidang.
10. Setiap peserta menjaga kelancaran jalannya sidang.
11. Setiap peserta mengisi daftar hadir yang disediakan panitia pada setiap
sesi sidang pleno.
12. Peserta yang memerlukan bantuan dapat menghubungi Panitia.
13. Hal-hal yang belum tercantum dalam petunjuk khusus ini, akan diatur
lebih lanjut oleh Panitia

20 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
RANCANGAN TATA TERTIB
Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa
Se-Indonesia VII
___________________________________________________

PASAL 1
LANDASAN DAN DASAR

Landasan dan dasar penyelenggaraan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-In-


donesia VII tahun 2021 selanjutnya disebut Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-
Indonesia VII adalah :
1. Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) MUI
2. Garis-Garis Besar Program Kerja MUI Hasil Musyawarah Nasional MUI
2020
3. Program Prioritas Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tahun 2021
4. Hasil Rapat Dewan Pimpinan MUI tahun 2021

PASAL 2
PESERTA

1. Peserta Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia VII terdiri dari :
a. Unsur Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia;
b. Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat;
c. Pimpinan Komisi/Lembaga Fatwa Ormas Islam Tingkat Pusat;
d. Pimpinan Fakultas Syari’ah IAIN/UIN dan Perguruan Tinggi Islam
(yang diundang);
e. Unsur Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi dan
Pimpinan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Provinsi;
f. Unsur pimpinan pondok pesantren, ilmuwan, cendekiawan, zu’ama.
g. Utusan Luar Negeri

2. Peserta adalah mereka yang mendapat undangan resmi dari Dewan


Pimpinan MUI untuk mengikuti acara Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-
Indonesia VII

PASAL 3
KEWAJIBAN DAN HAK PESERTA

1. Setiap peserta berkewajiban menghadiri sidang-sidang pleno maupun


komisi dan mematuhi tata tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indo-
nesia VII serta peraturan lain yang ditetapkan Panitia.
2. Peserta mempunyai hak :
a. Mengajukan pertanyaan dalam sidang pleno maupun komisi yang
diatur oleh Pimpinan Sidang.
b. Memberikan pendapat dan/atau mengajukan usul/saran secara
lisan atau tulisan yang disampaikan melalui Pimpinan Sidang.
c. Memperoleh pelayanan yang disediakan oleh Panitia.

PASAL 4
SIDANG-SIDANG IJTIMA’ ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA VII

1. Sidang – sidang Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII terdiri dari:
a. Sidang Pleno.
b. Sidang Komisi.
c. Sidang Sub Komisi (bila diperlukan).
2. Sidang-sidang Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII dianggap
sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh utusan yang sah.
3. Apabila point 2 di atas tidak terpenuhi, sidang diundur maksimal 1 x 30
menit untuk selanjutnya sidang dinyatakan sah.

22 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII
PASAL 5
PEMBENTUKAN KOMISI
1. Komisi terdiri :
a. Komisi A. : Masail Asasiyah Wathaniyyah
b. Komisi B : Masail Fiqiyah Mu’ashirah
c. Komisi C : Masail Qanuniyyah
2. Anggota Sidang Komisi terdiri dari Peserta Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa
se-Indonesia VII yang dibagi secara proporsional.
3. Apabila dipandang perlu Pimpinan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-In-
donesia VII dapat menetapkan Sidang Sub Komisi.

PASAL 6
PIMPINAN IJTIMA’ ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA VII

1. Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII dipimpin oleh Dewan


Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia.
2. Pimpinan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII bertugas me-
mimpin jalannya sidang-sidang Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indo-
nesia VII agar tetap dalam suasana kebersamaan dengan dilandasi se-
mangat ukhuwah untuk mencapai mufakat dengan cara yang akhlakul
karimah.

PASAL 7
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan-keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII di-


ambil dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka pen-
gambilan keputusan diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat MUI
bersama Ketua MUI Provinsi

PASAL 9
RISALAH PERSIDANGAN

Untuk setiap persidangan harus dibuat risalah, yakni laporan jalannya si-
dang secara tertulis yang berisi :

Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII 23


a. Tempat dan Acara Sidang
b. Hari/tanggal sidang dan jam permulaan serta penutupan sidang
c. Pimpinan Sidang
d. Nama-nama utusan dan peninjau yang hadir
e. Materi pembicaraan selama sidang
f. Keputusan dan Kesimpulan Sidang dan,
g. Keterangan lain yang dianggap perlu untuk dicatat.

PASAL 10
KETENTUAN PENUTUP

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini, akan diputus-
kan oleh Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII sejauh tidak ber-
tentangan dengan PD/PRT.
2. TATA TERTIB ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
selesainya Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII.

24 Panduan dan Tata Tertib Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VII

Anda mungkin juga menyukai