1. Perbedaan utama metode penilaian kinerja dengan pendekatan
atribut dan pendekatan keperilakuan. Penilaian kinerja merupakan suatu proses membandingkan proses kinerja karyawan dengan standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. Pendekatan atribut, pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada sejauh mana individu memiliki atribut tertentu yang diyakini diperlukan untuk keberhasilan perusahaan. Bentuk paling umum digunakan pendekatan ini adalah skala penilaian grafik. Sedangkan pendekatan keperilakuan adalah pendekatan yang berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif dalam pekerjaan. Dan berbagai macam Teknik mendefinisikan perilaku tersebut selanjutnya meminta manajer untuk menilai sejauh mana karyawan bekerja. 2. Berikut adalah kelebihan dan kelemahan metode penilaian kinerja dengan pendekatan komparatif dan pendekatan keperilakuan. Kelebihan dari pendekatan komparatif adalah: ➢ Pendekatan komperatif baik digunakan untuk berbagai keadaan ➢ Menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai penilaian kinerja yang dipersoalkan. ➢ Perbaikan-perbaikan dalam hal Teknik, metode statistic, dan metode ini lebih dapat dipertanggung jawabkan. Kelemahan pendekatan komparatif: ➢ Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor- faktor penyebab yang relevan sudah tercakup dalam kelompok faktor yang sedang diselidiki. ➢ Apabila saling berhubungan antara dua variable telah ditemukan, mungkin sulit untuk menentukan sebab dan akibatnya. Kelebihan pendekatan keperilakuan adalah dapat mendefinisikan berbagai macam Teknik penilaian perilaku kinerja baik yang memuaskan maupun tidak memuaskan. Kelemahan utamanya adalah dari pendekatan ini penilai dituntut untuk mencatat peristiwa secara teratur dan terus menerus hingga membuat perasaan menjadi bosan dan memakan waktu yang banyak.
3. Career Plateau didefinisikan Plateau sebagai suatu titik dalam
suatu karier dimana kemungkinan tambahan promosi secara hierarkis sangat rendah (Byars dan Rue, 1997). Taraf tidak ada kemajuan dalam karier muncul ketika seorang karyawan mencapai suatu posisi dimana dari posisi ini dia tidak mungkin untuk dipromosikan lebih lanjut. Faktor-faktor tertentu dalam lingkungan kerja saat ini menunjukkan taraf tidak ada kemajuan dalam karier menjadi hal yang umum. Byars dan Rue berpendapat ada tiga tingkatan yang dapat membantu dalam mengelola proses career pleateu atau taraf tidak ada kemajuan dalam karier, yaitu melindungi karyawan yang berada pada taraf tidak ada kemajuan dalam karier agar tidak masuk dalam kategori tidak efektif, mengintegrasikan system informasi yang berkaitan dengan karier yang relevan meningkatkan monitoring sehingga kemunculan masalah dapat dideteksi dan ditangani lebih awal, mengelola karyawan yang berada pada taraf tidak ada kemajuan dalam karier yang tidak efektif dan karyawan yang frustasi secara lebih efektif. Cara mengelola karier ganda. Semakin baertambah dan semakin banyak wanita memasuki dunia kerja dan mengejar karier, menyebabkan para manajer akan semakin berhadapan dengan masalah karier ganda. Suatu study mengatakan bahwa satu dari tiga eksekutif tidak dapat direlokasi karena turut campurnya karier pasangan (Ivancevich, 1992). Ikut serta dalam proses perencanaan karier dapat secara pasti membantu pasangan karier ganda menuju kea rah pemecahan masalah potensial sebelum menjadi kenyataan. Banyak organisasi telah memberikan tanggapan terhadap kebutuhan pasangan karier ganda dengan memperbaiki kebijaksanaan sumber daya manusia mereka dengan lebih mengkomodasi kebutuhan pasangan karier ganda. Beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan termasuk jadwal kerja yang lebih fleksible, menyediakan perawatan anak-anak dan telekomunikasi.