Anda di halaman 1dari 3

Anastya Mawar Diini/2002026053

HPI A5

Resume PPPu

NASKAH AKADEMIK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A. Pengertian Naskah Akademik


Secara bahasa, Naskah berarti “rancangan” atau “tulisan yang masih dasar”,
dan Akademik memiliki arti yang bersifat ilmu pengetahuan”. Jika dirangkai maka
Naskah Akademik memiliki pengertian rancangan berupa tulisan yang masih dasar
yang bersifat akademis atau ilmu pengetahuan.
Sedangkan menurut istilah, Jimly Asshiddiqqie membedakan antara Naskah
Akademik, Naskah Politis dan Naskah Hukum. Pertama,Naskah Akademik. Berbeda
dengan bentuk atau format rancangan Undang undang yang sudah resmi. Naskah
rancangan akademis disusun sebagai hasil kegiatan yang bersifat akademis sesuai
dengan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang rasional, kritis, obyektif dan
impersonal.
Sementara menurut pengertian yuridis, dalam Keputusan Kepala Badan
Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) No. G.159. PR. 09. 10 Tahun 1994 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang undangan,
Naskah Akademik adalah naskah awal yang memuat pengaturan materi materi
Perundang undangan bidang tertentu yang telah di tinjau secara sistemik, holistik dan
futuristik.
Diatur juga mengenai Naskah Akademik didalam Peraturan Presiden Nomor
68 Tahun 2005 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang undang,
Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden, Naskah
Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai
konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin
diwujudkan dan lingkup, jangkauan, obyek atau arah pengaturan substansi rancangan
Peraturan Perundang undangan.
B. Dasar Hukum Pembentukan Naskah Akademik
1. UU no. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
dalam pasal 18 ayat (3) dinyatakan, bahwa “ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara mepersiapkan rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Presiden.”
2. Peraturan Presiden (Perpres) No. 61 Tahun 2005 tentang Tata Cara PPenyusunan
dan pengelolaan Program Legislasi Nasional sebagai pelaksanaan UU No. 10
Tahun 2004, pasal 13 menyebutkan bahwa, “Dalam hal menteri lain atau
pemimpin lembaga pemerintah non Departemen telah menyusun naskah akademik
rancangan undang-undang, maka naskah akademik tersebut wajib disertakan
dalam penyampaian perencanaan pembentukan rancangan undang-undang.
3. Perpres No. 68 Tahun 2005 tentang tata Cara Mempersiapkan Rancangan
Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.

Pasal 1 angka (11) UUNo. 12 Tahun 2011 dijelaskan bahwa Naskah Akademik adalah naskah
hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian lainnya terhadap suatu masalah
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai pengaturan masalah
tersebut dalam suatu Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Daerah Provinsi,
Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai solusi terhadap permasalahan dan
kebutuhan hukum masyarakat.

C. Muatan dan Bentuk Naskah Akademik


1. Muatan Naskah Akademik
Dalam Naskah Akademik harus mengandung muatan: (a) Urgensi dan tujuan
penyusunan; (b)Sasaran yang ingin diwujudkan; (c)Pokok pikiran, lingkup atau
obyek yang akan diatur; dan (d)Jangkauan serta arah pengaturan.Di samping itu
perlu dimasukkan dalam Naskah Akademik, unsur-unsur seperti: (a) Hasil
inventarisasi hukum positif; (b) Hasil inventarisasi persoalan hukum actual; (c)
Materi hukum yang akan disusun; (d) Konsepsi landasan, alas hukum, dan prinsip
yang akan digunakan; serta (e) Pemikiran tentang norma yang akan dituangkan ke
dalam pasal-pasal.

2. Bentuk Naskah Akademik


Bentuk Naskah Akademik berdasarkan Lampiran I Undang undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 ialah sebagai berikut
 JUDUL
 KATAPENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN
 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTEK EMPIRIS
 BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN TERKAIT
 BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS DAN YURIDIS
 BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN DAN RUANG
LINGKUP MATERI MUATAN UNDANG UNDANG, PERATURAN
DAERAH PROVINSI ATAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN/
KOTA
 BAB VI PENUTUP
 DAFTAR PUSTAKA
 LAMPIRAN: RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG
UNDANGAN

Anda mungkin juga menyukai