Anda di halaman 1dari 14

Teori Konsumsi

dan
Teori investasi

KELOMPOK 2:
F.YETRIE SOPHIE (2161201004)
ELISABETH HUBUNG (2161201009)
THEODORA TUKO (2161201027)
RICKY MARIO FRANSISKUS (2161201018)
IRGI FAHRUL RIANSYAH (2161201177)
Model Konsumsi Siklus Hidup
Model konsumsi siklus hidup (Life Cycle Hypothesis of Consumption, LCH)

dikembangkan oleh Franco Modigliani, Albert Ando, dan Richard Brumberg.

Teori konsumsi siklus hidup merupakan teori yang menjelaskan bahwa kegiatan

ekonomi merupakan kegiatan seumur hidup. Menurut teori komunikasi siklus hidup

ini, faktor sosial ekonomi seseorang maupun rumah tangga dinilai sangat

memengaruhi pola konsumsi individu atau rumah tangga tersebut.


Pengertian
Konsumsi

Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan


dengan tujuan menghabiskan nilai guna. Di samping itu
tindakan ini juga untuk memenuhi kebutuhan baik individu
atau bersamaan. Orang yang melakukan kegiatan
konsumsi dapat disebut sebagai seorang konsumen.
• Menurut T. Gilarso (2003)
Pengertian Konsumsi adalah titik pangkal dan
tujuan akhir dari seluruh kegiatan ekonomi
Pengertian masyarakat.

Konsumsi Menurut • Menurut Muhamad Abdul Halim


Konsumsi adalah pengeluaran konsumsi rumah
Para Ahli tangga mencakup pengeluaran yang dilakukan oleh
rumah tangga untuk mendapatkan barang dan jasa
sebagai kebutuhan hidup sehari-hari dalam suatu
periode tertentu.
Teori Pendapatan Permanen dan Relatif
Permanen

Pendapatan permanen (permanent income) adalah pendapatan rata-rata yang orang


harapkan akan berkelanjutan di masa depan. Ini mewakili jumlah maksimum yang akan
dikeluarkan rumah tangga tanpa mengurangi kekayaan mereka.
Fluktuasi sementara dalam pendapatan tidak banyak berpengaruh pada konsumsi.

Contoh pendapatan permanen yaitu, seorang pegawai untuk suatu jabatan tertentu yang
menerima pendapatan yang relatif sama jumlahnya tiap bulan. Sedangkan pendapatan
transitory adalah pendapatan tambahan yang diterima pegawai tersebut bila misalnya ia
bekerja lembur atau mendapatkan komisi dari tender proyek tertentu.
sghhjjRelatif

Teori ini dikemukakan oleh James S. Dusenbery dalam bukunya berjudul Income,
Saving, and The Theory of Consumer Behavior yang dikenal dengan teori
pendapatan relatif.

Teori ini mengatakan bahwa pengeluaran konsumsi dari individu atau rumah
tangga tidak bergantung pada pendapatan sekarang current income dari
individu, tetapi pada tingkat pendapatan tertinggi yang pernah dicapai previous
highest income level seseorang sebelumnya.

Contoh pendapatan Relatif Misal, seseorang yang memiliki kemampuan


pengeluarankonsumsi yang sederhana tinggal di tempat masyarakat yang
pengeluaran konsumsinyaserba kecukupan, secara otomatis ada rangsangan
dari orang tersebut untuk mengikutipola konsumsi di masyarakat sekitarnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Konsumsi
• Penghasilan
Penghasilan berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang. Semakin besar
penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang
atau jasa, begitu juga sebaliknya.
• Tingkat Pendidikan
Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan
konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya
juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
• Harga Barang dan Jasa
Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin
tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu
juga sebaliknya.
• Jumlah Keluarga
Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya
semakin besar, begitu juga sebaliknya.
• Jenis Kelamin
Kebutuhan barang atau jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal
tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
• Selera dan Gaya
Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal berbusana
maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi
ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.
• Adat Istiadat dan Kebiasaan
Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi
masyarakatnya.
Investasi Dalam Konteks Makro
Secara makro, investasi berarti jumlah yang dibelanjakan sektor bisnis untuk
menambah stok modal dalam periode tertentu (Nanga, 2005). Menurut Halim (2005:1),
investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang datang.
Pengertian Investasi
Investasi dsimpulkan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanaman-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Investasi disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal.
Secara umum, ada dua jenis bentuk aset yang dapat diinvestasikan, yaitu :

a. Real Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset berwujud,
seperti tanah, emas, bangunan, mesin, dan lain-lain.

b. Financial Investment
Yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial,
seperti dalam bentuk deposito, saham, obligasi, dan lain-lain.
Tujuan Umum Investasi

Tujuan umum dari investasi adalah meningkatkan kesejahteraan


investor dalam bentuk finansial. Tendelilin (2010) mengungkapkan tiga
alasan mengapa investor melakukan investasi, yaitu :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang.
b. Mengurangi tekanan inflasi.
c. Dorongan menghemat pajak.
Nilai Waktu Dan Uang

Pengertian
Suatu konsep yang menjelaskan bahwa nilai uang pada saat ini akan lebih berharga daripada nilai
uang yang sama di masa depan.

Manfaat
Untuk mengelola keuangan yang efektif dan efisien. Karena, uang tidak hanya berguna sebagai
media pembayaran saja, tapi juga mempunyai nilai yang lebih untuk merencanakan keuangan di
waktu yang akan datang.
Kriteria Investasi

Kriteria investasi adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur imbal hasil yang
didapatkan atau biaya yang dikeluarkan untuk suatu instrumen investasi.

Apa Saja Kriteria yang Digunakan dalam Menilai Keputusan Investasi?

• Accounting Rate of Return


• Payback Period
• Net Present Value (NPV)
• Internal Rate of Return (IRR)
• Benefit/Cost Ratio
• Profitability Index
"

TERIMA KASIH

"
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai