MANAJEMEN
Y.SUTARMO
Sejarah Ilmu Manajemen
❖ Peninggalan fisik sebagai ciri adanya
implementasi ilmu manajemen; seperti
Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di
Makkah, Tembok Cina, dan lain
sebagainya
❖ Peninggalan fisik tersebut
menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang
saat ini dinamakan manajemen
Sejarah Perkembangan
Teori Manajemen
Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor
1940- Sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor,
Edgar schien, David Mcclelend, Robert Blake dan
Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan
sebagai nya, serta ahli - ahli operation research(
Management science)
PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN
Ada 3 aliran pemikiran manajemen
yaitu
1. Aliran Klasik :
a. Manajemen Ilmiah
b. Teori Organisasi Klasik
2. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo
Klasik)
3. Aliran Manajemen Modern
I. ALIRAN KLASIK :
Kelompok Manajemen Ilmiah,
Tokoh-tokohnya antara lain :
1. Robert Owen (1771-1858)
Menekankan pentingnya :
a). Umur manusia dalam produksi
b). Perbaikan dalam kondisi kerja
c). Melalui perbaikan kondisi karyawan
akan menaikkan produksi dan
keuntungan dan investasi paling
menguntungkan adalah
pada karyawan atau “ vital Machines”
Owen dan Babbage : Dua Pionir
dalam Ilmu Manajemen
Robert Owen (1771-1858)
Seorang pembaru dan industrialis dari
Inggris, diantara tokoh pertama yang
menyatakan :
- Perlunya sumber daya manusia di
dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja.
- Peningkatan kondisi karyawan
(perumahan, jam kerja) dapat
meningkatkan hasil produk dan laba
Fokus : unsur pekerja CRITICAL
POINT dalam proses produksi shg
pekerja à VITAL MACHINES
2. Charles Babbage dari Inggris (1792-1871)
Menekankan pentingnya :
a) Pembagian kerja melalui spesialisasi
b) Setiap tenaga kerja harus diberi latihan
ketrampilan sesuai operasi pabrik
c) Mengembangkan program-program permainan
d) Menganjurkan kerjasama yang saling
menguntungkan antara kepentingan karyawan
dan pemilik pabrik
e) Merencanakan skema pembagian keuntungan
Charles Babbage
⚫ Charles Babbage (1792-1871)
⚫ Seorang ahli matematika dari
Inggris . Dia yang pertama kali
berbicara mengenai :
⚫ - Pentingnya efesien dalam
proses produksi
- Penerapan prinsip ilmiah
dalam proses kerja dapat
meningkatkan produktivitas,
menekan cost
⚫ Ide kegiatan : pekerja dapat
dilatih keterampilan tertentu
dan bertanggung jawab
terhadap apa yang dikerjakan
Manajemen ilmiah :
⚫ Manajemen ilmiah ini dikembangkan oleh Robert
Owen, Charles Babbage, Frederick W. Taylor,
Henry L. Gantt dan pasangan Gilberth.
⚫ Pada dasarnya manajemen ilmiah timbul
disebabkan adanya kebutuhan untuk
meningkatkan produktivitas.
9
Lanjutan :
• Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar
artinya bagi dunia kini. Hal ini ditunjukkan bahwa
metode manajemen ilmiah dapat diaplikasikan
pada berbagai aktivitas organisasi di samping
organisasi manufakturing
10
MANAJEMEN ILMIAH
12
Lanjutan :
• Oleh karena itu, manajemen dapat diajarkan,
asalkan prinsip yang mendasarinya dipahami dan
teori umum mengenai manajemen dirumuskan.
Dengan demikian, menjadi seorang manajer
bukan karena pembawaan, tetapi pelatihan dan
pengalaman memberikan andil yang besar
13
Teori Organisasi Klasik, tokohnya :
17
Lanjutan :
• Seringkali para bawahan kurang mengikuti pola perilaku
yang rasional dalam mengoperasikan pekerjaannya.
• Tidak dapat dipungkiri sampai sekarang bahwa para
ilmuwan perilaku memberikan kontribusi yang besar bagi
pemahaman kita akan motivasi antarindividu, perilaku
kelompok, hubungan antarpribadi di tempat kerja serta
arti pentingnya pekerjaan bagi tiap individu sehingga
manajer menjadi lebih peka pada bawahan
18 http://mail.syahruddin.katim@yahoo.com
23/03/2021
Menurut Elton Mayo (1880-1949)
1. Produktivitas berkaitan dengan variabel sosial dan psikologi
2. Pekerja akan bekerja lebih keras bila manajemen memperhatikan
kesejahteraan mereka dan supervisornya memberikan perhatian
pada mereka.
3. Kelompok kerja informal mempunyai pengaruh positif pada
produktivitas.
4. Mayo mengajukan konsep social man yang dimotivasi oleh
kebutuhan sosial daripada konsep rational man yang dimotivasi
oleh kebutuhan ekonomis.
19
Kontribusinya :
20
III. ALIRAN MANAJEMEN MODERN
21
ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Prinsip dasar Perilaku Organisasi dari
tokoh manajemen modern :
Manajemen tidak dapat dipandang sebagai
suatu proses teknik secara ketat
Manajemen harus sistematik dan pendekatan
yg digunakan harus dgn pertimbangan secara
hati-hati
Organisasi sebagi suatu keseluruhan dan
pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai situasi
Pendekatan motivasional yg menghasilkan
komitmen pekerja thd tujuan organisasi sangat
dibutuhkan
Tokoh Aliran Manajemen Modern
1. Maslow, mengatakan :
• Individu mempunyai 5 kebutuhan dasar yaitu physical needs,
security needs, social needs, esteem needs, self actualization
needs.
• Kebutuhan tersebut akan menimbulkan suatu keinginan untuk
memenuhinya.
• Organisasi perlu mengenali kebutuhan tersebut dan berusaha
memenuhinya agar timbul kepuasan
23
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN DALAM BENTUK PIRAMIDA
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
a. Kebutuhan fisiologi (physiological needs) kebutuhan tingkat
pertama dan utama untuk mempertahankan hidup.
b. Kebutuhan keamanan (safety needs) kebutuhan rasa aman
dan nyaman
c. Kebutuhan sosial (social needs) berkaitan dengan kegiatan
kemasyarakatan.
d. Kebutuhan status (status needs) berkaitan dengan
pengakuan, penghargaan, kedudukan, dan tingkat sosial
dalam masyarakat.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs) , mampu
mengaktualisasikan dirinya dalam berbagai kegiatan,
menunjukan sikap kearifan dan kebijaksanaan dalam
mengambil keputusan penting dalam organisasi
2. Douglas Mc Gregor (1906-1964) :
• Teori X dan teori Y
• Teori X melihat karyawan dari segi
pessimistik, manajer hanya mengubah
kondisi kerja dan mengefektifkan
penggunaan rewards & punishment untuk
meningkatkan produktivitas karyawan.
26
Lanjutan :
• Teori Y melihat karyawan dari segi
optimistik, manajer perlu melakukan
pendekatan humanistik kepada karyawan,
menantang karyawan untuk berprestasi,
mendorong pertumbuhan pribadi,
mendorong kinerja.
27
TEORI X
Asumsi Teori X pada dasarnya cenderung
negatif,seperti:
• Karyawan cenderung tidak suka (malas)
bekerja , kalau mungkin menghindarinya.
• Karyawan ingin selalu diarahkan.
• Manajer harus selalu mengawasi kerja