Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

VERTEBRATA
AMPHIBI

Oleh :
Nurasimah 2140603038
Kelompok 5

Dosen pengampu:
Bimo Aji Nugroho M.pd

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2022
PRAKTIKUM 2

Topik : Amphibi
Tujuan : Untuk mengetahui berbagai macam dan bentuk Amphibi
Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2022
Tempat : Laboratorium Biologi SBSN Universitas Borneo Tarakan

I. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Alat tulis
2. Bak perapat
3. Alat bedah
4. Penggaris
5. Tisue/ lap
6. Jarum pentul
7. Sterofom
Bahan :
1. Katak ( Rana sp)
2. Kodok ( Bufo sp)
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memfoto dahulu sampel katak dan kodok yang belum dibedah
3. Katak dan kodok tersebut dilumpuhkan dari sistem saraf pusat dengan menusuk
kepalanya dengan gunting bedah/ jarum hingga menembus otak.
4. Setelah itu ikan di bedah mulai dari anal / dubur hingga dekat dengan bagian
perut
5. Setelah digunting, bagian belahan daging dibuka menggunakan bantuan pinset.
6. Selanjutnya pada organ dalam ikan kita amati bagian-bagian seperti jantung, hati,
usus,dan sebagainya.
7. Memfoto sampel ikan lele dan ikan nilayang telah di bedah
8. Setelah selesai, alat praktikum dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya

III. TEORI DASAR


Amphibia umumnya didefinisikan sebagai kata hewan bertulang belakang yang
hidup didua alam, yakni di air dan di laut.Amphibia bertelur di air atau menyimpan telur
di tempat lembab dan basah. Ketika menetes, larvanya disebut berudu yang hidup di air
atau ditempat basah tersebut dan bernafas dengn insang. Setelah beberapa lama berudu
kemudian berubah bentuk menjadi katak dewasa yang umumnya hidup di darat atau
ditempat yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru (Djuanda, 1982).
Amfibia mempunyai ciri-ciri :
a. Tubuh diselubungi kulit yang berlendir
b. Merupakan hewan berdarah dingin
c. Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
d. mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang
terdapat diantara jari-jari kakinya, dan kakinya berfungsi untuk melompat dan
berenang.
e. Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membrana niktitans yang
sangat berfungsi untuk menyelam.
f. Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah menjadi dewasa alat
pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang
dapat mencegah air masuk kedalam rongga mulut ketika menyelam.
g. Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan
di luar tubuh induknya biasa disebut pembuahan eksternal.
Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian yaitu Ordo Caudata(Uradela)adalah
amphibian yang pada bentuk dewasa mempunyai ekor. Tubuhnya berbentuk seperti
kadal. Beberapa jenis yag dewasa mempunyai insang, sedangkan jenis-jenis yang lain
insangnya telah hilang. Ordo Salienta (Anura)merupakan kelompok amfibia yang
tidak memiliki ekor, umumnya hidup di air dan tempat yang lembab di darat. Ordo
Apoda (Gymnophiana)adalah amfibi yang tidak memiliki kaki dan sepintas mirip
seperti cacing. Hewan ini jarang muncul di permukaan, biasanya berada di dalam
tanah, di dalam tumpukan serasah atau di air.
1. Katak (Rana Sp)
Katak merupakan salah satu anggota dari Classis Amphibia. Katak hidup didua
tempat, di air dan tempat yang lembab dari daratan. Amphibi merupakan kelompok
vertebrata yang pertama keluar dari kehidupan dalam air. Amphibi mempunyai kulit
yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sadikit, tidak bersirip. Mata
mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang
menutupi mata pada saat berada dalam air (disebut membran miktans).Pada mulut
terdapat gigi dan lidah yang dapat dijulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernapas
dengan insang. Setelah dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru dan kulit.
Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan atau poikioterm. Katak
memiliki tungkai belakang yang relatif panjang untuk pergerakan melompat yang lebih
baik, tubuhnya pun umumnya slim/langsing.
2. Kodok
Kodok adalah hewan vertebrata yang fase hidupnya di dua alam yaitu di air dan
di darat sehingga disebut hewan amphibia. Seekor kodok di darat bertopang pada
sepasang kaki depan, sedangkan kaki belakang terlipat disisi tubuhnya. Kalau melompat,
kaki belakang akan diluruskan dengan bantuan tendon achiles, bila di air kaki ini
digunakan untuk mengayuh kuat dengan bantuan selaput renangnya, sehingga tubuhnya
dapat maju kedepan. Air sering digunakan sebagai tempat berlindung, membasahi
kulitnya, menyerap air serta melakukan perkembangbiakan secara seksual. (anonym,
2010).
Kodok memiliki kulit yang relatif lebih kering dan bergranular sehingga
kelompok ini lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan katak. Kodok
memiliki kelenjar racun yang disebut kelencar paratoid yang letaknya dibelakang
membrane tympanum. Sama seperti kerabat dekatnya, kodok juga bersifat poikilotermik
ektotermik. Kodok memiliki pematang pada caput daerah dorsal yang tidak dimiliki
katak. Pergerakan kodok lebih lambat dibandingkan katak karena memiliki tungkai
belakang yang relatif pendek sehingga memiliki kemampuan melompat yang lebih
terbatas, ditambah dengan tubuh kodok yang umumnya cenderung gemuk
Makanan kodok adalah serangga kecil, cacing atau hewan kecil dan mangsanya
ditangkap dan langsung ditelan dengan lidahnya yang panjang dan berlendir. Kodok
suka mangsa yang bergerak. Untuk tempat bertelur, kodok akan mencari air yang
dangkal dan tenang, kodok jantan akan menyemprotkan spermanya ke telur yang
dikeluarkan oleh kodok betina. Telur yang dibuahi oleh spermatozoa akan berkembang
menjadi embrio, kemudian larva lalu kecebong dan selanjutnya bermetamorfosis
menjadi katak dewasa. (tim penyusun, 2012)
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Morfologi katak

Keterangan :
1
1. Mata
2 2. Kepala
3. Nostril
3 4. Timpani (Pendengaran)
5
5. Jari
4
6. Kaki depan
6 7. Kaki belakang

Keterangan :
8. Perut
9. Selaput Kaki

9
2. Struktur anatomi katak

Keterangan :
4 1. Jantung
1 2. Paru-paru
5 3. Lambung
2 4. Hati
5. Empedu
3 6. Usus
6
7. Ginjal

Keterangan :
1. Gigi Vomer
2 2. Lidah
1. Morfologi kodok

2
Keterangan:
8. Kepala
5
1 9. Jarijari bagian kaki depan
10. Mata
11. Kaki bagian belakang
4 12. Punggung
13. Kaki bagian depan
14. Moncong
15. Perut
16. Kloaka
17. Jari-jari kaki bagian bawah

7
6

10
1. Struktur anatomi kodok

6
h

5 3

Keterangan:
2 1. Lambung
4 2. Hati
3. Paruparu
1 4. Ginjal
5. Usus
6. jantung
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil pengamatan morfologi pices
No Bagian yang diamati Katak Kodok
1 Caput Membulat Memanjang
2 Truncus Bulat agak besar Ramping agak lonjong
3 Abdomen Hitam keabu-abuan Kuning-kekuningan
(gelap) (cerah)
4 Cauda - -
5 Extremitas anterior
6 Extremitas poster Paha (fermur), betis Paha (fermur), betis
(crush), telapak kaki (crush), telapak kaki
(pes), dan jari-jari (pes), selaput renang
(digit) (pas), dan jari-jari
(digit)
7 Jumlah digiti 13 18
8 Warna tubuh Hitam bercorak putih Hitam kekuning-
kuningan dengan corak
putih
9 Jantan / betina Jantan Jantan
10 Saccus vocalis
11 Bagian mulut/ cavum oris

B. Pengamatan Amphibi
No Bagian yang diamati Katak (Rana sp) Kodok (bufo sp)
1 Sistem respirasi Pada berudu tempat Pada berudu tempat
respirasi adalah insang respirasi adalah insang
eksternal dan eksternal dan kemudian
kemudian menjadiinsang internal.
menjadiinsang Katak dewasa bernafas
internal. Katak dewasa dengan paru-paru, yaitu
bernafas dengan paru- berupa
paru, yaitu berupa kantung.Kantung yang
kantung.Kantung yang pada dindingnya
pada dindingnya terdapat banyak ruang.
terdapat banyak ruang. Paru-paru berhubungan
Paru-paru dengan udara luar
berhubungan dengan melalui bronkus, laring
udara luar melalui (kotak suara) yang
bronkus, laring (kotak mengandung tali-tali
suara) yang vokal, lalu faring dan
mengandung tali-tali lorong-lorong nasal.
vokal, lalu faring dan Lubang dari faring ke
lorong-lorong nasal. laring berupa celah
Lubang dari faring ke longitudinal yang
laring berupa celah disebut glotis. Lubang-
longitudinal yang lubang dalam dari
disebut glotis. lorong-lorong nasal
Lubang-lubang dalam itudisebut nares interna.
dari lorong-lorong Pertukaran gas terjadi
nasal itudisebut nares juga melalui kulit.
interna. Pertukaran
gas terjadi juga sperma sementara.
melalui kulit.
2 Sistem digesti Alat pencernaan Alat pencernaan
diawali oleh cavum diawali oleh cavum oris
oris dan diakhiri dan diakhiri dengan
dengan kloaka. Dari kloaka. Dari cavum
cavum oris makanan oris makanan akan
akan masuk melalui masuk melalui pharink.
pharink. esofagus esofagus yang
yang menghasilkansekresi
menghasilkansekresi alkalis dan mendorong
alkalis dan mendorong masuk dalam
masuk dalam ventrikulus yang
ventrikulus yang berfungsi sebagai
berfungsi sebagai gudang pencerna.
gudang pencerna. Bagian muka
Bagian muka ventrikulus yang besar
ventrikulus yang besar disebut cardiac, bagian
disebut cardiac, ventrikulus yang kecil
bagian ventrikulus berakhir di pyloris.
yang kecil berakhir di Kontraksi dinding otot
pyloris. Kontraksi "entrikulusmeremas
dinding otot makanan menjadi
"entrikulusmeremas hancur dan dicampur
makanan menjadi dengan sekresi
hancur dan dicampur "entrikulus
dengan sekresi yangmengandung
"entrikulus enzim atau fermen,
yangmengandung yang merupakan
enzim atau fermen, katalisator. enzim yang
yang merupakan dihasilkan terdiri atas
katalisator. enzim pepsin, tripsin, erepsin,
yang dihasilkan terdiri untuk protein dan
atas pepsin, tripsin, lipase untuk lemak
erepsin, untuk protein akan masuk ke
dan lipase untuk intestinum melalui klap
lemak akan masuk ke pyloris. Bahan
intestinum melalui makanan yang berupa
klap pyloris. Bahan sisa akanmenjadi feses
makanan yang berupa dan selanjutnya
sisa akanmenjadi feses dikeluarkan melalui
dan selanjutnya anus
dikeluarkan melalui
anus
3 Sitem sirkulasi sistem sirkulatoria sistem sirkulatoria
terdiri atas cor, arteria, terdiri atas cor, arteria,
capilaria, venae, capilaria, venae, ductus
ductus limpaticus,darah dan
limpaticus,darah dan cairan limpa. /or
cairan limpa. /or dibungkus oleh selaput
dibungkus oleh pericardium berbentuk
selaput pericardium lonjongterdiri atas
berbentuk sebuah ventrikulum,
lonjongterdiri atas yang letaknya
sebuah ventrikulum, disebelah posterior,
yang letaknya berdinding ototdaging
disebelah posterior, tebal, dua buah atrium
berdinding ototdaging yaitu sinisrum dan
tebal, dua buah atrium dextum yang terletak
yaitu sinisrum dan sebelahan terior dari
dextum yang terletak ventrikulum,
sebelahan terior dari berdinding daging tipis.
ventrikulum, Antara atrium dan
berdinding daging ventrikulum terdapat
tipis. Antara atrium valvae sehingga darah
dan ventrikulum tidak kembali, sinus
terdapat valvae venosus yang
sehingga darah tidak berbentuk
kembali, sinus segitiga,terletak
venosus yang sebelah dorsal dari cor,
berbentuk dan trunvus arteri
segitiga,terletak anterious
sebelah dorsal dari
cor, dan trunvus arteri
anterious
4 Sistem eksresi ginjal tipe ginjal tipe mesonefroid
mesonefroid dan dan saluran kemih yang
saluran kemih yang disebut saluran wolf.
disebut saluran wolf. Saluran-saluran itu
Saluran-saluran itu langsung membawa
langsung membawa sekret ke kloaka,
sekret ke kloaka, walaupun ada juga
walaupun ada juga kandung kemihdi
kandung kemihdi sebelah sis central ke
sebelah sis central ke kloaka
kloaka
5 Sistem reproduksi Sistem reproduksi Sistem reproduksi
katak jantan tediri atas katak jantan tediri atas
sepasang testis sepasang testis
berbentuk oval berbentuk oval
berwarna keputih- berwarna keputih-
putihan, terletak putihan, terletak
disebelah anterior dari disebelah anterior dari
ginjal, di sebelah ginjal, di sebelah
terdapat vas eferensia terdapat vas eferensia
yang bermuara pada yang bermuara pada
saluran kencing. saluran kencing.
Kemudian menuju Kemudian menuju
kloaka. Akhir dari kloaka. Akhir dari
ureter mengalami ureter mengalami
pembesaran dan pembesaran dan
diesbut vesiku diesbut vesiku
seminalis sebagai seminalis sebagai
tempat penampugan tempat penampugan
sperma sementara.

C. Pengamatan Karakter Meristik Amphibi


No Bagian yang diamati Katak (rana sp)
Kodok(bufo)
1 Jumlah digiti pada ekstrimitas
4 4
anterior
2 Jumlah digiti pada posterior 5 5
3 Jumlah gigi rahang atas - -
4 Jumlah gigi rahang bawah - -

D. Pengamatan Morfometrik Amphibi

Jenis Bagian yang diamati (cm)


No
Amphibi SVL HW HL IND END TD EL TL FL IMT DNR HLL

1 Katak 6,1 2,9 1,9 0,4 0,8 0,5 0,7 2,4 4 0,1 0,5 9,3
(Rana
sp.)

2 Kodok 6 2,5 2 0,5 0,5 0,5 1 3,5 2,5 0,2 0,5 3


(Bufo
sp.)
V. ANALISIS DATA
a. Kodok (Bufo sp.)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo sp
Kodok adalah hewan vertebrata yang fase hidupnya di dua alam yaitu di air
dan di darat sehingga disebut hewan amphibia. Seekor kodok di darat bertopang
pada sepasang kaki depan, sedangkan kaki belakang terlipat disisi tubuhnya.
Kalau melompat, kaki belakang akan diluruskan dengan bantuan tendon achiles,
bila di air kaki ini digunakan untuk mengayuh kuat dengan bantuan selaput
renangnya, sehingga tubuhnya dapat maju kedepan. Air sering digunakan
sebagai tempat berlindung, membasahi kulitnya, menyerap air serta melakukan
perkembangbiakan secara seksual. (anonym, 2010)
Makanan kodok adalah serangga kecil, cacing atau hewan kecil dan
mangsanya ditangkap dan langsung ditelan dengan lidahnya yang panjang dan
berlendir. Kodok suka mangsa yang bergerak. Untuk tempat bertelur, kodok
akan mencari air yang dangkal dan tenang, kodok jantan akan menyemprotkan
spermanya ke telur yang dikeluarkan oleh kodok betina. Telur yang dibuahi
oleh spermatozoa akan berkembang menjadi embrio, kemudian larva lalu
kecebong dan selanjutnya bermetamorfosis menjadi katak dewasa. (tim
penyusun, 2012)
Berdasarkan hasil praktikum bedah kodok yang dilakukan oleh kelompok
satu mendapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :
1. Morfologi
Pengamatan secara morfologi pada kodok, telah ditemukan bagian-
bagian antara lain lubang hidung bagian luar (nares eksterna), mata,
membrane thympanium, valvebra superior, valvebra inferior,falangs,radius
ulna,humerus, femur, tibia fibula, metatarsal, kloaka, karpal,tarsal, lidah,
maxilla dan mandibula
Kodok ini terdiri dari kepala (caput), badan (truncus), dan anggota depan
belakang (ekskrimitas anterior dan posterior). Dari morfologi, dapat
dibedakan kodok jantan dan kodok betina karena kodok jantan tubuhnya
lebih kecil, pada kaki depan terdapat bantalan kawin (nuptial flight yang
berfungsi untuk menekan tubuh betina seta memberi tanda apabila jantan
akan mengeluarkan spermatozoa), dan pada bagian rahang bawah
(mandibula) terdapat sepasang noda hitam yang menandakan bahwa katak
jantan mempunyai sepasang kantung suara (saccus vocalis), yang berfungsi
sebagai resonansi suara.
 Kulit (Integument). Kulit katak selalu basah karena adanya sekresi kulit
yang banyak sekali. Kulit juga mudah dilepas dari tubuhnya karena
diantara kulit dan otot terdapat delapan macam kantung-kantung limpa
atau saccus limphaticus yaitu saccus limphatycus dorsalis,
submandibularis, pectoralis, abdominalis,lateralis, rachialis, dan crucalis.
Bagian punggung disebut bagian dorsalis, bagian perut disebut ventralis.
 Mulut (Rima oris). Terdapat pada ujung anterior, lebar dan berfungsi
untuk menangkap mangsa dengan bantuan lidah yang berlendir.
 Lubang hidung (Nares eksterna-nares anterior). Merupakan sepasan
lubang kecil yang terdapat diatas mulut dan lubang ini berhubungan
dengan rongga mulut melelui hidung dalam (nares interna – nares
posterior = choanae).
 Mata (organon visus). Mata menonjol dan dilindungi oleh dua kelopak
mata yang tidak dapat bergerak, bagian atas disebut valvebra superior,
bagian bawah disebut valvebra inferior serta kelopak mata ketiga berupa
selaput bening yang dapat digerakkan dari bawah keatas disebut
membrane nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan
air.
 Telinga (membrane thympanium). Merupakan gendang pendengaran
yang berfungsi untuk menerima getaran suara, terletak caudal dari mata
dan pada bagian permukaan. Pada telinga tidak terdapat daun telinga
(pinna auricularis).
 Alat gerak (kaki depan – kaki belakang). Kodok jantan tubuhnya lebih
kecil, pada kaki depan terdapat bantalan kawin (nuptial flight) yang
berfungsi untuk menekan tubuh betina serta memberi tanda apabila
jantan akan mengeluarkan spermatozoa. Seekor katak didarat bertopang
pada sepasan kaki depan, sedangkan kaki belakan terlipat pada sisi
tubuhnya. Kalau melompat, kaki belakang akan diluruskan dengan
bantuan tendon achiles. bila di air, kaki ini digunakan untuk mengayuh
kuat dengan bantuan selaput renangnya, sehingga tubuhnya dapat maju
kedepan (Tim Penyusun, 2012).
2. Anatomi
Pada pengamatan secara anatomi kodok, telah ditemukan organ-
organ antara lain adalah jantung (cor), hati (hepar), paru-paru (pulmo),
kantung empedu (vesica vellea), pancreas (pancreas), lambung
(ventriculus), kerongkongan (esofagus) , usus 12 jari, usus halus
(intestinum), usus besar (rectum), ginjal (ren), pericardium (selaput tipis
pembungkus jantung), kloaka.
 Rongga mulut (rima oris). Rongga mulut merupakan tempat makanan
masuk pertama kali. Terdapat faring yang merupakan organ pendek
dan sempit yang merupakan lanjutan dari rongga mulut. Kemudian
ada bagian kerongkongan (esophagus) yang biasa disebut sebagai
usus penelan.
 Lambung (gaster). Lambung terletak disebelah kiri dari rongga tubuh.
Mempunyai dinding yang tebal yang merupakan tempat menampung
makanan. Makanan yang masuk kedalam rongga ini mulai dicerna.
Bagian interior disebut cardia, bagian tengah disebut fundus dan
bagian posterior yang agak sempit disebut pylorus.
 Usus (intestinum). Usus marupakan bagian setelah pylorus berliku-
liku. Bagian interior setelah pillorus disebut duodenum. Usus halus
ini tidak berdiri sendiri tetapi digantung oleh selaput tipis yang
disebut inesentrium. Pada duodenum terdapat muara saluran
pelepasan dari hati dan pancreas yang dissebut ductus choledachus
b. Katak (Rana cancrivora)
Klasifikasi katak
Kingdom : animalia
Phylum : chordate
Subphylum :tetraphoda
Class :amphibian
Odo : anura
Sub ordo : phaneroglossa
Familia ; ranidae
Genus : rana
Spesies : Rana sp.
1. Morfologi
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum bedah katak menjaleskan
bahwa dari segi morfologi katak maupun kodok memiliki morfologi yang
hampir sama, sehingga kita harus mengamatinya terlebih dahulu baru bisa
mengetahui apakah spesies tersebut merupakan kodok atau katak.
Pada bagian kulit kodok biasanya terasa kasar, kering dan terdapat bintil–
bintil. Kodok juga biasanya memiliki kaki/tungkai belakang yang pendek.
Bentuk jari kodok seperti cakar yang berfungsi untuk menggali. Kodok biasanya
hidup pada tempat–tempat tertentu seperti di sekitar rumah, dan kayu lapuk.
Umumnya katak memiliki tubuh yang lebih ramping dibandingkan dengan
kodok. Kulitnya juga terasa halus bila disentuh dan akan terasa lembab. Kaki
belakangnya biasanya lebih panjang sehingga katak pandai melompat. Pada
bagian jari–jarinya terdapat selaput yang dapat berfungsi untuk berenang dan
menempel pada pohon. Katak lebih mudah kita temukan pada wilayah berair
seperti sungai, rawa, danau, dan persawahan.
2. Anatomi, fisiologi dan habitat
Dalam hal anatomi ,fisiologi dan habitat katak tidak berbeda dari kodok.
Hanya saja ada beberapa dari spesies katak tertentu yang suka hidup pada
pepohonan dan pada tubuhnya pun antara kaki depan dan kaki belakang terdapat
selaput yang lebar sehingga memungkinkan ia untuk melompat dengan aman
dari suatu pohon ke pohon yang ada di dekatnya.

VI. KESIMPULAN
1. Morfologi kodok/katak terdiri atas mulut, kulit, mata , telinga, lubang hidung
dan alat gerak.
2. Anatomi kodok/katak terdiri dari jantung, hati, ginjal, paru-paru, kantung
empedu, pancreas, jantung, lambung, kerongkongan, usus 12 Jari, usus besar,
usus halus, testis dan kloaka.
3. Kodok tersusun atas organ-organ yang membentu system organ yaitu system
pencernaan, system pernapasan, system ekskretorius, system genitalia serta
system peredaran darah.
4. System pencernaan terdiri atas saluran pencernaan yang melalui kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, dan kelenjar pencernaan meliputi hati,
pancreas dan limfa.
5. System peredaran darah tersusun atas organ jantung dan pembuluh-pembuluh
darah yang berfungsi mengedarkan darah keseluruh tubuh.
6. System pernapsan terdiri atas organ-organ yaitu hidung, laring, paru-paru. Kulit
juga sering digunakan katak untuk membantu system respirasi.
7. System urogenitalia merupakan system yang berkaitan yaitu system ekskretorius
(pengeluaran) dan system genital (kelamin).

VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim. Rhiezky, http/ Blogspot.com/ 27 juni 2011Anonim.
Wikipedia, Katak , http://wikipedia.org, 27 Juni 2011.
Arisworo Djoko. 2003, Ilmu Alam , Grafido: Jakarta.
Sylvia. 1990. Biologi Edition, Penebar Swadaya: Jaka

Anda mungkin juga menyukai