Anda di halaman 1dari 13

BAB VII

MENGGAMBAR PINTU DAN JENDELA

Setiap bangunan selalu dilengkapi lobang pintu dan jendela. Pintu dipasang pada
dinding sebagai lobang penghubung ruang untuk sirkulasi masuknya barang dan manusia.
Sedangkan jendela dipasang untuk memenuhi keperluan masuknya penerangan cahaya
siang hari dan pertukaran sirkulasi udara. Agar lobang tersebut dapat dibuka dan ditutup
maka diperlukan daun pintu dan jendela yang perkuatannya digantungkan pada kusen
yang berada pada dinding sekelingnya.
Oleh karena itu ukuran luas bukaan dan ketinggian pintu disesuaikan dengan
keleluasaan gerak manusia dan barang yang akan melaluinya, sedangkan jendela
disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas ruangan yang dipertimbangkan kepada estetika
bangunan.
Kusen kayu memberikan penampilan estetika yang hangat dan indah dari tampilan tekstur
serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada
umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik
yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa
pelapisan.
Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu, kusen logam tidak terpengaruh bila
basah, kusen logam ini tidak memiliki kehangatan dalam penampilan dan memberikan
daya tahan yang kecil terhadap perpindahan panas. Kusen logam dapat terbuat dari
alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup
dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi.

A.7. Ukuran Kusen Pintu dan Jendela


Pintu dan jendela biasanya dikelompokkan sesuai dengan bagaimana cara dan
bentuk bukaannya, hal ini juga sangat erat hubungannya dengan jenis perangkat alat
penggantung dan pengunci yang akan dipakai untuk melekatkan daun pintu/jendela
tersebut pada rangkanya.
Ukuran standar tinggi pintu 210 cm
Ukuran Lebar pintu utama : 90 cm, 100 cm. (daun tunggal)
Lebar pintu utama : 120 cm, 140 cm, 150 cm, 160 cm, 180 cm, 200 cm
(daun double)
Lebar pintu ruang tidur : 80 cm,
Lebar pintu kmandi /wc : 65 cm, 70 cm

B.7 Ukuran Kusen Pintu dan Jendela


Pada umumnya bahan konstruksi ukuran penampang batang kayu untuk rangka pintu
dan jendela adalah sebagai berikut :
1. Balok kayu untuk pintu biasa gantung (swing) dengan satu daun
5/10 5/12 5/14 5/15 cm
6/10 6/12 6/14 6/15 cm
2. Pada pintu rangkap dengan dua daun:
8/10 8/12 8/14 8/15 cm
3. Profil alumunium dimensi
4 inch, 5 inch, 6 inch

C.7. Bagian-Bagian Kusen


Kusen terdiri atas :
1. Tiang (style).
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah
sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok
yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk
menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila
terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya
pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen
pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung
tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas

D.7. Jenis Pintu

Jenis pintu dan jendela dari uraian sebelumnya dapat dibedakan menurut keperluannya
keluar masuk atau lalulintas orang dan memasukan cahaya atau untuk ventilasi. Oleh
karena itu pintu mempunyai jenis :
1. pintu tunggal
2. pintu gendong jendela

Dilihat dari cara membukanya daun pintu, pintu dibedakan menjadi:


a. Pintu sayap tunggal/ganda, daun pintu digatung pada sisi dalam/luar rangka
dengan alat/engsel. Pintu ini dibedakan menjadi pintu kiri/pintu kanan. Untuk
mengetahui perbedaan ini dengan cara pada saat kita berdiri dan punggung
menempel pada alat penggantung, apabila bukaan daun pintu sesuai dengan
gerakan membuka tangan kiri maka pintu tersebut adalah pintu kiri demikian
juga untuk pintu kanan. Bagian pintu dapat dibuka penuh.

b. Pintu sorong (slide a door) yang membukanya didorong horisontal ke kiri/kanan


atau vertikal ke sisi atas, daun-daun pintu ini ditempatkan pada belakang rangka
atau pada alat/rel, bagian jendela dapat dibuka penuh.

c. Pintu lipat, yang membukanya dengan cara didorong dan melipat di kanan/kiri,
daun-daun pintu diletakan/digantung pada alat/rel, bagian pintu dapat dibuka ±
90%.
Gambar 7.1. Bagian Kusen Pintu Tunggal
E.7 Dilihat dari konstruksi daunnya :
E.7.1 Daun Pintu Jendela Kaca
Daun pintu dan jendela kaca yang dibuat untuk penerangan kedalam ruangan
menggunakan bingkai dari kayu dengan tebal antara 3,5 cm atau 4 cm.
Lebar minimum bingkai pintu dan jendela sebagai berikut :
No Bagian Untuk bingkai Satuan
Ukuran
Pintu Jendela

1 Tiang 10 7 cm

2 Ambang atas 12 9 cm

3 Ambang tengah 12 9 cm

4 Ambang bawah 20 10 cm

5 Ruji /kisi-kisi 4 4 cm
kaca

Tebal kaca kaca yang digunakan tergantung dari penggunaan ruangan itu sendiri, apakah
untuk ruang pribadi (private) atau untuk etalase memamerkan barang . Tebal kaca yang
digunakan diantaranya sebagai berikut :
1. Tebal tunggal (engkel dik) = ± 1,5 mm dengan bobot 3,6 kg/m²
2. Tebal Ganda (dobel dik) = ± 2,5 mm dengan bobot 6 kg/m²
3. Tebal tiga lipat (tripel dik) =± 4 mm dengan bobot 9,6 kg/m²
Gambar 7.2 Kusen Pintu dan Jendela kaca Gambar 7.3 Kusen Pintu dan Jalusi kaca
E.7.2. Daun pintu dan jendela panil
Daun pintu atau jendela panil terdiri dari 1 lembar papan atau lebih diapit oleh
bingkai tegak dan datar. Bila perlu dapat dipasang ambang tengah seperti hal pintu-pintu
lainnya. Lebar ambang tengah sama dengan lebar ambang atas ditambah 3 cm , atau dapat
dibuat sama. Tebal bingkai digunakan antara 3,5 atau 4 cm.
Ukuran bingkai untuk pintu dan jendela panil :
No Bagian Untuk bingkai Satuan
ukuran
Pintu Jendela

1 Tiang 12 8 cm

2 Ambang atas 14 10 cm

3 Ambang bawah 24 11 cm

4 Ambang tengah 14 (+2cm) 12 cm

Tebal panil yang digunakan 1,5 cm atau 2,5cm. Disekeliling panil diketam miring dengan
lebar 4 atau 6cm dan tepi ujung akan masuk ke bingkai minimal 0,6 cm. Bidang
miring panil dibuat sisi luar dan dalam dinamakan melengseng atau bossing.

Gambar 7.5 Konstruksi Pintu Panil


Gambar 7.6. Detail Konstruksi Pintu Panil

E.7.3. Daun pintu dan jendela Jalusi/Krepyak


Daun pintu dan jendela yang dikonstruksikan dengan bingkai kayu sama dengan
pintu kaca dan pintu panil hanya saja material panil dan kacanya dirubah menjadi bilah
kayu. Pintu jendela ini dibuat dengan tujuan untuk memasukan udara sebanyak mungkin,
meskipun kondisi dalam keadaan tertutup difungsikan sebagai ventilasi.
Bilah kayu yang dipeakai berupa papan dengan tebal 1 cm, lebarnya antara 8 atau 10
cm. panjangnya sama dengan sisi dalam bingkai hanya ditambah 2 x 1 cm untuk pen
masuk ketiang bingkai. Papan ini dipasang miring dengan sudut 45º, dengan jarak setebal
bingkai namun dilebihkan 1 cm agar tidak menimbulkan celah apabila dipandang secara
horizontal.

Ukuran lebar bingkai yang digunakan :


No Bagian Untuk Bingkai Satuan Ukuran

Pintu Jendela

1 Tiang 12 8 cm

2 Ambang atas 14 10 cm

3 Ambang bawah 24 11 cm
Gambar 7.7. Konstruksi Pintu Jalusi Krepyak

E.7.4. Daun Pintu lapis vinir atau triplek


Seperti daun pintu dan jendela lainnya pintu vinir menggunakan bingkai yang terdiri
dari dua tiang, ambang atas, ambang bawah dan ambang tengah yang kemudian ditutup
dengan lembaran teakwood (triplek dilapis vinir jati).
Agar lembar teakwood tidak melengkung atau melembung, pada bingkai dalam
(rangka) dipasang bilah –bilah kayu semacam reng ukuran 2/3 cm, yang masing-masing
ujungnya memancad pada sisi ambang tengah bawah dan atas.
Gambar 7.8. Konstruksi Pintu Triplek

LATIHAN
Gambarlah rencana peletakan kusen kayu pada suatu bangunan berikut ini dengan
skala 1 :100. Lengkapi dengan model tipe tampak Kusen lengkap dengan potongan
vertikal maupun horizontal dilengkapi ukuran- ukurannya dengan skala 1: 20. Kemudian
gambar pula potongan detail masing- masing sambungan model tipe kusen tersebut dengan
skala 1 : 10.
Kelengkapan Nama obyek gambar, ukuran detail ; keterangan material ; symbol dan tanda
gambar; Batas garis obyek, keterangan dan skala dengan arsiran yang jelas :
Gambar obyek atap terlampir :

Anda mungkin juga menyukai