Anda di halaman 1dari 22

TEORI

PEMBELAJARAN
KOGNITIF
Kelebihan &
Kelemahan

Piaget
Pengertian

Teori Pembelajaran Kognitif

Implikasi Bruner

Ausubel
i Bel a j ar Ko g ni tif
Pengertian Teor

Pembelajaran yang lebih menekankan pada


pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
peserta didik.
Teori Pembelajaran kognitif menurut
Piaget
Menurut Piaget individu berkembang menuju kedewasaan maka ia akan
mengalami adaptasi dengan lingkungannya yang akan menyebabkan
adanya perubahan kualitatif dalam struktur kognitifnya. Proses belajar
berlangsung dalam tiga tahapan yaitu:
• Asimilasi
• Akomodasi
• Equilibrasi
ASIMILASI

• proses adaptasi dimana informasi baru dimasukkan ke dalam skema yang sudah
ada sebelumnya.

• Contoh : seorang anak yang diperlihatkan segi tiga sama sisi, kemudian setelah
itu diperlihatkan segitiga yang lain yaitu siku-siku.
• Asimilasi terjadi jika si anak menjawab bahwa segitiga siku-siku yang
diperlihatkan adalah segitiga sama sisi.
AKOMODASI
• proses di mana pengetahuan yang sudah ada diubah agar sesuai dengan
informasi baru. Skema baru mungkin dibuat dalam proses ini. Ini terjadi ketika
pengetahuan yang ada tidak akurat. 

• Contoh :
• si anak bisa menjawab segitiga siku-siku pada segitiga yang
diperlihatkan kedua.
EQUILIBRASI
• Ketika skema yang dimiliki seseorang berbeda dengan fenomena yang
baru ditemui, maka akan muncul suatu dorongan dalam dirinya untuk
menyesuaikan atau bahkan merombak skema agar dapat sesuai
(memahami) fenomena tersebut.
• Contoh :
• Ketika seseorang menemui sesuatu yang baru maka akan terjadi ketidakseimbangan
(disequilibrium) kognitif. Saat itu akan muncul dorongan alami untuk menyesuaikan
skema lama dengan pengalaman baru, proses ini disebut dengan equilibrasi (proses
menuju keseimbangan).
Tahapan – tahapan perkembangan kognitif
menurut Piaget :

1. Tahapan Sensori Motor (0-2th)

2. Tahapan Pra – Operasional (2-7th)

3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th)

4. Tahapan Operasi Formal (11-15th)


1. Tahapan Sensori Motor (0-2th)

Usia 2th pertama anak dapat sedikit memahami


lingkungannya dengan cara melihat, meraba atau
memegang, mengecap, mencium dan menggerakan.
Anak tersebut mengetahui bahwa perilaku yang
tertentu menimbulkan akibat tertentu pula bagi
dirinya.
2. Tahapan Pra – operasinal (2-7th)

Pada tahap ini telah mampu


menggunakan bahasa dalam
mengembangkan konsepnya, walaupn
masih sangat sederhana.
3. Tahapan Operasi Konkrit (7-11th)

Dalam tahap ini anak sudah mengembangkan


pikiran logis. Dalam upaya memahami
lingkungan sekitarnya anak tidak terlalu
menggantungkan diri pada informasi yang
datangnya dari pancaindra.
4. Tahapan Operasional Formal (11-15th)

Pada tahap ini anak sudah mampu


berpikir abstrak yaitu berpikir
mengenai gagasan. Anak dengan
opersai formal ini sudah dapat
memikirkan beberapa alternatif
pemecahan suatu masalah.
Teori Belajar Kognitif Bruner

Teori Bruner di kenal free discovery learning, yang


menyatakan bahwa proses belajar akan berjalan
dengan baik jika pendidik memberikan
kesempatan kepada peserta didiknya untuk
menemukan suatu konsep, teori , aturan atau
penambahan melalui contoh – contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya.
Lanjutan ....

3 tahapan cara melihat lingkungan:


1. Tahapan Enaktif : Usaha at.
2. Tahapan Ikonik: dalam memahami dunia disekitarnya
anak belajar melalui bentuk perumpaan &
perbandingan.
3. Tahapan Simbolik: kemampuan dalam berbahasa,
logika, matematika sangat mempengaruhi ide-ide
abstrak.
3 tahap dalam perkembangan kognitif ( Brunner)

Simboli
Enaktif Ikonik
k

Kegiatan untuk
mengenali dan Siswa mempunyai gagasan abstrak
memahami lingkungan Siswa melihat yang banyak dipengaruhi oleh
dengan observasi , dunia dengan Bahasa dan logika dan penggunaan
pengalaman terhadap gambar symbol
suatu reaita
“Teori Belajar Kognitif Ausubel”

Dalam teori ini, teori belajar


dimaknai sebagai belajar
bermakna. Pembelajaran
bermakna yaitu suatu proses
mengkaitkan informasi baru
pada konsep – konsep relevan
yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Pembelajaran Kognitif

Kelebihan:
• Dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk memecahkan suatu masalah.
• Dapat meningkatkan motivasi.
• Membantu peserta didik untuk memahami bahan
belajar dengan lebih mudah.

Kekurangan:
•Keberhasilan pembelajaran didasarkan pada kemampuan
peserta didik.
•Pendidik dituntut mengikuti keaktifan peserta didiknya.
•Fasilitas harus mendukung.
IMPLIKASI DALAM BELAJAR
• Bahasa dan cara berfikir siswa berbeda dengan orang dewasa.
Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa
yang sesuai dengan cara berfikir siswa.
• Siswa-siswa akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dengan baik. Guru harus membantu siswa agar dapat
berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
• Bahan yang harus dipelajari siswa hendaknya dirasakan baru
tetapi tidak asing.
• Berikan peluang agar siswa belajar sesuai tahap.
• Di dalam kelas, siswa-siswa hendaknya diberi peluang untuk
saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
TEORI BELAJAR KOGNITIF

• belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan


kognitif peserta didik.
• Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen
dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan
dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
• Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar
mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan
berbagai hal dari lingkungan.
PRINSIP BELAJAR

• belajar aktif  akan menghindarkan siswa dari kebosanan


• belajar lewat interaksi sosial,manusia
• belajar lewat pengalaman sendiri,pada pembelajaran ini
proses mencari ilmu dilakukan secara tidak sengaja, jadi
siswa merasa tidak terpaksa untuk belajar
Ada pertanyaan ?
TUGAS KELOMPOK

No Tokoh Kognitif Konsep teori Contoh yang terkait


kognitif bidang Teknik sipil
1 Jean Piaget    
2 Brunner    
3 Ausubel    
       
No Istilah Contoh yang terkait dengan bidang Teknik sipil
1 Asimilasi  
2 Akomodasi  
3 Equilibirasi  
4 Enaktif  
5 Ikonik  
6 Simbolik  

Anda mungkin juga menyukai