Anda di halaman 1dari 43

1.

INTRODUCTION

A. Write down the definition of welding based on The American Welding Society (AWS).
B. Describe the most common welding process briefly
C. The AWS recognizes 11 major welding, cutting, and allied processes categories. Please
describe those procedures in a diagram
A.Write down the definition of welding based on The American Welding Society (AWS).

Berdasarkan (AWS) American Welding Society bahwa pengelasan merupakan sebuah rangkaian
cara dari penyambungan melalui peleburan dengan cara memanaskannya hingga suhu
pengelasan dengan atau tanpa pemberian tekanan atau hanya dengan pemberian tekanan dan
dengan atau tanpa penggunaan logam pengisi
B.Describe the most common welding process briefly

pengelasan umumnya dilakukan untuk menyambungkan logam adalah dengan memanaskan


sebagian kecil area logam di tempat yang akan disambungkan hingga ke temperature
pengelasan(ketika material melebur). Material pengisi biasanya ditambahkan ke area
pengelasan ketika material masih cair. Namun pengelasan dapat dilakukan tanpa menggunakan
material pengisi
C.The AWS recognizes 11 major welding, cutting, and allied processes categories. Please describe those
procedures in a diagram
2. Arc Welding Proses and
the types of the Arc Welding
Process

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 6


a. Arc Welding
Arc Welding atau pengelasan busur merupakan
pengelasan dengan menggunakan busur elektrik antara
material dan elektroda untuk memanaskan material yang
disambungkan (las).

Tipe
Pengelasan
Busur

Shielded Metal Gas Metal Arc Flux Cored Arc Gas Tungsten
Arc Welding Welding Welding Arc Welding
(SMAW) (GMAW) (FCAW) (GTAW)

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 7


b. Shielded Metal Arc
Welding (SMAW) • Shielded Metal Arc Welding atau dapat disebut
juga stick welding merupakan pengelasan
menggunakan busur elektrik antara logam yang
dilas dan elektroda yang terbungkus flux.

• Panas yang dihasilkan busur listrik melelehkan


kedua logam dan elektroda.

• Arus listrik yang digunakan untuk pengelasan


dapat berupa arus AC ataupun DC.

• Penerapannya biasa dilakukan pada pengelasan


pipa.

• Panas pengelasan dapat diatur dengan mengubah


besar arus atau panjang busur. Jenis dan diameter
elektroda menentukan jenis arus yang digunakan
dan besarnya. Pengelas harus menjaga elektroda
agar posisi dan jaraknya sesuai dengan panjang
busur yang diinginkan

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 8


c. Gas Metal Arc
Welding (GMAW) • Dalam Gas Metal Arc Welding, antara elektroda
dan logam menghasilkan panas yang melelehkan
elektroda dan logam yang dilas.

• Busur elektrik dilindungi oleh gas yang


dikeluarkan alat las, pengelas jenis ini banyak
digunakan untuk pengelasan robot dan bengkel
reparasi.

• Regulator gas pelindung, regulator flowmeter,


dan selang menghasilkan gas pelindung untuk
busur. Gas pelindung yang digunakan dapat
berupa karbon dioksida, argon, atau helium.
Wire-feeder merupakan alat yang
mengeluarkan elektroda secara terus menerus

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 9


d. Flux Cored Arc
Welding (SMAW)
• Flux Cored Arc Welding menggunakan panas
yang dihasillkan busur dengan elektroda inti
fluks dan logam yang dilas untuk melelehkan
elektroda.

• Ketika elektroda meleleh, fluks di dalamnya


terbakar menghasilkan gas yang melindungi las
dari udara luar.

• Elektroda yang digunakan berupa tabung logam


yang diisi dengan material fluks. Elektroda
dikeluarkan dari alat las, didorong wire-feed
rollers. Panas yang keluar dapat diatur melalui
panjang busur, tegangan, dan kecepatan
keluarnya elektroda.

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 10


e. Gas Tungsten
Arc Welding • Gas Metal Arc Welding merupakan proses

(GMAW)
pengelasan menggunakan elektroda tungsten dan
logam yang menghasilkan panas dan mampu
melelehkan elektroda dan logam yang dilas.

• Selama pengelasan gas pelindung akan mengalir di


sekitar area pengelasan untuk dapat melindungi
dari udara luar. Umumnya digunakan untuk baja
stainless, aluminium dan logam nonferrous lainnya.

• Pengelasan dikerjakan melalui alat las dan batang


logam pengisi. Nozzle tahan panas melingkupi
sekeliling elektroda dan mengeluarkan gas
pelindung. Pada arus yang kecil las didinginkan
dengan udara, sedangkan pada arus yang besar
didinginkan menggunakan pendingin air.
Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 11
3. OXYFUEL JOINING PROCESSES

Proses penggabungan oxyfuel ada:


•Oxyacetylene welding (OAW)
•Torrch soldering (TS)
•Torch brazing (TB)
Proses ini menggabungkan oksigen dengan gas bahan bakar untuk
menghasilkan sumber panas yang dibutuhkan untuk mengelas,
menyolder, dan mematri. Bahan bakar umum digunakan adalah
acetylene, hydrogen, natural gas, butan, propan.
3. OXYFUEL JOINING PROCESSES

Oxyacetylene Welding (OAW)

Pengelasan Oxyacetylene (OAW).


Gas oksigen dan asetilena
dicampur dalam sebuah obor.
Campuran terbakar di ujung obor.
Panas dari nyala api ini digunakan
untuk melelehkan logam dasar dan
batang las. Bahan yang meleleh ini
membentuk sambungan las.
3. OXYFUEL JOINING PROCESSES

Torch Soldering (TS)


Solder obor (TS) dengan air-fuel gas
flame. Campuran udara dan bahan bakar
gas dibakar di ujung obor. Nyala api
memberikan panas ke logam dasar, yang
pada gilirannya melelehkan solder.
Sebuah fluks diperlukan untuk menjaga
logam dasar dan solder cukup bersih
untuk memungkinkan solder menempel.
3. OXYFUEL JOINING PROCESSES

Torch Brazing (TB)


Torch brazing(TB). Oksigen dan bahan bakar gas
dicampur dalam obor. Campuran dibakar di ujung
obor. Panas tersebut menaikkan suhu logam
dasar hingga logam pengisi kuningan atau
perunggu meleleh dan melekat pada logam.
Fluks digunakan untuk menjaga kebersihan
logam dasar dan logam pengisi selama operasi.
Dalam gambar ini, sambungan butt sedang
dilas..
5. RESISTANCE WELDING PROCESS

Proses pengelasan tahanan ada:


•Resistance spot welding
•Projection welding
•Resistance seam welding
•Flash welding
Proses ini melewatkan arus listrik yang sangat tinggi, seringkali ribuan amp,
melalui bagian-bagian yang akan dilas. Bagian-bagian dipaksa bersama
selama pengelasan. Arus tinggi yang melewati bagian kasar memakan panas.
5. RESISTANCE WELDING PROCESS

Resistance Spot Welding


Pengelasan titik resistansi (RSW).
Arus listrik memanaskan area kecil
pada dua lembaran logam saat
lembaran-lembaran tersebut ditekan
bersama di antara elektroda las titik.
Logam menjadi cukup panas untuk
melebur bersama.
5. RESISTANCE WELDING PROCESS

Projection Welding (PW)


Pengelasan proyeksi (PW).
Hambatan listrik memanaskan
proyeksi dalam satu lembar logam
non mulia saat menyentuh
lembaran logam non mulia lainnya.
Kedua bagian menjadi cukup
panas di titik kontak untuk melebur
bersama saat tekanan diterapkan.
5. RESISTANCE WELDING PROCESS

Resistance Seam Welding (RSW)


Pengelasan lapisan resistansi
(RSEW). Energi listrik bergerak di
antara dua roda elektroda. Saat dua
lembar logam dimasukkan ke dalam
mesin, roda berputar dan menjepit
kedua lembar logam dasar menjadi
satu. Listrik mengalir melalui logam
dasar, membuatnya cukup panas
untuk menyatukan kedua lembaran
dan membentuk sambungan las.
5. RESISTANCE WELDING PROCESS

Flash Welding (FW)


Pengelasan kilat/cahaya (FW). A-
Energi listrik menciptakan busur
yang melelehkan ujung dua potong
logam non mulia. B-Ketika
ujungnya dicairkan, mereka
didorong bersama untuk menyatu
menjadi satu bagian.
6. Arc Cutting Process

Proses pengelasan tahanan ada:


•Plasma arc cutting (PAC)
•Air carbon arc cutting (CAC-A)
•Shielded metal arc cutting
Proses ini menggunakan busur untuk melelehkan dan meniup logam cair
dari potongan. Dalam pemotongan busur karbon udara, udara digunakan
sebagai tambahan busur untuk membantu meniup logam cair keluar dari
potongan.
Plasma Arc Cutting (PAC)
Pemotongan busur plasma (PAC).
Busur listrik antara elektroda tungsten
dan logam dasar mengionisasi
beberapa gas pemotongan. Gas
terionisasi ini (plasma) meninggalkan
obor dan mengenai logam dasar.
Temperatur plasma yang sangat tinggi
memanaskan logam dasar dan dengan
sangat cepat membentuk goresan
(potong) pada logam non mulia.
Air Carbon Arc Cutting (CAC-A)

Pemotongan busur karbon udara


(CAC-A). Busur listrik antara
elektroda karbon dan logam dasar
melelehkan logam dasar. Pancaran
udara yang dioperasikan secara
manual yang terpasang pada
dudukan elektroda meniup logam
cair. Proses ini digunakan untuk
mencungkil logam dasar dan juga
untuk memotong.
Shielded Metal Arc Cutting
(SMAC)
Pemotongan busur logam
terlindung (SMAC). Busur
antara elektroda logam yang
sangat tertutup rapat dan
logam dasar melelehkan ujung
elektroda dan logam dasar.
Elektroda logam meleleh jauh
ke belakang penutup,
menghasilkan semburan gas
yang meniup logam dasar cair.
Oxygen Cutting Process

● Oxygen Gas Cutting (OFC)

● Oxygen Lance Cutting (OLC)

● Oxygen Exothermic Cutting (OEC)


Oxygen Gas Cutting (OFC)

- Proses ini dapat digunakan untuk membakar (mengoksidasi dengan


cepat) besi atau baja.
- Api gas oxyfuel menaikkan suhu logam menjadi warna merah ceri
pada 1470 ° F hingga 1830 ° F (800° C hingga 1000° C).
- Kemudian, semburan oksigen bertekanan tinggi dari obor pemotongan
diarahkan ke logam. Ini menyebabkan logam terbakar dan meledak
dengan sangat cepat/
- Proses OFC membutuhkan tabung oksigen dan bahan bakar gas.
- Setiap silinder memiliki regulator dan dua pengukur tekanan. Satu
pengukur tekanan menunjukkan tekanan di dalam silinder. Pengukur
lainnya menunjukkan tekanan gas yang diumpankan ke obor.
Oxygen Lance Cutting (OLC)
- Proses pemotongan ini menggunakan obor gas oxyfuel untuk
memanaskan logam dasar, semburan oksigen dari tombak oksigen
terpisah diarahkan ke logam yang dipanaskan untuk memotong
(membakarnya).
- Metode ini telah digunakan selama bertahun-tahun untuk memotong
bagian baja berat.
- Tombak oksigen adalah sepotong lurus pipa besi dengan katup
tangan. Itu dipasang dengan selang ke satu atau lebih tabung oksigen
besar yang dilengkapi dengan pengatur dan pengukur.
- Tombak oksigen digunakan bersama dengan obor pemotongan gas
oxyfuel. Setelah pemotongan dimulai dengan obor, katup tombak
oksigen dibuka.
- Aliran, oksigen dari pipa besi mengalir dan dimulai dengan obor
pemotongan. Hal itu dapat memotong bagian dengan ketebalan yang
besar. Tombak secara bertahap dilepaskan selama pemotongan dan
harus sering diganti.
Oxygen Exothermic Cutting (OEC)

- Pemotongan eksotermik, juga dikenal sebagai pemotongan ultratermik


yang dikembangkan pada tahun 1978 untuk pemotongan bawah air
pada platform minyak lepas pantai.
- Pemotongan eksotermik juga digunakan untuk melakukan
pemotongan di darat.
- Selang oksigen terhubung ke regulator di satu ujung dan ke obor
pemotong di ujung lainnya. Batang khusus adalah tabung baja berlapis
tembaga, yang diisi dengan kabel bahan bakar, yang membakar dan
menghasilkan banyak panas.
- Kabel bahan bakar ini, setelah dinyalakan, terus menyala, dengan
oksigen untuk mendukung pembakaran. Kabel bahan bakar terbakar
cukup panas untuk membakar tabung luar juga. Proses perkawinan
sendiri ini menggunakan proses eksoterm.
- Suhu tabung eksotermis yang terbakar dan kabel dalam oksigen
mencapai lebih dari 10.000 ° F (5500 ° C).
7. Specialized Arc Welding
Process and Types

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 29


a. Submerged Arc
welding (SAW) • Submerged arc welding merupakan pengelasan yang
menggunakan busur listrik yang terletak diantara
elektroda dan logam yang akan di las yang
menghasilkan panas untuk proses pengelasan. Posisi
dari busur listrik terendam fluks granular.

• Temperatur panas dalam proses pengelasan dapat


diatur dengan mengubah tegangan dan kecepatan
dari wire feed pada mesin pengelasan.

• Busur akan menghasilkan panas karena dialiri oleh


arus AC ataupun DC. Karena busur listrik
terendam dibawah fluks granular sehingga
menyebabkan selama proses pengelasan tidak dapat
dilihat dengan baik.

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 30


b. Electroslag
Welding (ESW) • Proses ini biasanya dilakukan untuk
menyambungkan beberapa sambungan pada
logam yang tebal. Dan proses pengelasan ini
dilakkukan secara vertical atau dari bawah ke
atas

• Sumber panas yang dihasilkan pada proses


pengelasan ini dipengaruhi oleh jumlah arus dan
karakteristik dari fluks.

• Sebuah cetakan berpendingin air diletakkan


pada setiap sisi dari sambungan yang berfungsi
untuk menjaga fluks cair, logam yang di las, dan
filler logam agar tetap berada pada posisinya
pada saat pengelasan bergerak ke atas.

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 31


c. Stud Welding
(SW)
• Sumber panas pada proses pengelasan ini terdapat
pada busur elektrik. Dan sumber energi dari
proses pengelasan ini terdapat pada transformator
pengelasan listrik. Arus listrik yang dialirkan dapat
diatur dengan menggunakan kontrol yang terdapat
pada mesin las. Dan besar kecilnya arus ditentukan
berdasarkan ukuran stud dan jenis logam yang
akan dilas.

• Proses ini biasanya dilakukan untuk


penyambungan logam ke pelat logam, balok atau
lembaran logam tanpa proses pengeboran dan
tapping.

Tuesday, February 2, 20XX Sample Footer Text 32


8. Solid State Welding Process

Proses pengelasan kondisi padat ada:


•Cold welding
•Explosion welding
•Forge welding
•Friction welding
•Friction stir welding
•Ultrasonic welding
Masing-masing proses pengelasan ini menggunakan arus listrik yang kuat, mereka sangat
berbeda satu sama lain. Masing-masing memiliki tempatnya di bidang/tempat pengelasan.
Cold Welding (CW)
Tekanan menciptakan energi
pengelasan. Tidak ada panas yang
dibutuhkan. Tekanan tinggi
diperlukan untuk menyatukan
logam dasar yang sangat bersih.
Piston hidrolik digunakan untuk
membuat dan menerapkan tekanan
tinggi. Umumnya digunakan untuk
logam lebih lunak.
Explosion Welding (EXW)
Bahan penyangga diterapkan ke
permukaan atas salah satu lembaran
logam. Energi pengelasan berasal dari
bahan peledak yang diletakkan di atas
bahan penyangga. Sebuah penyala
(detonator) dioperasikan dari belakang
penghalang. Ledakan berlangsung
dari kiri ke kanan dan mengelas pelat
atas ke pelat bawah hampir
bersamaan, tanpa merusak salah satu
bagian logam. Lasan yang telah
selesai ditunjukkan pada "A".
Forge Welding (FOW)
Dalam las tempa, dua potong logam
dipanaskan dalam tungku sampai suhu
plastik, suhu di mana rnetal menjadi
mudah ditempa. Tempa (pukulan palu)
digunakan untuk menggabungkan kedua
bagian menjadi satu. Proses ini digunakan
untuk menyambung benda kerja besi
tempa, baja karbon rendah, dan baja
karbon sedang. Pengelasan tempa dapat
dilakukan di tempat-tempat yang tidak
tersedia listrik atau bahan bakar gas. Itu
bisa dilakukan menggunakan tungku
bahan bakar gas atau bengkel las pandai
besi
Friction Welding (FRW)
Pengelasan gesekan
menggunakan panas yang
dihasilkan oleh gesekan
(penggosokan permukaan) untuk
menyatukan dua potong logam.
Proses ini digunakan terutama
untuk mengelas sambungan butt
pada batang atau silinder yang
cukup besar.
Friction Stir Welding (FSW)
Alat las putaran gesekan diputar
dengan kecepatan tinggi,
menciptakan panas untuk membawa
sambungan ke keadaan plastis.
Lasan FSW sangat bersih dan kuat.
Berbagai sambungan dapat dilas
menggunakan proses pengelasan
aduk gesekan. Ini paling sering
digunakan untuk mengelas
sambungan butt
Ultrasonic Welding (USW)
Energi pengelasan dihasilkan oleh
getaran frekuensi tinggi dari tanduk
mesin. Molekul-molekul pada
permukaan dua keping logam dasar
dibuat untuk bergerak begitu cepat
sehingga permukaannya menyatu.
Gerakan di antara molekul ini
menghasilkan fusi permukaan yang
tumpang tindih. Proses ini paling
sering digunakan untuk
menyambung bahan yang sangat
ringan.
9.OTHER WELDING PROCESS

A. Explain the laser beam welding (LBW).


B. Explain the electron beam welding (EBW).
C. Explain the torch plastic welding.
A. Laser Beam Welding (LBW)

LBW adalah proses pengelasan dengan


menggunakan sinar frekuensi tunggal yang
menempatkan energi ke dalam logam,
menyebabkannya meleleh.
B. ELECTRON BEAM WELDING (EBW)

Pada inti pengerjaannya EBW menggunakan


energi dari, aliran elektron terfokus untuk
memanaskan dan memadukan logam.
C. TORCH PLASTIC WELDING

Inti dari pengelasan dengan metorde torch


plastic adalah dengan menggunakan udara
panas atau gas pelindung yang dipanaskan
meleleh dan menyatu bersama bahan dasar
plastik dan bahan pengisi plastik.

Anda mungkin juga menyukai