Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lisha Adha

Kelas : 002 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )


LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi Analisis alternatif solusi
Kelas 7 : Metode ilmiah dan Pengukuran
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman Maka solusi yang relevan untuk masalah Dengan menerapkan model pembelajaran Berasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi dari kajian
sejawat, kepala sekolah dan pakar diperoleh hasil : di materi metode ilmiah dan pengukuran Guided discovery Learning diharapkan literatur dan wawancara kepada guru, kepala sekolah
1. Guru harus merancang pembelajaran yang dapat adalah dengan menerapkan model memberikan dampak sebagai berikut: dan pakar. Maka diperolehlah hasil alternatif solusi
meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran Guided discovery Learning 1. Motivasi belajar siswa meningkat sebagai berikut :
melakukan pengukuran 2. Keaktifan siswa di kelas 1. Media:
dengan langkah- langkah sebagai berikut:
2. Guru harus menggunakan metode pembelajaran meningkat - Mistar
1. Memberi stimulus berupa jenis-jenis
yang menarik minat siswa untuk belajar 3. Kemampuan siswa dalam mengukur - Micrometer
alat ukur yang baku maupun non Sekrup
3. Guru harus memberikan motivasi belajar di awal suatu objek meningkat
pembelajaran kepada siswa baku 4. Kemampuan siswa dalam melaporkan - Jangka Sorong
4. Guru harus memberikan penguatan dan juga 2. Guru menampilkan contoh alat ukur hasil pengukurannya meningkat - Neraca
reward kepada siswa di akhir pembelajaran panjang,massa,wakt u,suhu dan kuat 5. Tujuan 2. Metode :
5. Guru bisa menggunakan model pembelajaran arus pembelajaran tercapai Guided discovery Learning
Guided Discovery Learning untuk membantu 3. Peserta didik melakukan pengukuran
siswa meningkatkan rasa percaya dirinya, pada benda-benda sederhana yang Kelebihan
sehingga kemampuan belajar siswa dapat ada disekitarnya yaitu mengukur 1. Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada
meningkat. dengan menentukan variabel pembelajaran yang berpusat pada siswa.
besaran, nilai dan satuan dari benda 2. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan
Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan untuk yang diukur yang diisi pada LKPD dikondisikan untuk siswa agar belajar.
menyelesaikan masalah guru kurang kreatif dan yang dibuat guru
inovatif dalam mendesain pembelajaran sesuai 3. Menuntut kreatifitas guru dalam mengajar.
4. Guru dan peserta didik 4. Hubungan antara siswa dan guru menjadi
materi pengukuran pembelajaran maka ditemukan
mendiskusikan hasil pengukuran
alternatif solusi : hubungan yang saling belajar dan saling
yang diperolehpeserta didik
Proses pembelajaran inovatif yang diterapkan di membangun.
5. Guru menjelaskan macam-macam
sekolah dalam pembelajaran di kelas maupun di luar 5. Bersifat menyenangkan (rekreatif)
konversi satuan pada sistem
kelas memicu peserta didik dalam mengikuti 6. Siswa adalah penerima informasi secara aktif.
internasional dengan bantuan tangga
kegiatan pembelajaran yang selalu dinantikan. konversi 7. Pengetahuan dibangun dengan penemuan
Dalam proses pembelajaran inovatif bukan hanya 6. Guru dan siswa bersama-sama terbimbing
memberikan manfaat yang banyak bagi peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan 8. Perilaku dibangun atas pengalaman belajar.
akan tetapi pendidik juga memperoleh manfaat pengukuran tersebut 9. Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik.
seperti peningkatan dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang kreatif dengan ide-ide yang baru Sedangkan kekurangan antara lain sebagai berikut:
yang pendidik terapkan.Peserta didik dalam 1. Siswa kurang aktif dalam proses belajar akan
mengikuti pembelajaran inovatif diharapkan dapat semakin tertinggal.
bersaing dengan pendidik lainnya dalam berkreasi, 2. Situasi kelas kurang terkoordinir karena pusat
berprestasi, dan mampu menerapkan dalam kegiatan belajar a dalah siswa.
kehidupan sehari- harinya. 3. Program pembelajaran kurang terkonsep.
4. Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih
Sumber :
lama.
Umamah, Risa. Dkk. 2019. Strategi Pembelajaran 5. Tidak semua materi cocok menggunakan model ini
Inovatif dalam Pembelajaran Thaharah. Jurnal
Penelitian, Volume. 13, Nomor 1,
Februari 2019

Konsep dasar dari discovery learning menurut


Mandrin & Preckel (dalam Vidya Putri. dkk. 2017)
adalah bahwa guru harus memfasilitasi pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik untuk
menemukan hasil yang telah ditentukan sesuai
dengan tingkat pembelajaran yang sesuai dengan
standar kurikulum.

Sumber :
Putri, Vidya. Dkk. 2017. Pengembangan Penilaian
Proyek Pembelajaran IPA Berbasis Discovery
Learning untuk Mengukur Keterampilan Pemecahan
Masalah. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 3(1), 2017,
101-110

Pembelajaran penemuan adalah metode


pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk
menemukan prinsip-prinsip bagi dirinya sendiri,
serta merupakan suatu metode pembelajaran yang
menekankan pengalaman- pengalaman
pembelajaran berpusat pada siswa, dari pengalaman
itu siswa menemukan ide-ide mereka sendiri dan
menurunkan makna oleh mereka sendiri (Irsad
Rosidi. 2016). Sumber :
Rosidi, Irsad. 2016. Pengembangan Lembar
Kegiatan Siswa Berorientasi Pembelajaran
Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning
Untukmelatihkan Keterampilan Proses Sains. Jurnal
Pena Sains Vol. 3, No. 1, April 2016 p-ISSN: 2407-
2311 e-ISSN: 2527-7634
2. Kelas 8 : Sistem Peredaran Darah
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat, Maka solusi yang relevan untuk masalah Dengan menyediakan media Berasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi dari kajian
kepala sekolah dan pakar diperoleh hasil : di materi sistem peredaran darah adalah pembelajaran video interaktif maka literatur dan wawancara kepada guru, kepala sekolah
dengan menerapkan metode diharapkan memberikan dampak sebagai dan pakar. Maka diperolehlah hasil alternatif solusi
1. Sekolah tidak memiliki fasilitas yang dapat pembelajaran berbasis TIK dengan berikut: sebagai berikut :
membantu siswa mempelajari tekhnologi 1. Siswa memahami sistem peredaran 1. Media
langkah-langkah sebagai berikut: - Video sistem peredaran darah manusia
ramah lingkungan darah manusia
1. Guru memberikan stimulus kepada 2. Metode
2. Guru bisa menggunakan Pembelajaran 2. Siswa dapa t menyebutkan sistem - Pembelajaran berbasis TIK
Siswa dengan menyuruh
berbasis TIK peredaran darah kecil
mereka menghitung detak jantung 3. Pembelajaran menjadi lebih menarik
3. Guru sebaiknya menggunakan media kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media
selama 30 detik saat mereka 4. Motivasi belajar siswa meningkat
pembelajaran video untuk menampilkan pembelajaran berbasis TIK sebagai berikut :
sistem peredaran darah diam. Kemudian menyuruh siswa 5. Tujuan pembelajaran dapat tercapai
manusia. melompat-lompat lalau mengukur 6. Guru menjadi percaya diri dalam
detak jantungnya selama 30 detik. mengajar a. Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam
Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan untuk 2. Guru meminta siswa menyebutkan terhadap materi pembelajaran yang sedang
menyelesaikan masalah guru tidak menyediakan apa yang terjadi pada detak dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang
media pembelajaran yang tepat sesuai materi jantungnya sebelum dan sesudah sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih
pembelajaran sistem peredaran darah manusia maka melakukan kegiatan yang sederhana.
ditemukan alternatif solusi : diperintahkan guru. b. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau objek
Fan dan Geelan (dalam Abdul Latif, 2015) 3. Guru memberikan penjelasan dari yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat
mengemukakan bahwa multimedia pembelajaran peredaran darah manusia langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat,
dapat berkontribusi dalam pengembangan dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan
menggunakan video pembelajaran
pembelajaran sains yang berkualitas dan sistem peredaran darah peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia
meningkatkan literasi sains siswa dikemudian hari. 4. Guru menunjukkan prinsip kerja Pada mata pelajaran Sains.
Penggunaan multimedia interaktif berbasis literasi tehnologi ramah lingkungan c. Membantu pengajar menyajikan materi
sains menjadi bagian penting yang perlu 5. Guru menunjukkan kepada siswa pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat,
dikembangkan, sebagai sumber belajar untuk peredaran darah kecil dan peredaran sehingga peserta didikpun mudah dipahami,
meningkatkan kemampuan literasi sains peserta darah besar lama diingat dan mudah diungkapkan kembali.
d. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat,
didik. Sumber belajar dalam bentuk multimedia 6. Guru memberikan penjelasan kepada
motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar peserta
interaktif yang dikembangkan dapat dengan mudah siswa terkait hal-hal yang
didik, serta dapat menghibur peserta didik.
digunakan oleh peserta didik kapan saja dan di mana berhubungan dengan sistem
e. Memancing partisipasi peserta didik dalam proses
saja, dimana batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi peredaran darah. pembelajaran dan memberikan kesan yang
7. Guru dan siswa bersama-sama mendalam dalam pikiran peserta didik.
menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan
menyimpulkan hasil dari tayangan
dalam proses pembelajaran (Adnan, dalam
video tersebut.
Sriwahyuni, dkk. 2020).

Multimedia interaktif berbasis literasi sains


merupakan sumber belajar yang dikembangkan
menggunakan aplikasi elearning moodle yang mana
kontennya memuat materi pelajaran, pawer point,
vidio animasi, gambar dan soal-soal evaluasi yang
dilengkapi dengan alat pengontrol agar dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna
dapat memilih apa yang dikehendaki untuk kegiatan
pembelajaran. (Sriwahyuni, dkk. 2020)

Sumber :
Sriwahyuni. Dkk. 2020 . Pengembangan
Multimedia Interaktif Berbasis Literasi Sains
Pada Materi Biologi Kelas X Semester Genap
Madrasah Aliyah (Ma) Amir Al-Jannah Bone.
3. Kelas 9 : Bioteknologi
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sejawat, Maka solusi yang relevan untuk Dengan adanya praktek langsung maka Berasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi dari kajian
kepala sekolah dan pakar diperoleh hasil : masalah di materi bioteknologi adalah diharapkan memberikan dampak sebagai literatur dan wawancara kepada guru, kepala
1. Guru perlu melakukan praktek langsung dengan menerapkan metode berikut: sekolah dan pakar. Maka diperolehlah hasil
pembelajaran bioteknologi sederhana pembelajaran praktek langsung dengan 1. Siswa memahami perbedaan alternatif solusi sebagai berikut
2. Guru perlu memfasilitasi siswa untuk langkah-langkah sebagai berikut: bioteknologi sederhana dan modern 1. Media :
mempelajari bioteknologi sederhana 2. Siswa dapat membuat suatu - Alat dan bahan pembuatan bioteknologi
1. Guru memberikan stimulus kepada
3. Guru bisa melakukan studi ke tempat bioteknologi sederhana sederhana
siswa berupa jenis- jenis bioteknologi 2. Metode :
pembuatan Tape yang ada di lingkungan siswa. 3. Pembelajaran menjadi lebih menarik
4. Motivasi belajar siswa meningkat - Praktek langsung
2. Guru meminta siswa menyebutkan
Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan untuk 5. Aktivitas belajar siswa mengalami
bioteknologi sederhana apa yang Kelebihan
menyelesaikan masalah guru tidak mendesain peningkatan
sering mereka pakai dan juga
metode pembelajaran yang tepat sesuai materi 6. Tujuan pembelajaran dapat
pembelajaran bioteknologi maka ditemukan kegunaannya tercapai 1. Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara
alternatif solusi : 3. Guru memberikan penjelasan dari 7. Guru menjadi percaya diri dalam langsung dapat mempelajari dan memecahkan
Penerapan metode praktikum yang dilakukan biotehnologi mengajar masalah secara langsung.
pada home industry makanan dalam kegiatan 4. Guru menunjukkan kepada siswa 2. Metode ini sangat sesuai dengan model
pembelajaran termasuk jenis belajar bermakna. dampak baik dari bioteknologi pembelajaran konstruktivisme yang sedang
Menurut Ausubel (dalam Anggi Kalista. 2014) 5. Guru menuntun siswa untuk dikembangkan dalam pembelajaran saat ini,
belajar bermakna merupakan suatu proses melakukan praktek pembuatan yaitu
mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep bioteknologi sederhana seperti tape merangsang anak untuk berfikir dalam
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif singkong. memecahkan masalah.
seseorang. Informasi yang dipelajari secara 6. Guru dan siswa bersama-sama 3. Siswa lebih mudah mengerti dan memahami.
bermakna, biasanya lebih lama diingat dari pada menyimpulkan hasil pembelajaran 4. Siswa bisa langsung memperaktikkan setelah
informasi yang dipelajari secara hafalan. yang dilakukan. mendapatkan teori.
Sumber : Kalista, Anggi. 2014. Penerapan Kelemahan
Praktikum Pada Home Industry Makanan Terhadap
Hasil Belajar Siswa Materi Bioteknologi Di SMP. 1. Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar,
Universitas Tanjung Pura Pontianak. khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-
alat ter tentu.
Secara mikro (praktik pembelajaran) perlu 2. Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-
ditemukan cara terbaik untuk menyampaikan konsep
anak yang mengalami kesulitan dan tidak
yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu,
mendapatkan bimbingan dengan benar dari
sehingga peserta didik dapat menggunakan dan
mengingat lebih lama konsep-konsep tersebut gurunya.
sebagai suatu kompetensi yang berguna. Salah 3. Ketidak sediaan alat peraga atau prasarana yang
satunya adalah dengan cara mengkreasikan olahan mendukung.
tape ketan dengan berbagai rasa seperti rasa durian,
setroberi, pandan, dan nanas, Di samping itu, guru
dituntut kemampuannya untuk meningkatkan hasil
prestasi peserta didik agar bertambah meningkat.
(Linik Handayani. 2019)
Sumber :
Handayani, Linik. 2019.
Implementasi Model Pembelajaran Langsung
Melalui Praktikum Olahan Tape Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa
Pada Matapelajaran Bioteknologi. Jurnal Teknologi
Pendidikan P-ISSN : 2503-0620 Volume 4 Nomor 2
Edisi
Oktober 2019 E-ISSN : 2656-1417

Anda mungkin juga menyukai