Anda di halaman 1dari 18

KALIMAT DENOTASI DAN

KALIMAT KONOTASI

Kalimat denotasi adalah kalimat yang merujuk kepada


makna yang sebenarnya. Dengan kata lain, kalimat denotasi
tidak menyembunyikan makna khusus atau tidak memiliki
arti lain karena kalimat denotasi menyampaikan apa yang
sebenarnya tertulis di dalam kalimat tersebut.
Kalimat Konotasi kalimat yang memiliki penafsiran ganda
atau ambigu. Kalimat Konotasi biasanya menggunakan kata
ungkapan. Kalimat konotasi dapat bermakna positif maupun
bermakna negatif. Konotasi yang bermakna positif misalnya
“ringan tangan” yang bermakna suka menolong. Sedangkan
konotasi yang bermakna negatif misalnya “panjang tangan”
yang bermakna suka mencuri.

Cara Membedakan Kalimat Denotasi dan Kalimat


Konotasi
Untuk membedakan apakah suatu kalimat merupakan
kalimat konotasi atau bukan adalah dengan cara melihat
makna kalimatnya. Jika memiliki makna ganda, maka kalimat
tersebut adalah kalimat konotasi.

Contoh:
1. Pria itu menyeret tetangganya ke meja hijau untuk
mendapatkan keadilan.
Bandingkan dengan …
2. Pria itu menaruh barang bawaannya di atas meja hijau
yang ada di ruangan itu.
Contoh-contoh kalimat bermakna denotasi
1. Tidur : (dalam KBBI) – dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan
kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata). Contoh :

a. Ayah tidur di ruang kerjanya semalam.


b. Orang normal menggunakan waktunya di siang hari untuk bekerja dan malam
untuk tidur.
c. Komala tidak sengaja tidur di kelas setelah semalaman begadang untuk
mengerjakan tugas sekolahnya.

2. Makan : (dalam KBBI) – memasukkan makanan pokok ke dalam mulut serta


menguyahnya dan menelannya; arti lainnya – memakai, memerlukan, atau
menghabiskan (waktu, biaya, dan lain sebagainya). Contoh :

a. Adik makan nasi uduk lengkap dengan perkedel, telur dadar dan tempe
oreknya.
b. Sekali makan, dia bisa menghabiskan tiga piring nasi.
c. Proyek membangunan tol dalam kota ini membutuhkan waktu yang lama.

3. Lari : (dalam KBBI) – melangkah dengan kecepatan tinggi; arti lainnya – hilang
atau senyap; arti lainnya – pergi (keluar) tidak dengan cara baik (tidak sah), kabur.
Contoh :

a. Usain Bolt masih memegang rekor lari sprint 100 meter dengan perolehan
waktu tercepat hingga saat ini.
b. Ia lari sekuat tenaga menghindari kejaran anjing yang entah muncul dari
mana.
c. Semangatnya kini sudah hilang entah kemana.

Contoh-contoh ungkapan dalam kalimat bermakna konotasi


1. Shinta menjadi anak emas di dalam keluarganya.
Anak emas = anak kesayangan

2. Dia hidup sebatang kara di kota ini.


Sebatang kara = Sendirian

3. Tidak ada yang mengetahui bahwa Broto adalah serigala berbulu domba.
Serigala berbulu domba = penjahat yang berpura-pura baik.

4. Berhati-hatilah terhadap musuh dalam selimut!


Musuh dalam selimut = musuh yang berpura-pura menjadi teman.

5. Dia tidak menyadari bahwa dirinya dijadikan sapi perah oleh teman-temannya.
Sapi perah = Orang yang hanya dimanfaatkan saja
Daftar Ungkapan Bahasa Indonesia
NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

1 Adu Mulut Bertengkar

2 Akal Bulus Tipu Muslihat Yang Licik

3 Ambang Pintu Saat Mendekatnya Peristiwa Atau Kejadian

4 Anak Bawang Peserta Bermain Yang Tidak Masuk Hitungan

5 Anak Buah Bawahan Seorang Pemimpin

6 Anak Emas Anak Kesayangan

7 Anak Semata Wayang Anak Satu- Satunya

8 Angkat Bicara Mulai Bicara

9 Angkat Kaki Pergi

10 Angkat Tangan Menyerah

11 Angkat Topi Menaruh Hormat / Kagum

12 Aral Melintang Hambatan Atau Halangan

13 Asam Garam Lika- Liku Kehidupan / Kesenangan Kesusahan

14 Awan Hitam Mendung

15 Awan Kelabu Kesedihan / Duka

16 Banting Tulang Kerja Keras

17 Banyak Mulut Cerewet

18 Batu Loncatan Sarana untuk memperoleh sesuatu yg lebih baik

19 Bau Kencur Masih Belum Banyak Pengalaman

20 Benang Kusut Perkara yang susah untuk diselesaikan

21 Benang Merah Sesuatu yang saling berhubungan hingga menjadi kesatuan

22 Bengkok Hati Senang melihat orang lain susah dan Susah melihat orang
lain senang

23 Berat Hati Tidak tega/tidak ikhlas

24 Berat Sebelah Tidak Adil

25 Berbadan Dua Hamil

26 Berbunga Bunga Senang

27 Berdarah Dingin Tidak mempunyai belas kasihan


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

28 Bermuka Dua Orang yang tidak dapat dipercaya

29 Berpangku Tangan Tidak melakukan apa-apa (diam)

30 Bersilat Lidah Memutar-balikkan perkataan

31 Besar Hati Menerima dengan ikhlas

32 Besar Kepala Sombong

33 Besar Mulut Suka Membual

34 Biang Keladi Penyebab Masalah

36 Bintang Kelas Orang Paling Pintar / Terpopuler di Kelas

37 Bogem Mentah Pukulan Dengan Kepalan Tangan

38 Buah Bibir Bahan Pembicaraan

39 Buah Hati Jantung Hati / Anak dsb

40 Buah Pena Karya Tulis / Karangan

41 Buah Pikiran Hasil Pikiran / Ide

42 Buah Tangan Oleh- Oleh

43 Buku Putih Buku yang sifatnya Rahasia

44 Bunga Desa Perempuan cantik yang paling disenangi disebuah desa

45 Bunga Tidur Mimpi

46 Buta Hati Tidak ada Perasaan Belas Kasihan

47 Campur Tangan Ikut dalam urusan orang lain

48 Cari Muka Berbuat sesuatu dengan maksud mendapat pujian

49 Cepat Kaki Tangkas / Giat dalam Bekerja dll

50 Cepat Mulut Tidak Dapat Menyimpan Rahasia

52 Cuci Mata Bersenang- senang dengan melihat sesuatu yg Indah

53 Cuci Otak Menghilangkan/mengganti suatu pendapat/keyakinan


dengan yang baru dengan suatu cara

54 Cuci Tangan Tidak mau ikut campur dalam suatu masalah

56 Darah Biru Keturunan Bangsawan

57 Darah Daging Anak Kandung

58 Darah Dingin Tidak ada perasaan belas kasihan


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

61 Debat Kusir Debat yang tak disertai alasan masuk akal

62 Demam Panggung Gugup/grogi

63 Diambil Hati Dimasukan Kedalam Hati (perasaan)/Jangan dibawa


perasaan (baper)

65 Dibawah Tangan Tidak secara resmi (penjualan, pernikahan dll)

66 Diujung Tanduk Keadaan yang membahayakan / mengkhawatirkan

67 Emas Biru Semen

68 Emas Hijau Komoditas Hasil Pertanian yang potensial untuk diekspor

69 Emas Hitam Aspal, Batu Bara, Pasir Besi

70 Empat Mata Berdua Saja (Berbicara)

71 Enteng Tangan Suka memukul atau menggunakan kekerasan

72 Gaji Buta Menerima Gaji tapi Sedikit Bekerja

74 Gantung Raket Pensiun dari Bulutangkis

75 Gantung Sepatu Pensiun dari Sepakbola

76 Gelap Mata Hilang Kesabaran/Sangat marah

77 Gigit Jari Kecewa

78 Gila Hormat Sangat Ingin Dihormati Orang Lain

79 Gulung Tikar Bangkrut

81 Hampa Tangan Tidak Berhasil / Pulang dgn Tidak Membawa Apa-Apa

82 Harga Mati Harga yg Tidak Dapat Ditawar Lagi

83 Hati Besar - lihat Besar Hati

84 Haus Darah Orang yang Haus Kekuasaan & Harta *

85 Hidung Belang Laki-laki yang suka mempermainkan perempuan

87 Hotel Prodeo Penjara

88 Hukum Rimba Hukum yang Tidak Adil / yg kuat yg berkuasa

89 Jaga Mulut Bicara Hati- Hati

90 Jago Kandang Orang yang hanya berani di Lingkungannya Sendiri

91 Jago Merah Api Kebakaran

92 Jatuh Bangun Maju Mundurnya (Kehidupan, Usaha dll)


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

93 Jatuh Hati Perasaan Suka terhadap sesuatu (orang, benda dll)

94 Jiwa Besar Sabar Menerima Keadaan

95 Kabar Angin Berita yg Belum Jelas Kebenarannya

97 Kaki Tangan Anak Buah

98 Kambing Hitam Sasaran Kesalahan

99 Kebakaran Jenggot Panik atau Kebingungan yang amat sangat

100 Kecil Hati Hilang Keberanian

101 Kejatuhan Bulan Mendapatkan keberuntungan

102 Kelinci Percobaan Orang yang pertama dimanfaatkan sebagai bahan


percobaan

103 Kepala Batu Susah dinasehati orang / Bebal

104 Kepala Dingin Sabar / Tenang

105 Kepala Dua Memihak Kesana- Kesini / Umur 20an

106 Kepala Keluarga Orang yang bertanggung jawab pada suatu keluarga
(biasanya Ayah)

107 Kepala Udang Bodoh/Tolol

108 Keras Hati Tidak cepat putus asa

109 Keras Kepala Tidak mau dinasehati orang lain

110 Kuda Besi Motor

111 Kuda Hitam Peserta perlombaan yang tidak diperhitungkan untuk


menang

112 Kulit Badak Tidak tahu malu/tidak berperasaan

114 Kutu Buku Orang yang Sangat Suka Membaca

115 Kutu Loncat Orang yg suka berpindah- pindah dari golongan satu ke
lainnya

116 Langkah Seribu Lari cepat karena takut

117 Lapang Dada Menerima dengan Tabah

118 Lapangan Hijau Lapangan Sepakbola

119 Lebar Mulut Banyak Bicara

120 Leher Panjang Suka meniru pekerjaan orang lain


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

121 Lempar Batu Sembunyi Melakukan perbuatan buruk kemudian pura-pura tidak
Tangan mengetahuinya

122 Lempar Handuk Menyerah

123 Lepas Kontrol Tidak terkendali*

124 Lepas Tangan Tidak Bertanggung Jawab

126 Lintah Darat Orang yg suka meminjamkan uang dengan bunga


tinggi/Riba

127 Lupa Daratan Sikap yang melampaui batas

128 Lupa Diri Tidak Sadar akan dirinya

129 Lurus Hati Jujur

130 Macan Ompong Penguasa tanpa Kekuatan

131 Main Mata Melakukan kontak dengan pihak lain demi menguntungkan
suatu pihak

132 Main Tangan Memukul dgn Tangan

133 Makan Angin Jalan- Jalan untuk Mencari Hawa Bersih

134 Makan Hati Menderita/sedih gara-gara perbuatan orang lain

135 Makan Tulang Mengambil keuntungan dari hasil kerja keras orang lain

136 Makan Waktu Memerlukan waktu yg Lama

137 Mata Hati Perasaan yang Dalam

139 Mata- Mata Orang yang Mengawasi*

140 Meja Hijau Pengadilan

141 Memutar Otak / Putar Otak Berpikir dengan sungguh-sungguh

142 Mengurut Dada Mengusap dada karena sedih, kecewa, susah dll

143 Menusuk Hati Menyakitkan hati

144 Merah Padam Merah Sekali

145 Muka Dua Tidak Jujur

146 Muka Masam Cemberut

147 Muka Tebal Tidak Punya Malu

148 Muka Tembok Tidak Punya Malu

149 Mulut Harimau Bahaya atau Kesulitan Besar


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

150 Mulut Manis Tutur Kata yang sangat menarik hati

151 Murah Hati Suka memberi

152 Naik Banding Minta pertimbangan kepada pengadilan yang lebih tinggi

153 Naik Daun Karir yang sedang menanjak/Tenar

154 Naik Pitam/ Darah Marah

155 Omong Kosong Bualan

156 Orang Dalam Orang yg ada dalam suatu lingkungan (pekerjaan dll)

158 Otak Encer Pintar

159 Otak Miring Agak Gila

160 Otak Udang Bodoh

161 Panas Tangan Sering gagal

162 Pangku Tangan Tidak berbuat Apa- apa

163 Panjang Akal Pandai Dalam Berpikir

164

165 Panjang Lidah Suka Mengomel / Gampang Mengadu Pada Orang Lain

166 Panjang Tangan Suka Mencuri

167 Patah Arang Patah Semangat

168 Patah Hati Kecewa karena harapannya gagal

169 Pecah Telur Angka/penjualan pertama

170 Pedagang Kaki Lima Pedagang yang berjualan di emperan toko atau tepian jalan

172

173 Pusing Tujuh Keliling Pusing sekali

174 Rahasia Umum Rahasia yang sudah diketahui orang banyak

175 Rapuh Mulut Tidak dapat menyimpan rahasia

176 Rendah Diri Sifat merasa dirinya kurang

177 Rendah Hati Tidak sombong

178 Ringan Kaki Suka Datang (melawat, mengunjungi dsb)

179 Ringan Kepala Mudah Mengerti atau menangkap Pelajaran


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

180 Ringan Mulut/Lidah Ramah/Suka Menyapa/Bawel

181 Ringan Tangan Suka Menolong (+) Suka Memukul (-)

182 Sahabat Pena Berteman tapi tidak pernah bertatap muka dan biasanya
hanya berkomunikasi lewat surat

183 Saksi Bisu Benda mati yang menjadi saksi suatu kejadian atau peristiwa

184 Salah Langkah Keliru Melangkah

185 Salam Tempel Salam yg Disertai Uang (Amplop Berisi Uang)

186 Sapi Perah Orang yang diperas tenaganya terus menerus atau
dimanfaatkan orang lain

187 Sapu Bersih Menendang langsung bola

188 Sebatang Kara Tidak Memiliki Sanak Saudara

189 Sebelah Mata Meremehkan

190 Selayang Pandang Sekilas

191 Semata Wayang Hanya satu-satunya (anak)

192 Setali Tiga Uang Sama saja/Tidak ada bedanya

193 Setengah Hati Segan-segan

194 Si Jago Merah Api kebakaran

195 Silat Lidah Pandai Bicara/Debat

196 Suara Emas Suara yang Merdu

197 Suara Hati Kata hati

198 Tahan Banting Tidak Mudah Menyerah

199 Tangan Besi Kekuasaan dgn Kekerasan

200 Tangan Dingin Sifat Selalu Membawa Hasil

201 Tangan Hampa Sia-sia/tidak mendapat apapun

202

203 Tangan Kanan Orang Kepercayaan

204 Tangan Terbuka Menerima dengan senang hati

205 Tebal Hati Tidak punya Belas Kasihan

206 Tertangkap Basah Terpergoki


NO NAMA UNGKAPAN ARTI UNGKAPAN

207 Tikus Kantor Orang yang suka mencuri di tempat kerja

208 Tinggi Hati Sombong / Angkuh

209 Tukar Guling Bertukar barang dengan tidak menambah uang

210 Tulang Punggung Seseorang yang dijadikan andalan atau tumpuan dalam
suatu hal

211 Tulang Rusuk Pasangan Hidup

212 Turun Tangan Ikut Membantu

213 Tutup Mata Acuh terhadap apa yang terjadi

214 Tutup Mulut Diam

215 Tutup Usia Meninggal Dunia

216 Uang Panas Uang yang tidak diperoleh dengan cara yang sah

217 Ujung Tanduk Keadaan yang membahayakan

218 Ujung Tombak Pasukan/pemain yang ada di barisan paling depan

219 Uluran Tangan Pemberian bantuan

220 Unjuk Gigi Pamer Kekuatan

221 Kuda Hitam Tidak diperhitungkan

222 Isapan Jempol Kabar yang tidak benar


Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

Pengertian
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan
kaidah-kaidah yang berlaku, seperti memiliki struktur kalimat
(subjek dan predikat), mengikuti ejaan yang disempurnakan,
pemilihan kata (diksi) yang tepat. Kalimat yang memenuhi
kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca
atau pendengar.

Ciri-ciri Kalimat Efektif


Kalimat yang tergolong sebagai kalimat efektif memiliki ciri-ciri khusus yaitu:
 Memiliki unsur utama sebuah kalimat (subjek dan predikat).
 Menggunakan diksi atau pemilihan kata yang tepat.
 Menggunakan kaidah penulisan sesuai dengan EYD atau ejaan yang
disempurnakan.
 Tidak menggunakan kata-kata yang mubazir.
 Memiliki bentuk bahasa yang konsisten.
 Memiliki kesetaraan antara struktur bahasa dengan gagasan penulis yang logis
dan sistematis.

Syarat Kalimat Efektif


Penyusunan kalimat harus memenuhi enam
syarat Kesatuan, Kehematan, Keparalelan, Kelogisan, Kepaduan dan Ketepatan agar
kalimat tersebut dapat tergolong sebagai kalimat efektif.

1. Kesatuan
Kalimat harus memenuhi unsur penulisan yang utuh sehingga terbentuk sebuah
kalimat yang padu antara satu dengan yang lain. Kesatuan Kalimat meliputi :

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas.


Kemarin Shopia pergi ke mall. (Benar)
Kemarin Shopia di mall. (Salah)
2. Tidak memiliki subjek ganda.
Saat mengecat tembok, Agung dibantu oleh Raihan. (Benar)
Pengecetan tembok itu Agung dibantu oleh Raihan. (Salah)
3. Tidak memiliki penghubung kata intrakalimat pada kalimat tunggal.
Kemarin dia tidak masuk kelas. Oleh karena itu dia tidak mengumpulkan tugas. (Benar)
Kemarin dia tidak masuk kelas oleh karena itu dia tidak mengumpulkan tugas. (Salah)
4. Predikat tidak didahului dengan kata “yang”.
Rendi lahir pada tahun 1999. (Benar)
Rendi yang lahir pada tahun 1999. (Salah)
2. Kehematan
Kalimat tidak boleh menggunakan pemborosan kata atau kata yang diulang-ulang.
Namun kalimat tersebut tetap dapat mewakilkan maksud secara utuh gagasan
daripenulis.
Rapat itu dihadiri oleh beberapa anggota. (Benar)
Rapat itu dihadiri oleh beberapa dari banyak anggota saja. (Salah)

3. Keparalelan
Kalimat yang memiliki imbuhan pada predikat lebih dari satu harus memiliki jenis
imbuhan yang sesuai antara satu dengan yang lainnya.
Seorang siswa harus belajar dan berlatih. (Benar)
Seorang siswa harus mempelajari dan berlatih. (Salah)

4. Kelogisan/masuk akal
Kata-kata dalam sebuah kalimat harus memiliki makna yang logis sehingga gagasan
penulis dapat diterima oleh nalar pembaca.
Agar tidak terlalu lama. (benar)
Agar tidak banyak memakan waktu. (salah)

5. Kepaduan
Kalimat yang tersusun memiliki kata yang saling berkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Kepaduan kalimat menjadikan pembaca tidak menyalahartikan informasi dari
penulis.
Syihab membeli dua buah roti untuk adiknya. (Benar)
Syihab membeli dua buah roti adiknya. (Salah)

6. Ketepatan
Seorang penulis harus memperhatikan pemilihan kata yang tepat untuk
menyampaikan gagasannya kepada orang lain.
Rani melupakan nama orang itu. (Benar)
Rani lupa dengan nama orang itu. (Salah)

Contoh-contoh
Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan
mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
1. Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
2. Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena


membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
1. Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
2. Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu,
namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
1. Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
2. Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

Kehematan Kata
Bentuk Jamak
1. Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan
tinggi. (tidak efektif)
2. Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi.
(efektif)

Sinonim
1. Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
2. Ia masuk ruang kelas

Kesejajaran Bentuk
Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan
yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
1. Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang,
memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
2. Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang,
memilah, dan mengolahnya. (efektif)

Kelogisan Kalimat
Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada
kalimat.
1. Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan.
(tidak efektif)
2. Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang.
(efektif)
PARTIKEL
Partikel adalah kelas kata dalam bahasa Indonesia yang tidak
bisa berdiri sendiri karena tidak memiliki arti sebagai kata dan
baru memiliki arti jika dihubungkan dengan kata lain dalam
penggunaanya itu pun maknanya dapat berubah sesuai
konteksnya.

PENULISAN PARTIKEL
Kerap terjadi kesalahan dalam penulisan partikel pun yang tidak pada tempatnya.
Partikel pun yang seharusnya dirangkai, justru tidak dirangkai, begitu pun sebaliknya.
Contoh:
1. Apapun yang terjadi aku akan selalu bersamamu.
2. Bagaimana pun, semua sudah terjadi.
Padahal seharusnya:
1. Apa pun yang terjadi aku akan selalu bersamamu.
2. Bagaimanapun, semua sudah terjadi.

Partikel “pun”
A. Partikel “pun” yang ditulis terangkai/digabung.
Partikel pun yang ditulis serangkai tersebut merupakan unsur kata penghubung
pada kalimat majemuk. Contoh partikel ini terdiri dari tiga belas kata
penghubung: adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, siapapun, walaupun, sungguhpun.
Contoh:
 Besok pagi, koperasi sekolah akan membantu korban gempa. Adapun
dananya diambil dari kas anggota.
 Andaipun diterima menjadi PNS, ia tetap akan memilih menjadi pengusaha.
 Baik susah ataupun senang, aku yakin bisa hidup bahagia bersamamu.
 Bagaimanapun Intan adalah adiknya, aku tidak mungkin memukulnya.
 Biarpun aku sudah berusaha mencintaimu, aku tetap tidak bisa melupakannya.
 Kalaupun harus memilih, aku tidak akan memilih dirimu.
 Kendatipun sudah berusaha keras, Andini tetap gagal menjadi PNS.
 Baik putra maupun putri, semua siswa harus berkumpul di lapangan sekolah.
 Meskipun kakinya sakit, Ayah tetap bekerja keras di sawah.
 Sekalipun ia tinggal di Jakarta, ia jarang pergi ke Monas.
 Siapapun yang terpilih, ia harus bekerja keras untuk memenangi lomba ini.
 Walaupun berharta banyak, Devi tetap rendah hati.
 Sungguhpun demikian, aku tetap akan melanjutkan perjalanan.
B. Partikel “Pun” yang ditulis terpisah
Contoh:
 Kemana pun aku pergi, aku merasa engkau hadir di sini.
 Aku pun bingung dengan cara berpikirnya.
 Dewi pun setuju dengan keputusannya.
 Betapa pun berat, aku harus merelakan kepergianmu.
 Langit pun seakan marah mendengar perkataanmu kepadaku
 Berjalan pun sepertinya aku sudah tidak mampu lagi.
 Selain pintar, Irfan pun baik hati.
 Jangankan rumah, kendaraan pun aku tidak punya.
 Apa pun yang menjadi kehendak-Mu, aku ikhlas, Ya Allah.
 Malam pun semakin lengang, lalu aku lelap dalam tidur.

Partikel pun yang memiliki arti juga, harus ditulis terpisah. Contoh:
 ada pun (ada juga)
 kamu pun (kamu juga)
 mau pun (berarti mau juga, bukan berarti meskipun, dan, serta)

Partikel “per”
A. Partikel per yang ditulis terpisah jika memiliki arti (1) tiap-tiap atau setiap,
(2) demi, (3) mulai, dan (4) dengan.
Contoh:
 Harga tanah di Jogja sudah berkisar di angka Rp3.000.000,00 per meter.
 Mahasiswa diminta keluar ruang kuliah satu per satu.
 Surat keputusan itu berlaku per Januari 2020.
 Kamu bisa mengirim uang itu per wesel pos.

B. Partikel per ditulis serangkai jika memiliki arti dibagi.


Contoh:
 Dua pertiga hartanya habis untuk berjudi.
 Masukkan satu pertiga bagian ke dalam mangkuk. (sepertiga)

Partikel “kah dan lah”


Partikel -kah dan -lah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Tidak ada
perlakuan khusus untuk kedua partikel ini.
Contoh:
 Tutuplah pintu itu!
 Janganlah kau beranggapan seperti itu, Ratna!
 Bukankah itu yang dinamakan perhatian, Widi?

A. Partikel “kah”
Partikel ini dapat menegaskan kalimat tanya.
a. Partikel –kah jika melekat pada kata tanya berfungsi untuk memperhalus
kalimat dan lebih formal.
Contoh :
Bagaimana keadaanmu sekarang? (menjadi) Bagaimanakah keadaanmu
sekarang?

b. Partikel -kah melekat pada kalimat yang berintonasi tanya tetapi tidak ada kata
tanya, maka partikel –kah berfungsi memperjelas kalimat tanya tersebut.
Contoh :
 Harus aku yang mulai pekerjaan ini sendiri?
(menjadi) Haruskah aku yang mulai pekerjaan ini sendiri?
 Tidak dapat kita meringkas karangan yang sangat panjang ini?
(menjadi) Tidak dapatkah kita meringkas karangan yang sangat panjang
ini?

c. Partikel –kah akan mengubah kalimat kalimat berita menjadi kalimat tanya.
Contoh :
Minggu ini akan dilaksanakan penghijauan di sekitar bantaran sungai.
(menjadi) Minggu inikah akan dilaksanakan penghijauan di sekitar bantaran
sungai?

B. Partikel “lah”
Partikel –lah berbentuk pelengkap kata. Partikel –lah biasanya melekat pada
predikat kalimat.
Fungsi :
a. Dalam kalimat perintah, partikel ini berfungsi menghaluskan nada
perintahnya.
o Tulislah kalimat dengan memperhatikan EYD!
o Datanglah ke rumahku ketika liburan!
b. Memberikan ketegasan dalam kalimat berita.
o Tiadalah seseorang yang dapat menghalanginya untuk mewujudkan
mimpi-mimpinya.
o Apa pun yang terjadi, pastilah ditempuhnya ujian nasional.
c. Menekankan kata ganti orang yang terletak di awal.
o Kamulah yang harus bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan
ini.
o Engkaulah seseorang yang kucari selama ini.
LATIHAN SOAL “PARTIKEL”
Pada kalimat-kalimat di berikut ini, benarkah penulisan partikelnya?

1. Dari manakah kau dapatkan barang itu?


2. Akan kemana kah kita setelah ini?
3. Dimanakah kau menyimpan kunci motormu itu?
4. Akankah semua berakhir dengan indah?
5. Sampai kapan kah kau menggantungkan perasaanku?
6. Masihkah kau ingat kenangan kita di masa lalu?
7. Akupun baru menyadari bahwa ternyata dia sudah pindah
rumah.
8. Kamipun terpaksa harus mengadukan perbuatannya itu ke
pihak yang berwajib.
9. Jagung bisa diolah dengan cara direbus ataupun dibakar.
10. Meski pun menderita penyakit kronis, dia tetap tegar dan
semangat dalam menjalani kehidupan.
11. Akanpun begitu, aku akan tetap bertahan di sini.
12. Pemesanan tiket dapat dilakukan baik secara langsung
melalui loket mau pun secara daring melalui situs resmi
penyedia tiket.
13. Per harinya, dia bisa mendapat omzet sebesar 10 juta
rupiah.
14. Puisi itu berisi 12 baris perbaitnya.
15. Penghasilan Pak Handoko adalah sebesar Rp. 20 juta
perbulan.
16. Akulah orang yang mesti bertanggung jawab atas masalah
tersebut.
17. Dialah orang yang kucari-cari selama ini.
18. Bersenang-senang lah sebelum besok kita tidak akan
berjumpa kembali!
19. Buanglah sampah pada tempatnya.
20. Isilah titik-titik di bawah ini dengan baik dan benar!
21. Pilih lah salah satu jawaban yang menurut Anda benar
pada soal pilihan ganda berikut ini!
22. Simpan lah sandal Anda di rak yang telah kami sediakan!
23. Serahkanlah semua urusan itu kepadaku!
24. Kemarilah, aku ingin memperbincangkan sesuatu
denganmu!
25. Aku mohon jangan lah kau mengulangi kesalahanmu!
26. Apakah yang dimaksud dengan partikel
dalam bahasa Indonesia?
27. Siapa kah orang yang memperkenalkan metode induktif?
28. Bagaimana kah peristiwa itu bisa berlangsung?
29. Berapakah jarak dari Bandung ke Surabaya?
30. Mengapakah hal tersebut bisa terjadi?
31. Pak Usman mampu menjual sekitar 50 potong ayam goreng
perharinya.
32. Per tanggal 1 Januar 2018, Pak Burhan resmi ditunjuk
sebagai manajer baru di perusahaan tersebut.
33. Harga sewa hotel itu adalah sebesar Ro. 300 ribu
permalam.

Kalo Hijau berarti Benar. Kalo Kuning Berarti Salah.

Anda mungkin juga menyukai