SAP - Deteksi Dini Bencana Banjir
SAP - Deteksi Dini Bencana Banjir
BENCANA BANJIR
3. Materi
a. Pengertian bencana banjir
b. Faktor penyebab bencana banjir
c. Klasifikasi bencana banjir
d. Dampak bencana banjir
e. Upaya penanggulangan bencana banjir
f. Kesiapsiagaan yang harus dilakukan bila terjadi bencana banjir
g. Mengenal dan mencegah penyakit akibat bencana banjir
4. Media
a. Leaflet
b. Poster
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi / Tanya Jawab
c. Simulasi Isyarat Tanda Bencana Banjir
6. Kegiatan penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1 Pendahuluan 5 menit 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam
dan memperkenalkan 2) Mendengarkan dan
diri mengetahui maksud
2) Menyampaikan dan tujuan
maksud dan tujuan penyuluhan
penyuluhan 3) Mendengarkan dan
3) Menjelaskan kontrak mengetahui kontrak
waktu dan mekanisme waktu dan
penyuluhan mekanisme
penyuluhan
2 Pelaksanaan 30 menit 1) Menggali pengetahuan 1) Sasaran dapat
dan pengalaman menjelaskan
sasaran tentang bencana banjir
Bencana Banjir sesuai pemahaman
2) Menjelaskan materi: masing-masing
a) Pengertian bencana 2) Mendengarkan dan
banjir memahami materi
b) Penyebab bencana penyuluhan yang
banjir disampaikan
c) Klasifikasi bencana 3) Sasaran mampu
banjir mendemonstrasikan
d) Dampak bencana tentang materi yang
banjir diberikan
e) Upaya 4) Sasaran mengajukan
penanggulangan pertanyaan
bencana banjir mengenai materi
f) Kesiapsiagaan saat yang belum
banjir dipahami
g) Mengenal dan 5) Mendengarkan dan
mencegah penyakit memperhatikan
akiban bencana materi yang
banjir diberikan
3) Menstimulasikan
kesiapsiagaan bila
terjadi banjir dan
isyarat kentongan
sebagai tanda banjir
4) Memberikan
kesempatan sasaran
untuk bertanya
mengenai materi yang
belum dipahami
5) Menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh
peserta penyuluhan
3 Penutup 10 menit 1) Menanyakan kembali 1) Peserta penyuluhan
materi yang telah menjawab
disampaikan pertanyaan yang
2) Menyimpulkan materi diajukan oleh
yang telah penyaji
disampaikan 2) Mendengarkan dan
3) Menutup acara memahami
penyuluhan dan kesimpulan dari
mengucapkan salam materi penyuluhan
yang telah
disampaikan
3) Menjawab salam.
7. Pengorganisasian Kegiatan
Pembimbing :
Penyaji :
Pendemonstrasi :
Moderator :
Observer dan Notulen :
8. Setting Tempat
Penyaji Pendemonstrasi
Moderator
9. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta diharapkan turut ikut dalam kegiatan
2) Media dan metode sesuai perencanaan
3) Peran dan tugas promosi kesehatan maupun peserta sesuai perencanaan
b. Evaluasi Proses
1) Peserta datang tepat waktu
2) Peserta mengikuti proses dari awal hingga akhir
3) Peserta berperan aktif selama kegiatan dan menjawab pertanyaan yang
diajukan promosi kesehatan
c. Evaluasi Hasil
1) Peserta mengetahui pengertian bencana banjir
2) Peserta mengetahui faktor penyebab bencana banjir
3) Peserta mengetahui klasifikasi bencana banjir
4) Peserta mengetahui dampak bencana banjir
5) Peserta dapat melakukan penanggulangan bencana banjir
6) Peserta mengetahui kesiapsiagaan yang harus dilakukan bila terjadi bencana banjir
7) Peserta mengenal dan dapat mencegah penyakit akibat bencana banjir
MATERI PENYULUHAN
DETEKSI DINI BENCANA BANJIR
3. Klasifikasi Banjir
a. Banjir Air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah
meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu
menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun
terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
b. Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini
disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir
akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir
melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi
dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan
(langsung terjadi saat hujan tiba).
c. Banjir Bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut
material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air
karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk
menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya
rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana
tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan
yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-
pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat
merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.
d. Banjir Rob (Laut Pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini
kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan
menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan
menggenangi daratan.
e. Banjir Lahar Dingin
Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin. Banjir jenis ini
biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi ini kemudian
mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada
di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air
sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.
f. Banjir Lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo. Banjir
ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam
bumi dan menggenangi daratan. Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan
merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang
berbahaya. Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat
diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik
semburan lumpur utama.