Anda di halaman 1dari 7

bahan ajar

zat adiktif buatan


Kelas VIII Semester 1
zat aditif
Ada beberapa keluhan dari warga atas banyaknya zat
aditif dalam makanan atau pengawet yang digunakan
oleh pembuat kue dapat merusak kesehatan siswa.
Dari hasil survei kami ada sekiatr 80% siswa
mengeluh setelah lama mengkonsumsi makanan
jajanan sekitar sekolah tetapi mereka tidak
mengetahui secara pasti jenis makanan yang mana.
Ada kesan positif bahwa siswa paham akan informasi
atas pilihan jajanan yang tanpa pengawet atau zat
aditif yang mengandungi bahan berbahaya untuk
kesehatan
https://www.researchgate.net/publication/347400652_Pengenalan_Zat_Aditif_P
ada_Makanan_Jajanan_Serta_Dampaknya_Terhadap_Kesehatan_di_SMP_Negeri_6_K
ota_Banda_Aceh
pewarna buatan

Pewarna buatan (sintetis) adalah zat warna yang


mengandung bahan kimia yang biasanya
digunakan di dalam makanan untuk mewarnai
makanan.

Keunggulan dan Kelemahan Pewarna Buatan

Saat ini, sebagian besar orang lebih senang menggunakan pewarna


buatan untuk membuat aneka makanan dan minuman yang berwarna.
Bahan pewarna buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan
dibanding pewarna alami, yaitu harganya murah, praktis dalam
penggunaan, warnanya lebih kuat, jenisnya lebih banyak, dan
warnanya tidak rusak karena pemanasan.

Namun ada juga kelemahan dari Pewarna Buatan antara lainemakaian


zat aditif makanan yang berlebih dapat merugikan kesehatan. Oleh
karena itu, penggunaannya harus selalu terkendali sehingga dampak
negatifnya bisa diminimalkan
Pemanis Buatan
Pemanis buatan merupakan produk pangan yang manis seperti gula
pada umumnya, namun rendah kalori. Pemanis buatan diproduksi
untuk dikonsumsi orang yang ingin mengurangi asupan gula tinggi
kalori, namun tetap terasa manis, khususnya bagi penderita kencing
manis. Namun bila penggunaan pemanis buatan ini melebihi ambang
batas yang diatur BPOM maka akan menimbulkan gangguan pada
kesehatan seperti memicu kanker, tekanan darah tinggi, bayi lahir
dengan berat badan rendah, muntah, pusing
contoh pemanis buatan ; Aspartam, sakarin, Kalium Asesulfam,
Siklamat

Pengawet
Pengawet adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau
minuman yang berfungsi untuk menghambat kerusakan makanan
atau minuman. Kerusakan makanan dapat disebabkan oleh adanya
mikroorganisme yang tumbuh pada makanan dan minuman.
Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan
bahan pengawet yang diijinkan. Pengawet yang diijinkan oleh Badan
POM Indonesia adalah sebagai berikut Asam benzoat, natrium
benzoat, Asam askorbat, kalium benzoat
penyedap rasa

Penyedap buatan yang umum digunakan pada makanan adalah


vetsin yang mengandung senyawa monosodium glutamat (MSG) atau
mononatrium glutamat (MNG). Senyawa ini dibuat dari fermentasi
tetes tebu dengan bantuan bakteri Micrococcus glutamicus. Banyak
ahli kesehatan berpendapat bahwa penggunaan MSG yang
berlebihan dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan nama
Sindrom Restoran Cina (Chinese Restaurant Syndrome) dengan
gejala pusing, mulut terasa kering, lelah, mual, atau sesak napas.
Dosis maksimal penggunaan MSG yang ditetapkan oleh WHO adalah
120 mg/kg berat badan. Misalnya, berat badanmu 40 kg maka jumlah
MSG maksimal yang dapat dikonsumsi sebesar 480 mg (0,48 g).

Pemberi Aroma Pengemulsi


Pemberi aroma yang merupakan
Pengemulsi adalah bahan
senyawa sintetis, misalnya amil
tambahan yang dapat
kaproat (aroma apel) amil
mempertahankan penyebaran
asetat (aroma pisang ambon),
lemak dalam air dan sebaliknya.
etil butirat (aroma nanas),
. Contoh zat pengemulsi
vanilin (aroma vanili), dan metil
makanan adalah lesitin yang
antranilat (aroma buah anggur)
terkandung dalam kuning telur
disebut pemberi aroma sintetis.
maupun dalam kedelai. Lesitin
Selai merupakan salah satu
banyak digunakan dalam
contoh bahan makanan yang
pembuatan mayones dan
menggunakan zat pemberi
mentega. Apabila tidak
aroma
ditambahkan zat pengemulsi,
lemak dan air pada mayones
dan mentega akan terpisah.
daftar zat aditif buatan
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengentahuan Alam SMP/MTs Kelas


VIII Semester 1.Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud

Susanti, Ervi. 2016. Bahan Ajar Zat aditif dan adiktif. Fakultas
Matematika dan IPA Universitas Negeri Semarang

3. Jurnal penelitian Johnly Alfreds Rorong, Wiesje Fenny Wilar.


2019. Studi Tentang Aplikasi Zat Aditif Pada Makanan Yang
Beredar Di Pasaran Kota Manado

Link
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/tsj/article/viewFile/
26903/26494

Anda mungkin juga menyukai