Anda di halaman 1dari 6

Rangkaian Arus Bolak Balik

Nama : Ulfa Dwiyanti


NIM : 2210465

1. Tegangan dan arus bolak balik


1.1 Konsep tegangan dan arus bolak balik
1.2 Diagram fasor dan grafik
2. Rangkaian arus listrik bolak balik
2.1 Resistor pada rangkaian arus listrik bolak balik
2.2 Induktor pada rangkaian arus listrik bolak balik
2.3 Kapasitor pada rangkaian arus listrik bolak balik
3. Rangkaian Seri Resistor, Inductor dan Kapasitor
3.1 Rangkaian Seri RL
Rangkaian ini merupakan rangkaian resistor dan inductor yang dirangkai secara
seri, seperti pada gambar berikut :

Sumber gambar : http://nyarifisika.blogspot.com/2017/10/rangkaian-seri-rl-rc-dan-rlc-pada.html

Jika VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R), VL menyatakan


tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam rangkaian ini nilai VR sefase dengan
arus listrik terlihat dari VR  dan I yang berada pada sumbu yang sama yaitu sumbu X,
sedangkan VL mendahului arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan V dapat
dicari dengan menjumlahkan nilai VR dan VL secara vektor (fasor) yaitu :
V = √ V 2R +V 2L
Dengan :
V R=IR
V L=I X L

Maka :
hambatan dalam rangkaian arus bolak balik yang disebut impedansi, dilambangkan Z
dan ditulis:
Z=√ R 2+ X 2L
Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan dinyatakan:
V L XL
tan φ= =
VR R
Besarnya sudut pergeseran antara arus dan tegangan pada rangkaian seri RL tidak
lagi sebesar 90o, melainkan kurang dari 90o, di mana tegangan mendahului arus.
3.2 Rangkaian Seri RC
Rangkaian R-C seri, sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah kapasitor
yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah terjadinya
pembagian tegangan secara vektoris. Arus (I) yang mengalir pada hubungan seri
adalah sama besar. Arus (I) mendahului 900 terhadap tegangan pada kapasitor  (VC).
Tidak terjadi perbedaan fase antara tegangan  jatuh pada resistor (VR) dan arus (I).
Gambar dibawah memperlihatkan rangkaian seri R-C dan hubungan arus (I), tegangan
resistor (VR) dan tegangan kapasitor (VC) secara vektoris.

Sumber gambar : https://elektronika-dasar.web.id/analisa-rangkaian-r-c-seri/


Melalui reaktansi kapasitif (XC) dan resistansi (R) arus yang sama  I = IM.sin ω t.
Tegangan efektif (V)  = I.R  berada sefase dengan arus. Tegangan reaktansi kapasitif
(VC) =  I.XC  tertinggal 900   terhadap arus. Tegangan gabungan vektor (V) adalah
jumlah nilai sesaat dari (VR) dan (VC), tegangan ini juga tertinggal sebesar φ terhadap
arus (I).
Dalam diagram fasor, yaitu arus bersama untuk resistor (R) dan reaktansi kapasitif
(XC) diletakkan pada garis  ωt = 0. Fasor tegangan resistor (VR) berada sefase dengan
arus (I), fasor tegangan kapasitor (VC) teringgal 900 terhadap arus (I). Tegangan
gabungan vektor (V) adalah diagonal persegi panjang antara tegangan kapasitor (VC)
dan tegangan resistor (VR). Perbedaan sudut antara tegangan (V) dan arus (I)
merupakan sudut beda fasa (φ ). Karena tegangan jatuh pada resistor dan kapasitor
terjadi perbedaan fasa, untuk itu hubungan tegangan (V)  dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut :
V = √V R +V C
2 2

Dengan :
V R=IR
V C =I X C

Maka :
hambatan dalam rangkaian arus bolak balik yang disebut impedansi, dilambangkan Z
dan ditulis:
Z=√ R + X C
2 2

Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan dinyatakan:


V C XC
tan φ= =
VR R
Besarnya sudut pergeseran antara arus dan tegangan pada rangkaian seri RC tidak
lagi sebesar 90o, melainkan kurang dari 90o, di mana tegangan tertinggal oleh arus.
3.3 Rangkaian Seri LC
Rangkaian seri LC juga disebut rangkaian tangki, rangkaian tuned atau rangkaian
resonan, LC adalah rangkaian listrik yang dibangun dengan Induktor yang
dilambangkan dengan huruf 'L' dan Kapasitor yang dilambangkan dengan huruf 'C'
yang dihubungkan bersama. Rangkaian LC ini digunakan untuk menghasilkan sinyal
pada frekuensi tertentu atau menerima sinyal dari sinyal yang lebih komposit pada
frekuensi tertentu. Rangkaian LC adalah komponen elektronik dasar dalam berbagai
perangkat elektronik, terutama dalam peralatan radio yang digunakan dalam
rangkaian seperti tuner, filter, mixer frekuensi, dan Osilator. Fungsi utama dari
rangkaian LC umumnya berosilasi dengan redaman minimum. Berikut gambar
rangkaian seri LC :

Sumber gambar : https://abdulelektro.blogspot.com/2019/10/rangkaian-resonansi-lc-seri-dan-


pararel.html
Jumlah tegangan di induktor dan kapasitor hanyalah jumlah dari seluruh tegangan di
terminal terbuka. Aliran arus di terminal +Ve dari rangkaian LC sama dengan arus
melalui induktor (L) dan kapasitor (C).
V =V L + V C
I =I C =I L
Ketika besarnya reaktansi induktif 'XL ' meningkat, maka frekuensinya juga
meningkat. Dengan cara yang sama ketika besarnya reaktansi kapasitif 'XC ' menurun,
maka frekuensinya berkurang.
Pada satu frekuensi tertentu, kedua reaktansi XL dan XC sama besarnya tetapi terbalik
dalam tanda. Jadi frekuensi ini disebut frekuensi resonansi yang dilambangkan oleh
untuk rangkaian LC.
Karena itu, pada resonansi
X L =−X C
1
ωL=
ωC
1
ω=ω 0=
√ LC
Yang disebut sebagai frekuensi sudut resonansi dari rangkaian. Mengubah frekuensi
sudut menjadi frekuensi, rumus berikut digunakan
ω0
f 0=
2 π √ LC

Dalam konfigurasi rangkaian resonansi LC seri, kedua resonansi XC dan XL saling


membatalkan. Dalam komponen yang sebenarnya, bukan yang ideal, aliran arus
ditentang, umumnya oleh resistansi belitan coil. Oleh karena itu, arus yang disupply
ke rangkaian adalah maksimum pada resonansi. 
3.4 Rangkaian Seri RLC

Sumber gambar : https://elektronika-dasar.web.id/rangkaian-r-l-c-seri/


Sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah induktor yang dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah terjadinya pembagian tegangan
di (VR), (VL) dan (VC) secara vektoris. Arus (I) yang mengalir pada hubungan seri
adalah sama besar. Arus (i) tertinggal 90 derajad terhadap tegangan induktor  (vL).
Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (vR) dan arus (i).
Gambar dibawah memperlihatkan rangkaian seri R-L-C dan hubungan arus (i),
tegangan resistor (vR),  tegangan kapasitor (vC) dan tegangan induktor (vL) secara
vektoris.
3.5 Resonansi dan Daya Arus Bolak Balik
Daya sesaat pada sebuah rangkaian seperti yang terlihat pada rangkaian seri RLC,
dirumuskan:
P(t) = V(t) . I(t)
P(t) = (Vm.sin ωt)(Im.sin (ωt – φ))
4. Implementasi rangkaian arus listrik bolak balik (AC) dalam kehidupan sehari-
hari
a. Pemasangan Jaringan Transmisi Listrik AC di Jalan
Dari pembangkit listrik menuju ke pelanggan yaitu rumah tinggal, pertokoan, industri
maupun instansi. Arus AC juga dapat diubah menjadi arus DC dengan memakai
Trafo. Arus listrik DC dikirim/ditransmisikan melalui sistem jaringan bertegangan tinggi.
Sistem tegangan tinggi dipilih dan bukan sistem arus tinggi sebab berkaitan dengan luas
penampang penghantar.

b.      Pengamanan Jaringan Listrik AC dalam Rumah


 

Pemakaian daya listrik jaringan  listrik AC (arus bolak-balik) di rumah atau di kantor


dibatasi oleh pemutus daya yang dipasang bersama dengan KWh meter. Jika arus listrik
melebihi ketentuan maka dengan adanya pemutusan daya secara otomatis akan
menurunkan saklar. Untuk keamanan pada alat-alat listrik rumah tangga biasanya pada
masing-masing alat dipasang sekering.
Pemasangan sekering pada alat listrik untuk mengantisipasi adanya arus yang tiba-tiba
membesar yang memungkinkan alat listrik dapat rusak atau terbakar. Dengan adanya
sekering, jika arus tiba-tiba membesar maka sekering akan putus dan alat listrik tidak
rusak.

c.      Pemakaian Alat-Alat Rumah Tangga


Arus AC pada umumnya digunakan pada peralatan elektronik seperti kipas angin, kulkas,
kompor, listrik, teko listrik, TV, setrika.

Anda mungkin juga menyukai