Anda di halaman 1dari 12

Laporan Kegiatan Bulan ke-4 Mahasiswa Peserta PMM 2

(Pencairan Bantuan Biaya Hidup dan Akomodasi)

Laporan Mahasiswa Peserta PMM 2


I. Data Personal

Nama Mahasiswa : Ulfa Dwiyati


Nama PT Pengirim : Universitas Mataram
Nama PT Penerima : Universitas Pendidikan Indonesia

II. Rekap Kegiatan Modul Nusantara


Tabel Rekap Laporan Bulanan Kegiatan Akademik yang Sudah Terlaksana

Bulan Kegiatan MN Sub Modul Kegiatan Modul Nusantara

Realisasi Kegiatan W4 Kebinekaan ke-12 : Pada Sabtu, 19 November 2022


Bulan Sebelumnya dilaksanakan kegiatan kebinekaan berupa permainan
galah asin. Kegiatan ini bertempat di depan Gymnasium
17–Nov–2022 s/d 23– Universitas Pendidikan Indonesia. Pada kegiatan ini,
Nov– 2022 sebanyak 18 mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok
dengan masing – masing kelompok terdiri dari 9 orang.
Kemudian setiap orang menempati posisi atau garis
tertentu yang ada dilapangan sebagai tempat berjaga.
Dalam permainan ini ada tim yang bertindak sebagai
penjaga dan ada yang sebagai pemain. Kegiatan ini
bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal permainan
tradisional dan dapat mengambil nilai – nilai yang
tersirat dalam permainan tersebut.

Kebinekaan ke-13 : Pada Sabtu, 19 November 2022


dilaksanakan kegiatan kebinekaan berupa studi kasus
kolonialisme yang pernah terjadi di Bandung. Kegiatan
ini dilaksanakan di Monumen Bandung Lautan Api.
Pada kegiatan ini mahasiswa diminta untuk
mewawancarai masyarakat sekitar lokasi untuk
memperoleh informasi terkait monumen tersebut
kemudian mendiskusikannya bersama mahasiswa
lainnya.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 2

Bulan berjalan Kegiatan Kebinekaan ke-14 : Pada Minggu, 27 November 2022


W1 dilaksanakan kegiatan kebinekaan berupa kunjungan ke
Taman Hutan Raya Juanda, tepatnya ke Goa Jepang dan
24–Nov–2022 s/d 30– Goa Belanda. Kegiatan berlokasi tepatnya di Kompleks
Nov– 2022 Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat
mengenal tempat bersejarah yang dahulu digunakan
pada masa kolonialisme untuk meningkatkan
pengetahuan dan rasa patriotisme.

Refleksi ke-6 : Setelah melaksanakan kegiatan kunjungan


ke Goa Jepang dan Goa Belanda mahasiswa di minta
untuk membuat jurnaling terkait kegiatan tersebut
kemudian di upload di Kompasiana.
Berikut link kompasiana tersebut :
https://www.kompasiana.com/ulfadwiyanti6840/638d
dba11afec33c81229af2/kunjungan-terakhir-modul-
nusantara-pmm-2-upi-goa-jepang-dan-goa-belanda

Inspirasi ke-2 : Pada Kamis, 24 November 2022


dilaksanakan kegiatan inspirasi berupa kegiatan kelas
tentang post traumatic stress disorder. Kegiatan ini
bertempat di Fakultas Ilmu Pendidikan UPI. Kegiatan ini
dilakukan sebagai bagian dari kegiatan bekal untuk
mengadakan kegiatan kontribusi ke Cianjur. Pemateri
pada kegiatan ini yaitu Prof .Dr. Nandang Rusmana,
dosen BK FIP UPI. Materi yang disampaikan terkait
bagaimana cara meberikan trauma healing bagi
masyarakat yang terdampak gempa bumi di Cianjur.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 3

Bulan berjalan Kegiatan Refleksi ke-7 : Pada Sabtu, 3 Desember 2022


W2 dilaksanakan kegiatan refleksi berupa kesan, pesan dan
01–Dec–2022 s/d 07–Dec– keluh kesah selama mengikuti kegiatan PMM dari awal
2022 dan akhir. Refleksi terhadap kegiatan – kegiatan yang
telah dilkakukan dan refleksi terhadap karakter dan sifat
teman – teman satu kelompok yang kiranya bisa
dijadikan pembeajaran untuk menjadi pribadi yang lebih
baik. Selain itu juga saling menyampaikan harapan
terkait bagaimana kegiatan PMM kedepannya.

Inspirasi ke-3 : Pada Sabtu, 3 Desember 2022


dilaksanakan kegiatan inspirasi berupa talkshow tentang
kolonialisme dengan pemateri Rafif Sakti Utama,
mahasiswa pascasarjana prodi Ilmu Politik di
Universitas Padjajaran. Materi yang disampaikan terkait
cara dan tips memaknai kemerdekaan yang
sesungguhnya. Tentang bagaimana cara memaknai
kemerdekaan dari segi perspefkif yang berbeda
sehingga peristiwa kolonialisme yang dahulu tidak
terjadi kembali.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 2

Bulan berjalan Kegiatan Kontribusi Sosial : Pada Senin, 12 Desember 2022


W3 dilaksanakan kegiatan kontribusi sosial kelompok 2
Modul Nusantara di SMPN 1 Cianjur, Jawa Barat.
08–Dec–2022 s/d 14–Dec– Kegiatan ini dilakukan oleh bebrapa mahasiswa sebagai
2022 perwakilan kelompok modul nusantara. Hal ini
berdasarkan arahan dan instruksi dari pusat sendiri
yang meminta kontribusi lebih diarahkan ke sana dan
menimbang juga kondisi mahasiswa yang ikut
berkegiatan agar tidak memberatkan. Kegiatan
kontribusi yang dilakukan berupa trauma healing bagi
siswa/siswi SMP tersebut yang ikut merasakan dampak
gempa yang telah terjadi di Cianjur beberapa waktu lalu.
Trauma healing yang dilakukan berupa memberikan
permainan bagi mereka serta memberikan refleksi
setelah permainan tersebut agar mereka dapat
mengambil makna dari permainan tersebut. Selain itu
juga mahasiswa memberika bantuan berupa makanan
dan ATK bagi para siswa/i di sana, dengan 100 orang
siswa/i penerima manfaat. Tidak hanya itu mahasiswa
juga memberikan bantuan sembako kepada masyarakat
di sana tetapi melalui koordinator posko di SMP
tersebut.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 1

Rencana kegiatan W4 Kegiatan modul nusantara selesai pada 15 Desember


2022, sehingga untuk rencana kegiatan di MN di minggu
15–Des–2022 s/d 21–Des– setelah tanggal tersebut sudah tidak ada lagi. Tetapi
2022 kegiatan perkuliahan di kampus Universitas Pendidikan
Indonesia masih dilakukan dan memasuki masa
persiapan UAS. Saya sendiri mempersiapkan UAS yang
akan dilaksanakan pada 26 Desember – 6 Januari 2022
dengan cara belajar dan mengulang materi – materi yang
telah disampaikan dosen pada pertemuan sebelumnya.
Tetapi di mata kuliah yang saya ambil hanya beberapa
matakuliah yang melaksanakan UAS dan matakuliah
lainnya tidak ada UAS karena menghasilkan output
sebagai nilai UAS-nya.

Jumlah Kegiatan Modul MN : 0

* jika terdapat kegiatan dalam minggu tersebut

III. Refleksi Diri dan Saran 

Kesan pada kegiatan perkuliahan :


Banyak hal yang berkesan selama saya mengikuti kegiatan perkuliahan di UPI ini. Kesan
pertama yakni kepada dosen - dosennya yang baik dilihat dengan perlakuan yang sama
diberikan kepada mahasiswa reguler dengan kami yang mahasiswa PMM, tidak ada perbedaan
yang diberikan. Selanjutnya pada setiap matakuliah yang saya ambil terdapat perbedaan
karakter dosen yang saya jumpai, ini mungkin tentunya umum begitu juga ketika saya berada di
kampus asal. Metode perkuliahan yang diberikan juga beragam, selain itu saya bersyukur
karena beban perkuliahannya tidak terlalu berat juga. Tetapi mungkin sedikit kurangnya disini
adalah belum menerapkan kegiatan pembelajaran yang berbasis project dengan output yang
dihasilkan sebagai bentuk perkuliahan yang telah dilakukan. Mungkin di luar mata kuliah yang
sudah saya ambil ada yang ada juga yang menerapkan model pembelajaran seperti ini. Padahal
saya sangat berharap ketika keluar atau selesai dari kegiatan ini, saya akan membawa atau
memberikan sesuatu yang bermakna sebagai hasil kegiatan PMM yang telah saya lakukan, tidak
hanya sebatas dokumentasi kegiatan yang saya punya tetapi juga ada seperti jurnal/artikel
ilmiah yang bisa saya terbitkan dari kegiatan ini. Namun memang setiap prodi memiliki
kebijakannya masing-masing.

Kesan pada kegiatan MN :


Saya sangat senang sekali terhadap segala bentuk kegiatan Modul Nusantara yang telah
dilaksanakan dari awal hingga akhir. Karena dengan kegiatan - kegiatan tersebut saya banyak
belajar dan mengambil pengalaman dari sana. Terkhusus untuk kegiatan modul bulan ini sangat
- sangat luar bisa dan mengesankan. Seperti kegiatan kunjungan ke taman hutan raya Juanda,
itu merupakan hal yang berkesan karena saya bisa mengunjungi goa Jepang dan Goa Belanda,
bisa belajar dan mengingat kembali tentang sejarah. Namun ada hal yang sedikit tindak
menyenangkan yakni pemandu wisata di tempat tersebut tidak banyak memberikan informasi
selain itu juga suaranya yang kecil dan berbicara tanpa pengeras suara, padahal bisa saja
memakai pengeras suara. Jadi, saya merasa rugi dan kehilangan banyak pengetahuan karena
hal tersebut. Tetapi itu tidak menjadikan kegiatan yang telah dilakukan menjadi tidak
menyenangkan. Kemudian terakhir terkait kegiatan kontribusi sosial yang diminta oleh pusat
supaya dialihkan ke Cianjur dengan segala prosedur yang telah diberikan, maka kami menyusun
proposal kegiatan untuk berkobtribusi sosial di sana. Saya ingin menyampaikan bahwasanya
dengan adanya aturan- aturan tersebut sebenarnya bagus tetapi membuat banyak konflik dan
dinamika ketika pelaksanaan kegiatan tersebut. Mulai dari pembuatan proposal yang tidak
memiliki format sehingga kami selaku mahasiswa kebingungan dalam membuat proposalnya,
ketika kami sudah membuat proposal dengan format kami sendiri, baru setelah itu mentor
mengirimkan format untuk itu, sehingga dari situ kami harus revisi kembali. Saran saya semoga
kegiatan kontribusi sosial kedepannya memiliki format penyusunan proposalnya dan saya
berharap prosedur penggunaan uang kontribusi di beritahukan di awal kepada seluruh
mahasiswa agar tidak ada mahasiswa yang menyalahgunakan uang tersebut. Negara sudah
cukup terbebani dengan kegiatan ini, dengan harapan kegiatan ini memberikan timbal balik
kepada negara melalui tangan - tangan mahasiswa, namun dengan segelintir orang yang tidak
bertanggungjawab yang menyalahgunakan uang kontribusi sosial yang diberikan, hal tersebut
sangat disayangkan sekali. PMM dan LPDP harusnya berwanti - wanti terkait hal ini.
Pemberitahuan penggunaan keuangan kontribusi sosial harusnya jelas dan di tekankan oleh
masing-masing dosen modul Nusantara. Selain itu dengan mendiskusikan terkait kegiatan
kontribusi sosial ini saya mengetahui sifat dan watak teman - teman saya, siapa yang
bertanggungjawab, jujur dan yang tidak jujur terlihat dari disini. Kami sempat juga berselisih
karena hanya perwakilan beberapa orang yang bisa ikut kegiatan kontribusi sosial ini sementara
setiap orang diberikan kesempatan masing-masing satu juta per orang untuk melakukan
kegiatan kontribusi sosial. Sehingga pada saat mempersiapkan kegiatan hanya beberapa orang
yang ikut berpartisipasi dan yang lainnya acuh tak acuh karena merasa tidak dianggap karena
tidak ikut. Tetapi semuanya hanya bisa dijadikan pengalaman yang bisa diceritakan dan tidak
akan terulang kembali.

Saran bagi panitia PMM :


Kegiatan PMM ini merupakan kegiatan luar bisa karena memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk belajar lintas pulau dan lintas budaya. Tetapi saya ada saran supaya
kedepannya untuk program PMM ini supaya lebih di tingkatkan lagi kualitas mahasiswa yang
diloloskan, karena jujur ada beberapa mahasiswa yang memberikan coretan buruk pada
program ini karena perilaku dan sikapnya serta memperlambat juga kegiatan baik pencairan
dana dan sebagainya juga. Saya menyarankan supaya kedepannya program PMM ini ditambah
syarat - syarat mahasiswanya. Seperti minimal semester 5, saya menyarankan ini karena
mempertimbangkan bahwa untuk seukuran mahasiswa semester 3 belum cukup punya
pengetahuan dan pengalaman untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Seperti kejadian yang
terjadi disini, ada mahasiswa semester 3 yang mengambil matakuliah semester 7 yang karena
ketidaktahuan, kurang kritis dan kurang bertanya sehingga hal tersebut merugikan dirinya
sendiri, sudah capek - capek kuliah satu semester tetapi tidak mendapatkan apa - apa karena
dia mengambil matakuliah yang seharusnya tidak diambil dan bahkan tidak perlu untuk
dipelajari. Mungkin iya kegiatan ini merdeka kita memilih matakuliah tetapi panitia PMM juga
perlu untuk mempertimbangkan pencapaian dan output dari kegiatan ini, tidak hanya program
berjalan dan selesai tetapi sebermakna dan seberdampak apa program yang dibuat ini
bermanfaat bagi masyarakat, PT pengiriman dan PT penerima. Kemudian untuk mahasiswa
yang di loloskan sebaiknya di seleksi terlebih dahulu, tidak hanya tentang wawasan kebangsaan
tetapi juga tentang psikologi mahasiswa, ini penting untuk menghindari beberapa mahasiswa
yang bermasalah yang memberikan dampak buruk bagi PT penerima dan membuat malu PT
pengirim. Intinya di seleksi lebih ketat lagi sebelum meloloskan mahasiswa, panitia juga pasti
lebih tahu seleksi yang cocok seperti apa. Kemudian syarat IPK juga perlu untuk di tingkatkan
karena umumnya pasti mahasiswa yang memiliki IPK tinggi dari PT pengirim tentu memiliki
attitude dan pengetahuan yang baik meskipun mungkin tidak semua seperti itu, tetapi dengan
hanya meloloskan mahasiswa yang memiliki IPK 3.3 ke atas sudah pasti mahasiswa tersebut
rajin kuliah, mengerjakan tugas dan punya kemampuan berfikir kritis sehingga tidak membuat
malu PT pengirim maupun program ini.

IV. Lampiran
Bandung, 15 Desember 2022

Pembuat Laporan,
(Ulfa Dwiyanti)

Anda mungkin juga menyukai