Hasil Penelitian SMAN 13
Hasil Penelitian SMAN 13
Nama : FAUZAN
KELAS : XI MIPA 1
SEKOLAH : SMAN 13 SINJAI
KETERANGAN :
Kolom (1) : nomor urut, kolom (2) : nama siswa,kolom (3) : jenis kelamin, kolom (4) kelas,
kolom (5) sampai ( 16 ) : aspek masalah siswa ( 1 – 12 ).
B. KONVERSI SKOR MENTAH KE PERSENTIL
Mengubah skor mentah menjadi skor persentil atau konvensi skor mentah ke skor standar
dapat di lakukan dengan menggunakan formula berikut.
SKOR MENTAH
SKOR PERSENTIL= X 100%
KORS MAKSIMAL
Keterangan:
Skor maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (dapat kan dari 3x10).
3 adalah skor tertinggi ( maksimal) yang di berikan pada gradasi yang paling baik.
10 adalah jumlah butir item masing-masing aspek masalah
SUSUNAN PERINGKAT PERSENTIL UNTUK SEMUA ASPEK MASALAH
Table 2
Skor mentah Persentil Skor mentah Persentil Skor mentah Persentil
30 100 20 67 10 33
29 97 19 63 9 30
28 93 18 60 8 27
27 90 17 57 7 23
26 87 16 53 6 20
25 83 15 50 5 17
24 80 14 47 4 13
23 77 13 43 3 10
22 73 12 40 2 7
21 70 11 37 1 3
Keterangan :
Skor mentah pada tabel 1 dikonversikan ke persentil dengan cara mencocokkan skor
mentah pada bagian kiri tabel lurus mendatar ke samping kanan. Jadi hasilnya ada di tabel.
JADI :
Tabel 3
ASPEK MASALAH SISWA
NO NAMA JK KLS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16
1
XI
6 6 5
1 FAUZAN L MIPA 63 57 60 67 23 43 67 53 27
7 0 7
1
KETERANGAN :
Skor mentah yang didapatkan oleh FAUZAN dari masalah 1 sampai 12 secara berturut-
turut adalah : 20, 19, 17, 18, 18, 20, 17, 7, 13, 20, 16, 8. ( tabel 1 ) Skor mentah ini kemudian
dikonversikan dengan persentil masing-masing aspek masalah dari aspek 1 sampai 12 secara
berturut-turut adalah : 67, 63, 57, 60, 60, 67, 57, 23, 43, 67, 53, 27. ( tabel 2 ).
C. PERSENTIL KLASIFIKASI INTENSITAS MASALAH SISWA
Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pada acuan eksternal dengan
menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut:
Xi-0,5SDi – Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB)
Xi-0,5SDi – Xi 0,5 SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB)
Xi-0.3SDi – Xi-0.5SDi = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)
KETERANGAN :
Xi = rata-rata (mean) ideal
SDi = simpangan baku (SD) ideal.
JADI HASILNYA ADALAH :
67 : SANGAT BERMASALAH
63 : SANGAT BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
60 : SANGAT BERMASALAH
60 : SANGAT BERMASALAH
67 : SANGAT BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
23 : BELUM BERMASALAH
43 : SUDAH BERMASALAH
67 : SANGAT BERMASALAH
53 : SUDAH BERMASALAH
27 : BELUM BERMASALAH
Table 4
N J ASPEK MASALAH SISWA
NAMA KLS
O K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
XI
FAUZA SA SA SU SA SA SA SU BE SU SA SU BE
1 L MIP
N B B B B B B B B B B B B
A1
KETERANGAN :
SAB : SANGAT BERMASALAH
SUB : SUDAH BERMASALAH
BEB : BELUM BERMASALAH
E . INTERPRETASI
Pembahasan hasil analisis intensitas masalah siswa
a. Sangat bermasalah ( SAB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa intensitas masalah FAUZAN kelas XI MIPA 1
yang sangat menonjol ( sangat bermasalah ) terlihat 6 dari aspek masalah yang tertinggi yaitu:
MASALAH KESEHATAN 67%, MASALAH EKONOMI KELUARGA 63%, MASALAH
HUBUNGAN DENGAN TEMAN SEBAYA 60%, MASALAH KEYAKINAN 60%,
MASALAH POLA ASUH DALAM KELUARGA 67%, MASALAH KEBIASAAN
BELAJAR 67%.
b. Sudah bermasalah ( SUB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa masalah FAUZAN yang sangat menonjol
(SUDAH BERMASALAH ) terlihat 4 dari aspek masalah yang tertinggi secara berturut-turut
adalah aspek: MASALAH WAKTU SENGGANG/REKREASI, MASALAH MASA DEPAN,
MASALAH HUBUNGAN DENGAN GURU, MASALAH MOTIVASI BELAJAR.
JADI :
Dengan hasil analisis tersebut guru pembimbing memberikan pembinaan khusus terutama
pada masalah kesehatan, masalah ekonomi keluarga, masalah hubungan dengan teman
sebaya, masalah keyakinan, masalah pola asuh dalam keluarga, masalah kebiasaan belajar.
Diharapkan agar data angket tentang identifikasi masalah siswa ini dapat dipergunakan untuk
membantu staf bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan masalah yang sangat menonjol tersebut staf bimbingan dan konseling di harapkan
mengadakan program bimbingan dan konseling.
ANALISIS DARI ANGKET YANG TELAH DIISI OLEH SISWA
Nama : HIJSFAL MUKABBIR
KELAS : XI MIPA 1
SEKOLAH : SMAN 13 SINJAI
KETERANGAN :
Kolom (1) : nomor urut, kolom (2) : nama siswa,kolom (3) : jenis kelamin, kolom (4) kelas,
kolom (5) sampai ( 16 ) : aspek masalah siswa ( 1 – 12 ).
B. KONVERSI SKOR MENTAH KE PERSENTIL
Mengubah skor mentah menjadi skor persentil atau konvensi skor mentah ke skor standar
dapat di lakukan dengan menggunakan formula berikut.
SKOR MENTAH
SKOR PERSENTIL= X 100%
KORS MAKSIMAL
Keterangan:
Skor maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (dapat kan dari 3x10).
3 adalah skor tertinggi ( maksimal) yang di berikan pada gradasi yang paling baik.
10 adalah jumlah butir item masing-masing aspek masalah
Keterangan :
Skor mentah pada tabel 1 dikonversikan ke persentil dengan cara mencocokkan skor
mentah pada bagian kiri tabel lurus mendatar ke samping kanan. Jadi hasilnya ada di tabel.
JADI :
Tabel 3
ASPEK MASALAH SISWA
NO NAMA JK KLS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
XI
HIJSFAL 4
1 L MIPA 57 63 37 20 57 50 60 40 63 33 80
MUKABBIR 7
1
KETERANGAN :
Skor mentah yang didapatkan oleh HIJSFAL MUKABBIR dari masalah 1 sampai 12
secara berturut-turut adalah : 14, 17, 19, 11, 6, 17, 15, 18, 12, 19, 10, 24. ( tabel 1 ) Skor mentah
ini kemudian dikonversikan dengan persentil masing-masing aspek masalah dari aspek 1 sampai
12 secara berturut-turut adalah : 47, 57, 63, 37, 20, 57, 50, 60, 40, 63, 33, 80. ( tabel 2 ).
C. PERSENTIL KLASIFIKASI INTENSITAS MASALAH SISWA
Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pada acuan eksternal dengan
menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut:
Xi-0,5SDi – Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB)
Xi-0,5SDi – Xi 0,5 SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB)
Xi-0.3SDi – Xi-0.5SDi = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)
KETERANGAN :
Xi = rata-rata (mean) ideal
SDi = simpangan baku (SD) ideal.
JADI HASILNYA ADALAH :
47 : SUDAH BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
63 : SANGAT BERMASALAH
37 : BELUM BERMASALAH
20 : BELUM BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
50 : SUDAH BERMASALAH
60 : SANGAT BERMASALAH
40 : BELUM BERMASALAH
63 : SANGAT BERMASALAH
33 : BELUM BERMASALAH
80 : SANGAT BERMASALAH
Table 4
N J ASPEK MASALAH SISWA
NAMA KLS
O K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
HIJSFAL XI
SU SU SA BE BE SU SU SA BE SA BE SA
1 MUKABBI L MIP
B B B B B B B B B B B B
R A1
KETERANGAN :
SAB : SANGAT BERMASALAH
SUB : SUDAH BERMASALAH
BEB : BELUM BERMASALAH
E . INTERPRETASI
Pembahasan hasil analisis intensitas masalah siswa
a) Sangat bermasalah ( SAB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa intensitas masalah HIJSFAL MUKABBIR kelas
XI MIPA 1 yang sangat menonjol ( sangat bermasalah ) terlihat 4 dari aspek masalah yang
tertinggi yaitu: MASALAH WAKTU SENGGANG 63%, MASALAH HUBUNGAN
DENGAN KEHIDUPAN SEKOLAH 63%, MASALAH PERCINTAAN 80%.
b) Sudah bermasalah ( SUB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa masalah HIJSFAL MUKABBIR yang sangat
menonjol (SUDAH BERMASALAH ) terlihat 4 dari aspek masalah yang tertinggi secara
berturut-turut adalah aspek: MASALAH KESEHATAN, MASALAH EKONOMI, MASALAH
POLA ASUH DALAM KELUARGA, MASALAH MASA DEPAN.
JADI :
Dengan hasil analisis tersebut guru pembimbing memberikan pembinaan khusus terutama
pada masalah waktu senggang, masalah hubungan dengan kehidupan sekolah, masalah
percintaan.
Diharapkan agar data angket tentang identifikasi masalah siswa ini dapat dipergunakan untuk
membantu staf bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan masalah yang sangat menonjol tersebut staf bimbingan dan konseling di harapkan
mengadakan program bimbingan dan konseling.
ANALISIS DARI ANGKET YANG TELAH DIISI OLEH SISWA
Nama : IRAWANSYAH
KELAS : XI MIPA 1
SEKOLAH : SMAN 13 SINJAI
KETERANGAN :
Kolom (1) : nomor urut, kolom (2) : nama siswa,kolom (3) : jenis kelamin, kolom (4) kelas,
kolom (5) sampai ( 16 ) : aspek masalah siswa ( 1 – 12 ).
B. KONVERSI SKOR MENTAH KE PERSENTIL
Mengubah skor mentah menjadi skor persentil atau konvensi skor mentah ke skor standar
dapat di lakukan dengan menggunakan formula berikut.
SKOR MENTAH
SKOR PERSENTIL= X 100%
KORS MAKSIMAL
Keterangan:
Skor maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (dapat kan dari 3x10).
3 adalah skor tertinggi ( maksimal) yang di berikan pada gradasi yang paling baik.
10 adalah jumlah butir item masing-masing aspek masalah
Keterangan :
Skor mentah pada tabel 1 dikonversikan ke persentil dengan cara mencocokkan skor
mentah pada bagian kiri tabel lurus mendatar ke samping kanan. Jadi hasilnya ada di tabel.
JADI :
Tabel 3
ASPEK MASALAH SISWA
NO NAMA JK KLS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 13 14 15 16
0 2
XI
IRWANSYA 7 7 6 8
1 L MIPA 70 80 60 97 77 90 87 57
H 7 7 3 3
1
KETERANGAN :
Skor mentah yang didapatkan oleh HIJSFAL MUKABBIR dari masalah 1 sampai 12
secara berturut-turut adalah :21, 23, 24, 23, 18, 19, 29, 25, 23, 27, 26, 17. ( tabel 1 ) Skor
mentah ini kemudian dikonversikan dengan persentil masing-masing aspek masalah dari aspek 1
sampai 12 secara berturut-turut adalah :70, 77, 80, 77, 60, 63, 97, 83, 77, 90, 87, 57. ( tabel 2 ).
C. PERSENTIL KLASIFIKASI INTENSITAS MASALAH SISWA
Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pad laa acuan eksternal dengan
menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut:
Xi-0,5SDi – Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB)
Xi-0,5SDi – Xi 0,5 SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB)
Xi-0.3SDi – Xi-0.5SDi = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)
KETERANGAN :
Xi = rata-rata (mean) ideal
SDi = simpangan baku (SD) ideal.
JADI HASILNYA ADALAH :
70 : SANGAT BERMASALAH
77 : SANGAT BERMASALAH
80 : SANGAT BERMASALAH
77 : SANGAT BERMASALAH
60 : SANGAT BERMASALAH
63 : SANGAT BERMASALAH
97 : SANGAT BERMASALAH
83 : SANGAT BERMASALAH
77 : SANGAT BERMASALAH
90 : SANGAT BERMASALAH
87 : SANGAT BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
Table 4
N ASPEK MASALAH SISWA
NAMA JK KLS
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
XI
IRAWANSY SA SA SA SA SU
1 L MIPA SAB SAB SAB SAB SAB SAB SAB
AH B B B B B
1
KETERANGAN :
SAB : SANGAT BERMASALAH
SUB : SUDAH BERMASALAH
BEB : BELUM BERMASALAH
E . INTERPRETASI
Pembahasan hasil analisis intensitas masalah siswa
c) Sangat bermasalah ( SAB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa intensitas masalah IRAWANSYAH kelas XI
MIPA 1 yang sangat menonjol ( sangat bermasalah ) terlihat 11 dari aspek masalah yang
tertinggi yaitu: MASALAH KESEHATAN 70%, MASALAH EKONOMI KELUARGA
77%, MASALAH WAKTU SENGGANG 80%, MASALAH HUBUNGAN DENGAN
TEMAN SEBAYA 77%, MASALAH KEYAKINAN 60%, MASALAH POLA ASUH
ORANG TUA 63%, MASALAH MASA DEPAN 97%, MASALAH HUBUNGAN
DENGAN KEHIDUPAN SEKOLAH 83%, MASALAH HUBUNGAN DENGAN GURU
77%, MASALAH KEBIASAAN BELAJAR 90%, MASALAH MOTIVASI BELAJAR
87%.
d) Sudah bermasalah ( SUB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa masalah HIJSFAL MUKABBIR yang sangat
menonjol (SUDAH BERMASALAH ) terlihat 1 dari aspek masalah yang tertinggi secara
berturut-turut adalah aspek: MASALAH PERCINTAAN.
JADI :
Dengan hasil analisis tersebut guru pembimbing memberikan pembinaan khusus terutama
pada masalah kesehatan, masalah ekonomi keluarga, masalah waktu senggang, masalah
hubungan dengan teman sebaya, masalah keyakinan, masalah pola asuh orang tua, masalah
masa depan, masalah hubungan dengan kehidupan sekolah, masalah hubungan dengan guru,
masalah kebiasaan belajar, masalah motivasi belajar.
Diharapkan agar data angket tentang identifikasi masalah siswa ini dapat dipergunakan untuk
membantu staf bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan masalah yang sangat menonjol tersebut staf bimbingan dan konseling di harapkan
mengadakan program bimbingan dan konseling.
KETERANGAN :
Kolom (1) : nomor urut, kolom (2) : nama siswa,kolom (3) : jenis kelamin, kolom (4) kelas,
kolom (5) sampai ( 16 ) : aspek masalah siswa ( 1 – 12 ).
B. KONVERSI SKOR MENTAH KE PERSENTIL
Mengubah skor mentah menjadi skor persentil atau konvensi skor mentah ke skor standar
dapat di lakukan dengan menggunakan formula berikut.
SKOR MENTAH
SKOR PERSENTIL= X 100%
KORS MAKSIMAL
Keterangan:
Skor maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (dapat kan dari 3x10).
3 adalah skor tertinggi ( maksimal) yang di berikan pada gradasi yang paling baik.
10 adalah jumlah butir item masing-masing aspek masalah
Keterangan :
Skor mentah pada tabel 1 dikonversikan ke persentil dengan cara mencocokkan skor
mentah pada bagian kiri tabel lurus mendatar ke samping kanan. Jadi hasilnya ada di tabel.
JADI :
Tabel 3
ASPEK MASALAH SISWA
NO NAMA JK KLS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 14 15 16
0 3
XI
NURUL 8 4 3
1 L MIPA 50 17 53 27 53 13 73 13 87
AMALIAH 3 7 0
1
KETERANGAN :
Skor mentah yang didapatkan oleh HIJSFAL MUKABBIR dari masalah 1 sampai 12
secara berturut-turut adalah :15, 5, 25, 16, 8, 14, 16, 4, 9, 22, 4, 26 . ( tabel 1 ) Skor mentah ini
kemudian dikonversikan dengan persentil masing-masing aspek masalah dari aspek 1 sampai 12
secara berturut-turut adalah : 50, 17, 83, 53, 27, 47, 53, 13, 30, 73, 13, 87 . ( tabel 2 ).
C. PERSENTIL KLASIFIKASI INTENSITAS MASALAH SISWA
Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pada acuan eksternal dengan
menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut:
Xi-0,5SDi – Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB)
Xi-0,5SDi – Xi 0,5 SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB)
Xi-0.3SDi – Xi-0.5SDi = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)
KETERANGAN :
Xi = rata-rata (mean) ideal
SDi = simpangan baku (SD) ideal.
JADI HASILNYA ADALAH :
50 : SUDAH BERMASALAH
17 : BELUM BERMASALAH
83 : SANGAT BERMASALAH
53 : SUDAH BERMASALAH
27 : BELUM BERMASALAH
47 : SUDAH BERMASALAH
53 : SUDAH BERMASALAH
13 : BELUM BERMASALAH
30 : BELUM BERMASALAH
73 : SANGAT BERMASALAH
13 : BELUM BERMASALAH
87 : SANGAT BERMASALAH
Table 4
N J ASPEK MASALAH SISWA
NAMA KLS
O K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
NURUL XI
SU BE SA SU BE SU SU BE BE SA BE SA
1 AMALIA L MIP
B B B B B B B B B B B B
H A1
KETERANGAN :
SAB : SANGAT BERMASALAH
SUB : SUDAH BERMASALAH
BEB : BELUM BERMASALAH
E . INTERPRETASI
Pembahasan hasil analisis intensitas masalah siswa
e) Sangat bermasalah ( SAB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa intensitas masalah HIJSFAL MUKABBIR kelas
XI MIPA 1 yang sangat menonjol ( sangat bermasalah ) terlihat 3 dari aspek masalah yang
tertinggi yaitu: MASALAH WAKTU SENGGANG 83%, MASALAH KEBIASAAN
BELAJAR 73%, MASALAH PERCINTAAN 87%.
f) Sudah bermasalah ( SUB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa masalah HIJSFAL MUKABBIR yang sangat
menonjol (SUDAH BERMASALAH ) terlihat 4 dari aspek masalah yang tertinggi secara
berturut-turut adalah aspek: MASALAH KESEHATAN, MASALAH HUBUNGAN TEMAN
SEBAYA, MASALAH POLA ASUH DALAM KELUARGA, MASALAH MASA DEPAN.
JADI :
Dengan hasil analisis tersebut guru pembimbing memberikan pembinaan khusus terutama
pada masalah waktu senggang, masalah kebiasaan belajar, masalah percintaan.
Diharapkan agar data angket tentang identifikasi masalah siswa ini dapat dipergunakan untuk
membantu staf bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan masalah yang sangat menonjol tersebut staf bimbingan dan konseling di harapkan
mengadakan program bimbingan dan konseling.
ANALISIS DARI ANGKET YANG TELAH DIISI OLEH SISWA
Nama :
KELAS : XI MIPA 1
SEKOLAH : SMAN 13 SINJAI
KETERANGAN :
Kolom (1) : nomor urut, kolom (2) : nama siswa,kolom (3) : jenis kelamin, kolom (4) kelas,
kolom (5) sampai ( 16 ) : aspek masalah siswa ( 1 – 12 ).
B. KONVERSI SKOR MENTAH KE PERSENTIL
Mengubah skor mentah menjadi skor persentil atau konvensi skor mentah ke skor standar
dapat di lakukan dengan menggunakan formula berikut.
SKOR MENTAH
SKOR PERSENTIL= X 100%
KORS MAKSIMAL
Keterangan:
Skor maksimal dari masing-masing aspek adalah 30 (dapat kan dari 3x10).
3 adalah skor tertinggi ( maksimal) yang di berikan pada gradasi yang paling baik.
10 adalah jumlah butir item masing-masing aspek masalah
Keterangan :
Skor mentah pada tabel 1 dikonversikan ke persentil dengan cara mencocokkan skor
mentah pada bagian kiri tabel lurus mendatar ke samping kanan. Jadi hasilnya ada di tabel.
JADI :
Tabel 3
ASPEK MASALAH SISWA
NO NAMA JK KLS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16
1
XI
1 L MIPA
1
KETERANGAN :
Skor mentah yang didapatkan oleh HIJSFAL MUKABBIR dari masalah 1 sampai 12
secara berturut-turut adalah : . ( tabel 1 ) Skor mentah ini kemudian dikonversikan dengan
persentil masing-masing aspek masalah dari aspek 1 sampai 12 secara berturut-turut
adalah : . ( tabel 2 ).
C. PERSENTIL KLASIFIKASI INTENSITAS MASALAH SISWA
Persentil klasifikasi intensitas masalah siswa didasarkan pada acuan eksternal dengan
menggunakan pedoman ideal teorotik sebagai berikut:
Xi-0,5SDi – Xi 3 SDi = 58-100 = SANGAT BERMASALAH (SaB)
Xi-0,5SDi – Xi 0,5 SDi = 42-57 = SUDAH BERMASALAH (SuB)
Xi-0.3SDi – Xi-0.5SDi = 0-41 = BELUM BERMASALAH (BeB)
KETERANGAN :
Xi = rata-rata (mean) ideal
SDi = simpangan baku (SD) ideal.
JADI HASILNYA ADALAH :
47 : SUDAH BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
63 : SANGAT BERMASALAH
37 : BELUM BERMASALAH
20 : BELUM BERMASALAH
57 : SUDAH BERMASALAH
50 : SUDAH BERMASALAH
60 : SANGAT BERMASALAH
40 : BELUM BERMASALAH
63 : SANGAT BERMASALAH
33 : BELUM BERMASALAH
80 : SANGAT BERMASALAH
Table 4
N ASPEK MASALAH SISWA
NAMA JK KLS
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
XI
1 L MIPA
1
KETERANGAN :
SAB : SANGAT BERMASALAH
SUB : SUDAH BERMASALAH
BEB : BELUM BERMASALAH
E . INTERPRETASI
Pembahasan hasil analisis intensitas masalah siswa
g) Sangat bermasalah ( SAB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa intensitas masalah HIJSFAL MUKABBIR kelas
XI MIPA 1 yang sangat menonjol ( sangat bermasalah ) terlihat 4 dari aspek masalah yang
tertinggi yaitu:
h) Sudah bermasalah ( SUB )
Berdasarkan table 4 menunjukkan bahwa masalah HIJSFAL MUKABBIR yang sangat
menonjol (SUDAH BERMASALAH ) terlihat 4 dari aspek masalah yang tertinggi secara
berturut-turut adalah aspek:
JADI :
Dengan hasil analisis tersebut guru pembimbing memberikan pembinaan khusus terutama
pada masalah waktu senggang, masalah hubungan dengan kehidupan sekolah, masalah
percintaan.
Diharapkan agar data angket tentang identifikasi masalah siswa ini dapat dipergunakan untuk
membantu staf bimbingan dan konseling di sekolah.
Dengan masalah yang sangat menonjol tersebut staf bimbingan dan konseling di harapkan
mengadakan program bimbingan dan konseling.