tp
s:
//s
ulte
ng
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s ://
sul
te
ng
.b
ps.
go
.id
INDIKATOR KETENAGAKERJAAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH 2019
ISSN : 2354-7391
No. Publikasi : 72520.2002
Katalog : 2302003.72
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm
Jumlah Halaman : viii + 71 halaman
Naskah:
.id
Bidang Statistik Sosial
go
Penyunting:
Bidang Statistik Sosial
p s.
Gambar Kulit:
.b
Diterbitkan Oleh:
© Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
te
ul
Dicetak oleh:
s
-
s ://
tp
ht
ii
KATA PENGANTAR
Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya
p
publikasi ini, diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita
.b
DUMANGAR HUTAURUK
ht
iii
ht
tp
s ://
sul
te
ng
.b
p
iv
s.
go
.id
DAFTAR ISI
.id
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 17
go
Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 23
Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja 27
p s.
Kesimpulan 41
te
Lampiran Tabel 45
ul
Lampiran Kuesioner 61
s
s ://
tp
ht
v
DAFTAR TABEL
.id
go
p s.
.b
ng
te
ul
s
s ://
tp
ht
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. .id
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Sulawesi Tengah Menurut
Jenis Kelamin, Agustus 2017 - Agustus 2019
16
go
Pekerja Formal dan Informal Sulawesi Tengah, Agustus 2017 -
s.
Gambar 6. 25
Agustus 2019 (ribu jiwa)
p
.b
Gambar 8. 30
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (ribu jiwa)
ul
Gambar 9. 31
://
Gambar 10. 35
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019
ht
vii
DAFTAR LAMPIRAN
.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht
viii
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Konsep dasar ketenagakerjaan adalah suatu rencana investasi dan target dari
hasil yang telah direncanakan, atau secara umum merupakan suatu rencana
pembangunan. Setiap kegiatan ekonomi mempunyai daya serap yang berbeda akan
tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam perencanaan pembangunan,
ketenagakerjaan memegang peranan penting karena tanpa tenaga kerja hampir tidak
mungkin program pembangunan dapat dilaksanakan.
Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah
.id
dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan “self supporting”
go
di segala bidang pemerintahan dan bagaimana pemerintahan beserta aparatnya dapat
s.
mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di daerahnya sendiri. Dengan kata lain
p
pembangunan daerah adalah dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada.
ng
Sumber daya disini dimaksudkan antara lain faktor manusia (SDM), faktor modal, dan
te
faktor sumber daya alam, serta didukung dengan faktor teknologi yang ada.
ul
komponen pembangunan yang penting di samping sumber daya alam dan teknologi. Laju
s
pembangunan ekonomi tergantung dari kualitas dan jumlah dari tenaga kerja dalam
tp
mengelola dan mengoptimalkan sumber daya alam untuk dijadikan suatu output
ht
produksi, yang pada akhirnya menjadi suatu pendapatan (income) bagi daerah dan
tenaga kerja itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan data dan indikator
mengenai ketenagakerjaan dalam rangka mengoptimalkan peran tenaga kerja dalam
pembangunan serta sebagai dasar dalam perencanaan tenaga kerja.
peningkatan kualitas tenaga kerja yang didukung dengan penciptaan atau perluasan
p
.b
Publikasi “Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019“ ini
te
pada bulan Agustus 2019. Dalam publikasi ini disajikan data ketenagakerjaan Provinsi
s
Sulawesi Tengah disertai analisis deskriptif dan series data ketenagakerjaan bulan
://
Agustus 2017 - Agustus 2019, untuk mendukung data tersebut agar lebih terarah dan
s
tp
Penyusunan Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah masuk ke dalam
angkatan kerja, serta angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2019.
1. Diketahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah masuk ke dalam
angkatan kerja, serta angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2019.
.id
2. Didapatkan satu analisis secara komprehensif mengenai ketenagakerjaan
berdasarkan penyajian data di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019.
go
3. Diketahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan
s.
.id
Gambar.1.
go
Diagram Ketenagakerjaan
p s.
PENDUDUK
.b
ng
te
BUKAN USIA
ul
USIA KERJA
KERJA
s
s ://
tp
BUKAN
ANGKATAN
ANGKATAN
KERJA
KERJA
ht
BEKERJA PENGANGGURAN
bekerja karena berbagai sebab, seperti : sakit, cuti, menunggu panen, mogok dan
p
sebagainya.
.b
6. Pengangguran Terbuka terdiri dari mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari
ng
pekerjaan, mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, mereka
yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak
te
mungkin mendapatkan pekerjaan serta mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi
ul
7. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
://
a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
tp
(kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih
ht
14. .id
Klasifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015.
Jenis Pekerjaan/Jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
go
atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak
s.
bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini, didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis
p
15. Upah/Gaji Bersih adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh
ng
16. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di
://
suatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status pekerjaan dibedakan menjadi
s
7 kategori yaitu :
tp
.id
tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan
perburuan, termasuk juga jasa pertanian.
go
f. Pekerja Bebas Di Non Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
s.
terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
.b
berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian
ng
orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa
tp
.id
1.451,49 ribu jiwa turun menjadi 1.439,76 ribu jiwa pada Agustus 2019. Hal yang
go
menyebabkan terjadinya penurunan jumlah penduduk yang bekerja adalah
dirumahkannya tenaga kerja oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya kegiatan
p s.
produksi. Jumlah pengangguran bulan Agustus 2019 sebanyak 46,80 ribu jiwa
.b
mengalami penurunan sekitar 4,68 ribu jiwa dibanding setahun yang lalu.
ng
Gambar 2.
te
2162 2199
://
2128
s
tp
mencari pekerjaan dan bekerja setelah satu tahun pasca bencana yang tahun lalu terjadi.
p
Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap turunnya TPT Sulawesi Tengah pada
.b
Agustus 2019
ng
te
Gambar 3.
ul
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
s
TPAK TPT
Gambar 4.
Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
.id
Sulawesi Tengah Menurut Tempat Tinggal,
Agustus 2017 - Agustus 2019
go
s.
TPAK TPT
p
.b
6.51
ng
70.06
5.15
4.78
te
68.26 68.24
ul
67.33
66.68 2.7 2.71 2.45
s
66.12
s ://
tp
ht
Selama kurun waktu satu tahun (Agustus 2017 - Agustus 2019), TPT
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan TPT laki-laki. Namun pada Agustus 2019
TPT perempuan naik dari 4,02 pada Agustus 2018 menjadi 4,20 pada Agustus 2019, Pola
perubahan TPT perempuan berbanding terbalik dengan TPT laki-laki yang mengalami
penurunan dari 3,06 pada Agustus 2018 menjadi 2,54 pada Agustus 2019. Dalam rangka
mendukung kesetaraan gender, pemberian kesempatan kerja bagi perempuan harusnya
diperlebar dibandingkan dengan laki-laki, sehingga tidak ada lagi perbedaan kesempatan
kerja antara laki-laki dan perempuan, karena banyak pula pekerjaan yang identik dengan
.id
laki-laki tetapi dapat juga dilakukan oleh seorang perempuan.
go
p s.
Gambar 5.
.b
5.39
s ul
4.02 4.2
://
2.91 3.06
s
2.54
tp
ht
Laki-laki Perempuan
.id
(41,36 persen), disusul oleh Perdagangan besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
go
Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 210,5 ribu jiwa (14,62 persen), Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 120,5 ribu jiwa (8,37
p s.
persen) dan Industri Pengolahan sebanyak 106,0 ribu jiwa (7,36 persen).
.b
lapangan usaha utama penduduk bekerja sebagian besar adalah Pertanian. Pada Agustus
ul
2019, sebanyak 543,7 ribu jiwa (53,52 persen) penduduk di perdesaan bekerja di sektor
s
://
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sektor lain yang juga banyak menyerap tenaga
s
kerja adalah pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
tp
dan Sepeda Motor sebanyak 114,6 ribu jiwa (11,28 persen), sektor industri pengolahan
ht
sebanyak 70,6 ribu jiwa (6,95 persen), sektor konstruksi 65,4 ribu jiwa (6,44 persen), jasa
pendidikan sebesar 55,2 ribu jiwa (5,43 persen), sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 57,3 ribu jiwa (5,64) persen dan sektor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebanyak 24,7 ribu jiwa (2,43 persen).
Sedangkan pada wilayah perkotaan, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja adalah
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
sebanyak 95,9 ribu jiwa (22,62 persen), diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 63,1 ribu jiwa (14,90 persen), sektor
Ada perbedaan yang cukup nyata dari lapangan pekerjaan yang digeluti oleh
laki-laki dan perempuan. Secara umum, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
yang menjadi sektor yang banyak menyerap tenaga kerja laki-laki maupun perempuan.
Namun dari besarnya penyerapan tenaga kerja, terdapat lapangan pekerjaan yang
menjadi stereotip jenis kelamin tertentu. Pada Agustus 2019, jumlah penduduk laki-laki
yang bekerja di sektor Pertanian mencapai lebih dari dua kali lipat dibandingkan
.id
penduduk perempuan yang bekerja pada sektor tersebut. Sementara itu, di sektor
go
Lainnya, yaitu Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Pendidikan, dan jasa
s.
lainnya didominasi oleh pekerja berjenis kelamin perempuan. (Lihat Lampiran Tabel 11).
p
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht
.id
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
6. Transportasi dan Pergudangan 40,5 42,8 40,1
go
7. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 46,2 50,2 57,6
p s.
Gambar 6
Pekerja Formal dan Informal Sulawesi Tengah,
Agustus 2016 - Agustus 2018 (Ribu Jiwa)
.id
go
905.5
Agustus 2019 534.3
s.
967.3
p
935.2
ng
Informal Formal
s
://
Status pekerjaan ini dapat dijadikan proxy untuk menghitung jumlah pekerja
ht
informal dan formal. Status Pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan
buruh/karyawan termasuk dalam pekerja formal. sedangkan berusaha sendiri, berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas baik di pertanian maupun
non pertanian serta pekerja keluarga/tak dibayar, termasuk dalam pekerja informal.
Pada Agustus 2019, pekerja formal tercatat sekitar 534,3 ribu jiwa Angka ini mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018 yaitu sekitar 484,2 ribu jiwa.
Peningkatan pekerja di sektor formal, tidak diikuti dengan naiknya pekerja di sektor
Pada Agustus 2019, sekitar 237,4 ribu penduduk bekerja di perkotaan adalah
pekerja formal (sekitar 56,00 persen). Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan
.id
dengan keadaan Agustus 2018 dimana jumlah pekerja formal di perkotaan sekitar 223,2
ribu jiwa (53,51 persen). Hal serupa terjadi di daerah perdesaan, pada Agustus 2019,
go
pekerja formal sekitar 296,9 ribu jiwa (29,23 persen), sedangkan pada tahun sebelumnya
s.
pekerja formal di wilayah perdesaan tercatat sekitar 260,9 ribu jiwa (25,23 persen).
p
.b
Perbedaan jumlah pekerja formal dan informal pada pekerja laki-laki tidak
ng
tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan pekerja perempuan. Pada Agustus 2019,
te
sekitar 356,2 ribu jiwa (38,74 persen) pekerja laki-laki adalah pekerja formal. Sementara
ul
itu pekerja formal perempuan sekitar 178,0 ribu jiwa (34.23 persen). Bila dibandingkan
s
dengan periode selama satu tahun (Agustus 2018-Agustus 2019) maka untuk pekerja
://
formal laki-laki persentase atas jumlah penduduk bekerjanya naik dari 33,25 persen
s
tp
(2018) menjadi 38,74 persen (2019). Sejalan dengan laki-laki, pekerja formal perempuan
ht
yang mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit yaitu dari 33,53 persen (2018)
menjadi 34,23 persen (2019).
Gambar 7
Jumlah Penduduk Bekerja Penuh dan Tidak Penuh Sulawesi Tengah,
Agustus 2017 - Agustus 2019 (Ribu Jiwa)
918.8
.id
881.6 905.5
go
s.
546 520.9
492.6
p
.b
ng
te
s ul
://
Pada Lampiran Tabel 6 menyajikan penduduk bekerja menurut jam kerja dan
klasifikasi wilayah. Persentase penduduk yang bekerja penuh di perdesaan secara
absolute lebih besar dibandingkan dengan yang di perkotaan. Pada Agustus 2019, sekitar
603,6 ribu jiwa atau 59,42 persen di daerah perdesaan adalah pekerja penuh. Sementara
itu di daerah perkotaan, pekerja penuh sekitar 315,2 ribu jiwa atau sekitar 74,35 persen
terhadap jumlah penduduk yang bekerja di wilayah perkotaan. Hal ini terjadi diduga
Penduduk bekerja menurut jam kerja dan jenis kelamin disajikan pada
Lampiran Tabel 7. Pada Agustus 2019, sekitar 650,8 ribu penduduk laki-laki pekerja
penuh (70,76 persen). Sementara itu penduduk perempuan sebagai pekerja penuh
sekitar 268,1 ribu jiwa atau 51,54 persen terhadap jumlah penduduk perempuan yang
bekerja. Banyaknya persentase penduduk perempuan yang bekerja penuh disebabkan
.id
sebagian dari mereka bekerja untuk membantu orang lain memperoleh penghasilan
go
misalnya ibu rumah tangga yang membantu suaminya dalam memperoleh penghasilan.
s.
Apabila dikaji lebih dalam, pekerja tidak penuh terpilah menjadi 2 bagian yaitu
p
.b
pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran. Telah disampaikan pada bagian
ng
konsep dan definisi bahwa pekerja paruh waktu adalah penduduk bekerja dengan jam
kerja di bawah 35 jam per minggu dan tidak mencari pekerjaan lagi. Sedangkan setengah
te
penganggur adalah penduduk bekerja dengan jam kerja di bawah 35 jam per minggu
s ul
Gambar 8
s
394 388.4
332.7
.id
yang masuk kategori pekerja paruh waktu lebih tinggi dibandingkan dengan setengah
penganggur.
go
s.
Gambar 9
p
27.14 26.98
24.21
te
s ul
://
11.64 10.48
9.2
s
tp
ht
Pada Agustus 2018, pekerja perempuan paruh waktu lebih tinggi dibandingkan
dengan pekerja laki-laki, yaitu sekitar 39,03 persen (203,0 ribu jiwa) penduduk
perempuan bekerja paruh waktu sementara itu yang laki-laki sekitar 20,16 persen (185,4
ribu jiwa) bekerja paruh waktu dari total penduduk laki-laki yang bekerja Dapat
dimengerti apabila jumlah pekerja paruh waktu perempuan lebih banyak dari yang laki-
.id
laki karena sebagian dari wanita yang bekerja umumnya bukan pencari nafkah utama
go
dalam keluarga.Mereka bekerja hanya untuk membantu menambah penghasilan
s.
Di bagian depan telah disinggung bahwa secara umum, pekerja paruh waktu
ng
masa tunggu panen ini dapat dilihat bahwa pola pekerja paruh waktu ini didorong oleh
://
meningkatnya pekerja perempuan paruh waktu yang cukup tinggi pada bulan Agustus.
s
tp
Dengan demikian, dugaan pendorong pola pekerja paruh waktu ini karena meningkatnya
ht
pekerja keluarga lebih kuat. Perempuan yang berstatus ibu rumah tangga banyak yang
bekerja paruh waktu untuk membantu menambah penghasilan keluarga.
.id
dibandingkan dengan keadaan Agustus 2017. penduduk bekerja yang berpendidikan
go
dasar dari 63,31 persen (2017) terus mengalami penurunan dan hingga akhirnya
mencapai persentase terendah di Agustus 2019. Penurunan penduduk bekerja yang
p s.
tinggi di Agustus 2017 masing-masing 24,10 persen dan 12,59 persen meningkat hingga
te
mencapai 27,37 persen untuk Pendidikan menengah dan 13,95 persen untuk Pendidikan
ul
tinggi pada tahun 2019. Capaian ini tentunya menjadi gambaran peningkatan kualitas
s
Gambar 10
tp
.id
cenderung tidak memerlukan kualifikasi pendidikan yang tinggi. Meskipun begitu dari
go
tahun ke tahun penduduk bekerja di perdesaan semakin meningkat pendidikannya.
s.
berbeda antara laki-laki dan perempuan Pada Agustus 2019, pekerja yang berpendidikan
.b
rendah, baik yang laki-laki maupun perempuan masih lebih dari 55,00 persen Pada
ng
dibandingkan pekerja laki-laki yaitu 103,6 ribu pekerja dibanding laki-laki yang hanya
ul
.id
warung makan, pembantu rumah tangga, buruh kasar, juru parkir, pekerja lepas dan
go
lainnya. Keterbatasan pendidikan ini pula yang menyebabkan angkatan kerja dengan
s.
selalu rendah hingga keadaan Agustus 2019. Mereka tidak mempunyai daya tawar
.b
pengangguran terbuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat
ul
pendidikan lain yaitu sebesar 7,24 persen TPT tertinggi berikutnya terdapat pada lulusan
s
://
Diploma sebesar 5,65 persen dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 5,20 persen,
s
dengan kata lain ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat
tp
pendidikan SMK, Diploma, dan SMA. Data ini memberikan gambaran bahwa angkatan
ht
.id
SMK 6,67 7,17 7,24
go
Diploma I/II/III 5,41 4,69 5,65
Tinggi
s.
mulai dari 3,81 persen pada Agustus 2017, TPT terus menurun hingga mencapai 3,14
s
://
persen pada Agustus 2019. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan dalam
s
ditelusuri lebih jauh meskipun secara umum TPT menurun, TPT untuk tingkat Pendidikan
ht
SMK dan Diploma cenderung mengalami peningkatan pada tahun ini. Padahal lulusan
Pendidikan ini diharapkan mampu bersaing dan langsung terjun menjadi tenaga kerja
terampil di bursa tenaga kerja.
Pendekatan yang lebih realistis dalam menentukan pasar kerja adalah dengan
adanya pembagian pasar tenaga kerja terdidik dan tidak terdidik. Kelebihan dari
pendekatan tersebut antara lain adalah :
a. .id
Tenaga kerja terdidik umumnya mempunyai produktivitas yang tinggi,
go
b. Tingkat partisipasi kerja dari tenaga terdidik pada umumnya lebih tinggi,
s.
c. Lamanya waktu menganggur bagi tenaga kerja terdidik lebih lama dibanding tenaga
p
.b
ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi penduduk usia kerja di Provinsi Sulawesi Tengah,
ht
.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht
2018
Total 2 161,9 1 503,0 1 451,5 69,52 3,43
p
.b
Agustus
Perdesaan 1 526,0 1 041,4 1 015,8 68,24 2,45
2019
s
.id
Perempuan 1 050,1 616,5 589,4 58,71 4,39
2018
Total 2 143,0 1 570,4 1 520,3 73,28 3,19
go
Laki-laki 1 102,2 931,5 903,0 84,52 3,06
Agustus
s.
Februari
Perempuan 28,6 598,0 575,2 55,91 3,82
2019
te
Berusaha Berusa-
dibantu ha
buruh dibantu Pekerja Pekerja Pekerja
Bulan/ Berusaha Buruh/
tidak buruh bebas bebas non tak Total
Tahun sendiri karyawan
tetap/ tetap/ pertanian pertanian dibayar
buruh tdk buruh
dibayar dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Agustus
313,5 269,7 48,6 390,4 61,7 77,8 212,5 1 374,2
2017
Februari
2018
282,9 304,8 69,5
.id
419,0 83,7 88,0 272,4 1 520,3
go
Agustus
s.
Februari
295,9 316,7 57,7 475,2 47,0 56,8 244,5 1 493,8
ng
2019
te
Agustus
305,3 261,5 56,7 477,6 71,1 54,0 213,6 1 439,8
ul
2019
s
s ://
tp
ht
Bulan/
Kota/Desa Pekerja Formal Pekerja Informal Total
Tahun
Agustus
Perdesaan 296,9 718,9 1 015,8
ul
2019
Total 534,3 905,5 1 439,8
s
s ://
tp
ht
Bulan/
Kota/Desa Pekerja Formal Pekerja Informal Total
Tahun
Agustus
Perempuan 183,9 364,5 548,5
2018
p
Februari
Perempuan 186,6 388,6 575,2
2019
te
Agustus
Perempuan 178,0 342,1 520,1
://
2019
Total 534,3 905,5 1 439,8
s
tp
ht
.id
Perkotaan 314,0 39,4 88,5 128,0 442,0
Februari
Perdesaan 652,6 96,2 329,5 425,7 1078,3
go
2018
Total 966,6 135,7 418,0 553,7 1520,3
s.
Agustus
Perdesaan 602,3 119,0 313,0 432,0 1 034,4
.b
2018
Total 905,5 152,1 394,0 546,0 1 451,5
ng
Agustus
Perdesaan 603,6 108,6 303,6 412,2 1 015,8
2019
s
.id
Laki-laki 656,3 82,7 191,8 274,6 930,9
Februari
Perempuan 310,3 52,9 226,2 279,1 589,4
go
2018
Total 966,6 135,7 418,0 553,7 1 520,3
s.
Agustus
://
.id
Perkotaan 131,2 68,4 199,5 107,7 45,9 153,6
Februari
Perdesaan 541,2 204,0 745,2 173,3 79,1 252,4
go
2018
Total 672,3 272,4 944,7 281,0 125,0 406,0
s.
Agustus
://
Pendidikan Tinggi
Bulan/Tahun Kota/Desa
Diploma
Universitas Total
I/II/III
.id
Perkotaan 12,0 76,9 88,9
Februari
Perdesaan 18,7 62,1 80,8
go
2018
Total 30,6 139,0 169,6
s.
Agustus
://
.id
Laki-laki 412,8 167,1 579,9 190,1 79,7 269,7
Februari
Perempuan 259,5 105,3 364,8 91,0 45,3 136,2
go
2018
Total 672,3 272,4 944,7 281,0 125,0 406,0
s.
Agustus
://
Pendidikan Tinggi
Bulan/
Jenis Kelamin
Tahun Diploma
Universitas Total
I/II/III
.id
Laki-laki 11,8 69,4 81,2
Februari
Perempuan 18,9 69,6 88,4
go
2018
Total 30,6 139,0 169,6
s.
Agustus
://
Perkotaan Perdesaan
Lapangan Usaha
2017 2018 2019 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
1. 44,9 58,2 51,7 563,8 580,9 543,7
Perikanan
Pertambangan dan
2. 7,9 4,7 5,6 22,6 18,4 19,9
Penggalian
.id
4. Konstruksi 26,9 25,5 27,0 56,6 55,3 65,4
Perdagangan Besar dan
go
Eceran; Reparasi dan
5. 92,1 92,5 95,9 93,1 103,5 114,6
Perawatan Mobil dan Sepeda
s.
Motor
p
Transportasi dan
6, 16,2 20,3 17,7 24,3 22,6 22,4
.b
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
ng
9. Jasa Keuangan dan Asuransi 8,2 9,1 8,7 3,3 4,8 3,4
s
://
Administrasi Pemerintahan,
tp
11. Pertahanan dan Jaminan 57,8 57,6 63,1 46,7 51,9 57,3
Sosial Wajib
ht
Laki-laki Perempuan
Lapangan Usaha
2017 2018 2019 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
1. 444,1 444,9 434,4 164,7 194.2 161,1
Perikanan
Pertambangan dan
2. 26,1 21,3 23,0 4,4 1.8 2,6
Penggalian
.id
4. Konstruksi 82,3 79,3 90,3 1,2 1.6 2,0
Perdagangan Besar dan
go
Eceran; Reparasi dan
5. 85,6 87,0 96,3 99,7 109.0 114,1
Perawatan Mobil dan Sepeda
s.
Motor
p
Transportasi dan
6, 39,9 41,0 38,8 0,6 1.8 1,2
.b
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
ng
9. Jasa Keuangan dan Asuransi 7,4 9,8 8,9 4,1 4.1 3,3
s
://
Administrasi Pemerintahan,
tp
11. Pertahanan dan Jaminan 68,2 67,6 77,6 36,3 42.0 42,8
Sosial Wajib
ht
SURVEI ANGKATAN
p
.b
ng
KERJA NASIONAL
te
ul
(SAKERNAS)
s
s ://
tp
2019
ht