Anda di halaman 1dari 81

ht

tp
s:
//s
ulte
ng
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s ://
sul
te
ng
.b
ps.
go
.id
INDIKATOR KETENAGAKERJAAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH 2019

ISSN : 2354-7391
No. Publikasi : 72520.2002
Katalog : 2302003.72
Ukuran Buku : 14,8 cm x 21 cm
Jumlah Halaman : viii + 71 halaman

Naskah:

.id
Bidang Statistik Sosial
go
Penyunting:
Bidang Statistik Sosial
p s.

Gambar Kulit:
.b

Bidang Statistik Sosial


ng

Diterbitkan Oleh:
© Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah
te
ul

Dicetak oleh:
s

-
s ://
tp
ht

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik

ii
KATA PENGANTAR

Ketenagakerjaan merupakan komponen dan modal dasar pembangunan.


Banyak aspek dari ketenagakerjaan membutuhkan perhatian yang ekstra untuk
peningkatan proses pembangunan yang berkesinambungan. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka merupakan beberapa ukuran yang
digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan.

Publikasi ini memuat tabel-tabel yang menggambarkan keadaan angkatan


kerja di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019, yang diperoleh dari Survei Angkatan Kerja
Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2019, di seluruh wilayah
Provinsi Sulawesi Tengah. Pada publikasi tahun ini, memuat data ketenagakerjaan
menurut kabupaten/kota, yang dilengkapi dengan series data ketenagakerjaan bulan
Agustus 2017 - Agustus 2019 Data yang didukung dengan analisis dalam publikasi ini
.id
diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengambil kebijakan ketenagakerjaan di
go
Provinsi Sulawesi Tengah.
s.

Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya
p

publikasi ini, diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita
.b

semua. Terima Kasih.


ng

Palu, Mei 2020


te

Kepala Badan Pusat Statistik


ul

Provinsi Sulawesi Tengah


s
s ://
tp

DUMANGAR HUTAURUK
ht

iii
ht
tp
s ://
sul
te
ng
.b
p

iv
s.
go
.id
DAFTAR ISI

Kata Pengantar iii


Daftar Isi v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran viii
Pendahuluan 1
Konsep dan Definisi 5
Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja dan Pengangguran 11

.id
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 17
go
Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 23
Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja 27
p s.

Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan 33


.b

Tingkat Pengangguran Menurut Pendidikan 37


ng

Kesimpulan 41
te

Lampiran Tabel 45
ul

Lampiran Kuesioner 61
s
s ://
tp
ht

v
DAFTAR TABEL

Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama


Tabel A. 21
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (ribu jiwa)
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel B. 40
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019

.id
go
p s.
.b
ng
te
ul
s
s ://
tp
ht

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Ketenagakerjaan 7

Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja


Gambar 2. 13
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (Ribu Jiwa)

Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat


Gambar 3. Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tengah Agustus 2017 - 14
Agustus 2019
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat
Gambar 4. Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tengah Menurut Tempat 15
Tinggal, Agustus 2017 - Agustus 2019

Gambar 5. .id
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Sulawesi Tengah Menurut
Jenis Kelamin, Agustus 2017 - Agustus 2019
16
go
Pekerja Formal dan Informal Sulawesi Tengah, Agustus 2017 -
s.

Gambar 6. 25
Agustus 2019 (ribu jiwa)
p
.b

Jumlah Penduduk Bekerja Penuh dan Tidak Penuh Sulawesi


Gambar 7. 29
Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (ribu jiwa)
ng

Jumlah Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu


te

Gambar 8. 30
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (ribu jiwa)
ul

Persentase Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu


s

Gambar 9. 31
://

Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019


s

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan


tp

Gambar 10. 35
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019
ht

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lampiran Tabel 47

Lampiran 2. Kuesioner Sakernas Agustus 2019 (SAK19.AK) 63

.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

viii
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Konsep dasar ketenagakerjaan adalah suatu rencana investasi dan target dari
hasil yang telah direncanakan, atau secara umum merupakan suatu rencana
pembangunan. Setiap kegiatan ekonomi mempunyai daya serap yang berbeda akan
tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam perencanaan pembangunan,
ketenagakerjaan memegang peranan penting karena tanpa tenaga kerja hampir tidak
mungkin program pembangunan dapat dilaksanakan.

Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah

.id
dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan “self supporting”
go
di segala bidang pemerintahan dan bagaimana pemerintahan beserta aparatnya dapat
s.

mengoptimalkan semua sumber daya yang ada di daerahnya sendiri. Dengan kata lain
p

tolak ukur dalam mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan


.b

pembangunan daerah adalah dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada.
ng

Sumber daya disini dimaksudkan antara lain faktor manusia (SDM), faktor modal, dan
te

faktor sumber daya alam, serta didukung dengan faktor teknologi yang ada.
ul

Dalam perencanaan pembangunan, tenaga kerja (man-workers) merupakan


s
://

komponen pembangunan yang penting di samping sumber daya alam dan teknologi. Laju
s

pembangunan ekonomi tergantung dari kualitas dan jumlah dari tenaga kerja dalam
tp

mengelola dan mengoptimalkan sumber daya alam untuk dijadikan suatu output
ht

produksi, yang pada akhirnya menjadi suatu pendapatan (income) bagi daerah dan
tenaga kerja itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan data dan indikator
mengenai ketenagakerjaan dalam rangka mengoptimalkan peran tenaga kerja dalam
pembangunan serta sebagai dasar dalam perencanaan tenaga kerja.

Indikator-indikator tenaga kerja tersebut antara lain mengenai penyediaan


tenaga kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja, angka pengangguran, tingkat upah,
permintaan akan tenaga kerja oleh perusahaan, dan aspek lainnya yang berhubungan

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 1


dengan ketenagakerjaan (misal : tingkat pendidikan, pengalaman kerja, migrasi, dan
aspek sosial lainnya yang mendukung ketenagakerjaan).

Besarnya persentase penduduk yang telah bekerja belum merupakan satu


ukuran dalam menentukan apakah masalah ketenagakerjaan dapat dikatakan berhasil.
Banyak faktor yang mempengaruhi aspek ketenagakerjaan dalam suatu daerah, selain
banyaknya penduduk yang telah terserap dalam kegiatan ekonomi tapi juga kualitas dari
tenaga kerja tersebut yang akan mempengaruhi output produksi yang tercermin dari
tingkat pendidikan, kesesuaian upah yang diterima oleh setiap pekerja, struktur umur
dari setiap pekerja yang mempengaruhi pola efektifitas dan efisiensi dalam melakukan
aktivitas kegiatan ekonomi, serta jenis sektor ekonomi apa yang paling banyak terserap
tenaga kerja dan bagaimana sektor ekonomi lainnya dalam menyerap tenaga kerja.
.id
Berbagai kebijakan telah, sedang, dan akan ditempuh oleh pemerintah dalam
go
upaya mengatasi masalah ketenagakerjaan ini, yang semuanya mengarah pada
s.

peningkatan kualitas tenaga kerja yang didukung dengan penciptaan atau perluasan
p
.b

lapangan pekerjaan dengan pemerataan pembangunan.


ng

Publikasi “Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019“ ini
te

merupakan indikator dari semua aspek ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah


ul

pada bulan Agustus 2019. Dalam publikasi ini disajikan data ketenagakerjaan Provinsi
s

Sulawesi Tengah disertai analisis deskriptif dan series data ketenagakerjaan bulan
://

Agustus 2017 - Agustus 2019, untuk mendukung data tersebut agar lebih terarah dan
s
tp

pemahamannya lebih jelas.


ht

1.2. Tujuan dan Manfaat

Penyusunan Indikator Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019 ini
bertujuan untuk :

1. Mengetahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah masuk ke dalam
angkatan kerja, serta angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2019.

2 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


2. Menganalisis secara komprehensif mengenai ketenagakerjaan berdasarkan
penyajian data di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019.
3. Mengetahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan
lapangan pekerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019.
4. Sebagai media evaluasi untuk pengambilan kebijakan ketenagakerjaan pada masa
yang akan datang.

Dari tujuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat agar :

1. Diketahui jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang telah masuk ke dalam
angkatan kerja, serta angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Provinsi Sulawesi
Tengah tahun 2019.

.id
2. Didapatkan satu analisis secara komprehensif mengenai ketenagakerjaan
berdasarkan penyajian data di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2019.
go
3. Diketahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan
s.

lapangan pekerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah.


p
.b

4. Diharapkan sebagai media evaluasi untuk pengambilan kebijakan ketenagakerjaan


ng

pada periode yang akan datang.


te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 3


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

4 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 5


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

6 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


KONSEP DAN DEFINISI
2. Konsep dan Defenisi

Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data


ketenagakerjaan oleh BPS menggunakan Konsep Dasar Angkatan Kerja (Standart Labor
Force Concept) yang disarankan oleh International Labor Organization (ILO), yang
tertuang dalam International Conference of Labour Statistician (ICLS) ke-13 tahun 1982.
Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan
penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya, penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi
dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok
tersebut adalah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.

.id
Gambar.1.
go
Diagram Ketenagakerjaan
p s.

PENDUDUK
.b
ng
te

BUKAN USIA
ul

USIA KERJA
KERJA
s
s ://
tp

BUKAN
ANGKATAN
ANGKATAN
KERJA
KERJA
ht

BEKERJA PENGANGGURAN

PUTUS ASA SUDAH


SEMENTARA (MERASA DITERIMA
SEDANG MENCARI MEMPERSIAP
TIDAK TIDAK BEKERJA, TAPI
BEKERJA PEKERJAAN KAN USAHA
BEKERJA MUNGKIN BELUM
MENDAPATKA MULAI

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 7


Definisi yang berkaitan dengan penerapan konsep tersebut di Indonesia
dijelaskan dalam uraian berikut :
1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berusia 15 tahun dan lebih.
2. Penduduk yang Termasuk Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun
dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan
pengangguran.
3. Penduduk yang Termasuk Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15
tahun dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan
kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi.
4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling
sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk
kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan
ekonomi. .id
go
5. Punya Pekerjaan Tetapi Sementara Tidak Bekerja adalah keadaan dari seseorang
yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak
s.

bekerja karena berbagai sebab, seperti : sakit, cuti, menunggu panen, mogok dan
p

sebagainya.
.b

6. Pengangguran Terbuka terdiri dari mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari
ng

pekerjaan, mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, mereka
yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak
te

mungkin mendapatkan pekerjaan serta mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi
ul

belum mulai bekerja.


s

7. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
://

(kurang dari 35 jam seminggu), terdiri dari:


s

a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
tp

(kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih
ht

bersedia menerima pekerjaan (setengah pengangguran terpaksa).


b. Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak
bersedia menerima pekerjaan lain (setengah pengangguran sukarela).
8. Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal, mulai
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu
sebelum pencacahan. Tidak termasuk yang sedang libur sekolah.
9. Mengurus Rumah Tangga adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah tangga
tanpa mendapatkan upah, misalnya: ibu-ibu rumah tangga dan anaknya yang
membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang

8 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


mendapatkan upah walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap
bekerja.
10. Kegiatan Lainnya adalah kegiatan seseorang selain disebut di atas, yakni mereka
yang sudah pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya)
yang tidak melakukan sesuatu pekerjaan seminggu yang lalu.
11. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang dicapai
seseorang setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah
dengan mendapatkan tanda tamat (ijazah).
12. Jumlah Jam Kerja Seluruh Pekerjaan adalah lamanya waktu dalam jam yang
digunakan untuk bekerja dari seluruh pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat
resmi dan jam kerja yang digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selama
seminggu yang lalu.
13. Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/kantor
tempat seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada publikasi ini didasarkan pada

14. .id
Klasifikasi Buku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015.
Jenis Pekerjaan/Jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
go
atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak
s.

bekerja. Jenis pekerjaan pada publikasi ini, didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis
p

Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2014.


.b

15. Upah/Gaji Bersih adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh
ng

buruh/karyawan baik berupa uang atau barang yang dibayarkan


perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang dinilai dengan harga
te

setempat. Upah/gaji bersih yang dimaksud tersebut adalah setelah dikurangi


ul

dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak penghasilan dan sebagainya.


s

16. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di
://

suatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status pekerjaan dibedakan menjadi
s

7 kategori yaitu :
tp

a. Berusaha Sendiri, adalah bekerja dengan menanggung resiko secara


ht

ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah


dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak menggunakan
pekerja dibayar maupun tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya
memerlukan teknologi atau keahlian khusus.
b. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tak Dibayar, adalah bekerja
atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak
dibayar dan atau buruh/pekerja tidak tetap.
c. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar, adalah berusaha atas resiko
sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap
yang dibayar.

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 9


d. Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain
atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji
baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan
tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja
bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu)
majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam sebulan terakhir, khusus
pada sektor bangunan batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/
lembaga, boleh lebih dari satu.
e. Pekerja Bebas Di Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan
terakhir) di usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan
usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau
imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem
pembayaran harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi : pertanian

.id
tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan
perburuan, termasuk juga jasa pertanian.
go
f. Pekerja Bebas Di Non Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
s.

lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan


p

terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
.b

berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian
ng

maupun borongan. Usaha non pertanian meliputi : usaha di sektor


pertambangan, industri, listrik, gas dan air, sektor konstruksi/bangunan,
te

sektor perdagangan, sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor


ul

keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan,


s

sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan.


://

g. Pekerja Keluarga/Tak Dibayar, adalah seseorang yang bekerja membantu


s

orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa
tp

uang maupun barang.


ht

10 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 11


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

12 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


ANGKATAN KERJA,
PENDUDUK BEKERJA, DAN PENGANGGURAN
3. Angkatan Kerja
Keadaan ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah bulan Agustus 2019
menunjukkan peningkatan jumlah penduduk usia kerja dari 2.161,87 ribu jiwa pada
Agustus 2018 menjadi 2.199,32 ribu jiwa pada Agustus 2019. Namun kenaikan jumlah
penduduk usia kerja, tidak dibarengi dengan naiknya jumlah angkatan kerja. Pada
Agustus 2019, jumlah angkatan kerja turun sebesar 16,41 ribu jiwa yaitu dari 1.502,97
ribu jiwa pada Agustus 2018 menjadi 1.486,56 ribu jiwa pada Agustus 2019. Hal ini
disebabkan karena adanya penurunan jumlah penduduk yang bekerja. Penduduk
bekerja mengalami penurunan yaitu pada Agustus 2018 penduduk bekerja berjumlah

.id
1.451,49 ribu jiwa turun menjadi 1.439,76 ribu jiwa pada Agustus 2019. Hal yang
go
menyebabkan terjadinya penurunan jumlah penduduk yang bekerja adalah
dirumahkannya tenaga kerja oleh beberapa perusahaan karena tidak adanya kegiatan
p s.

produksi. Jumlah pengangguran bulan Agustus 2019 sebanyak 46,80 ribu jiwa
.b

mengalami penurunan sekitar 4,68 ribu jiwa dibanding setahun yang lalu.
ng

Gambar 2.
te

Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja


ul

Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (Ribu Jiwa)


s

2162 2199
://

2128
s
tp

1429 1374 1503 1451 1487 1440


ht

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019

Penduduk Usia Kerja Angkatan Kerja Bekerja

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 13


Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat seiring naiknya jumlah
angkatan kerja. Pada Agustus 2018 TPAK sebesar 69,52 persen turun menjadi 67,59
persen pada Agustus 2019. Pada tahun 2019 Penurunan TPAK memberikan indikasi
adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan, dari 3,43 persen


pada Agustus 2018 turun menjadi 3,15 persen pada agustus 2019. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
penawaran tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Beberapa hal yang menjadi
penyebab turunnya TPT pada Agustus 2019 adalah pada bulan Juli - Agustus 2019 di
beberapa daerah di Sulawesi Tengah sedang memasuki musim panen tanaman padi dan
perkebunan seperti cengkeh, kakao, dan kelapa, sehingga banyak menyerap tenaga kerja
.id
pemanenan seperti pekerja bebas pertanian dan pekerja keluarga yang ikut
go
berkontribusi didalam kegiatan tersebut. Selain itu juga masyarakat sudah mulai kembali
s.

mencari pekerjaan dan bekerja setelah satu tahun pasca bencana yang tahun lalu terjadi.
p

Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap turunnya TPT Sulawesi Tengah pada
.b

Agustus 2019
ng
te

Gambar 3.
ul

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
s

Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019


s ://

67.14 69.52 67.59


tp
ht

3.81 3.43 3.15

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019

TPAK TPT

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

14 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebagian besar banyak tinggal di daerah
perdesaan, sehingga merupakan hal yang wajar jika penduduk usia kerja dan angkatan
kerja di perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Hal ini juga
mempengaruhi TPAK di perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan.
Berbeda halnya dengan TPAK, TPT di perdesaan lebih rendah dibanding di perkotaan.
Hal ini dikarenakan rata-rata penduduk di perdesaan bergerak di sektor pertanian yang
menyerap banyak tenaga kerja, seperti saat Agustus 2019 sedang adanya musim panen
tanaman padi dan juga perkebunan sehingga banyak menyerap tenaga kerja.

Gambar 4.
Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

.id
Sulawesi Tengah Menurut Tempat Tinggal,
Agustus 2017 - Agustus 2019
go
s.

TPAK TPT
p
.b

6.51
ng

70.06
5.15
4.78
te

68.26 68.24
ul

67.33
66.68 2.7 2.71 2.45
s

66.12
s ://
tp
ht

Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus


2017 2018 2019 2017 2018 2019

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Bias gender masih sangat terlihat pada bidang ketenagakerjaan. Perempuan


yang aktif secara ekonomi masih sangat sedikit jumlahnya dibanding laki-laki. Hal ini
terlihat dari TPAK perempuan yang sebesar 50,32 persen, lebih sedikit dari TPAK laki-laki

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 15


yang sebesar 84,22 persen pada Agustus 2019. Posisi laki-laki sebagai kepala keluarga
dan pencari nafkah menjadikan laki-laki lebih aktif secara ekonomi dibanding
perempuan.

Selama kurun waktu satu tahun (Agustus 2017 - Agustus 2019), TPT
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan TPT laki-laki. Namun pada Agustus 2019
TPT perempuan naik dari 4,02 pada Agustus 2018 menjadi 4,20 pada Agustus 2019, Pola
perubahan TPT perempuan berbanding terbalik dengan TPT laki-laki yang mengalami
penurunan dari 3,06 pada Agustus 2018 menjadi 2,54 pada Agustus 2019. Dalam rangka
mendukung kesetaraan gender, pemberian kesempatan kerja bagi perempuan harusnya
diperlebar dibandingkan dengan laki-laki, sehingga tidak ada lagi perbedaan kesempatan
kerja antara laki-laki dan perempuan, karena banyak pula pekerjaan yang identik dengan
.id
laki-laki tetapi dapat juga dilakukan oleh seorang perempuan.
go
p s.

Gambar 5.
.b

Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Sulawesi Tengah


Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2017 - Agustus 2019
ng
te

5.39
s ul

4.02 4.2
://

2.91 3.06
s

2.54
tp
ht

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019

Laki-laki Perempuan

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

16 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 17


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

18 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


PENDUDUK BEKERJA MENURUT
LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

Kondisi ketenagakerjaan, baik menyangkut tingkat pengangguran dan


penduduk yang bekerja, tidak terlepas dari kinerja kategori lapangan usaha yang ada.
Jumlah penduduk yang bekerja pada setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan
kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada Agustus 2019 jumlah angkatan kerja
di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 1.486,6 ribu jiwa menurun sekitar 16,4 ribu jiwa
dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebesar 1.503,0 ribu jiwa.
Struktur penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan pada Agustus 2019 di Sulawesi
Tengah paling banyak bekerja pada sektor pertanian yaitu sebanyak 595,4 ribu jiwa

.id
(41,36 persen), disusul oleh Perdagangan besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan
go
Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 210,5 ribu jiwa (14,62 persen), Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 120,5 ribu jiwa (8,37
p s.

persen) dan Industri Pengolahan sebanyak 106,0 ribu jiwa (7,36 persen).
.b

Komposisi penduduk bekerja berdasarkan lapangan usaha, apabila dilihat


ng

berdasarkan daerah menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Di perdesaan,


te

lapangan usaha utama penduduk bekerja sebagian besar adalah Pertanian. Pada Agustus
ul

2019, sebanyak 543,7 ribu jiwa (53,52 persen) penduduk di perdesaan bekerja di sektor
s
://

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Sektor lain yang juga banyak menyerap tenaga
s

kerja adalah pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil
tp

dan Sepeda Motor sebanyak 114,6 ribu jiwa (11,28 persen), sektor industri pengolahan
ht

sebanyak 70,6 ribu jiwa (6,95 persen), sektor konstruksi 65,4 ribu jiwa (6,44 persen), jasa
pendidikan sebesar 55,2 ribu jiwa (5,43 persen), sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 57,3 ribu jiwa (5,64) persen dan sektor
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebanyak 24,7 ribu jiwa (2,43 persen).
Sedangkan pada wilayah perkotaan, sektor yang banyak menyerap tenaga kerja adalah
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
sebanyak 95,9 ribu jiwa (22,62 persen), diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 63,1 ribu jiwa (14,90 persen), sektor

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 19


Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebanyak 51,7 ribu jiwa (12,21 persen), Industri
pengolahan 35,4 ribu jiwa (8,36 persen), Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 32,9
ribu jiwa (7,77 persen), jasa pendidikan 32,6 ribu jiwa (7,70 persen), dan sektor
Konstruksi sebesar 27,0 ribu jiwa (6,36 persen). (Lampiran Tabel 10)

Ada perbedaan yang cukup nyata dari lapangan pekerjaan yang digeluti oleh
laki-laki dan perempuan. Secara umum, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
yang menjadi sektor yang banyak menyerap tenaga kerja laki-laki maupun perempuan.
Namun dari besarnya penyerapan tenaga kerja, terdapat lapangan pekerjaan yang
menjadi stereotip jenis kelamin tertentu. Pada Agustus 2019, jumlah penduduk laki-laki
yang bekerja di sektor Pertanian mencapai lebih dari dua kali lipat dibandingkan
.id
penduduk perempuan yang bekerja pada sektor tersebut. Sementara itu, di sektor
go
Lainnya, yaitu Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Pendidikan, dan jasa
s.

lainnya didominasi oleh pekerja berjenis kelamin perempuan. (Lihat Lampiran Tabel 11).
p
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

20 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Tabel A.
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019
(Ribu Jiwa)

Lapangan Usaha 2017 2018 2019


(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 608,7 639,0 595,4

2. Pertambangan dan Penggalian 30,5 23,1 25,6

3. Industri Pengolahan 90,5 109,9 106

4. Konstruksi 83,5 80,9 92,3


Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
5. 185,2 196,0 210,5

.id
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
6. Transportasi dan Pergudangan 40,5 42,8 40,1
go
7. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 46,2 50,2 57,6
p s.

8. Informasi dan Komunikasi 6,0 6,9 6,4


.b

9. Jasa Keuangan dan Asuransi 11,5 13,9 12,1


ng

10. Jasa Perusahaan 9,1 11,8 8,4


te

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


ul

11. 104,5 109,5 120,5


dan Jaminan Sosial Wajib
s

12. Jasa Pendidikan 88,9 86,1 87,8


s ://

13. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20,4 26,6 27,1


tp

14. Jasa Lainnya 40,0 44,3 40,5


ht

Lainnya (Pengadaan Listrik dan Gas,


15. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 8,6 10,4 9,4
Limbah, dan Daur Ulang, Real Estat)
Total 1 459,8 1 374,2 1.439,8
Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 21


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

22 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 23


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

24 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


PENDUDUK BEKERJA MENURUT
STATUS PEKERJAAN UTAMA
4.
Pada Agustus 2019, dari penduduk yang bekerja, sekitar 477,6 ribu jiwa
berstatus buruh/karyawan. Sementara itu, sebanyak 623,6 ribu jiwa penduduk adalah
penduduk yang memiliki usaha sendiri baik dibantu maupun tidak dibantu buruh. Dari
gambaran ini dapat dilihat mayoritas penduduk Sulawesi Tengah menjadi seorang
wiraswasta atau entrepreneur.

Gambar 6
Pekerja Formal dan Informal Sulawesi Tengah,
Agustus 2016 - Agustus 2018 (Ribu Jiwa)

.id
go
905.5
Agustus 2019 534.3
s.

967.3
p

Agustus 2018 484.2


.b

935.2
ng

Agustus 2017 438.9


te
ul

Informal Formal
s
://

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional


s
tp

Status pekerjaan ini dapat dijadikan proxy untuk menghitung jumlah pekerja
ht

informal dan formal. Status Pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan
buruh/karyawan termasuk dalam pekerja formal. sedangkan berusaha sendiri, berusaha
dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas baik di pertanian maupun
non pertanian serta pekerja keluarga/tak dibayar, termasuk dalam pekerja informal.
Pada Agustus 2019, pekerja formal tercatat sekitar 534,3 ribu jiwa Angka ini mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018 yaitu sekitar 484,2 ribu jiwa.
Peningkatan pekerja di sektor formal, tidak diikuti dengan naiknya pekerja di sektor

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 25


informal. Pekerja di sektor informal menurun menjadi 905,5 ribu jiwa dibandingkan
tahun lalu yaitu dari 967,3 ribu jiwa.

Pola komposisi pekerja formal dan informal di perkotaan berkebalikan dengan


di perdesaan. Jumlah pekerja formal maupun informal di perdesaan lebih banyak
dibandingkan dengan di perkotaan baik secara absolut maupun persentase. Pada bulan
Agustus 2019, jumlah pekerja formal dan informal di perdesaan berjumlah 1.015,8
(70,55 persen). Sedangkan di perkotaan, jumlah pekerja formal dan informal sebesar
423,9 ribu jiwa (29,46 persen).

Pada Agustus 2019, sekitar 237,4 ribu penduduk bekerja di perkotaan adalah
pekerja formal (sekitar 56,00 persen). Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan

.id
dengan keadaan Agustus 2018 dimana jumlah pekerja formal di perkotaan sekitar 223,2
ribu jiwa (53,51 persen). Hal serupa terjadi di daerah perdesaan, pada Agustus 2019,
go
pekerja formal sekitar 296,9 ribu jiwa (29,23 persen), sedangkan pada tahun sebelumnya
s.

pekerja formal di wilayah perdesaan tercatat sekitar 260,9 ribu jiwa (25,23 persen).
p
.b

Perbedaan jumlah pekerja formal dan informal pada pekerja laki-laki tidak
ng

tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan pekerja perempuan. Pada Agustus 2019,
te

sekitar 356,2 ribu jiwa (38,74 persen) pekerja laki-laki adalah pekerja formal. Sementara
ul

itu pekerja formal perempuan sekitar 178,0 ribu jiwa (34.23 persen). Bila dibandingkan
s

dengan periode selama satu tahun (Agustus 2018-Agustus 2019) maka untuk pekerja
://

formal laki-laki persentase atas jumlah penduduk bekerjanya naik dari 33,25 persen
s
tp

(2018) menjadi 38,74 persen (2019). Sejalan dengan laki-laki, pekerja formal perempuan
ht

yang mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit yaitu dari 33,53 persen (2018)
menjadi 34,23 persen (2019).

26 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 27


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

28 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


PENDUDUK BEKERJA MENURUT
JAM KERJA
5. Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, penduduk bekerja dapat dibagi ke dalam 2 kategori
yaitu pekerja penuh dan pekerja tidak penuh Pada Agustus 2019, dari 1.439,8 ribu
penduduk bekerja, sekitar 63,82 persen diantaranya adalah pekerja penuh atau
sebanyak 918,8 ribu jiwa.

Gambar 7
Jumlah Penduduk Bekerja Penuh dan Tidak Penuh Sulawesi Tengah,
Agustus 2017 - Agustus 2019 (Ribu Jiwa)

918.8
.id
881.6 905.5
go
s.

546 520.9
492.6
p
.b
ng
te
s ul
://

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019


s

Penuh Tidak Penuh


tp
ht

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Pada Lampiran Tabel 6 menyajikan penduduk bekerja menurut jam kerja dan
klasifikasi wilayah. Persentase penduduk yang bekerja penuh di perdesaan secara
absolute lebih besar dibandingkan dengan yang di perkotaan. Pada Agustus 2019, sekitar
603,6 ribu jiwa atau 59,42 persen di daerah perdesaan adalah pekerja penuh. Sementara
itu di daerah perkotaan, pekerja penuh sekitar 315,2 ribu jiwa atau sekitar 74,35 persen
terhadap jumlah penduduk yang bekerja di wilayah perkotaan. Hal ini terjadi diduga

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 29


disebabkan di perdesaan banyak sebagai pekerja keluarga/tak dibayar, sehingga jam
kerjanya juga tidak banyak dalam seminggu yang lalu, karena tidak terikat dan hanya
sekedar membantu. Sedangkan di daerah perkotaan, pekerja penuh lebih banyak secara
persentase, dikarenakan memang karakteristik perekonomian di perkotaan dan
tuntutan ekonomi yang tinggi, menuntut para pelaku ekonomi bekerja dengan waktu
yang lebih besar dibandingkan dengan di perdesaan.

Penduduk bekerja menurut jam kerja dan jenis kelamin disajikan pada
Lampiran Tabel 7. Pada Agustus 2019, sekitar 650,8 ribu penduduk laki-laki pekerja
penuh (70,76 persen). Sementara itu penduduk perempuan sebagai pekerja penuh
sekitar 268,1 ribu jiwa atau 51,54 persen terhadap jumlah penduduk perempuan yang
bekerja. Banyaknya persentase penduduk perempuan yang bekerja penuh disebabkan
.id
sebagian dari mereka bekerja untuk membantu orang lain memperoleh penghasilan
go
misalnya ibu rumah tangga yang membantu suaminya dalam memperoleh penghasilan.
s.

Apabila dikaji lebih dalam, pekerja tidak penuh terpilah menjadi 2 bagian yaitu
p
.b

pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran. Telah disampaikan pada bagian
ng

konsep dan definisi bahwa pekerja paruh waktu adalah penduduk bekerja dengan jam
kerja di bawah 35 jam per minggu dan tidak mencari pekerjaan lagi. Sedangkan setengah
te

penganggur adalah penduduk bekerja dengan jam kerja di bawah 35 jam per minggu
s ul

tetapi masih mencari pekerjaan.


://

Gambar 8
s

Jumlah Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu


tp

Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019 (Ribu Jiwa)


ht

394 388.4
332.7

159.9 152 132.5

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019

Setengah Menganggur Paruh Waktu

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

30 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Pekerja paruh waktu adalah mereka yang sudah puas dengan pekerjaannya,
mereka ini umumnya adalah kalangan profesional, atau mereka yang bekerja hanya
untuk membantu orang lain dalam menghasilkan pendapatan, seperti ibu rumah tangga
atau anak sekolah yang membantu bekerja.

Selama kurun waktu 2017-2019, persentase penduduk bekerja paruh waktu


cenderung berfluktuatif. Pola fluktuatif diduga dikarenakan perubahan musim, dimana
pada bulan Agustus pekerja paruh waktu cenderung naik misalnya menunggu masa
panen sehingga beralih pekerjaan untuk sekedar membantu orang lain atau menjadi
buruh.

Baik di daerah perdesaan maupun perkotaan, persentase penduduk bekerja

.id
yang masuk kategori pekerja paruh waktu lebih tinggi dibandingkan dengan setengah
penganggur.
go
s.

Gambar 9
p

Persentase Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu


.b

Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019


ng

27.14 26.98
24.21
te
s ul
://

11.64 10.48
9.2
s
tp
ht

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019


Setengah Menganggur Paruh Waktu

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 31


Pada Agustus 2019, sebanyak 84,8 ribu jiwa (20,02 persen) penduduk bekerja
di perkotaan hanya bekerja paruh waktu, dan yang masuk kategori setengah
pengganggur sebanyak 23,9 ribu jiwa (5,64 persen). Di perdesaan, persentasenya lebih
tinggi Sekitar 29,88 persen atau sebesar 303,6 ribu jiwa penduduk bekerja paruh waktu
dan yang setengah pengganggur sekitar 10,69 persen atau sebesar 108,6 ribu jiwa (Lihat
Lampiran Tabel 6).

Pada Agustus 2018, pekerja perempuan paruh waktu lebih tinggi dibandingkan
dengan pekerja laki-laki, yaitu sekitar 39,03 persen (203,0 ribu jiwa) penduduk
perempuan bekerja paruh waktu sementara itu yang laki-laki sekitar 20,16 persen (185,4
ribu jiwa) bekerja paruh waktu dari total penduduk laki-laki yang bekerja Dapat
dimengerti apabila jumlah pekerja paruh waktu perempuan lebih banyak dari yang laki-
.id
laki karena sebagian dari wanita yang bekerja umumnya bukan pencari nafkah utama
go
dalam keluarga.Mereka bekerja hanya untuk membantu menambah penghasilan
s.

keluarga, disela-sela waktunya mengurus rumah tangga.


p
.b

Di bagian depan telah disinggung bahwa secara umum, pekerja paruh waktu
ng

terus menunjukkan pola fluktuatif. Kemungkinan penyebabnya dipengaruhi faktor


musiman dalam hal ini adalah musim panen sektor Pertanian Karena sektor ini masih
te

merupakan primadona sebagian besar penduduk Provinsi Sulawesi Tengah. Dengan


s ul

masa tunggu panen ini dapat dilihat bahwa pola pekerja paruh waktu ini didorong oleh
://

meningkatnya pekerja perempuan paruh waktu yang cukup tinggi pada bulan Agustus.
s
tp

Dengan demikian, dugaan pendorong pola pekerja paruh waktu ini karena meningkatnya
ht

pekerja keluarga lebih kuat. Perempuan yang berstatus ibu rumah tangga banyak yang
bekerja paruh waktu untuk membantu menambah penghasilan keluarga.

32 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 33


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

34 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


PENDUDUK BEKERJA MENURUT
PENDIDIKAN
6. Pendidikan
Salah satu cara mengukur kualitas tenaga kerja adalah dilihat dari jenjang
pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Pada saat ini, sebagian besar orang yang bekerja
di Provinsi Sulawesi Tengah hanya memiliki pendidikan dasar atau setingkat SMP ke
bawah. Pada Agustus 2019, sekitar 58,68 persen penduduk yang bekerja hanya memiliki
pendidikan dasar. Penduduk bekerja yang memiliki pendidikan menengah (setara SMA)
sekitar 27,37 persen, dan yang memiliki pendidikan tinggi (Diploma I ke atas) sebesar
13,95 persen. Kondisi ini cukup memprihatinkan, namun apabila dilihat
kecenderungannya, kondisi dari tahun ke tahun semakin meningkat pendidikannya Jika

.id
dibandingkan dengan keadaan Agustus 2017. penduduk bekerja yang berpendidikan
go
dasar dari 63,31 persen (2017) terus mengalami penurunan dan hingga akhirnya
mencapai persentase terendah di Agustus 2019. Penurunan penduduk bekerja yang
p s.

berpendidikan rendah diikuti dengan peningkatan persentase jumlah penduduk


.b

berpendidikan menengah dan tinggi. Penduduk bekerja berpendidikan menengah dan


ng

tinggi di Agustus 2017 masing-masing 24,10 persen dan 12,59 persen meningkat hingga
te

mencapai 27,37 persen untuk Pendidikan menengah dan 13,95 persen untuk Pendidikan
ul

tinggi pada tahun 2019. Capaian ini tentunya menjadi gambaran peningkatan kualitas
s

sumber daya manusia di Provinsi Sulawesi Tengah dari tahun ke tahun.


s ://

Gambar 10
tp

Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan


Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019
ht

Dasar 63.31 62.18 58.68

Menengah 24.10 25.07 27.37

Tinggi 12.59 12.75 13.95

Agustus 2017 Agustus 2018 Agustus 2019

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 35


Berdasarkan daerah desa/kota yang tersaji dalam Lampiran Tabel 8, terlihat
perbedaan yang cukup signifikan data penduduk bekerja berdasarkan tingkat pendidikan
Pada Agustus 2019, penduduk bekerja di perkotaan yang hanya berpendidikan dasar
sekitar 38,06 persen (161,3 ribu jiwa), berpendidikan menengah sekitar 36,45 persen
(154,5 ribu jiwa) dan berpendidikan tinggi sekitar 25,49 persen (108,1 ribu jiwa). Di
perdesaan komposisi penduduk bekerja berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut;
berpendidikan dasar sekitar 67,29 persen (683,5 ribu jiwa), pendidikan menengah
sekitar 23,58 persen (239,5 ribu jiwa) dan pendidikan tinggi sekitar 9,13 persen (92,8 ribu
jiwa). Kondisi ini memperlihatkan bahwa dari sisi pendidikan, kualitas penduduk bekerja
di perdesaan jauh tertinggal dibandingkan dengan yang di perkotaan Hal ini bisa terjadi
karena penduduk yang bekerja di perdesaan banyak terserap di sektor pertanian yang

.id
cenderung tidak memerlukan kualifikasi pendidikan yang tinggi. Meskipun begitu dari
go
tahun ke tahun penduduk bekerja di perdesaan semakin meningkat pendidikannya.
s.

Penduduk bekerja menurut pendidikan tidak memperlihatkan komposisi yang


p

berbeda antara laki-laki dan perempuan Pada Agustus 2019, pekerja yang berpendidikan
.b

rendah, baik yang laki-laki maupun perempuan masih lebih dari 55,00 persen Pada
ng

Agustus 2019, Jumlah pekerja perempuan dengan pendidikan tinggi mendominasi


te

dibandingkan pekerja laki-laki yaitu 103,6 ribu pekerja dibanding laki-laki yang hanya
ul

97,3 ribu pekerja.


s
s ://
tp
ht

36 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 37


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

38 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


TINGKAT PENGANGGURAN MENURUT
PENDIDIKAN
7. Pengangguran menurut Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal dasar untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak. Lowongan pekerjaan tersedia selalu disertai dengan kualifikasi pendidikan di
pasar kerja, kualifikasi pendidikan sangat menentukan untuk memperoleh pekerjaan.
Pada Tabel B menyajikan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama kurun waktu
2017-2019 berdasarkan pendidikan.

Keterbatasan pendidikan menyebabkan penduduk berpendidikan rendah sulit


untuk mampu bersaing di pasar kerja. Mereka hanya dapat mengambil pekerjaan yang
mengabaikan kualifikasi pendidikan, seperti pedagang asongan, penjual koran, pelayan

.id
warung makan, pembantu rumah tangga, buruh kasar, juru parkir, pekerja lepas dan
go
lainnya. Keterbatasan pendidikan ini pula yang menyebabkan angkatan kerja dengan
s.

kategori tingkat pendidikan dasar (setingkat SMP ke bawah) tingkat penganggurannya


p

selalu rendah hingga keadaan Agustus 2019. Mereka tidak mempunyai daya tawar
.b

sehingga bersedia mengerjakan apa saja.


ng

Berdasarkan tingkat pendidikan pada Agustus 2019, untuk tingkat


te

pengangguran terbuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat
ul

pendidikan lain yaitu sebesar 7,24 persen TPT tertinggi berikutnya terdapat pada lulusan
s
://

Diploma sebesar 5,65 persen dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 5,20 persen,
s

dengan kata lain ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat
tp

pendidikan SMK, Diploma, dan SMA. Data ini memberikan gambaran bahwa angkatan
ht

kerja berpendidikan menengah hingga tinggi sepertinya sulit bersaing untuk


mendapatkan pekerjaan karena harus bersaing dengan angkatan kerja yang masuk
dalam tingkat pendidikan dasar/rendah tanpa kualifikasi pendidikan. Sedangkan untuk
mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, hal
tersebut dapat dilihat dari TPT tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yang
memiliki TPT paling rendah di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 1,60 persen
pada Agustus 2019.

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 39


Tabel B
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Menurut Tingkat Pendidikan
Di Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019

Agustus Agustus Agustus


Tingkat Pendidikan
2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)

SD 2,50 1,63 1,60


Dasar
SMP Sederajat 3,30 2,08 2,38

SMA Sederajat 6,64 7,29 5,20


Menengah

.id
SMK 6,67 7,17 7,24
go
Diploma I/II/III 5,41 4,69 5,65
Tinggi
s.

Universitas 3,15 3,28 2,84


p
.b

Total 3,81 3,43 3,14


ng

Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional


te

Secara total, TPT penduduk Provinsi Sulawesi Tengah cenderung menurun,


ul

mulai dari 3,81 persen pada Agustus 2017, TPT terus menurun hingga mencapai 3,14
s
://

persen pada Agustus 2019. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan dalam
s

menurunkan tingkat pengangguran di Sulawesi Tengah secara umum. Namun perlu


tp

ditelusuri lebih jauh meskipun secara umum TPT menurun, TPT untuk tingkat Pendidikan
ht

SMK dan Diploma cenderung mengalami peningkatan pada tahun ini. Padahal lulusan
Pendidikan ini diharapkan mampu bersaing dan langsung terjun menjadi tenaga kerja
terampil di bursa tenaga kerja.

40 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 41


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

42 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


KESIMPULAN

Pada uraian-uraian sebelumnya, telah dijelaskan analisis penyediaan tenaga


kerja dengan berdasarkan pada jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, angkatan kerja,
jam kerja dan struktur umur. Salah satu aspek pasar kerja adalah bagaimana mengisi
lowongan yang ada dengan orang/pekerja yang sesuai atau paling tidak, bagaimana
penduduk dalam usia kerja dapat bekerja sesuai dengan penempatan dan kemampuan
kualifikasi kerjanya.

Pendekatan yang lebih realistis dalam menentukan pasar kerja adalah dengan
adanya pembagian pasar tenaga kerja terdidik dan tidak terdidik. Kelebihan dari
pendekatan tersebut antara lain adalah :

a. .id
Tenaga kerja terdidik umumnya mempunyai produktivitas yang tinggi,
go
b. Tingkat partisipasi kerja dari tenaga terdidik pada umumnya lebih tinggi,
s.

c. Lamanya waktu menganggur bagi tenaga kerja terdidik lebih lama dibanding tenaga
p
.b

kerja tidak terdidik.


ng

Dari beberapa analisis pendekatan tersebut, disertai dengan data dan


te

informasi ketenagakerjaan yang disajikan, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah telah


ul

memberikan perhatian yang besar terhadap ketenagakerjaan di wilayahnya, baik


s

menurut lapangan usahanya, status pekerjaannya, jenis kelamin, maupun menurut


://

pendidikan yang ditamatkan. Dengan pemetaan tersebut, akan diketahui karakteristik


s
tp

ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi penduduk usia kerja di Provinsi Sulawesi Tengah,
ht

sehingga dapat dicarikan pemecahan masalah dan program-program pemerintah baik


jangka pendek, menengah maupun panjang dalam membangun perekonomian guna
meningkatkan kesejahteraan di wilayah Sulawesi Tengah, terutama melalui penyerapan
tenaga kerja. Kualitas pekerja yang salah satu indikatornya adalah tingkat pendidikan
para pekerja, sangat penting untuk diberikan perhatian yang lebih besar, mengingat
struktur pekerja di Provinsi Sulawesi Tengah masih didominasi oleh penduduk dengan
pendidikan dasar.

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 43


Dengan banyaknya pekerja yang terdidik, diharapkan dapat lebih
meningkatkan produktivitas kerja di Provinsi Sulawesi Tengah Jika produktivitas tinggi,
dengan sendirinya akan meningkatkan output Provinsi Sulawesi Tengah perlu
mengalokasi anggaran untuk menciptakan berbagai kesempatan kerja dan penekanan
jumlah penduduk yang menganggur. Penduduk yang akan masuk ke angkatan kerja
berpengaruh secara langsung terhadap partisipasi kerja dan kesempatan kerja, karena
itu perlu diupayakan bahwa proporsi penduduk angkatan kerja harus lebih banyak
tenaga kerja terdidik, sehingga partisipasi kerja juga akan meningkat, mengingat di masa
sekarang kesempatan kerja lebih memprioritaskan kepada tenaga kerja terdidik.

.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

44 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 45


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

46 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Tabel 1
Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja, Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja
dan Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Klasifikasi Daerah
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Bulan/ Penduduk Angkatan TPAK TPT


Kota/Desa Bekerja
Tahun Usia Kerja Kerja (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Perkotaan 620,5 413,7 386,8 66,68 6,51


Agustus
Perdesaan 1 507,4 1 014,8 987,4 67,33 2,70
2017
Total 2 127,9 1 428,6 1 374,2 67,14 3,81
Perkotaan 639,1 462,8 442,0 72,41 4,49
Februari
Perdesaan 1 503,9 1 107,6 1 078,3 73,65 2,65
2018
Total 2 143,0
.id
1 570,4 1 520,3 73,28 3,19
go
Perkotaan 644,3 439,8 417,1 68,26 5,15
Agustus
Perdesaan 517,6 1 063,2 1 034,4 70,06 2,71
s.

2018
Total 2 161,9 1 503,0 1 451,5 69,52 3,43
p
.b

Perkotaan 23,4 446,3 425,1 67,11 4,77


Februari
ng

Perdesaan 48,1 1 102,3 1 068,7 72,65 3,04


2019
Total 71,5 1 548,6 1493,8 70,96 3,54
te

Perkotaan 673,3 445,2 424,0 66,12 4,78


ul

Agustus
Perdesaan 1 526,0 1 041,4 1 015,8 68,24 2,45
2019
s

Total 2 199,3 1 486,6 1 439,8 67,59 3,15


s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 47


Tabel 2
Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja, Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja
dan Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Jenis Kelamin
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Bulan/ Penduduk Angkatan TPAK TPT


Jenis Kelamin Bekerja
Tahun Usia Kerja Kerja (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Laki-laki 1 085,2 912,6 886,1 84,10 2,91


Agustus
Perempuan 1 042,6 516,0 488,1 49,49 5,39
2017
Total 2 127,9 1 428,6 1 374,2 67,14 3,81
Laki-laki 1 092,8 953,9 930,9 87,28 2,41
Februari

.id
Perempuan 1 050,1 616,5 589,4 58,71 4,39
2018
Total 2 143,0 1 570,4 1 520,3 73,28 3,19
go
Laki-laki 1 102,2 931,5 903,0 84,52 3,06
Agustus
s.

Perempuan 1 059,7 571,4 548,5 53,92 4,02


2018
p

Total 2 161,9 1 503,0 1 451,5 69,52 3,43


.b

Laki-laki 42,9 950,6 918,6 85,43 3,36


ng

Februari
Perempuan 28,6 598,0 575,2 55,91 3,82
2019
te

Total 71,5 1 548,6 1493,8 70,96 3,54


ul

Laki-laki 1 120,5 943,7 919,6 84,22 2,54


Agustus
s

Perempuan 1 078,8 542,9 520,1 50,32 4,20


2019
://

Total 2 199,3 1 486,6 1 439,8 67,59 3,15


s
tp
ht

48 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Tabel 3
Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Berusaha Berusa-
dibantu ha
buruh dibantu Pekerja Pekerja Pekerja
Bulan/ Berusaha Buruh/
tidak buruh bebas bebas non tak Total
Tahun sendiri karyawan
tetap/ tetap/ pertanian pertanian dibayar
buruh tdk buruh
dibayar dibayar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Agustus
313,5 269,7 48,6 390,4 61,7 77,8 212,5 1 374,2
2017

Februari
2018
282,9 304,8 69,5
.id
419,0 83,7 88,0 272,4 1 520,3
go
Agustus
s.

283,7 305,4 54,6 429,5 63,1 65,8 249,4 1 451,5


2018
p
.b

Februari
295,9 316,7 57,7 475,2 47,0 56,8 244,5 1 493,8
ng

2019
te

Agustus
305,3 261,5 56,7 477,6 71,1 54,0 213,6 1 439,8
ul

2019
s
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 49


Tabel 4
Pekerja Formal dan Informal Menurut Klasifikasi Daerah
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Bulan/
Kota/Desa Pekerja Formal Pekerja Informal Total
Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)


Perkotaan 210,4 176,4 386,8
Agustus
Perdesaan 228,6 758,8 987,4
2017
Total 439,0 935,2 1 374,2
Perkotaan 218,8 223,3 1 031,8
Februari
Perdesaan 813,0 265,3 488,5
2018
Total 1 031,8 488,5 1 520,3
Perkotaan
.id
223,2 193,9 417,1
go
Agustus
Perdesaan 260,9 773,4 1 034,4
2018
Total 484,2 967,3 1 451,5
p s.

Perkotaan 204,5 220,5 425,0


Februari
.b

Perdesaan 328,4 740,4 1 068,8


2019
ng

Total 532,9 960,9 1 493,8


Perkotaan 237,4 186,6 424,0
te

Agustus
Perdesaan 296,9 718,9 1 015,8
ul

2019
Total 534,3 905,5 1 439,8
s
s ://
tp
ht

50 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Tabel 5
Pekerja Formal dan Informal Menurut Jenis Kelamin
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Bulan/
Kota/Desa Pekerja Formal Pekerja Informal Total
Tahun

(1) (2) (3) (4) (5)


Laki-laki 271,2 614,9 886,1
Agustus 2017 Perempuan 167,8 320,4 488,1
Total 439,0 935,2 1 374,2

Laki-laki 627,3 303,6 930,9


Februari
Perempuan 404,5 185,0 589,4
2018
Total .id
1 031,8 488,5 1 520,3
go
Laki-laki 300,2 602,8 903,0
s.

Agustus
Perempuan 183,9 364,5 548,5
2018
p

Total 484,2 967,3 1 451,5


.b

Laki-laki 346,3 572,3 918,6


ng

Februari
Perempuan 186,6 388,6 575,2
2019
te

Total 532,9 960,9 1 493,8


ul

Laki-laki 356,3 563,4 919,7


s

Agustus
Perempuan 178,0 342,1 520,1
://

2019
Total 534,3 905,5 1 439,8
s
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 51


Tabel 6
Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja dan Klasifikasi Daerah
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Pekerja Tidak Penuh


Pekerja Penuh (< 35 Jam/Minggu)
Bulan/ Jenis Total
(≥ 35 Pekerja
Tahun Kelamin Setengah Bekerja*)
jam/Minggu) Paruh Total
Penganggur
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan 284,5 33,2 69,1 102,3 386,8
Agustus
Perdesaan 597,1 126,7 263,7 390,3 987,4
2017
Total 881,6 159,9 332,7 492,6 1 374,2

.id
Perkotaan 314,0 39,4 88,5 128,0 442,0
Februari
Perdesaan 652,6 96,2 329,5 425,7 1078,3
go
2018
Total 966,6 135,7 418,0 553,7 1520,3
s.

Perkotaan 303,1 33,0 81,0 114,0 417,1


p

Agustus
Perdesaan 602,3 119,0 313,0 432,0 1 034,4
.b

2018
Total 905,5 152,1 394,0 546,0 1 451,5
ng

Perkotaan 317,0 29,5 78,5 108,0 425,0


Februari
te

Perdesaan 650,2 108,1 310,5 418,6 1 068,7


2019
ul

Total 967,2 137,6 389,0 526,6 1 493,8


s

Perkotaan 315,2 23,8 85,0 108,8 424,0


://

Agustus
Perdesaan 603,6 108,6 303,6 412,2 1 015,8
2019
s

Total 918,8 132,4 388,6 521,0 1 439,8


tp

Keterangan : *) Termasuk yang sementara tidak bekerja (0 jam kerja)


ht

52 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Tabel 7
Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja dan Jenis Kelamin
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Pekerja Tidak Penuh


Pekerja (< 35 Jam/Minggu)
Bulan/ Penuh Total
Jenis Kelamin Pekerja
Tahun (≥ 35 Setengah Bekerja*)
jam/Minggu) Paruh Total
Penganggur
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Laki-laki 635,4 94,7 156,0 250,6 886,1
Agustus
Perempuan 246,1 65,2 176,8 242,0 488,1
2017
Total 881,6 159,9 332,7 492,6 1 374,2

.id
Laki-laki 656,3 82,7 191,8 274,6 930,9
Februari
Perempuan 310,3 52,9 226,2 279,1 589,4
go
2018
Total 966,6 135,7 418,0 553,7 1 520,3
s.

Laki-laki 627,1 95,9 179,9 275,9 903,0


Agustus
p

Perempuan 278,3 56,1 214,0 270,1 548,5


2018
.b

Total 905,5 152,1 394,0 546,0 1 451,5


ng

Laki-laki 670,2 79,8 168,6 248,4 918,6


Februari
te

Perempuan 297,0 57,8 220.4 278,2 575,2


2019
Total 967,2 137,6 389,0 526,6 1 493,8
ul

Laki-laki 650,8 83,5 185,4 268,9 919,7


s

Agustus
://

Perempuan 268,0 49,0 203,0 252,1 520,1


2019
s

Total 918,8 132,5 388,4 520,9 1 439,8


tp

Keterangan : *) Termasuk yang sementara tidak bekerja (0 jam kerja)


ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 53


Tabel 8
Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Klasifikasi Daerah
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah


Bulan/
Kota/Desa
Tahun
≤ SD SMP Total SMA SMK Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Perkotaan 103,4 59,1 162,5 92,7 38,3 131,0
Agustus
Perdesaan 521,3 186,3 707,6 153,6 46,6 200,1
2017
Total 624,8 245,3 870,1 246,3 84,9 331,1

.id
Perkotaan 131,2 68,4 199,5 107,7 45,9 153,6
Februari
Perdesaan 541,2 204,0 745,2 173,3 79,1 252,4
go
2018
Total 672,3 272,4 944,7 281,0 125,0 406,0
s.

Perkotaan 114,4 66,1 180,4 98,2 41,2 139,3


Agustus
p

Perdesaan 538,1 184,0 722,0 167,9 56,6 224,5


2018
.b

Total 652,4 250,1 902,5 266,1 97,8 363,9


ng

Perkotaan 117,7 54,9 172,6 115,1 47,8 162,9


Februari
te

Perdesaan 514,0 193,2 707,2 193,3 58,6 251,9


2019
Total 631,7 248,1 879,8 308,4 106,4 414,8
ul

Perkotaan 101,6 59,7 161,3 108,6 45,9 154,5


s

Agustus
://

Perdesaan 495,4 188,1 683,5 180,7 58,8 239,5


2019
s

Total 597,0 247,8 844,8 289,3 104,7 394,0


tp
ht

54 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Lanjutan Tabel 8
Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Klasifikasi Daerah
Sulawesi Tengah, 2017-2019 (Lanjutan)
(ribu jiwa)

Pendidikan Tinggi

Bulan/Tahun Kota/Desa
Diploma
Universitas Total
I/II/III

(1) (2) (9) (10) (11)


Perkotaan 12,9 80,4 93,3
Agustus 2017 Perdesaan 17,4 62,3 79,7
Total 30,3 142,7 173,0

.id
Perkotaan 12,0 76,9 88,9
Februari
Perdesaan 18,7 62,1 80,8
go
2018
Total 30,6 139,0 169,6
s.

Perkotaan 15,0 82,4 97,3


Agustus
p

Perdesaan 23,7 64,1 87,8


2018
.b

Total 38,7 146,5 185,2


ng

Perkotaan 10,5 78,9 89,4


Februari
te

Perdesaan 26,5 83,1 109,6


2019
Total 37,0 162,0 199,0
ul

Perkotaan 15,1 92,9 108,0


s

Agustus
://

Perdesaan 22,1 70,7 92,8


2019
s

Total 37,2 163,6 200,8


tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 55


Tabel 9
Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Sulawesi Tengah, 2017-2019
(ribu jiwa)

Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah


Bulan/ Jenis
Tahun Kelamin
≤ SD SMP Total SMA SMK Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Laki-laki 415,3 166,2 581,5 166,7 54,7 221,4
Agustus
Perempuan 209,5 79,1 288,6 79,6 30,1 109,7
2017
Total 624,8 245,3 870,1 246,3 84,9 331,1

.id
Laki-laki 412,8 167,1 579,9 190,1 79,7 269,7
Februari
Perempuan 259,5 105,3 364,8 91,0 45,3 136,2
go
2018
Total 672,3 272,4 944,7 281,0 125,0 406,0
s.

Laki-laki 410,9 163,3 574,2 178,6 63,1 241,7


Agustus
p

Perempuan 241,5 86,8 328,3 87,5 34,7 122,2


2018
.b

Total 652,4 250,1 902,5 266,1 97,8 363,9


ng

Laki-laki 382,8 156,2 539,0 213,1 71,3 284,4


Februari
te

Perempuan 248,9 92,0 340,9 95,3 35,1 130,4


2019
Total 631,7 248,2 879,9 308,4 106,4 414,8
ul

Laki-laki 387,8 168,2 556,0 198,2 68,2 266,4


s

Agustus
://

Perempuan 209,2 79,6 288,8 91,2 36,5 127,7


2019
s

Total 597,0 247,8 844,8 289,4 104,7 394,1


tp
ht

56 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Lanjutan Tabel 9
Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Sulawesi Tengah, 2017-2019 (Lanjutan)
(ribu jiwa)

Pendidikan Tinggi
Bulan/
Jenis Kelamin
Tahun Diploma
Universitas Total
I/II/III

(1) (2) (9) (10) (11)


Laki-laki 11,5 71,6 83,2
Agustus 2017 Perempuan 18,7 71,1 89,8
Total 30,3 142,7 173,0

.id
Laki-laki 11,8 69,4 81,2
Februari
Perempuan 18,9 69,6 88,4
go
2018
Total 30,6 139,0 169,6
s.

Laki-laki 15,8 71,3 87,2


Agustus
p

Perempuan 22,9 75,1 98,0


2018
.b

Total 38,7 146,5 185,2


ng

Laki-laki 16,1 79,2 95,3


Februari
te

Perempuan 20,9 82,8 103,7


2019
Total 37,0 162,0 199,0
ul

Laki-laki 15,7 81,5 97,2


s

Agustus
://

Perempuan 21,5 82,1 103,6


2019
s

Total 37,2 163,6 200,8


tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 57


Tabel 10
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Klasifikasi Daerah
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019
(ribu jiwa)

Perkotaan Perdesaan
Lapangan Usaha
2017 2018 2019 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
1. 44,9 58,2 51,7 563,8 580,9 543,7
Perikanan
Pertambangan dan
2. 7,9 4,7 5,6 22,6 18,4 19,9
Penggalian

3. Industri Pengolahan 26,8 35,7 35,4 63,7 74,2 70,6

.id
4. Konstruksi 26,9 25,5 27,0 56,6 55,3 65,4
Perdagangan Besar dan
go
Eceran; Reparasi dan
5. 92,1 92,5 95,9 93,1 103,5 114,6
Perawatan Mobil dan Sepeda
s.

Motor
p

Transportasi dan
6, 16,2 20,3 17,7 24,3 22,6 22,4
.b

Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
ng

7. 24,8 28,2 32,9 21,3 22,1 24,7


Makan Minum
te

8. Informasi dan Komunikasi 4,1 3,3 3,9 1,9 3,6 2,5


ul

9. Jasa Keuangan dan Asuransi 8,2 9,1 8,7 3,3 4,8 3,4
s
://

10. Jasa Perusahaan 7,9 8,3 6,1 1,2 3,6 2,3


s

Administrasi Pemerintahan,
tp

11. Pertahanan dan Jaminan 57,8 57,6 63,1 46,7 51,9 57,3
Sosial Wajib
ht

12. Jasa Pendidikan 32,2 31,3 32,6 56,7 54,8 55,2


Jasa Kesehatan dan Kegiatan
13. 8,4 11,0 12,8 12,0 15,6 14,3
Sosial
14. Jasa Lainnya 22,3 25,4 24,0 17,7 18,9 16,4
Lainnya (Pengadaan Listrik
dan Gas, Pengadaan Air,
15. Pengelolaan Sampah, 6,2 6,1 6,3 2,4 4,3 3,1
Limbah, dan Daur Ulang,
Real Estat)
Total 386,8 417,1 423,9 987,4 1 034,4 1 015,8

58 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


Tabel 11
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin
Sulawesi Tengah, Agustus 2017 - Agustus 2019
(ribu jiwa)

Laki-laki Perempuan
Lapangan Usaha
2017 2018 2019 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan
1. 444,1 444,9 434,4 164,7 194.2 161,1
Perikanan
Pertambangan dan
2. 26,1 21,3 23,0 4,4 1.8 2,6
Penggalian

3. Industri Pengolahan 51,2 61,3 58,9 39,4 48.7 47,1

.id
4. Konstruksi 82,3 79,3 90,3 1,2 1.6 2,0
Perdagangan Besar dan
go
Eceran; Reparasi dan
5. 85,6 87,0 96,3 99,7 109.0 114,1
Perawatan Mobil dan Sepeda
s.

Motor
p

Transportasi dan
6, 39,9 41,0 38,8 0,6 1.8 1,2
.b

Pergudangan
Penyediaan Akomodasi dan
ng

7. 10,6 11,6 13,9 35,5 38.7 43,7


Makan Minum
te

8. Informasi dan Komunikasi 5,1 5,5 4,7 0,9 1.4 1,7


ul

9. Jasa Keuangan dan Asuransi 7,4 9,8 8,9 4,1 4.1 3,3
s
://

10. Jasa Perusahaan 6,9 9,6 6,4 2,2 2.3 2,0


s

Administrasi Pemerintahan,
tp

11. Pertahanan dan Jaminan 68,2 67,6 77,6 36,3 42.0 42,8
Sosial Wajib
ht

12. Jasa Pendidikan 32,4 28,7 32,9 56,5 57.4 54,9


Jasa Kesehatan dan Kegiatan
13. 6,5 9,8 7,8 13,9 16.8 19,3
Sosial
14. Jasa Lainnya 15,6 18,9 19,4 24,4 25.4 21,1
Lainnya (Pengadaan Listrik
dan Gas, Pengadaan Air,
15. Pengelolaan Sampah, 4,3 7,0 6,2 4,3 3.4 3,2
Limbah, dan Daur Ulang,
Real Estat)
Total 886,1 903,0 919,6 488,1 548,5 520,1

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 59


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

60 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


LAMPIRAN
KUESIONER
.id
go
s.

SURVEI ANGKATAN
p
.b
ng

KERJA NASIONAL
te
ul

(SAKERNAS)
s
s ://
tp

2019
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 61


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

62 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 63


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

64 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 65


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

66 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 67


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

68 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 69


.id
go
p s.
.b
ng
te
sul
://
s
tp
ht

70 Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019


.id
go
p s.
.b
ng
te
s ul
s ://
tp
ht

Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tengah 2019 71


ht
tp
s:
//s
ulte
ng
.b
ps
.g
o .id

Anda mungkin juga menyukai