Anda di halaman 1dari 4

TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT

NO. DOKUMEN: REVISI: 1 HALAMAN:


RUMAH SAKIT UMUM 241/MED-SPO/RSWP/VIII/2015 1/4
WISMA PRASHANTI

SPO TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN:


Direktur RSU Wisma Prashanti
22 Agustus 2015

Dr. I Gusti Agung Rai Widjaja


PENGERTIAN Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah
memindahkan pasien dari RSU Wisma Prashanti ke RS lain untuk
pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang
dibutuhkan pasien
TUJUAN 1. Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman
dan lancar serta  pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
2. Terjaminnya “Patient Safety”

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Nomor : 076/RSWP/SK.DIR/VIII/2015


tentang Transfer Pasien
PROSEDUR A. Persiapan : - Resume perawatan pasien - Hasil pemeriksaan
penunjang - Formulir transfer/ serah terima - Formulir monitor pasien -
Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai kondisi pasien :

B. Pelaksanaan :
1. Ucapkan salam “ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”
2. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang rencana dan maksud
transfer yang akan dilakukan.
“Bapak/ Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan Bapak/
Ibu, kami akan merujuk Bapak/ Ibu ke RS.... (sebutkan nama
rumah sakit yang dituju) yang sesuai dengan kebutuhan Bapak/
Ibu, sebelumnya kami akan siapkan lebih dulu kebutuhan yang
diperlukan untuk pemindahan”.
3. Lakukan koordinasi dengan petugas (dokter) rumah sakit yang dituju
dan komunikasikan tentang rencana pemindahan pasien yang
meliputi: - Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin) - Diagnosa
medis dan riwayat penyakit - Keadaan umum pasien - Dokter yang
merawat - Alasan pasien dipindahkan
4. Sarankan pada pasien/ keluarga untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut kepada dokter medical informasi klinis (bila perlu)
5. Pastikan adanya tempat dan pelayanan yang dibutuhkan pasien
6. Pastikan siapa yang akan menerima saat transfer dilakukan
TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT

NO. DOKUMEN: REVISI: 1 HALAMAN:


RUMAH SAKIT UMUM 241/MED-SPO/RSWP/VIII/2015 2/4
WISMA PRASHANTI

PROSEDUR 7. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer (oleh DPJP/


Dokter Anesthesi/ Dokter IGD/ Dokter Ruangan)
8. Tentukan SDM yang akan mendampingi pasien selama transfer
dengan ketentuan sebagai berikut:
 Pasien Level 0: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan dan
perawat yang memiliki kompetensi minimal kemampuan BLS
 Pasien Level 1: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan dan
perawat yang memiliki kompetensi & cara pemberian oksigen,
sudah  berpengalaman dalam memberikan obat-obatan yang
spesifik, dapat melakukan suction dan perawatan tracheostomi
bila memungkinkan
 Pasien Level 2: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan yang
memiliki kompetensi BLS dan perawat yang mempunyai
kompetensi seperti pada level 1 ditambah dengan kompetensi:
mempunyai  pengalaman kerja 2 tahun merawat pasien kritis,
dapat memberikan  bantuan pernafasan menggunakan ambu bag,
dapat menggunakan defibrilator, dapat melakukan perawatan
CVP
 Pasien Level 3: didampingi oleh petugas yang memiliki
kompetensi seperti pada level 2 ditambah dengan dokter yang
memiliki kompetensi ACLS dan pengetahuan tentang panduan
monitor pasien saat transfer

9. Siapkan peralatan yang harus disertakan saat transfer pasien, sesuai


dengan kondisi pasien berdasarkan Level yaitu:
 Pasien Level 0: Status rekam medis pasien, hasil pemeriksaan
penunjang (foto rontgen, dll), formulir pemindahan antar
ruangan yang sudah diisi dengan lengkap, kursi roda/ tempat
tidur
 Pasien Level 1: Semua peralatan yang disertakan pada level 0
ditambah dengan tabung oksigen dan canul, standar infus, mesin
suction dan pulse oximetri bila memungkinkan –
 Pasien Level 2: Peralatan yang disertakan pada level 1 ditambah
dengan Monitor EKG dan mesin defibrilator bila memungkinkan
 Pasien Level 3: Peralatan yang disertakan pada level 2 ditambah
dengan alat bantu  pernafasan.
10. Hubungi petugas ambulan dan informasikan tentang rencana transfer
pasien
11. Isi formulir transfer/ serah terima dengan lengkap
12. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien, sebelum
pasien ditransfer oleh perawat pendamping
TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT

NO. DOKUMEN: REVISI: 1 HALAMAN:


RUMAH SAKIT UMUM 241/MED/SPO/RSWP/VIII/2015 3/4
WISMA PRASHANTI

PROSEDUR 13. Informasikan pada pasien dan keluarga saat pasien akan ditransfer
“Bapak/ Ibu, kita pindah ke RS....(sebutkan nama rumah sakit yang
dituju) sekarang ”
14. Antar pasien ke rumah sakit yang dituju
15. Monitor kondisi pasien (keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda
vital) selama transfer
16. Catat hasil monitor kondisi pasien pada format monitor pasien
17. Lakukan serah terima dengan petugas (dokter/ perawat) rumah sakit
yang dituju
Hal-hal yang diserahterimakan adalah:
 Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
 Dokter yang merawat
 Diagnosa medis dan riwayat penyakit
 Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-tanda vital
pasien
 Tindakan yang telah dilakukan
 Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat-obatan)
 Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta untuk follow
up hasil  pemeriksaan yang belum selesai)
 Alergi obat
 Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang, terapi yang akan
dilakukan/ dilanjutkan serta administrasinya
 Status Rekam Medis Pasien
 Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga)
 Informasi lain yang dianggap perlu
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
 Pastikan level kondisi pasien:
 Level 0: Pasien yang hanya membutuhkan ruang perawatan biasa
 Level 1: Pasien yang berisiko mengalami perburukan kondisi,
pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di High Nursing
Deppedency Unit (HND)
 Level 2: Pasien yang memerlukan observasi dan intervensi lebih
ketat, termasuk  penanganan kegagalan satu sistem organ atau
perawatan pasca-operasi.
 Level 3: Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut
(advanced respiratory support) atau bantuan pernapasan dasar
(basic respiratory support) dengan dukungan / bantuan pada
minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang
TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT

NO. DOKUMEN: REVISI: 1 HALAMAN:


RUMAH SAKIT UMUM 241/MED-SPO/RSWP/VIII/2015 4/4
WISMA PRASHANTI

PROSEDUR  membutuhkan penanganan kegagalan multiorgan

UNIT TERKAIT 1. InstalasiGawat Darurat (UGD)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Intensif Care Unit (ICU)

Anda mungkin juga menyukai