A. LATAR BELAKANG
Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Masjid mengalami perkembangan
yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan peranannya. Hampir dapat
dipastikan, dimana komunitas umat Islam berada, disitu ada masjid. Masjid telah menjadi sarana
berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat dakwah disamping menjadi tempat
beribadah. Masjid dimasa Rasulullah Saw selain dipergunakan untuk shalat, juga berfungsi
sebagai tempat beribadah, tempat pendidikan, tempat pembinaan jamaah, pusat dakwah dan
kebudayaan, pusat kaderisasi umat, basis kebagkitan umat Islam.
Tercapainya fungsi-fungsi Masjid diperlukan akan adanya manajemen pendidikan non
formal di masjid, agar tersusun perencanaan yang baik, pelaksanaan kegaitan yang tepat,
evaluasi yang benar, organisasi yang rapi dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien. Melalui
menajemen pendidikan non formal di masjid akan terbentuk pengurus yang profesional serta
mampu memilih dan memilah berbagai prioritas kehidupan, sehingga dapat tercipta kegiatan
ja’maah berbasis pendidikan.
Terutama untuk pendidikan santri di pesantren, sedikit banyaknya membutuhkan sarana
ibadah yang layak dan luas untuk proses ibadah dan pembelajaran. Dalam hal ini yang
dibutuhkan adalah hal yang lebih khusus dari masjid yaitu musholla.
Musholla adalah ruangan, tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang digunakan
sebagai tempat sholat dan mengaji bagi umat muslim khususnya santriwan dan santriwati di
pondok pesantren.
Sehubungan dengan hal tersebut, keberadaan musholla merupakan sarana yang sangat
diperlukan dilingkungan di lingkungan pesantren dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Dalam lingkungan pesantren terpadu Ahlussunnah Wal Jama’ah selama ini masih
menggunakan balai kecil yang tidak bisa menampung jumlah santri yang bertambah
setiap tahunnya, ustad yang menetap, karyawan yang tinggal, dan masyarakat sekitar
yang ingin berjamaah,
2. Selama ini aktivitas kegiatan keagamaan di pusatkan di balai dan halaman sekitarnya,
setiap kegiatan seperti pengajian dan santunan diadakan di balai sehingga tidak
menampung seluruh santriwan dan santriwati pondok pesantren
1
Berdasarkan pemikiran tersebut sehingga dirasakan sangat penting untuk diadakannya
pembangunan musholla yang bisa menampung jama’ah lebih banyak di Pesantren Terpadu
Ahlussunnah Wal Jama’ah, untuk itu kami mengajukan permohonan dana bantuan
Pembangunan sarana Ibadah (Musholla) di Pesantren Terpadu Ahlussunnah Wal Jama’ah.
B. DASAR HUKUM
Dilandasi dan dipicu oleh keyakinan kami terhadap ayat-ayat Al-Quran dan Hadits
Rosululloh SAW. yang sangat menekankan tentang pentingnya Al-Quran agar dipeljari dan
dijadikan sebagai Kitabul Hidayah, sebagai sistem hidup yang dapat mengantarkan manusia
kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.
1. Al Quran surat At Taubah 18
“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yangberiman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikanzakat dan tidak
takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka (semoga) merekalahorang-orang yang
mendapat petunjuk”. (Q.S. At Taubah: 18)
2. Hadist nabi
“Barangsiapa membangun masjid, maka Allah akan bangunkan baginya semisalnya di
surga.” (HR. Bukhari, 450 dan Muslim, 533 dari Hadits Utsman radhiallahu’anhu).
3. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945):
- Hak beragama adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun; - Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu;
- Pemerintah berkewajiban melindungi setiap usaha penduduk untuk melaksanakan ajaran
agama dan ibadat pemeluk-pemeluknya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang -undangan, tidak menyalahgunakan atau menodai agama, sertatidak
mengganggu ketentraman dan ketertiban umum;
4. Keputusan Yayasan Jabal Rahmah Cirebon
Bahwa mesjid merupakan sarana utama didalam pesantren, keberadaannya sanagt
dibutuhkan untuk kegiatan ibadah dan pengembangan dakwah setiap waktu bagi penghuni
pesantren dan masyarakat sekitar pesantren, maka dengan kesepakatan bersama segera
masjid tersebut akan segera dibangun.
3
Pekerjaan pasang bata + V V V
5
plaster +Aci
Pekerjaan kolong, slop, V V
6
ring balok, kuda-kuda
7 Pekerjaan kap atap V V
8 Pekerjaan Kap V V
9 Pekerjaan plafon V V
10 Pekerjaan Lantai V V
Rancangan Pembangunan :
4
5. Lokasi pelaksanaan
Lokasi pelaksanaan pembangunan sarana ibadah (Musholla) di Pesantren Terpadu
Ahlussunnah Waljamah bertempat di Jl. Pesantren Desa Kebun Baru Kecamatan Wih Pesam
Kabupaten Bener Meriah Propinsi Aceh. Pada tanah hibah atas nama Pesantren Terpadu
Ahlussunnah Waljamah. Akta tanah terlampir.
Foto Lokasi Yang Akan Dibangun :
E. KELUARAN KEGIATAN
Dengan tujuan yang telah kami kemukakan diatas, pelaksanaan program pembangunan sarana
ibadah (Musholla) di Pesantren Terpadu Ahlussunnah Walljama’ah tahun 2021 ini akan
diharapkan akan mampu memberikan hasil :
1. Seluruh santriwan dan santriwati memiliki fasilitas ruang ibadah baru (Musholla) sehingga
terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas santri dalam beribadah dan Terbinanya generasi
umat Islam yang beriman sempurna, berilmu luas dan beramal shalih dalam rangka
mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhaan-Nya.
2. Adanya fasilitas ibadah yang layak sehingga kegiatan beribadah, dakwah islamiyah dan
kegiatan sosial lainnya bisa dilaksanakan di musholla tanpa harus khawatir tidak bisa
menampung seluruh santriwan dan santriwati
3. Menjadikan santriwan dan santriwati yang terus meningkat keimanan dan ketaqwaannya
5
6. Persiapan Tempat
7. Pencairan Dana
8. Pelaksanaan
9. Pemeliharan
10. Penggunaan Dst..
G. PENUTUP