Anda di halaman 1dari 3

Cara Pencegahan Penularan Virus Corona (Covid-19)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar masyarakat mengambil


tindak pencegahan virus corona sederhana untuk mengurangi paparan dan
penularan virus.
Berikut cara pencegahan virus corona:

1. Membersihkan tangan secara rutin, terutama sebelum memegang mulut,


hidung dan mata, serta setelah memegang instalasi publik.

2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik.
Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak
ada fasilitas cuci tangan, gunakan alkohol 70-80% hand rub.

3. Menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin atau batuk. Ketika
memiliki gejala saluran pernafasan, gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas
layanan kesehatan.

Sedangkan jika Anda hendak melakukan perjalanan ke lokasi yang sudah


ditemukan kasus virus corona jenis terbaru ini, maka sebaiknya
melakukan beberapa pencegahan sebagai berikut:

1. Hindari menyentuh hewan atau burung.

2. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup.

3.Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran
pernafasan.

4. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.

5. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama demam
atau batuk, gunakan masker dan segera kunjungi layanan kesehatan terdekat.

6. Setelah kembali dari daerah out break, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala
demam atau gejala lain. Jangan lupa untuk menginformasikan ke dokter soal
riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.
Wabahnya Penularan Virus Corona ( Covid-19)

Wabah virus corona menjadi catatan kelam sejak awal tahun 2020. Virus
yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, itu membuat semua orang
khawatir. Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, telah menginfeksi lebih dari
200.000 orang di 152 negara dalam waktu kurang dari tiga bulan. Ketika tren
infeksi di China terus mengalami penurunan, angka terinfeksi di negara-negara lain
justru mengalami lonjakan. Italia dan Iran menjadi dua negara dengan jumlah
kasus terbesar di luar China serta belum menunjukkan penurunan tren infeksi
hingga saat ini. Sejumlah penelitian di berbagai negara terus dilakukan untuk
menemukan berbagai cara penularan virus corona. Dengan demikian, bisa
dilakukan upaya pencegahan dan penanganan. Potensi Penularan Virus Corona
melalui Udara | Cara Singapura Bisa 0 Kematian Covid-19 Cara penularan virus
corona Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, masih terus diteliti untuk
mengetahui karakteristik virus ini dan bagaimana penularan serta penyebarannya.
Namun, WHO menjadikan penularan MERS dan SARS sebagai acuan karena
penyebabnya berasal dari kelompok virus yang sama, yaitu coronavirus. Penularan
virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut: Droplets atau tetesan cairan
yang berasal dari batuk dan bersin Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat
tangan Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian
menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan Kontaminasi tinja
(jarang terjadi) Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui
udara. Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung
virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh orang
lain jika berada dalam posisi berdekatan. "Virus ini ditularkan melalui tetesan, atau
sedikit cairan, sebagian besar melalui bersin atau batuk," kata Kepala Unit
Penyakit Emerging dan Zoonosis WHO Dr Maria Van Kerkhove, dilansir dari
CNBC. Bahkan, para peneliti menemukan bahwa virus itu bisa bertahan dalam
jangka waktu tertentu di udara dan menempel di permukaan benda, bergantung
pada beberapa faktor, seperti panas dan kelembapan. Ada Potensi Penularan Virus
Corona Lewat Udara, Ini Peringatan WHO
Menurut WHO, cara penyebaran virus corona COVID-19 melalui tetesan
kecil yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus ini
bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang
disentuh dan orang sehat. Lalu orang sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut
mereka.
Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan kecil itu terhirup langsung oleh
orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.
"Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak minimal 1 meter lebih dari orang yang
sakit," ujar WHO dalam situsnya, Jumat (20/3/2020). "Hingga kini belum ada
penelitian yang menyatakan virus corona COVID-19 bisa menular melalui udara."
WHO menambahkan gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam,
kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri,
hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini bersifat
ringan dan terjadi secara bertahap.
Namun, beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tak
merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit
tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan
COVID-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.
Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan
darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terkena penyakit serius.
Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mendapat perhatian
medis. Virus corona ini susah menyebar keseluruh negara, hampir semua negara
sudah melakukan lockdown umtuk menangani wabah virus corona. Masyarakat di
seluruh negara untuk berdiam dirumah agar mengurangi penularan virus ini,
masyarakat tidak diperkenankan keluar rumah jika tidak ada hal yang penting atau
hal yang urgent.
Semoga untuk orang-orang yang terkena virus corona cepat membaik, dan semoga
virus korona cepat ada obatnya dan seluruh negara bisa membaik dan bisa
menjalani aktifitas seperti biasanya.

Anda mungkin juga menyukai