Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

PENGELOLAAN KANTIN SEHAT DI SEKOLAH DASAR


Galuh Tisna Widiana, Indra Kusuma Wardani
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
galuh_widiana@yahoo.com, Indramipa.unipdu@gmail.com

ABSTRAK. Program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang berjudul Pengelola Kantin
Sehat ini ditujukan untuk masyarakat calon pengusaha yang akan mengelola kantin sehat di
SD Negeri Brodot Kabupaten Jombang.. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
bertujuan untuk memberdayakan potensi kedua mitra sebagai calon pengusaha kantin
sehat. Metode yang digunakan untuk mencapai target khusus tersebut adalah melakukan
observasi kedua mitra, melakukan wawancara tentang permasalahan yang dihadapi kedua
mitra, menjalin kerjasama dengan kedua mitra untuk menyelesaikan permasalahan sesuai
dengan kesepakatan bersama , menyiapkan rencana program kegiatan pengabdian kepada
masyarakat, dengan memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya
mengkonsumsi makanan jajanan bergizi, membnerikan pelatihan pengolahan makanan
sehat untuk para pengelola kantin serta pelatiahan managemen pengelolaahan katin. Hasil
pengabdian ini peningkatan pemahaman mitra terhadap makanan jajanan yang bergizi,
peningkatan keterampilan mengolah makanan jajanan, peningkatan omzet penjualan ,
memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya mengkonsumsi
makanan jajanan bergizi, sehat dan tidak mengandung bahan yang berbahaya .

Kata Kunci: pengelolaan; kantin; sehat

PENDAHULUAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan melalui program Ipteks bagi
Masyarakat (IbM) ini ditujukan bagi masyarakat yang produktif secara ekonomi. Kegiatan
pengabdian ini akan melibatkan dua mitra yang berprofesi sebagai penjual makanan jajanan di SD
Negeri Brodot 1. Kedua mitra adalah penduduk Kecamatan Bandarkedungmulyo yang bertempat
tinggal tidak jauh dari SD Negeri Brodot 1. Secara geografis, SD Negeri Brodot 1 terletak di
Kecamatan Bandarkedungmulyo yang berjarak ±21 km dari Universitas Pesantren Tinggi Darul
„Ulum Jombang. SD Negeri Brodot 1 didirikan di tanah seluas 1420 meter2 yang dikelilingi
perumahan penduduk dengan Jl. Ki Ageng Corekan sebagai akses jalan utama menuju ke sekolah
tersebut. Kegiatan pembelajaran di SD Negeri Brodot 1 dilaksanakan selama enam hari yang
dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB, kecuali hari Jumat yang diakhiri pada
pukul 11.00 WIB.

Gambar 1.1. SD Negeri Brodot 1, Kec. Bandarkedungmulyo, Kab. Jombang


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Mitra 1 dari program IbM ini bernama ibu Saropah yang berumur 36 tahun dan
berpendidikan SMP. Kegiatan mitra 1 dalam berjualan makanan jajanan di SD Negeri Brodot 1
merupakan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari untuk membantu perekonomian keluarga. Tempat
berjualan mitra 1 berada di depan perpustakaan SD Negeri Brodot 1 dengan fasilitas yang sangat
sederhana, yaitu meja yang terbuat dari bambu berukuran 1.5 x 1 meter2. Pada meja tersebut ditata
semua makanan jajanan yang terdiri dari produk makanan ringan atau snack (coklat SiiP, Pasta

179
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

Keju, kue Bolu, Waffle, dan coklat TOP), buah-buahan, permen (Big Babol dan Mentos), minuman
kemasan (Ale-ale dan Real Good) dan es campur yang terbuat dari air, pemanis buatan dan
potongan roti. Makanan jajanan yang dijual mitra 1 sebagian besar adalah produk makanan
kemasan karena, menurut mitra 1, makanan jajanan tersebut mudah didapatkan dari penjual grosir
di pasar Perak, Kab. Jombang, yang berjarak tidak jauh dari rumahnya.
Harga dari makanan jajanan yang dijual oleh mitra 1 berkisar antara Rp.500,00 –
Rp.2000,00. Keuntungan penjualan dari setiap makanan jajanan yang terjual berkisar antara
Rp.100,00 – Rp.500,00, misalnya untuk 10 produk coklat TOP yang terjual maka mitra 1 mendapat
keuntungan Rp.500,00 atau untuk setiap es campur yang terjual maka mitra 1 mendapat
keuntungan Rp.300,00. Secara administrasi, mitra 1 tidak memilah antara keuntungan hasil
penjualan dan uang bulanan keluarga sehingga mitra 1 tidak mengetahui keuntungan penjualan
setiap bulan, dari modal berdagang sebesar Rp.150.000,00 – Rp.185.000,00, karena keuntungan
penjualan makanan jajanan setiap hari langsung digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Gambar 1.2. Ibu Saropah sebagai Mitra 1 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Mitra 2 dari program IbM ini adalah ibu Munakipah yang berumur 36 tahun dan
berpendidikan SMP. Pekerjaan mitra 2 dalam berjualan makanan jajanan di SD Negeri Brodot 1
merupakan pekerjaan sampingan, dari pekerjaan utamanya sebagai ibu rumah tangga, untuk
membantu perekonomian keluarga. Mitra 2 menjual berbagai makanan jajanan, seperti makanan
ringan atau snack (Cheetos Net, Gerry Donuts, Crispy Crackers, Mister Bebeto, Coklat Choku,
snack Nabati dan Richeess Selimut), minuman kemasan (OKY Jelly Drink dan Kopikap), gorengan
(tempe bacem dan tahu isi) dan es kopyor (air, gula, santan dan agar-agar), yang diletakkan di atas
meja bambu berukuran 1,5 x 1 meter2. Makanan jajanan yang dijual mitra 2 sebagian besar adalah
produk makanan kemasan karena, menurut mitra 2, produk makanan kemasan tidak akan cepat basi
dan memiliki waktu kadaluwarsa yang lama sehingga mitra 2 dapat menjualnya sampai semua
makanan jajanan tersebut laku terjual.
Mitra 2 membeli semua makanan jajanan tersebut dari penjual grosir di pasar Perak, Kab.
Jombang, dan menjualnya kembali dengan mengambil keuntungan antara Rp.800,00 – Rp.1000,00
dari modal awal berdagang sebesar Rp.100.000,00 – Rp.125.000,00. Secara administratif, mitra 2
tidak mempunyai pembukuan hasil keuntungan penjualan makanan jajanan karena keuntungan
yang didapatkan mitra 2 langsung digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga setiap hari.

Gambar 1.3. Ibu Munakipah sebagai Mitra 2 (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

180
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

Kedua mitra telah berjualan makanan jajanan di SD Negeri Brodot 1 selama empat tahun
dan mendapatkan izin dari pihak sekolah karena ketiadaan kantin sekolah. Kegiatan berjualan
kedua mitra sebenarnya dapat membantu memenuhi kebutuhan makanan jajanan bagi siswa, tetapi
karena kurangnya pengawasan dari pihak sekolah terhadap makanan jajanan yang dijual, maka
dapat berdampak buruk bagi kesehatan siswa yang mengkonsumsinya.
Data presensi siswa dari bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2016 memperlihatkan
bahwa jumlah siswa tidak masuk sekolah karena sakit sebanyak 17 siswa yang disebabkan oleh
sakit diare (8 siswa), demam (5 siswa), dan batuk (4 siswa). Berdasarkan hasil wawancara terhadap
siswa-siswa tersebut diketahui bahwa 25% siswa senang membeli makanan jajanan dengan warna
yang menarik, 40% siswa membeli makanan jajanan lebih dari dua kali pada pedagang yang sama,
15% siswa kurang memperdulikan kebersihan tempat penjual makanan jajanan dan 20% siswa
senang membeli makanan jajanan yang sering muncul di televisi.
Hasil wawancara kepada kedua mitra mengungkapkan bahwa kedua mitra memiliki
pengetahuan yang kurang tentang kebutuhan gizi anak usia sekolah dasar. Hal ini sesuai dengan
hasil riset Candra, dkk. (2013) yang menjelaskan bahwa 73,5% pedagang makanan jajanan, dari 80
orang yang menjadi subyek riset, memiliki pengetahuan yang kurang tentang kandungan gizi
makanan jajanan. Kedua mitra juga kurang memperdulikan penggunaan bahan kimia pada
makanan jajanan, misalnya bahan pengawet natrium benzoat, pewarna tartrazin dan monosodium
glutamat. Hasil riset Simanjuntak dan Anton (2010) menjelaskan bahwa 45% sampel makanan
jajanan, dari 180 sampel makanan jajanan, tidak memenuhi standar mutu dan keamanan pangan
sehingga jika dikonsumsi siswa dapat mengakibatkan keracunan. Selain itu, kedua mitra juga tidak
menacuhkan kebersihan tempat berjualan yang berada di tanah yang memungkinkan debu
menempel di makanan jajanan, tempat air dan gula untuk es campur serta buah-buahan. Riset yang
dilakukan Riyanto dan Asep (2012) yang didukung oleh Candra, dkk. (2013) menjelaskan bahwa
kurangnya kebersihan pedagang dan sarana berjualan makanan jajanan merupakan penyebab
berkembangnya bakteri E. coli yang dapat menimbulkan penyakit diare pada siswa.
Permasalahan prioritas dari kedua mitra adalah kurang berpengalaman untuk mengolah
berbagai makanan jajanan bergizi yang layak dikonsumsi oleh siswa di SD Negeri Brodot 1. Hal
ini dilihat dari makanan jajanan yang dijual oleh kedua mitra adalah produk-produk makanan dan
minuman kemasan yang mudah didapatkan dari pedagang grosir sehingga kedua mitra tidak
mengolah makanan jajanan secara mandiri. Permasalahan prioritas tersebut telah disepakati antara
kedua mitra dengan tim pelaksana program IbM untuk diselesaikan selama pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini. Kebutuhan kedua mitra adalah terbentuknya kemandirian
secara ekonomi melalui industri jasa boga berskala mikro dengan kemampuan mengolah berbagai
makanan jajanan dengan nilai gizi seimbang, tidak mengandung bahan kimia dan terjaga
kebersihannya.
Permasalahan administratif yang dihadapi oleh kedua mitra dalam hal manajemen modal dan
keuntungan hasil penjualan makanan jajanan juga menjadi permasalahan prioritas lainnya untuk
diselesaikan selama pelaksanaan program IbM ini. Pengelolaan keuangan masih dilakukan secara
sederhana yang tidak memisahkan antara biaya operasional usaha dengan keuangan keluarga.
Melalui program IbM ini, kedua mitra diharapkan dapat memisahkan antara profit berdagang
makanan jajanan dan biaya kebutuhan hidup keluarga sehingga kedua mitra dapat menghitung
modal dan anggaran yang harus dikeluarkan setiap bulan agar produksi makanan jajanan tetap
tinggi dan memenuhi kebutuhan siswa di SD Negeri Brodot 1.
Kedua mitra merupakan pengusaha mikro jika dilihat dari beberapa faktor, misalnya jiwa
wirausaha yang belum memadai, tingkat pendidikan relatif rendah, jenis barang atau komoditi
usahanya tidak selalu tetap, tempat usahanya sewaktu-waktu dapat pindah tempat, serta
administrasi keuangan dilakukan secara sederhana dan tidak memisahkan antara keuangan
keluarga dengan keuangan usaha. Oleh karena itu, kedua mitra membutuhkan sentuhan iptek dari
rencana pelaksanaan program IbM ini yang akan difokuskan pada segi sumber daya manusia,
sarana dan prasarana, produksi, serta manajemen usaha.
Rencana program IbM yang diusulkan ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi oleh kedua mitra sehingga tercapai tujuan kegiatan pengabdian ini untuk masyarakat

181
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

calon pengusaha yang akan mengelola kantin sehat di SD Negeri Brodot 1. Solusi yang ditawarkan
kepada kedua mitra berdasarkan permasalahan yang dihadapi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Pelatihan makanan jajanan bergizi dan sehat oleh ahli gizi dan makanan dari SMK Negeri 2
Jombang. Luaran dari solusi ini adalah peningkatan pemahaman mitra tentang makanan
jajanan bergizi dan sehat dimana kedua mitra lebih memilih menjual makanan jajanan yang
tidak mengandung bahan kimia buatan seperti pewarna, pengawet dan penguat rasa, serta
menjaga kebersihan tempat berjualannya.
2. Pelatihan tentang bahaya makanan jajanan berpengawet dan berbahan kimia oleh ahli gizi dan
makanan dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum (Unipdu)
Jombang. Luaran dari solusi ini adalah peningkatan keterampilan mitra untuk mengolah
makanan jajanan dimana kedua mitra dapat mengolah minimal 3 jenis makanan jajanan
dengan kandungan gizi seimbang.
3. Pelatihan manajemen keuangan dan profit penjualan makanan jajanan oleh ahli akuntansi dari
Fakultas Ilmu Administrasi, Unipdu Jombang. Luaran dari solusi ini adalah peningkatan
pemahaman mitra untuk memilah antara keuntungan berdagang makanan jajanan dan biaya
kebutuhan keluarga. Kedua mitra diharapkan dapat menghitung keuntungan hasil penjualan
yang akan digunakan sebagai modal usaha, anggaran berdagang dan kebutuhan keluarga.
4. Penyediaan tempat dan fasilitas berjualan makanan jajanan untuk kedua mitra di SD Negeri
Brodot 1. Luaran dari solusi ini adalah kantin sekolah untuk tempat berjualan kedua mitra
yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti banner informasi makanan jajanan bergizi,
buku administrasi keuangan dan meja kayu.
5. Penjadwalan jenis makanan jajanan yang dijual kedua mitra setiap hari di SD Negeri Brodot 1.
Luaran untuk solusi ini adalah pembimbingan atau jasa konsultasi untuk menjadwalkan variasi
jenis makanan jajanan yang akan dijual oleh kedua mitra. Pada hari yang sama, makanan
jajanan yang dijual kedua mitra akan saling berbeda.
6. Modul makanan jajanan dengan kandungan gizi seimbang dan sehat untuk dikonsumsi anak
usia SD. Pelaksanaan program IbM ini juga menghasilkan luaran buku ajar tentang makanan
bergizi dan sehat bagi guru dan siswa di SD Negeri Brodot 1.
7. Software makanan jajanan bergizi dan sehat untuk anak usia SD. Software yang akan
dikembangkan selama pelaksanaan program IbM ini berbasis pemrograman visual yang
memuat informasi tentang makanan jajanan yang bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Melalui sofware ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa untuk lebih
selektif dalam memilih makanan jajanan. Informasi pendukung di software ini diantaranya
adalah (1) umur siswa, (2) aktivitas siswa, (3) komposisi makanan jajanan dan (4) keterangan
keamanan makanan jajanan untuk dikonsumsi.
Berdasarkan solusi-solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi kedua mitra, tim pelaksana program IbM membuat rencana capaian tahunan sesuai
dengan luaran yang ditargetkan. Rencana target capaian luaran dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah
ini.
Tabel 2.1. Rencana Target Capaian Luaran
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding. Accepted
2 Publikasi pada media massa (cetak/elektronik). Sudah terbit
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang Ada
ekonomi.
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk. Ada
5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat. Ada
6 Peningkatan ketentraman/ kesehatan masyarakat (mitra Ada
masyarakat umum).
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang. Produk
8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak Draf
cipta, merek dagang, desain produk industri, perlindungan
varietas tanaman, perlindungan topografi).
9 Buku ajar Draf

182
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijelaskan melalui
tahapan atau langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan kedua mitra. Langkah-langkah penyelesaian masalah kedua mitra dijabarkan
berdasarkan permasalahan dalam bidang sumber daya manusia, sarana dan prasarana, produksi dan
manajemen.. Melalui langkah-langkah penyelesaian masalah kedua mitra yang dijabarkan pada
Tabel 3.1, pelaksanaan program IbM ini diharapakan dapat tercapai tujuan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini untuk masyarakat calon pengusaha yang akan mengelola kantin sehat di SD
Negeri Brodot 1.

Tabel 3.1. Langkah-langkah Penyelesaian Permasalahan Mitra


No. Bidang Permasalahan Langkah Penyelesaian Masalah
1 Sumber Daya Manusia 1. Mengadakan pelatihan tentang makanan bergizi dan
bermanfaat untuk kesehatan siswa SD kepada kedua mitra
yang bertempat di SMK Negeri 2 Jombang. Partisipasi
mitra adalah mengikuti pelatihan tersebut dan mendapatkan
pelatihan cara membuat makanan yang bergisi dengan
harga murah dan cocok disajikan kepada anak SD.
2. Mengadakan pelatihan untuk mitra Mitra tentang bahaya
penggunaan bahan kimia makanan seperti pewarna dan
pengawet buatan, manfaat makanan bergizi untuk tubuh
dengan menjalin kerjasama dengan Fakultas Ilmu
Kesehatan (FIK), Universitas Pesantren Tinggi Darul
„Ulum (Unipdu), Partisipasi mitra adalah mengikuti
pelatihan tersebut dan mencatat hal-hal penting selama
pelatihan. Mitra dapat mempraktekkan pengolahan
makanan jajanan yang selama ini dilakukan dan
membandingkannya dengan hasil olahan makanan jajanan
selama pelatihan.
3. Melakukan sosialisasi makan makanan jajanan yang
bergizi dan sehat kepada siswa-siswa di SD Negeri Brodot
2 Sarana dan Prasarana 1. Penyediaan tempat dan fasilitas yang layak untuk kedua
mitra sehingga tidak menggangu aktivitas belajar siswa.

3 Produksi 1. Menjadwalkan variasi jenis-jenis makanan jajanan yang


akan dijual oleh kedua mitra. Kedua mitra akan menjual
jenis makanan jajanan yang berbeda setiap hari.
2. Mengadakan pelatihan tentang pembuatan makanan dan
jajanan yang bergisi dan terjangkau dengan uang saku
siswa SD.
3. Melatih
4. Melakukan evaluasi terkait dengan temuan-temuan selama
pelaksanaan pelatihan, serta mengukur ketercapaian tingkat
produksi yang berhasil dihasilkan oleh kedua mitra.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan tetap
dilanjutkan meskipun program IbM ini telah selesai.
4 Manajemen 1. Mengadakan pelatihan tentang manajemen keuangan
danpenjualan makanan jajanan dari ahli administrasi. Mitra
dapat berpartisipasi dengan bertanya tentang langkah-
langkah pembukuan administrasi keuangan yang baik.
2. Melakukan pemantauan terhadap buku laporan keuangan
dari kedua mitra untuk memastikan tingkat pemahaman dan
penerapan dari hasil pelatihan. Pemantauan dilakukan

183
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

dengan melihat pembukuan hasil penjualan yang meliputi


perhitungan pembelian bahan baku pembuatan makanan
jajanan, penjualan makanan jajanan, perhitungan laba dan
rugi, serta perencanaan modal usaha.

HASIL YANG DICAPAI


Dampak nyata dari hasil kegiatan program pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan
melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Pengelolaan Kantin Sehat dalam kegiatan pelatihan
pengolahan jajanan sehat kedua mita dapat mengetahui cara pengolahan makanan, beraneka jenis
makanan dan minuman yang dengan harga murah namun bergizi dan mejaga kebersihan. Pelatihan
ini berlangsung selama 2 hari di SMKN2 Jombang Pada pelatihan tersebut kedua mitra diberi
pengetahuan tentang cara pengemasan bagaimana cara menarik perhatian anak untuk memilih
makanan sehat , selain itu kedua mitra diajak untuk melihat contoh referensi kantin yang memilik
standar kebersihan. Selain itu kedua mitra diajarkan tentang variasi menu agar tidak terjadi
kebosanan . Selain itu dua mitra juga mengikuti pelatihan managemen administrasi keungan yang
dimana kedua mitra diberikan pelatihan tentang administrasi keuangan kantin seperti pembukuan
harian hingga bulanan . Dari hasil kuesioner kedua mitra tanggapan mitra tentang pelatihan
makanan jajanan sehat dan managemen pengelolaan kantin mendapatkan hasil positif dari hasil
yang didapat kedua mitra nilai kuesioner mencapai 87 dapat dikatakan bahwa mitra merespon
pelatihan jajanan sehat dengan nilai baik

Kegiatan Sosialisasi makanan sehat yang sasaran utamanya adalah siswa dan orang tua siswa
yang dilakukan di SDN Brodot I. Antusias siswa dan orang tua sangat baik terkait materi yang
diberikan. Harapan dari kegiatan ini agar para siswa dapat memilih dengan selektif makanan yang
sehat, bergizi, serta aman dikonsumsi. Ini terbukti dari respon siswa tentang pengetahuan tentang
jajanan sehat melalui pre-test dengan hasil rata- rata nilai 55. Hal ini dikatakan siswa masuk dalam
kategori kurang pengetahuan tentang jajanana sehat. Setelalah sosialisasi diadakan post-test
dentgan hasil rata-rata 85 ini memberikan hasil yang sangat baik karena ada peningkatan
pengetahuan siswa tentang jajanan sehat dari nilai awal 55 menjari 85 berarti ada peningkatan rata-
rata nilai 30. Dari kuisoner yang diberikan kepada orang tua dengan hasil kategori setuju dengan
adanya kantin sehat ini memberikan hasil respon yang sangat baik tentang kegiatan sosialisasi
makan sehat .

184
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

Renovasi sarana dan prasarana kantin merupakan hibah kepada mitra berupa fasilitas kantin.
Setiap itra mendapatkan satu local kantin dengan ukuran 2,5 M x 2,5 M . Harapan dari adanya
kantin tersebut agar para mitra dapat menjual makanan tidak mengganggu kegiatan belajar
mengajar siswa yang sebelumnya berada pada tempat yang terbuka dan menggangu pelaksanaan
kegiatan belajar siswa. Dari adanya fasilitas kantin para mitra dapat menjual makanan ataupun
jajanan dengan banyak variasi hal ini dikarenakan para mitra bisa membawa banyak peralatan dan
alat memasak sehingga dapat menunjang pekerjaan kedua mitra sehingga dapat menambah laba
dari hasil jualan kedua mitra yang awal sekitar 30 ribu menjadi rata rata 100 ribu perhari.
Kegiatan IBM pengeloalan kantin sehat ini dapat dianalisis bahwa adanya suatu
peningkatan pengetahuan baik siswa, orang tua dan kedua mitra tentang makanan sehat , para
siswa tidak memakan jajanan sembarangan dan berbahaya. Keberadaan kantin di SDN Brodot I
awalnya sangat tidak layak sehingga rawan dengan kejadian keracunan makanan yang pernah
mereka alami yang dikarenakan jajan sembarangan. Keberadaan fasilitas kantin yang memadai
dengan pengelolanya sudah terlatih akan memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungnya
kesehatan para siswa di SDN Brodot I . Selain itu sosialisasi kepada anak dan orang tua tentang
makaan dan jajanan sehat meupakan langakah pemberian informasi dan menyadarkan para orang
tua dan siswa untuk hidup sehat dan tidak jajan sembarangan sehingga pelaksanaan kegiatan ini
dilakuakan oleh semua pihak dan tanggung jawab semua pihak yang terkait dengan kesehatan
anak.

KESIMPULAN
Menjaga kesehatan anak merupakan kewajiban semua pihak. Semua pihak harus bersinergi
dan harus saling mendukung . Keberadaan kantin sehat di SDN Brodot I merupakan hasil
dukungan dari semua pihak antara guru, siswa, orang tua dan pengelola kantin. Tidak hanya
mensosialisasikan program kantin sehat di orang tua dan siswa namun peran dari pengelola kantin
sangat menentukan keberhasilan program IBM Pengelola Kantin Sehat. Evaluasi dan pengawasan
secara berkala sangat diperlukan dalam keberlajutan program ini sehingg perlunya pengawasan di
semua pihak .

185
Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat 2017

DAFTAR PUSTAKA

Candra, A. Adhitya, dkk. (2013). “Pengaruh Pemberian Makanan Jajanan, Pendidikan Gizi, dan
Suplementasi Besi terhadap Status Gizi, pengetahuan Gizi, dan Status Anemia pada Siswa
Sekolah Dasar”. Jurnal Gizi dan Pangan, Juli 2013, 8(2): 103 – 108.
Ratnani, R. D., (2009). “Bahaya Bahan Tambahan Makanan bagi Kesehatan”. Jurnal Momentum,
Vol. 5 No. 1, April 2009: 16 – 22.
Riyanto, A. dan Asep Dian A. (2012). “Faktor yang Memengaruhi Kandungan E. Coli Makanan
Jajanan SD di Wilayah Cimahi Selatan”. Jurnal MKB, Volume 44 No 2, Tahun 2012: 77 –
82.
Simanjuntak, G. dan Anton S. Hartono. (2010). “Konsumsi Makanan Jajanan, Konsumsi Makanan
di Rumah dan Status Gizi Anak di SDN 04 Petang Jakarta Timur”. Jurnal Nutrire Diaita, Volume
2 Nomor 1, April 2010: 1 – 8.

186

Anda mungkin juga menyukai