TUGAS
Oleh:
PENI SEKARSARI
170711636099
OFF D
September 2019
JUDUL : Pendidikan Multikultural dan Anti Kekerasan Melalui
Permainan Garis
TEMA : Nasionalisme
INTISARI
Sikap toleransi sudah sepantasnya ditanamkan sejak dini kepada para generasi muda
terutama melalui pendidikan, karena generasi muda akan menjadi calon penerus bangsa yang
akan menentukan mau dibawa kemana negara Indonesia di masa yang akan datang.
TEORI
Menurut Rini, pendidikan adalah segala daya upaya dan semua usaha untuk membuat
masyarakat dapat mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta
memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara.
Anak-anak belajar melalui permainan. Pengalaman bermain yang menyenangkan
dengan bahan, benda, anak lain, dan dukungan orang dewasa membantu anak-anak
berkembang secara optimal (Mutiah, 2010: 91).
Toleransi menurut istilah berarti menghargai, membolehkan, membiarkan, pendirian
pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya yang bertentangan
dengan pendiriannya sendiri.
Berasal dari kata multi (plural) dan kultural (tentang budaya), mengisyaratkan
pengakuan terhadap realitas keragaman kultural, yang berarti mencakup baik keberagaman
tradisional seperti keberagaman suku, ras, ataupun agama, maupun keberagaman bentuk-
bentuk kehidupan (subkultur) yang terus bermunculan di setiap tahap sejarah kehidupan
masyarakat.
KESIMPULAN
Penguatan rasa toleransi melalui pendidikan sangat penting untuk dilakukan karena
pada hakikatnya pendidikan mampu membentuk kepribadian seseorang untuk menjadi yang
lebih baik dari sebelumnya. Terlebih dengan tambahan media pembelajaran melalui
permainan akan sangat membantu dalam penanaman serta penguatan rasa toleransi, karena
adanya permainan seseorang akan dapat belajar lebih optimal.
REFERENSI
Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Prenada Media Group.