Halaman :

PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

BAB V
TANGGA

V.1. IDEALISASI STRUKTUR TANGGA PELAT BETON

Gambar 5.1. Tampak Atas dan Penampang Tangga

 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Asumsi : O = 18 cm
No = 4.14 / 18 = 23 buah ( sebelum bordes = 12 buah & sesudah bordes = 11 buah)
2 x O + A = 61 s/d 63 (asumsi pilih 61 cm)
2 x 18+ A = 61 🡪 A= 61-36 = 25 cm
Na = No - (1 + p)
= 23 - (1 + 1) = 21 buah
Ht = No x O
= 23 x 18 = 414 cm = 4,14 m
H bordes = 12 x 18 = 216 cm = 2,16 m
18
α =arctan =35.8 °< 45°(OK ) 🡪 Kemiringan tangga = 35.8 °
25
sin α = sin 35.8° = C / 32 🡪 C = 18.719cm
Cek :
1
1. Panjang tangga sebelum bordes = 11 x A + l bordes < 5000 - x150
2
= 11 x 250 + 1500 < 4925
= 4250 mm = 4,25 m < 4.925 m (OK)
2. Panjang tangga sesudah bordes = 10 x A + l bordes
= 10 x 250 + (1500 +250)
= 4250 mm = 4,25 m < 4.925 m (OK)
Ukuran bordes = 1500 mm x 3000 mm
Ukuran void tangga = 4250 mm x 3000 mm
C 18.719
Tebal plat rata-rata = 12+ = 12+ = 21.36
2 2

V.2. PEMBEBANAN TANGGA

a. Beban Pelat Tangga Miring
Berat sendiri pelat = 0.2136 x 2400 x 1/cosα = 632.058 kg/m2
Berat spesi 3 cm = 0.03 x 2100 = 63.00 kg/m2
Berat penutup lantai 1 cm = 0.01 x 2400 = 24.00 kg/m2
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
+
Σ Beban mati = 719.058 kg/ m2
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Beban hidup= 300 kg/m2.....................................(SNI 1727:2013 Tabel 4-1)

Beban terfaktor (q ultimate)
qu= 1.2 (719.058) + 1.6 (300) = 1342.87 kg/m2 = 13.43 kN/m2

b. Beban Pelat Bordes

Berat sendiri pelat = 0.12 x 2400 = 288.00 kg/m2
Berat spesi 3 cm = 0.03 x 2100 = 63.00 kg/m2
Berat penutup lantai 1 cm = 0.01 x 2400 = 24.00 kg/m2
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
+
Σ Beban mati = 375.00 kg/ m2
Beban hidup= 300 kg/m2.....................................(SNI 1727:2013 Tabel 4-1)
qu= 1.2 (375) + 1.6 (300) = 930 kg/m2 = 9.30 kN/m2
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

V.3. PENULANGAN PELAT TANGGA (Dianalisa sebagai Plat 1 Arah)

Digunakan tulangan ulir dengan diameter 10 mm ( fy=400 MPa )
Tebal selimut beton 20 mm
d= 120 – 20 – 0.5 x 10 = 95 mm

V.3.1 Idealisasi Struktur

Gambar 5.2. Idealisasi Balok Tangga

 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Bidang M:

Gambar 5.3. Diagram M Balok Tangga

 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

V.3.2 Tulangan daerah Lapangan, diambil momen positif terbesar

Mu 6.12
= =753.462 🡪 ρ = 0.001906
Øbd 0.9 x 1 x 0.0952
2

As = ρbd = 0.001906x1000x95 = 181.07 mm2

Asmin= 0.0018xbxh = 0.0018x1000x120 = 216 mm2
As 1 tulangan = 0.25 x π x d2 = 78.540 mm2
1000
s= x 78.540=433.75 mm
181.07
smax= 2h = 2 x 120 = 240 mm 🡪 (SNI 2847:2013 pasal 13.3.2)
⸫ maka tulangan yang digunakan adalah D10 – 200 mm-

V.3.3 Tulangan Tumpuan, diambil momen negatif terbesar

Mu 12.38
2
= 2
=1524.161 🡪 ρ = 0.00397
Øbd 0.9 x 1 x 0.095
As = ρbd = 0.00397x1000x95 = 377.39 mm2
Asmin= 0.0018xbxh = 0.0018x1000x120 = 216 mm2
As 1 tulangan = 0.25 x π x d2 = 78.540 mm2
1000
s= x 78.540=208.113 mm
377.39
smax= 2h = 2 x 120 = 240 mm
⸫ maka tulangan yang digunakan adalah D10 – 200 mm

V.3.4 Tulangan Pembagi

Digunakan tulangan polos dengan diameter 6 mm ( fy = 240 MPa)
As pembagi lapangan = 20 % x As lapangan = 0.2 x 181.7 mm2 = 36.34 mm2
As 1 tulangan = 0.25 x π x d2 = 28.27 mm2
1000
s= x 28.27=777.93 mm
36.34
⸫ maka tulangan yang digunakan adalah Ø6 – 200 mm (lebih rapat)
As pembagi tumpuan = 20% x As tumpuan = 0.2 x 377.39 mm2 = 75.48 mm2
As 1 tulangan = 0.25 x π x d2 = 28.27 mm2
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

1000
s= x 28.27=374.54 mm
75.48
⸫ maka tulangan yang digunakan adalah Ø6 – 200 mm (lebih rapat)

V.3.5 Pemeriksaan Lendutan

V.3.5.1 Plat Anak Tangga
L 1500
Lendutan ijin maksimum = = =6.25 mm
240 240
Lendutan yang terjadi = 1.579 mm (OK!)
V.3.5.2 Plat Bordes
L 1750
Lendutan ijin maksimum = = =7,2916 mm
240 240
Lendutan yang terjadi = 0.225 mm (OK!)
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

V.4. PENULANGAN BALOK BORDES (Dianalisa sebagai Plat 1 Arah)

V.4.1 Idealisasi Struktur dan Pembebanan
Reaksi Perletakan:

Gambar 5.4. Reaksi Perletakan Balok Tangga

 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Reaksi yang diperoleh dari SAP2000 menjadi aksi bagi balok bordes. Beban
diasumsikan dibagi merata sepanjang balok. Reaksi balok bordes akibat tangga bawah:
1.37 kN
V= 1m
= 1.37 kN/m (↑)
43.74 kN
H= 1m
= 43.74 kN/m (←)
Reaksi balok bordes akibat tangga atas :
4.89 kN
V = 1m = 4.89 kN/m (↑)
38.81kN
H= 1m
= 38.81 kN/m (→)
Direncanakan ukuran balok bordes yang digunakan 250 x 400 mm2

Pembebanan Balok Bordes

Berat tembok = 600 x 0.15 x 4.14 = 372.6 kg/m

Berat sendiri balok = 2400 x 0.25 x 0.4 = 240 kg/m

Σ Beban mati = 612.6 kg/m

Qu (Vertikal) sebelum bordes = Rv max + 1.4(Qd) = 1.37 +1.4(6.126) = 9.946 kN/m

Qu (Vertikal) setelah bordes = Rv max + 1.4(Qd) = 4.89 +1.4(6.126) = 13.466 kN/m
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Gambar 5.5. Idealisasi Beban Vertikal pada Balok Bordes (kN/m)

Gambar 5.6. Output Momen Balok Bordes Arah 3-3 Akibat Beban Vertikal (kNm)

Gambar 5.7. Idealisasi Beban Horizontal pada Balok Bordes (kN/m)

Gambar 5.8. Output Momen Balok Bordes Arah 2-2 Akibat Beban Horizontal (kNm)
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

V.4.2 Penulangan Balok Bordes

Asumsi digunakan tulangan longitudinal D13 dan sengkang ∅10, balok 25/40
V.4.2.1 Perhitungan Lentur Akibat Beban Horizontal
Tebal selimut beton = 40 mm, diameter tulangan = 13 mm
d = 300 – 40 – 10 - ½ × 13 = 343.5 mm
fcʹ = 25 MPa
fy = 400 MPa
Mu max = 12.78 kNm
0.85 × f c ʹ × a ×b= A s × f y
0.85 ×25 × a ×250=A s × 400 🡪 a=0.0753 A s
M ux =ϕ M nx =ϕ A s × f y × ( d x −0,5 a )
12.78 ×106 =0.9 × A s × 400 × ( 243.5−0.5 ×0.0 753 A s )
As = 93.98 mm2
1.4
Asmin = × 250 × 343.5 = 300.563 mm2
400
300.563
Jumlah tulangan = 2 = 2.26 = 3 tul
0.25× π × 13
As<Asmin sehingga diambil Tulangan lentur 3D13

V.4.2.2 Perhitungan Lentur Akibat Beban Vertikal

Tebal selimut beton = 40 mm, diameter tulangan = 13 mm
d = 400 – 40 – 10 - ½ × 13 = 343.5 mm
fcʹ = 25 MPa
fy = 400 MPa
Mu max = 13.17 kNm
0.85 × f c ʹ × a ×b= A s × f y
0.85 ×25 × a ×250=A s × 400 🡪 a=0.0753 A s
M ux =ϕ M nx =ϕ A s × f y × ( d x −0,5 a )
6
13.17 ×10 =0.9 × A s × 400 × ( 243.5−0.5 ×0.0753 A s )
As = 96.88 mm2
1.4
Asmin = × 250 × 343.5 = 300.563 mm2
400
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

300.563
Jumlah tulangan = 2 = 2.26 = 3 tul
0.25× π × 13
As<Asmin sehingga diambil Tulangan lentur 3D13

V.4.2.3 Pemeriksaan Lendutan

Pada Plat Miring:
L 3190
δmax = = = 6.646 mm
480 480
δ yg terjadi = 1.579 mm
δ yg terjadi (1.579 mm) < δmax (6.646 mm) [OK]

Pada Plat Datar (Plat Bordes)

L 1500
δmax = = = 3.125 mm
480 480
δ yg terjadi = 0.225 mm
δ yg terjadi (0.225 mm) < δmax (3.125 mm) [OK]

V.4.2.4 Perhitungan Tulangan Geser

Gambar 5.9. Output Geser Balok Bordes Arah 2-2 Akibat Beban Vertikal (kNm)
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Gambar 5.10. Output Geser Balok Bordes Arah 3-3 Akibat Beban Horizontal (kNm)

Vu arah y (horizontal) adalah yang terbesar 🡪 Vu = 34.65 kN

1
φVc = 0.75 × × √❑
6
1
= 0.75 × × √❑ = 55.468 kN
6
ϕVc (55.468 kN) > Vu (34.65 kN)
ϕVc > Vu sehingga tidak diperlukan tulangan longitudinal. Dipasang dengan
menggunakan tulangan sengkang minimum

Smax = atau 600 mm

355
=
2
= 177.5 mm
∴ Dipakai tulangan sengkang ∅10–150 mm
 Halaman :
PERENCANAAN BANGUNAN BETON PAGE \*
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN MERGEFORM
NRP:
PERENCANAAN BAGIAN STRUKTUR: AT 24
B11180068
UNIVERSITAS KRISTEN PETRA TANGGA
B11180200
PERHITUNGAN

Gambar 5.11. Penampang Balok Bordes

V.4.2.5 Kesimpulan

Penulangan Longitudinal D10-200 digunakan untuk daerah lapangan (momen positif)

Penulangan Longitudinal D10-200 digunakan untuk daerah tumpuan (momen negatif)
Tulangan Pembagi Ø6-200 digunakan untuk penulangan deaerah lapangan (momen
positif)
Tulangan Pembagi Ø6-200 digunakan untuk penulangan daerah tumpuan (momen
negatif)
Ukuran Balok Bordes 250/400, Tulangan Longitudinal 3D13, Tulangan Sengkang Ø
10-150 dengan selimut beton 40mm