Paper Fix Fix
Paper Fix Fix
) HIBRIDA
PERSILANGAN DUA VARIETAS MENTIMUN
PAPER
OLEH :
ALGHI FAHRY LESMANA
210301059
AGROTEKNOLOGI-1
PAPER
OLEH :
Paper Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Dasar Pemuliaan Tanaman Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Diketahui Oleh :
Asisten Koordinator
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat pada
waktunya.
Adapun judul paper ini adalah “Evaluasi Daya Hasil Mentimun (Cucumis
Utara.
Penulis juga berterima kasih kepada Ir. Hot Setiado MS.; Dr.
Ir. Emmy Harso Kardhinata M.Sc.;Hafnes Wahyuni SP., MP. Selaku dosen mata
kuliah dasar pemuliaan tanaman. Serta abang dan kakak asisten laboratorium dasar
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh lebih dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga paper ini dapat bermanfaat
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................... 1
Tujuan Penulisan .................................................................................................. 3
Kegunaan Penulisan ............................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Timun (Cucumis sativus L.) ..................................................... 4
Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) .................................5
Iklim ............................................................................................................ 5
Tanah ........................................................................................................... 5
Evaluasi Daya Hasil Mentimun (Cucumis sativus L.) Hibrida Persilangan Dua
Varietas Mentimun
Hibridisasi ........................................................................................................... 8
Hibrida .................................................................................................................. 8
Seleksi Tetua Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.)................................... 10
Analisis Genotipe Dengan RHS Color Chart ..................................................... 11
Evaluasi Daya Hasil Mentimun (Cucumis sativus L.) Hibrida Persilangan Dua
Varietas Mentimun ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
empat yang terpenting bagi masyarakat dunia setelah tomat, kubis, dan bawang
putih. Bagian tanaman mentimun yang dikonsumsi ialah pada bagian buahnya
lendir), protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, magnesium, vitamin A, B1,
asinan, salad, bahan campuran kosmetik, dan pengobatan. Mentimun yang tersebar
dipasaran Indonesia banyak jenisnya, ada mentimun biasa atau lokal dengan ciri
warna buah hijau muda sampai hijau tua, memiliki biji, dan kandungan air banyak,
daging buah tipis yang cocok dijadikan acar, rujak, dan lalaban. Kemudian
mentimun jepang atau biasa disebut ’’Kiuri’’ dengan ciri warna buah hijau tua, rasa
agak manis, daging buah tebal, tekstur renyah, serta kandungan air yang sedikit
dan khas serta diharapkan ada dalam setiap produk bahan pangan, salah satunya
pada mentimun. Mentimun yang memiliki tekstur renyah dan rasa buah manis
merupakan karakteristik mutu yang telah dikenal dan diinginkan oleh konsumen
Kementan tahun 2012 berturut turut dari tahun 2009 hingga 2012 adalah 582.000,
2
Indonesia berturut turut dari tahun 2009 hingga 2012 adalah 583.139, 547.141,
521.535, dan 511. 525 ton/tahun. Berdasarkan data tersebut produksi mentimun tiap
mentimun dan kualitas mutu hasil dengan tekstur renyah dan rasa manis, salah satu
pemuliaan tanaman secara rinci bertujuan untuk merakit varietas baru yang berdaya
hasil tinggi, kualitas hasil baik, perbaikan karakter agronomi dan sifat lainnya. Hal
tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sesuai dengan kriteria yang
pemuliaan tanaman untuk membentuk varietas dengan sifat daya hasil tinggi,
kualitas hasil baik yang memenuhi kriteria komersil salah satunya ialah dengan
mentimun dipilih karena umumnya karakter hasil dan kualitas buah dimiliki oleh
plasma nutfah mentimun yang tersebar dalam berbagai kultivar yang ada. Teknik
persentase bunga betina dan bunga jantan dalam satu tanaman hampir sama banyak.
Persilangan pada mentimun juga relatif mudah dan jumlah biji yang dihasilkan
populasi dasar dengan keragaman karakter yang tinggi sebagai tetua. Populasi dasar
bisa berasal dari populasi galur murni, bersari bebas ataupun varietas hibrida.
Evaluasi terhadap berbagai populasi dasar mentimun juga dapat dilakukan untuk
yang bertujuan untuk mendapatkan calon tetua potensial dalam rangka perbaikan
Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui tentang
daya hasil mentimun hibrida (Cucumis sativus L.) persilangan dua varietas
mentimun.
Kegunaan penulisan
Adapun kegunaan penulisan pada paper ini adalah sebagai salah satu syarat
Universitas Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Mentimun berasal dari bagian utara India masuk ke wilayah Cina. Pada
tahun 1882, de Condolle memasukkan ke dalam daftar tanaman asli India. Hingga
menyebar keseluruh dunia terutama daerah tropika. Menurut ilmu botani, tanaman
Mentimun (Cucumis sativus L.) memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar
tetapi daya tembusnya relatif dangkal, sekitar kedalaman 30-60 cm. Oleh karena
itu, tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan air
(Rukmana, 2012). Batang mentimun berupa batang lunak dan berair, berbentuk
pipih, berambut halus, berbuku-buku, dan berwarna hijau segar. Batang utama
berukuran 7―10 cm dan berdiameter 10―15 mm. Diameter cabang anakan lebih
Daun mentimun terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun, dan ibu
tulang daun. Helaian daun mempunyai bangun dasar bulat atau bangun ginjal,
bagian ujung daun runcing berganda. Pangkal daun berlekuk, tepi daun bergerigi
ganda. Daun mentimun dewasa mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat
mencapai 20 cm, berwarna hijau tua hingga hijau muda, permukaan daun berbulu
mekar. Mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya bunga jantan dan betina
letaknya terpisah, tetapi masih dalam satu tanaman. Bunga betina mempunyai bakal
buah yang membengkak, terletak di bawah mahkota bunga, sedangkan pada bunga
jantan tidak mempunyai bagian bakal buah yang membengkak (Sumpena, 2018).
Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga yang
terdiri satu bakal buah saja (Imdad dan Nawangsih, 2013). Buah berkedudukan
menggantung dan dapat berbentuk bulat, kotak, lonjong atau memanjang dengan
ukuran yang beragam. Jumlah dan ukuran duri atau kutil yang terserak pada ukuran
buah beragam, biasanya lebih jelas terlihat pada buah muda. Warna kulit buah juga
beragam dari hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging bagian dalam berwarna
putih hingga putih kekuningan. Biji matang berbentuk pipih dan berwarna putih
Iklim
yang memiliki iklim tropis, tanaman ini masih 8 dapat ditanam di dataran rendah
hingga dataran tinggi ± 1.000m dpl. Selain itu pertumbuhannya, tanaman ini juga
membutuhkan iklim yang kering, dengan sinar matahari yang berkisar 21,10 - 26,70
berkisar antara 20°C- 32°C, dengan suhu udara optimal 27°C. Di daerah tropis
6
seperti di Indonesia, keadaan suhu udara ditentukan oleh tinggi permukaan laut.
mentimun, karena penyerapan unsur hara akan berlangsung dengan optimal jika
diinginkan tanaman sayuran ini antara 200-400 mm/ bulan. Curah hujan yang
terlalu tinggi tidak baik untuk pertumbuhan tanaman mentimun, terlebih pada saat
mulai berbunga karena curah hujan yang tinggi akan banyak menggugurkan bunga
(Sumpena, 2012).
Tanah
Pada dasarnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk lahan
kualitas baik tanaman mentimun membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak
mengandung humus, tidak tergenang dan pH berkisar antara 6-7. Namun mentimun
masih toleran pada pH tanah sampai 5,5 sebagai batasan minimal dan 7,5 sebagai
batasan maksimal. Pada pH tanah kurang dari 5,5 akan terjadi gangguan penyerapan
zat hara oleh akar sehingga pertumbuhan tanaman akan terganggu, sedangkan pada
tanah yang terlalu masam tanaman mentimun akan menderita penyakit klorosis.
Tanah yang kaya akan bahan organik sangat baik untuk pertumbuhan tanaman
mentimun, karena tanah yang kaya bahan organik memiliki tingkat kesuburan tanah
Tanah yang banyak mengandung air, terutama pada waktu berbunga merupakan
7
jenis tanah yang baik untuk penanaman mentimun. Tanaman mentimun dapat
tumbuh baik di ketinggian 0―1.000 m di atas permukaan air laut. Pada ketinggian
lebih dari 1.000 m di atas permukaan laut (dpl), penanaman mentimun harus
menggunakan mulsa plastik perak hitam karena pada ketinggian tersebut suhu tanah
kurang dari 18° C dan suhu udara kurang dari 25° C. Dengan menggunakan mulsa
(Sumpena, 2008).
menambah ukuran panjang dan lebar pada daun, merangsang pertumbuhan batang
, cabang dan daun, serta berperan pada pembentukan klorofil yang sangat berguna
Ketepatan waktu pemberian jenis pupuk juga perlu diperhatikan oleh petani.
Misalnya pupuk urea atau ZA diberikan pada saat mulai tanam sampai padi berusia
satu bulan. Unsur ini terdapat dalam jumlah yang besar dalam jaringan yang muda,
terutama berperan pada pembentukan biji 10 dan daun. Nitrogen terdapat pada
tetua yang berbeda susunan genetiknya. Kegiatan ini adalah langkah awal pada
semua sifat baik atau yang diinginkan ke dalam satu genotipe baru, memperluas
keragaman genetik, dan menguji potensi tetua atau memanfaatkan vigor hibrida.
berbagai sumber tanaman dalam 2 satu populasi yang memiliki karakter unggul
(Carsono, 2012).
Beberapa tahapan dari kegiatan ini adalah penentuan parental atau tetua, persiapan
polinasi, pembungkusan, dan pemberian label. Dalam bab ini tidak semua tahapan
Hibrida
meskipun telah banyak mengubah cara produksi jagung di berbagai negara seperti
di Amerika Serikat, negara perintis jagung hibrida, serta India, Muangthai, dan
9
dianggap tidak praktis; banyak faktor-faktor yang sudah klasik yang selalu
(inbrida) yang sangat besar. Meskipun pembuatan hibrida tidak sulit, untuk
(Balitbangtan, 2015).
varietas bersari bebas, setiap kali harus membuat persilangan antara kedua
generasi kedua (F2) tidak lagi memberikan hasil setinggi generasi pertama. Untuk
itu diperlukan latihan khusus bagi penangkar benih, dan biaya yang lebih besar
daripada biaya produksi benih varietas bersari, bebas. Hal ini menyebabkan harga
benih hibrida menjadi relatif lebih mahal daripada harga benih varietas bersari
bebas. Umumnya produksi benih paling efisien untuk hibrida-hibrida silang tiga,
silang ganda, dan silang puncak ganda, asalkan silang tunggal induk dipakai sebagai
secara luas tentang hibrida sehingga industri benih swasta ikut memainkan peran
penanaman hibrida menjadi sangat besar bila daya hasilnya semakin tinggi.
Misalnya, kenaikan hasil 20% di atas daya hasil 5 t/ha nilainya 5 kali kenaikan 20%
10
di atas daya hasil 1,5 t/ha. Penanaman hibrida dapat menaikkan produksi tanpa
menambah dosis pupuk dan masukan lainnya; tetapi daya hasil akan menjadi lebih
nasional masih kurang efisien, di samping itu kualitasnya belum dapat bersaing
dengan jagung dari negara lain, terutama jagung dari Argentina, yang dalam
pasaran internasional terkenal mempunyai mutu biji sangat tinggi, dengan warna,
tipe, dan ukuran biji yang seragam. Argentina, di samping telah menerapkan
teknologi hibrida, juga membatasi produksinya pada tipe biji semi gigi kuda, tipe
biji gigi kuda dianggap kurang tahan bantingan, walaupun hasilnya tinggi
menentukan metode pemuliaan yang tepat serta untuk meningkatkan efektivitas dan
efesiensi proses seleksi tetua yang akan digunakan dalam suatu persilangan.
Pendugaan daya gabung perlu dilakukan karena tidak semua kombinasi galur murni
mentimun yang mampu berproduksi tinggi pada suhu rendah, sedang. Melakukan
terpilih sebagai tetua adalah Mercy dan Toska yang disilangkan secara resiprokal
dalam usaha merakit varietas hibrida mentimun yang memiliki karakter unggul
dengan ciri khusus yaitu buah manis, daging buah renyah yang cocok dimakan
mentah, dan hasil buah/ha tinggi. Tujuannya untuk evaluasi daya hasil kerenyahan
buah dan tingkat kemanisan buah serta produksi buah (hasil buah/ha) dari
mentimun persilangan dua varietas yaitu antara Mercy dan Toska secara resiprokal
(Riadi, 2015).
kelompok rujak dengan ciri khusus yang khas warna buah hijau tua dengan ujung
buah berwarna hijau muda, buah agak manis dengan kadar brix yang cukup, dari
segi ukuran jenis mentimun ini memiliki diameter buah relatif besar dan panjang
buah 20-25 cm, dan hasil buah per hektar ± 70 ton/ha. Varietas Toska yang
merupakan jenis mentimun jepang dengan ciri khusus yang khas yaitu warna buah
hijau gelap sepenuhnya dan agak mengkilap, buah yang agak manis dengan kadar
brix yang sedang, dari segi ukuran jenis mentimun ini memiliki diameter buah
relatif kecil dan panjang buah dapat mencapai ± 30 cm, buah renyah, dan hasil buah
Berdasarkan analisis dengan RHS Color Chart warna daun dari semua
genotipe yang ada yaitu hijau gelap dengan kode 141A dan 141B dan bentuk daun
rata rata menyerupai jantung kecuali tetua Toska yang bulat. Warna batang dari
semua genotipe yaitu hijau dengan kode RHSCC140A. Bentuk penampang batang
12
dari semua genotipe setelah diamati, mempunyai bentuk seperti segilima. Warna
kelopak bunga, mahkota bunga, kepala putik, benang sari, buah, dan garis buah
dianalisis warna menggunakan RHS Color Chart. Bentuk daun dan warna daun
berbentuk jantung dan berwarna hijau gelap (141B), B (Tetua Toska) = daun
berbentuk bulat dan berwarna hijau gelap (141A), C (Hibrida UL 14-256) = daun
berbentuk jantung dan berwarna hijau gelap (141B), D (Hibrida UL 14-265) = daun
berbentuk jantung dan berwarna hijau gelap (141B), F (Roman) = daun berbentuk
jantung dan berwarna hijau gelap (141B) seluruh genotipe berwana hijau kode
RHSCC 140B. Warna mahkota bunga seluruh genotipe berwarna kuning kehijauan
kode RHSCC 154 A dan bentuk bunga dari semua genotipe yang diamati
kuning kehijauan kode RHSCC 154D. Warna benang sari dari genotipe seluruhnya
Untuk warna buah tetua Mercy, Harmony, dan Roman yaitu warna hijau
terang kode RHSCC 142C dan 142A dari ujung buah, mendekati pangkal buah
berwarna hijau gelap kode RHSCC141A. Untuk hibrida UL 14-256 dan hibrida UL
14-265 warna buahnya yaitu hijau kode RHSCC140B dan 142 A bagian ujung buah
mendekati bagian pangkal buah berwarna hijau gelap kode RHSCC141A. Tetua
Toska memiliki warna buah hijau gelap menyeluruh kode RHSCC141A. Warna
garis buah untuk tetua F1Mercy, hibrida UL 14-265, Harmony, dan Roman yaitu
hijau terang kode RHSCC142D. Sementara untuk tetua Toska dan hibrida UL 14-
256 memiliki warna garis buah hijau kode RHSCC 142A (Adrian et al., 2016).
13
Secara umum morfologi dan warna daun, batang dan bunga relatif mirip,
kecuali bentuk daun dan penampang melintang batang kedua hibrida lebih dominan
dipengaruhi oleh tetua Mercy. Sementara untuk rasa pangkal buah berdasarkan uji
organoleptik dari semua genotipe memiliki rasa pangkal buah tidak pahit.
lainnya. Secara umum hibrida UL 14-265 unggul pada karakter kerenyahan dan
kemanisan buah dari tetua Mercy dan kedua varietas pembanding (Satoto dan
Suprihatno, 2018).
Evaluasi Daya Hasil Mentimun (Cucumis sativus L.) Hibrida Persilangan Dua
Varietas Mentimun
evaluasi daya hasil pada kualitas kerenyahan dan tingkat kemanisan buah serta
produksi buah (hasil buah/ha) dari mentimun persilangan dua varietas yaitu antara
Mercy dan Toska secara resiprokal dibandingkan dengan tetuanya serta varietas
daya gabung umum (DGU) dan daya gabung khusus (DGK) sangat diperlukan
sebagai pedoman dalam memilih tetua dan kombinasi persilangan unggul secara
14
efektif dan efisien. Penelitian bertujuan menduga nilai daya gabung lima galur
Tanaman Sayuran yang memiliki umur genjah, produktivitas tinggi, dan warna
direkomendasikan sebagai kandidat hibrida terbaik ialah yang memiliki nilai DGU
dan DGK positif (tinggi). Persilangan dengan nilai DGK positif (tinggi)
baik dan memberi peluang penampilan terbaik. Nilai DGK negatif berarti
positif dan tinggi untuk beberapa karakter yaitu jumlah cabang (1,40), jumlah buah
per tanaman (2,38) dan berat buah per tanaman (321,15). Berdasarkan hasil ini,
lebih tetua galur murni yang mempunyai karakter yang unggul Komposisi genetik
heterozigot yang dimiliki oleh varietas hibrida membuat varietas ini memiliki sifat
yang superior dibandingkan varietas non hibrida yang memiliki komposisi genetik
tanaman atau lebih yang memiliki karakter unggul (Syukur et al., 2015).
15
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga yang
3. Pada dasarnya hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk lahan pertanian,
semua sifat baik atau yang diinginkan ke dalam satu genotipe baru, memperluas
keragaman genetik, dan menguji potensi tetua atau memanfaatkan vigor hibrida.
5. Teknik produksi benih hibrida berbeda dengan teknik produksi benih varietas
bersari bebas, setiap kali harus membuat persilangan antara kedua induknya,
Saran
hibrida serta persilangan dua varietas. Selain itu diharapkan penulis juga dapat
mengembangkan ide penulisan dalam hal tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.).
16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
=
19
20
21