Anda di halaman 1dari 2

Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai 

Edelweiss jawa (Javanese edelweiss)


atau Bunga Senduro, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan
tinggi Nusantara.[1] Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat memiliki batang
sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang
dikategorikan sebagai langka.
Biasanya Edelweiss berkembang biak dengan cara generatif karena serbuk-serbuk bunga generatif
Edelweiss memiliki massa yang ringan, sehingga mudah terbawa oleh angin. Saat serbuk-serbuk
menemukan tempat yang cocok untuk tumbuh, maka Edelweiss akan dapat tumbuh dengan baik
Bunga Edelweis adalah bunga endemik yang sering juga disebut sebagai Bunga Keabadian karena
mampu tumbuh di tempat yang tandus dan bunganya tidak rontok karena pengaruh hormon
tertentu. Adapun ciri-ciri dari Bunga Edelweis adalah sebagai berikut:

 Edelweiss termasuk tumbuhan epifit sehingga batangnya tak membesar.

 Batang tanaman pada Edelweiss sekaligus menjadi tangkai bunga.

 Batang pada Edelweiss ini tertutupi kulit yang cenderung kasar dan bercelah.

 Daun pada Edelweiss berbentuk linear dan lancip. Panjang daun ini berkisar 4 hingga 6 cm,
dengan lebar berkisar 0,5 cm.

 Daun pada Edelweiss mempunyai bulu bulu halus berwarna putih yang mirip dengan wol.

 Pada masing-masing tangkai bunga, terdapat 5 hingga 6 kepala bunga Edelweiss berukuran
sekitar 5 mm yang dikelilingi daun daun muda.

 Kelopak bunga Edelweiss berwarna putih dengan tekstur yang lembut. Adapun bagian kepala
bunga dari Edelweiss berwarna kuning.

 Edelweiss adalah tumbuhan endemik yang hanya tumbuh di ketinggian  2000 hingga 3000
mdpl.
Edelweiss merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu
membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang
dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya,
yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, [1] sangat disukai oleh serangga, lebih dari
300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi
tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering
dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar
kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636
batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan
salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya
potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah. [2]
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi,
terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh
karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi
tekanan terhadap populasi liar.
Salah satu tempat terbaik untuk melihat edelweis adalah di Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-
Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan
Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).

Anda mungkin juga menyukai

  • Sejarah: Sunting Sunting Sumber
    Sejarah: Sunting Sunting Sumber
    Dokumen1 halaman
    Sejarah: Sunting Sunting Sumber
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • SEJARAH
    SEJARAH
    Dokumen4 halaman
    SEJARAH
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • KAKTUS
    KAKTUS
    Dokumen3 halaman
    KAKTUS
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Banten
    Sejarah Banten
    Dokumen4 halaman
    Sejarah Banten
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • MAWAR
    MAWAR
    Dokumen2 halaman
    MAWAR
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • RAFLESIA
    RAFLESIA
    Dokumen2 halaman
    RAFLESIA
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • BENGKOANG
    BENGKOANG
    Dokumen5 halaman
    BENGKOANG
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • TIMUN
    TIMUN
    Dokumen2 halaman
    TIMUN
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • WORTEL
    WORTEL
    Dokumen1 halaman
    WORTEL
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • MATAHARI
    MATAHARI
    Dokumen2 halaman
    MATAHARI
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • UMBI
    UMBI
    Dokumen2 halaman
    UMBI
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • Kacang Arab
    Kacang Arab
    Dokumen2 halaman
    Kacang Arab
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • KACANG
    KACANG
    Dokumen2 halaman
    KACANG
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • MARMOT
    MARMOT
    Dokumen3 halaman
    MARMOT
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • BUNGA
    BUNGA
    Dokumen3 halaman
    BUNGA
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • TOMAT
    TOMAT
    Dokumen2 halaman
    TOMAT
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • Labu Siam
    Labu Siam
    Dokumen2 halaman
    Labu Siam
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • KENTANG
    KENTANG
    Dokumen2 halaman
    KENTANG
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • SAWI
    SAWI
    Dokumen1 halaman
    SAWI
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • KELINCI
    KELINCI
    Dokumen1 halaman
    KELINCI
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • MANGGA
    MANGGA
    Dokumen4 halaman
    MANGGA
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • NANAS
    NANAS
    Dokumen1 halaman
    NANAS
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • Samudra Pasifik
    Samudra Pasifik
    Dokumen2 halaman
    Samudra Pasifik
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • Bawang Merah
    Bawang Merah
    Dokumen1 halaman
    Bawang Merah
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • CABAI
    CABAI
    Dokumen2 halaman
    CABAI
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • ANGGUR
    ANGGUR
    Dokumen3 halaman
    ANGGUR
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • APEL
    APEL
    Dokumen2 halaman
    APEL
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • KUBIS
    KUBIS
    Dokumen2 halaman
    KUBIS
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • PSEUDOEFEDRIN
    PSEUDOEFEDRIN
    Dokumen3 halaman
    PSEUDOEFEDRIN
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat
  • Mefenamat Acid
    Mefenamat Acid
    Dokumen3 halaman
    Mefenamat Acid
    Farhah Farhah
    Belum ada peringkat