No JUDUL TAHUN SAMPEL HASIL METODE VARIABEL

1. The relationship 2021 60 siswa Ada hubungan yang Kuantitatif Variabel

between emotional kelas X signifikan antara kecerdasan bebas:
intelligence and SMA emosional (EQ) dengan kecerdasan
spiritual intelligence prestasi belajar pendidikan emosional,
with physical jasmani, ada hubungan yang kecerdasan
education learning signifikan antara kecerdasan spritual
achievement spiritual (SQ) dengan
prestasi belajar pendidikan
jasmani, ada hubungan yang
Variabel
signifikan antara kecerdasan
terikat :
emosional (EQ) dengan
Perestasi
kecerdasan spiritual (SQ).
belajar
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan di atas,
maka dapat diajukan saran-
saran sebagai
berikut :Untuk
mengembangkan dan
mengoptimalkan
kecerdasan emosional (EQ)
dan kecerdasan spiritual
(SQ) yang berperan dalam
keberhasilan siswa baik di
sekolah maupun di
lingkungan sekitarnya, maka
disarankan kepada pihak
sekolah terutama guru-guru
pengajar agar memasukkan
unsur-unsur kecerdasan
emosional (EQ) dan
kecerdasan spiritual (SQ)
dalam menyampaikan
materi serta melibatkannya
dalam proses pembelajaran.

2. The Moderating Role 2017 200 siswa Hasil penelitian Kuantitatif Variabel
of Spiritual (Laki-laki mengungkapkan bahwa bebas :
Intelligence on the n=100),pe Kecerdasan Spiritual adalah kecerdasan
relationship between moderator yang signifikan spritual,
rempuan
Emotional untuk Emosional kecerdasan
n=100)
Intelligence and Kecerdasan dan emosional
dengan
Identity Pengembangan Identitas.
Development in rentang Artinya, kecerdasan spiritual
Adolescents. umur 12- yang tinggi akan mengarah

3. The influence of 2019
spiritual intelligence
and emotional
intelligence with a
tendency to behave
consistently in
adolescents
18 tahun pada pengembangan Variabel
identitas yang lebih baik. terikat :
Fakta bahwa Kecerdasan pengemban
Spiritual dan Kecerdasan gan
Emosional secara umum identitas
berkontribusi pada
keberhasilan individu di
sekolah, pekerjaan dan
kehidupan pada
umumnya,menempatkanny
a pada tingkat yang
sebanding dengan faktor-
faktor lain yang memainkan
peran penting dalam
perkembangan identitas
remaja.
70 orang Hasil analisis regresi Kuantitatif Variabel
siswa-siswi berganda menunjukkan bebas :
kelas IX bahwa ada pengaruh kecerdasan
( teknik signifikan kecerdasan emosi emosional,
simple dan spiritual secara kecerdasan
random simultan terhadap perilaku spiritual
sampling) delinkuen dengan nilai F
hitung sebesar 59,317 dan
nilai sig = 0,000 (p<0,05).
Variabel
Analisis regresi secara
terikat :
parsial juga menunjukkan
kecendrung
bahwa kecerdasan emosi
an
mempengaruhi perilaku
berperilaku
delinkuen secara signifikan
delinkuen
dengan t = 8,122 dan nilai
sig. = 0,000 (p<0,05), begitu
juga dengan kecerdasan
spiritual yang meberikan
pengaruh signifikan
terhadap perilaku delinkuen
dengan nilai t = 5,504 dan
nilai sig. = 0,000 (p<0,05).
Adapun sumbangan efektif
kedua variabel yaitu
kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual
terhadap perilaku delinkuen
adalah sebesar 34,1%,
sedangkan sisanya yaitu

4. The relationship 2017
between spiritual
intelligence and
emotional maturity
with adolescent self-
completion
65,9% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak
diteliti.
59 Remaja Hasil dari penelitian yang Kuantitatif Variabel
kelas IX dilakukan peneliti, peneliti bebas :
menganalisis data yang Kecerdasan
(31 telah didapatkan. Sebelum intelektual,
perempua menguji hasil penelitian, kematangan
n, 28 Laki- peneliti terlebih dahulu emosi
laki) menguji reliabilitas dan
validitas dari kuisioner yang
digunakan walaupun
sebelumnya kuisioner yang
digunakan telah teruji Variabel
reliabilitasnya. terikat :
Penyelesaia
n diri
Hasil dari penelitian ini yaitu
kecerdasan spiritual dan
kematangan emosi
berhubungan positif dengan
penyesuaian diri remaja.
Remaja yang memiliki
kecerdasan spiritual yang
rendah akan membuat
dirinya stres, berprilaku
prosial. Hasil peneliatian
(Djalali, 2012) menunjukkan
bahwa ada hubungan positif
antara kecerdasan spiritual
dengan perilaku prososial.
Arah hubungan yang positif
menunjukkan bahwa
semakin tinggi kecerdasan
spiritual santri maka
semakin tinggi perilaku
prososialnya.