Anda di halaman 1dari 2

REVITALISASI NILAI-NILAI PANCASILA

Pancasila sebagai ideologi Indonesia adalah final dan mengikat namun semakin tahun tantangan
terhadap pancasila semakin nyata. Salah satu bukti konkritnya adalah radikalisme. Bagaimana
merevitalisasi nilai-nilai pancasila?

Menurut Pak Sukamto, pancasila sudah disepakati oleh masyarakat kita sebagai dasar hidup kita di
Republik Indonesia. Karena kita hidup diruang lingkup yang dinamis, terdapat tantangan
perkembangan zaman misalnya Indonesia yang lahir tahun 1990-an, yang disebut generasi zaman
sekarang. Tentu tantangan memahami internasionalisasi pancasila pada generasi ini memiliki
tantangan tersendiri. Mereka mempunyai cara hidup sendiri, gaya hidup sendiri, dan itu berbeda
dari generasi sebelumnya. Mereka mencintai tanah air, tetapi ada yang kurang. Menurut pak
Sukamto, meskipun mereka secara kontekstual mereka tidak terlalu memahami pancasila, tapi
implementasi sudah cukup bagus. Tentang 5 prinsip dasar, tetap kesadaran harus tetap dibangun.
Kedua, tantangan yang dihadapi oleh perkembangan global dinamika yang dari luar indonesia, misal
sekarang dunia sedang mengalami perubahan-perubahan yang signifikan, ada perkembangan
konstitusi baru antara negara-negara besar dengan munculnya negara besar baru, karena itu akan
mempunyai dampak di Indonesia terhadap pemikiran orang Indonesia dan sebagai tantangan
pancasila.

Menurut Pak Zulkifli Halim, pancasila dijadikan modal besar untuk kemerdekaan Indoensia. Pertama,
pancasila disandingkan dengan agama, kedua pancasila jangan dijadikan saling sindiri. Pancasilais
harus mewarnai UU, jika membicarakan benar atau salah itu sama saja membicarakan UU. Jika kita
melanggar maka ada sanksi didalamnya. Jadi buatlah UU di jiwai Pancasila. Tugas DPR harusnya
mampu membuat UU yang menguatkan Pancasila.

Dan menurut Pak Sukamto, secara teoritis perumusan UU merujuk pada pancasila dan UUD 1945
sehingga tidak ada konsep yang dibuat dan tidak didasarkan pada 2 hal. Bahwa kemudian dibawah
dinamika tarik menarik ada saja unsur-unsur kanan-kiri yang masuk kepentingan negara, yang
terpenting adalah kepentingan komitmen para pemimpin pembuat UU baik DPR dan Pemerintah
untuk meletakkan kepentingan nasional. Misal UU Pemilu sudah selese, dimana hasil pemilu itu
menjadi dasar keputusan pilpres 2x. Tarik menarik itu penting, dalam perdebatan ego itu pasti
menang, misalnya ego politik.

Menurut Prof. Dr Rahmat Rahmat M.pd., M.A , penempatan pancasila sebagai dasar negara dan itu
dilanjutkan formulasi, dibawah pancasila. Beberapa pasal yang ada di UUD 1945 mirip konstitusi
dengan Pancasila. Contohnya “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” terdapat dalam UUD
1945 pasal 33 ayat 1-3, dan mempunyai komitmen dengan pancasila. Apakah pemilihan presiden
dasarnya sudah mendasarkan sila keempat? Dalam Penempatan Pancasila harus seperti apa? Disana
ada permusyawaratan perwakilan, disini seperti benturan. Dan ini free, ini kompetisi bahkan
mengimbas pada partai. Sekarang kita mengkaderkan partai belum tentu jadi kecuali kita punya duit.
Imbasnya kepada organisasi kemahasiswaan. Kita mempunyai ideologi Pancasila dalam proses
kehidupan lalu banyak aturan-aturan yang tidak mengacu pada Pancasila dan itu menurunkan pada
peraturan organik dan seterusnya. Dan pembiaran tersebut menyebabkan keresahan. Negara ini
supaya aman dan terkonsisten, konstitusi dijaga. Ini yang tidak terjaga sampai sekarang utuh,
konsekuensinya semua orang punya tafsiran berbeda dan ini sumber konflik. Jika ingin mengamalkan
nilai Pancasila, Orang mengamalkan harus ada dasar. Pancasila itu sebuah konsep. Believe itu ada
tapi tidak sadar karena tidak dibentuk melalui pendidikan. Dibuat secara sistematik itu melalui
pendidikan. Mengetahui, memahami, baru menjadi believe kalo itu harus dipelajari. Baru itu cara
utama untuk perilaku.

Menurut Pak Zulkifli Halim, ada lembaga pembinaan pancasila. Negara ini Cuma statis, diatas kertas.
Penyelenggara negara harus pancasilais dibandingkan dengan mahasiswa. Dibuat UU daerah yang
lalu di perpu. Pemerintah berunding dengan anggota DPR, lalu di perpu. Yag betul-betul harus
menghayati Pancasila itu seharusnya anggota DPR, para menteri, para dirjen. Hikmah kebijaksanaan
itu mutiara dalam Pancasila masih terpendam. Pancasila untuk mengatasi kemiskinan, mendorong
IPTEK. Tantangan terbesar dalam memerikan pendidikan pancasila adalah mereka harus
bermusyawarah. Politik Pancasila harus mengarah ke Politik Kenegaraan. Artinya cita-cita
kemerdekaan baru merupakan program kerja.

“Adanya minim keteladanan, bagaimana menuntaskannya?”

Menurut Pak Rahmat, Kurikulum 2014 tidak ada pancasila sehingga anak SD itu tidak tahu pelajaran
pancasila. Jadi jangan banyak berharap dengan perubahan kedepannya. Walaupun pendekatannya
tidak bisa spiritif. Jadi Pancasila tidak harus mengandalkan mata pelajaran Pancasila. Pendidikan
Pancasila yang ideal

Anda mungkin juga menyukai