Anda di halaman 1dari 76
" RUMAH SAKIT UMUM DAERAH im: PERDAGANGAN PROGRAM KERJA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PPI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN JLN. RDAJAMIN PURBA,SH PERDAGANGAN @ 0622 7296012, © 21184 Email : rumahsakitperdagangan@gmail.com Scanned with CamScanner PROGRAM KERJA PPL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN PENDAHULUAN mmah_Sakit_scbagai_institusi_pelayanan_keschatar itul ef iko terjadinya_infeksi HAls) di Rumah Sakit. Unt i_keberhasilan_tersel ca_perlu_dilakukan than infeksi di Rumah Sakit LATAR BELAKANG Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan sebagai salah satu sarana Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memilki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat. Oleh Karena itu rumah sakit dituntut uuntuk dapat _memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan, dimana salah satu tolok ukur mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit adalah angka infeksi nosokomial / HAls. Infeksi Nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated Infections / HAls adalah Infeksi yang terjadi setelah > 48 jam paska masuk rumah sakit, bisa setelah keluar rumah sakit. Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang bukan dalam masa inkubasi saat masuk rumah sakit. Termasuk infeksi yang didapat di rumah sakit ‘etapi muncul saat setelah keluar dari rumah sakit, juga termasuk infeksi pada petugas rumah sakit / Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh karena pekerjaannya (okupasi). Healthcare Associated Infections / HAls Jika tidak dikendalikan dan dicegah dengan sungguh-sungguh, bisa mengakibatkan kesakitan dan kematian, Orang-orang yang berada di Jingkungan rumah sakit seperti pasien, petugas keschatan, penunggu / pengunjung juga sangat berisiko terinfeksi. Infeksi di rumah sakit / HAls masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia, Infeksi ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia, Untuk itu Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan perlu menyusun program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit melalui pencegahan dan pengendalian 1 Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner infeksi. Pelaksanaan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari program patient safety (Keselamatan Pasien). Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan adalah satu organisasi yang yang anggotanya terdiri dari seluruh unit dan profesi di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan dengan tujuan untuk melindungi pasien, petugas Kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi / HAs dengan memperhatikan cost effectiveness dimana seluruh kegiatannya terintegrasi dalam suatu program kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan. Pelaksanaan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan belum mencapai hasil yang optimal, dan masih memerlukan kajian yang lebih dalam, untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Hal ini disebabkan karena ‘masih kurangnya fasilitas dan kesadaran bagi petugas Kesehatan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi khususnya kesadaran untuk menerapkan kewaspadaan isolasi. III. TUJUAN © Tyjuan Umum: = Untuk meningkatkan mutu pelayanan keschatan terhadap pasien. o Tyjuan Khusus: * Mencegah terjadinya HAIs ‘© Melaksanakan surveilans infeksi di Rumah Sakit * Memberikan pendidikan, pelatihan, dan edukasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi kepada Staf, Pasien dan pengunjung yang ada di Rumah Sakit ‘* Meningkatkan kepatuhan petugas sesuai standar IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Terdiri dari 3 komponen. A. Kegiatan PPI di bidang pelayanan: © Melaksanakan Surveilans ‘* Melakukan Outbreak ( KLB) * Membuat ICRA ‘© Monitoring Sterilisasi Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner Monitoring Linen dan Loundry Monitoring Peralatan kadarluarsa,single-use,re-use Monitoring pembungan sampah infeksius.cairan tubuh & darah Monitoring pembungan benda tajam dam jarum Monitoring pelayanan makanan dan permesinan Monitoring pembokaran,renovasi ‘Monitoring isolasi pasien Monitoring Hand Higiene Monitoring APD Monitoring Pemulasaran jenazah = Sumber Daya Manusia Pelatihan mengenai Pencegahan dan Pengendalian Infeksi * Untuk Staff Rumah Sakit > Pelatihan Internal Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dasar untuk seluruh staff Rumah Sakit (© Pelatihan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi melalui sosialisasi,kebersihan tangan,etika batuk,pemilahan sampah,APD,benda tajam dan jarum. > Pelatihan Eksternal © Pelatihan untuk perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (IPCN). * Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi kepada pasien (rawat jalan dan rawat inap),keluarga,dan pengunjung. Bagi pasien rawat jalan diberi edukasi sebulum Dokter tiba,bagi pasien rawat inap diberi edukasi pada pasien,keluarga dengan mengunjungi pasien ke ruang rawat inap dan diberi ‘edukasi bagi pengunjung yang datang menjenguk setiap harinya. ° ° C. Sarana dan Prasarana ‘Adapun sarana dan prasarana yang dibutubkan dalam penyelenggaraan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. * Kebersihan tangan : Menyediakan Handwash, hansrub dan tissue * Menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya : Sampah infeksius dan non infeksius beserta plastic kuning dan hitam = Menyediakan wadah tempat benda tajam dan jarum : safety box 3 Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner + Menyediakan plastic kuning (infeksius) dan hitam (non infeksius) untuk pengangkut linen kotor * Menyediakan APD sesuai dengan kebutuhannya APD di unit rawat inap dan rawat jalan ; Masker,sarung tangan (bersih dan steril) + APD di unit kamar bedah : Penutup kepala,masker,kacamata pelindung,sarung tangan (bersih dan tseril),apron,sepatu boot + APD di unit linen dan londry : Penutup kepala,masker,sarung tangan karet,apron,sepatu boot + APD di unit dapur : Penutup kepala,masker(bagi petugas yang sedang, batuk),apron palstik,sarung tangan bersih dan karet + APD di unit laboratorium : Masker,sarung tangan(bersih dan steril)jas lab + APD di unit kamar jenazah : Penutup kepala,masker,sarung tangan kkaret,kacamata pelindung,apron,sepatu boot + APD di unit IGD : Penutup kepala,masker,sarung tangan (bersih dan steril) apron, kacamata pelindung * Membuat poster-poster tentang kegiatan PPI . CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN A. Melakukan surveilans + Menetapkan jenis survey yang akan dilakukan + Membuat kriteria survey = Menetapkan target survey + ISK S15 (Permil) = 1,5 1% = Plebitis <20 (Permil) = 2% - IADP<15 (Permil) = 1,5% + VAPS15 (Permil)=1,5% + Membuat jadwal survey = Mengumpulkan data = Membuat analisa = Membuat laporan + Melakukan Audit Penggunaan APD Dina dengen Canscanner Scanned with CamScanner Melakukan Audit Manajemen Limbah_ Melakukan Audit Pengendalian Lingkungan Melakukan Audit Dekontaminasi Alkes Melakukan Audit Manajemen Linen Melakukan Audit Penatalaksanaan Gizi Jarak penempatan pasien Membuat fection Control Risk Assessment (ICRA) Identifikasi risiko infeksi Analisa risiko infeksi Evaluasi risiko infeksi Susun langkah-langkah pencegahan dan pengendalian infeksi Monitoring pelaksanaan kebijakan, prosedur dan pedoman-pedoman PPI Pencatatan dan pelaporan insiden pajanan ). Monitoring Sterilisasi ‘Menyusun jadwal audit Lakukan audit Analisa hasil audit Buat laporan audit Monitoring linen dan laundry Menyusun jadwal audit Lakukan audit Analisa hasil audit Buat laporan audit Monitoring peralatan kadaluarsa,single-use,re-use Menyusun jadwal audit Lakukan audit Analisa hasil audit Buat laporan audit Monitoring sampah infeksius, cairan tubuh & darah Menyusun jadwal audit Lakukan audit Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner * Analisa hasil audit = Buat laporan audit H. Monitoring benda tajam dan jarum = Menyusun jadwal audit + Lakukan audit + Analisa hasil audit + Buat laporan audit 1. Makanan dan permesinan + Menyusun jadwal audit + Lakukan audit = Analisa hasil audit + Buat laporan audit J. Monitoring pembokaran,renovasi + Menyusun jadwal audit * Lakukan audit * Analisa hasil audit * Buat laporan audit K. Monitoring Isolasi pasien + Membuat jadwal monitoring + Mengumpulkan data dan dokumentasi lapangan + Membuat analisa * Membuat laporan * Pendidikan dan Pelatihan Staf Membuat jadwal monitoring, L. Monitoring Hand Higiene + Menyusun jadwal audit * Lakukan audit * Analisa hasil audit + Buat laporan audit Dipl dengan Camscanner Scanned with CamScanner M. Monitoring APD Menyusun jadwal audit Lakukan audit Analisa hasil audit Buat laporan audit .. Monitoring pemulasaran jenarah Menyusun daftar audit Lakukan audit Analisa hasil audit Bust laporan audit VI. SASARAN Terlaksannya kegiatan surveilans 100 % staff medis mengerti tentang surveilans dan kegiatan surveilans dapat berjalan dengan baik. ‘Terlaksananya Program outbreak 100 % Semua staff memahami progam ini dan dapat ‘menjalankan tata cara penanggulangan jika terjadi KLB ‘Terlaksananya Program ICRA HAls di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan 100 % demi meningkatkan mutu RS dan mutu keselamatan pasien Terlaksananya Program Sterilisasi 100 % staff memahami pentingnya program ini dan menyadari pentingnya keselamatam bagi pasien. Terlaksananya program monitoring linen dan loundry 100 %,staff memahami tentang pemilahan linen dan pengolahan sesuai dengan jenis linen. Terlaksananya monitoring peralatan kadarluarsa 100 % Terlaksananya Program Monitoring sampah infeksius,cairan tubuh dan darah 100 % staff ‘memahami tentang pemilahan sampah infeksius Terlaksananya Program monitoring benda tajam dan jarum 100 % Staff memahami untuk menempatkan benda tajam dan jarum di wadah yang telah disediakan Terlaksananya program pelayanan makanan dan permesinan 100 % Terlaksananya program Renovasi 100% kepala kontruksi bangunan memahami dampak dari renovasi bagi lingkungan Rumah Sakit,dan diharapkan agar pekerja meminimalkan Melakukan kegiatan sterilisisasi alat/barang yang akan digunakan untuk dengan cara: 1. Sterilisasi Kering 2. Sterilisasi dengan cara penguapan dan tekanan tinggi > Melakukan pencatatan dan pendistribusian V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN. > Melakukan kegiatan sterilisasi dengan cara : 1. Sterilisasi Kering dengan cara : Mensterilkan peralatan dengan memanaskan di dalam sterilisator, ditunggu selama 20 menit. Akan otomatis mati dan dinyatakan sreril Langkah-langkah: ‘Yakinkan sterilisator dalam keadaan siap pakai Masukkan alat yang sudah dicuci bersih ke dalam sterilisator ‘Tutup sterilisator dengan rapat Setelah 20 menit, akan dapat diambil Matikan dengan melepaskan stop kontak seo ge 2. 4-Sterilisasi dengan cara penguapan dan tekanan tinggi Mensterilkan peralatan dengan uap panas dengan autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu, Misalnya alat tenun, instrument dan kasa, Dina dengan Camscanner Scanned with CamScanner > Melakukan pencatatan dan pendistribusian * Setiap alat yang akan disterilkan diberi label sterlisasi = Alat yang akan didistribusikan harus sesuai dengan permintaan unit Kerja dan dicatat dibuku ckspedisi. VI. SASARAN ‘Ala lain yang kontak langsung dengan aliran darah atau jaringan normal ster Vil, JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN No. | KEGIATAN TAHUN 2022 Jan | Feb | Mar [Apr] Mel | Juni | Juli | Agst ‘Sep | Okt | Nov | Des T. | Pengolahan data tiap v vv l el 7] 7] 7 vi|yv triwulan 2 | Evaluasi basil vielvlel edie d 77% sterilisasi dan laporan VIL EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Hasil sterilisasi akan dievaluasi akhir tahun oleh IPCN dan dilaporkan kepada Ka.Komite PPI. 1X. PENCATATAN DAN PELAPORAN Sterlsasi yang tidak sesuai di Ruma Sakit haus dicatat dan dlaporkan. Data yang sadah ievaluasi akan dilaporkan Komite PPI ke Direktur untuk ditindak anjuti. Perdagangan , 04 April 2022 Ketua Komite PPI Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan —1- dr. Dian Melianie Salim Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN JLN. RDAJAMIN PURBA,SH PERDAGANGAN ® 0622 7296012, 6 21184 Email : rumahsakitperdagangan@gmail.com Scanned with CamScanner BABI DEFINISI Limbah (menurut PP NO 12, 1995) adalah bahan suatu kegiatan dan atau proses produksi. Sedangkan limbah rumah sakit_ menurut Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Keschatan Lingkungan Rumah Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non medis. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit iluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan, Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan generator, anastesi dan pembuatan obat sitotoksis. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan kepada orang lain. Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksis untuk kemoterapi membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup. Minimalisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi jumlah kanker yang mempunyai kemampuan untuk limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan, menggunakan kembali limbah (reuse) ddan daur ulang limbah (recycle). * Bahan berbahaya. Setiap unsur, peralatan, bahan, atau proses yang mampu atau berpotensi menyebabkan kerusakan, * Benda-benda tajam. Jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, skalpel, gunting, benang kawat, pecahan kaca dan benda lain yang dapat menusuk atau melukai. Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner Enkapsulasi. Pengisian wadah benda tajam yang telah 3/4 penuh dengan semen atau tanah liat, yang setelah kering, dapat pada bagian yang rendah, Insenerasi. Pembakaran timbah padat, eair, atau gas mudah terbakar (dapat dibakar) yang terkontrol untuk menghasilkan gas dan sisa yang tidak atau tinggal sedikit mengandung bbahan mudah terbakar. Kebersihan perataan tanah. Metode rekayasa teknik pembuangan limbah padat di atas tanah sedemikian rupa sehingga dapat melindungi lingkungan (misalnya meratakan limbah dalam lapisan tipis, dipadatkan dalam jumlah-jumlah keeil dan ditutupi dengan tanah setiap hari setelah waktu kerja). Kontaminasi. Keadaan yang secara potensial atau telah terjadi kontak dengan mikroorganisme. Seringkali digunakan dalam pelayanan Kesehatan, istilah tersebut umumnya merujuk pada adanya mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi atau penyakit. Pembuangan. Mengubur limbah, menimbun, membuang, melempar, meletakkan atau melepaskan bahan limbah apapun ke atau pada udara, tanah, ataupun air. Pembuangan dilakukan tanpa bermaksud untuk memungut kembali. Pemilahan. Pemilahan limbah padat dan menyisihkan bahan-bahan yang masih bermanfaat dari gundukan limbah di atas tanah. Pengelolaan limbah. Semua kegiatan, baik administratif maupun operasional (termasuk kegiatan transportasi), melibatkan penanganan, perawatan, _ mengkondisikan, penimbunan, dan pembuangan limbah. Saluran kotoran. Sistem pengumpulan dan pengangkutan kotoran, termasuk saluran- saluran air, pipa-pipa, tempat pompa. Limbah infeksius. Bagian dari limbah medis yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Limbah kotapraja. Limbah umum yang diurus oleh Petugas Pembuangan Limbah Pemerintah setempat (misalnya Dinas Kebersihan Kota) terutama dari rumah tangga, aktivitas komersial, dan limbah jalanan. Segregasi. Pemisahan sistematis limbah padat sesuai dengan kategori yang telah ditentukan, Wadah. Tabung tempat penanganan, pengangkutan, penimbunan, dar/atau akhimya pembuangan limbah. Limbah lain yang tidak membawa mikroorganisme, tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan meliputi: imanfaatkan untuk menambah gundukan tanah Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner = bahan-bahan kimia atau farmasi (misalnya kaleng bekas, botol atau kotak yang ‘mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen disinfektan seperti formaldehid, glutaraldchid, bahan-bahan organik seperti aseton dan kloroform). ~ _ limbah sitotoksik (misalnya obat-obat untuk kemoterapi). bah yang mengandung logam berat (misalnya air raksa dari termometer yang pecah). ~ tensimeter, bahan-bahan bekas gigi, dan kadmium dari baterai yang dibuang). ~ _wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misalnya kaleng penyembur) yang ~ berbahaya dan dapat meledak apabila dibakar. BABII RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pengelolaan limbah dan benda tajam dalam panduan ini meliputi : o9m™ moos > Identifikasi dan Pemisahan limbah Labelling Packing Penyimpanan Pengangkutan Pengolahan/Treatment Penanganan Limbah BAB IIL TATA LAKSANA Identifikasi dan Pemisahan Limbah Berdasarkan bentuk fisiknya maka limbah rumah sakit dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Limbah padat (medis dan non medis), 2. Limbah cair dan 3. Limbah gas Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner Berdasarkan karakteristiknya, limbah dibedakan : 1. Limbah medis, meliputi : ~ Limbah infeksius ~ Limbah farmasi ~ Limbah benda tajam ~ Limbah bahan kimia 2. Limbah non medis meliput B. Labeling 1. Limbah padat infeksius: - plastik kantong kuning ~ kantong warna lain tapi diikattali warna kuning 2. Limbah padat non infeksius: - plastik kantong wama hitam 3. Limbah benda tajam: ~ wadah tahan tusuk dan air 4. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis limbah C. Packing 1. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup 2. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki 3. Kontainer dalam keadaan bersih 4. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat 5. 6. 1. bah domestic/umum, ‘Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10-20 meter Tat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh 1. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari. D. Penyimpanan |. Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus . Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat Beri label pada kantong plastik limbah Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan sementara Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong Khusus Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tetutup .. Tidak boleh ada yang tercecer . Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien . Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah SP raw eene Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner 10. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka, terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga kebersihannya dan kondisi kering. Pengangkutan 1, Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup Tidak boleh ada yang tercecer Sebaiknya lit pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah. Pengolahan/Treatment 1, Limbah infeksius dan benda tajam di bakar dalam incenerator bila mempunyai jan berijin. incinerator send 2. Atau berkerja sama dengan pihak ketiga yang mempunyai dari KLH 3. _Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan limbah umum. in pengolahan/pemanfaatan Penanganan Limbah 1. Penanganan limbah Benda Tajam a. Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam b. Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat cc. Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi |. Selalu buang sendiri oleh si pemakai Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan. Benda-benda tajam sckali pakai Garum suntik, jarum jahit, silet, pisau skalpel) memerlukan penanganan khusus karena benda-benda ini dapat melukai petugas Kesehatan dan juga masyarakat sekitarnya jika limbah ini dibuang di tempat pembuangan limbah umum. emp e 2. Penanganan Limbah Pecahan Kaca a. Gunakan sarung tangan rumah tangea b. Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas ¢, Masukkan dalam kontainer tahan tusukan beri label 5 Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner 3. Pembuangan Limbah Terkontaminasi Pembuangan limbah terkontaminasi yang benar meliput Menuangkan cai b. Insenerasi (pembakaran) untuk —menghancurkan bahan-bahan — sekaligus mikroorganismenya, (Ini merupakan metode terbaik untuk pembuangan limbah terkontaminasi. Pembakaran juga akan mengurangi volume limbah dan memastikan bahwa bahan-bahan tersebut tidak akan dijarah dan dipakai ulang). Bagaimanapun juga pembakaran akan dapat mengeluarkan kimia beracun ke udara. €. Mengubur limbah terkontaminasi agar tidak disentuh lagi. 4. Cara Penanganan Limbah Terkontaminasi a. Untuk limbah terkontaminasi, pakailah wadah plastik atau disepuh logam dengan tutup yang rapat. Sekarang, kantong-kantong plastik yang berwama digunakan untuk membedakan limbah umum (yang tidak terkontaminasi dengan yang terkontaminasi) pada sebagian besar fasilitas kesehatan. b. Gunakan wadah tahan tusukan untuk pembuangan semua benda-benda tajam. (Benda-benda tajam yang tidak akan digunakan kembali) c. Tempatkan wadah limbah dekat dengan lokasi terjadinya limbah itu dan mudah dicapai oleh pemakai (mengangkat-angkat limbah kemana-mana meningkatkan risiko infeksi pada pembawanya). Terutama penting sekali tehadap benda tajam yang membawa risiko besar kecelakaan perlukaan pada petugas kesehatan dan staf. 4. Peralatan yang dipakai untuk mengumpulkan dan mengangkut limbah tidak boleh ipakai untuk keperluan lain di klinik atau rumah sakit (sebaiknya menandai wadah limbah terkontaminasi). €. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih disinfektan (larutan Klorin 0,5% + sabun) dan bilas teratur dengan air. £. Jika mungkin, gunakan wadah terpisah untuk limbah yang akan dibakar dan yang tidak akan dibakar sebelum dibuang. Langkah ini akan menghindarkan petugas dari memisahkan limbah dengan tangan kemudian, @. Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika menangani limbah (misalnya sarung tangan utilitas dan sepatu pelindung tertutup), 4h. Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan antiseptik berbahan dasar alkohol tanpa air setelah melepaskan sarung tangan apabila menangani limbah, M1 atau limbah basah ke sistem pembuangan kotoran tertutup. Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner Enkapsulasi dianjurkan sebagai cara termudah membuang benda-benda tajam. Benda tajam dikumpulkan dalam wadah tahan tusukan dan antibocor. Sesudah 3/4 ik dimasukkan dalam wadah penuh, bahan seperti semen, pasir, atau bubuk pl sampai penuh. Sesudah bahan-bahan menjadi padat dan kering, wadah ditutup, disebarkan pada tanah rendah, ditimbun dan dapat dikuburkan. Bahan-bahan sisa kimia dapat dimasukkan bersama dengan benda-benda tajam (WHO, 1999), Insenerasi: adalah proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi isi dan berat limbah. Proses ini biasanya dipilih untuk menangani limbah yang tidak dapat didaur ulang, dipakai lagi, atau dibuang ke tempat pembuangan limbah atau tempat kebersihan perataan tanah. . Pembakaran terbuka tidak dianjurkan karena berbahaya, batas pandangan tidak jelas, dan angin dapat menyebarkan limbah ke sekitamya kemana-mana. Jika pembakaran terbuka harus dikerjakan, lakukanlah pada tempat tertentu dan terbatas, pindahkan limbah ke tempat tersebut hanya segera sebelum dibakar dan biarkan terbakar sehingga surut, Mengubur limbah: Di fasilitas Kesehatan dengan sumber terbatas, penguburan limbah secara aman pada atau dekat fasilitas mungkin merupakan satu-satunya alternatif untuk pembuangan limbah. Caranya : buat lobang sedalam 2,5 m, setiap tinggi limbeh 75 cm ditutupi kapur tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah sampai 75 cm ditutupi kapur tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah sampai 75 ‘cm, kemudian dikubur. Untuk mengurangi risiko dan polusi lingkungan, beberapa aturan dasar adalah: * Batasi akses ketempat pembuangan limbah tersebut (buat pagar disekelilingnya untuk menghindarkan dari hewan dan anak-anak).. ‘© Tempat penguburan sebaiknya dibatasi dengan lahan dengan permeabilitas rendah (seperti tanah liat), jika ada. + Pilih tempat berjarak setidak-tidaknya $0 meter (164 kaki) dari sumber air untuk mencegah kontaminasi permukaan air. ‘+ Tempat penguburan harus terdapat pengaliran yang baik, lebih rendah dari sumur, bebas genangan air dan tidak di daerah rawan banjir. . Membuang limbah berbahaya: Bahan Bahan kimia termasuk sisa-sisa bahan-bahan sewaktu pengepakan, bahan-bahan kadaluwarsa atau kimia dekomposisi, atau bahan kimia tidak dipakai lagi. Bahan kimia yang tidak terlalu banyak dapat dikumpulkan dalam wadah dengan limbah terinfeksi, dan kemudian diinsenerasi, enkapsulasi atau dikubur. Pada jumlah yang banyak, tidak boleh dikumpulkan dengan limbah Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner terinfeksi. Karena tidak ada metode yang aman dan murah, maka pilihan Penanganannya adalah sebagai berikut: * Insenerasi pada suhu tinggi merupakan opsi terbaik untuk pembuangan limbah kimia, © Jika ini tidak mungkin, kembalikan limbah kimia tersebut kepada pemasok. Karena kedua metode ini mungkin mahal dan tidak praktis, maka jagalah agar limbah kimia terdapat seminimal mungkin. .Limbah Farmasi Dalam jumlah yang sedikit limbah farmasi (obat dan bahan obat-obatan), dapat Perihal + Pertemuan_Scluruh anggota Komite PPL Kepada YTH. Seluruh Anggota Pencegahan Dan Pengendalian InfeksI (PPI) ai Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Dengan Hormat, Dalam mewujudkan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan, dengan ini diharapkan kehadiran saudara pada : Hari/Tgl = Rabu,17 April 2022 Pukul + 10.00 WIB sid selesai Tempat = Ruang Aula Lantai lV Acara +: Penyusunan Program Kerja PPI Demikian kami sampaikan, agar dapat hadir tepat waktu. Terima Kasih. Ketua Komite PPI Rumah Sakit Umum Daerah Dipl dengen Canscanner Scanned with CamScanner NOTULEN Jenis Rapat : Rutin Hari / Tanggal : Rabu,17 April 2022 Waktu + 10,00 Wib-selesai Tempat : Ruang Aula a Usulan / Keputusan Keterangan ~ Baiknya program PPI disesuaikan |- Program PPI harus dengan perkembangan IPTEK. dilaksanakan demi mendukung tercapainya patient center care. = Agartersedia sabun cairdisetiap |- Akan disediakan sarana ‘wastafel untuk mencuci tangan. prasarana_ppendukung ~ Menyediakan handrub berbasis pelaksanaan program alkohol di setiap ruang /kamar PPI. pasien dan daerah tunggu pasien dan pengunjung Rumah Sakit ~ Menyediakan APD di Unit kerja sesuai kebutuhan. Ketua Komite PPI Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Notulis SSle AL in Cory SR Napitupulu Dina dengan Canscanner Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai