Ilhamharitsa Uasthi2 D 086
Ilhamharitsa Uasthi2 D 086
net/publication/361932087
CITATIONS READS
0 20
1 author:
Ilham Harits
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
kerjasam bilateral pemerintah indonesia dengan turki di bidang pertahanan View project
All content following this page was uploaded by Ilham Harits on 12 July 2022.
Kelas :D
NIM : 20200510086
Jawaban:
a. Struktur Teori
1. Realisme Klasik
2. Neoklasik realis
Realisme 3. Neorealisme
4. Realisme kiri
1. Liberalisme
Liberalisme institusionalis
2. perdamaian
demokratis
3. liberalis rep.
Marxisme 4. lberalis interdepend
5. liberalis sosiologis
Ekopol 1. Teori
Strukturasi
2. Teori
Dst. Sekuritisasi
Atau lebih simplenya seperti ini:
Concept Concept
• Konsep sendiri berarti pengertian, gambaran mental dari objek, proses, pendapat
(paham), dan rancangan cita-cita yang telah dipikirkan.
• National Interest guide foreign policy berarti kepentingan – kebutuhan – materi yang
diperoleh dari pihak lain, seperti: Survival, Sovereignty (kedaulatan), Security,
Ekonomic Walfare (memperoleh sumber daya alam), melindungi budaya.
Jawaban:
a. Teori kritis merupakan teori yang memiliki sub-teori di dalamnya yang bertujuan
untuk mengidentifikasi dan memahami awal mula dari sebuah permasalahan yang
terdapat di dalam teori tersebut. Teori kritis juga menunjukan potensi bagaimana
seseorang bisa menghindar dari permasalahan.
Teori kritis juga mengkritisi tentang asumsi yang ada pada perspektif
tradisional. Misalnya, perspekti realisme yang mempercayai bahwa manusia
memiliki sisi buruk dibalik sisi baiknya, hal ini disebut human nature. Namun, teori
kritis beranggapan bahwa human nature bukanlah sifat manusia yang bersifat kekal,
melainkan dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan keadaan tertentu.
Dalam studi Hubungan Internasional, teori kritis lebih menekankan kepada
Analisa sosial dari struktur non-state yang tidak akurat. Misalnya, power structure
yang dimiliki oleh suatu negara cenderung disalahgunakan untuk menguasai atau
menghegemoni negara lain. Jadi, teori kritis membawa perubahan besar terhadap
studi hubungan internasional. Teori ini lahir dari pengkritis atau teori yang memiliki
tugas untuk mengkritik teori-teori yang telah ada sebelumnya. Teori ini berusaha
unutk membebaskan pikiran setiap individu untuk salalu mempertanyakan
kebenaran dari suatu hal yang dikatakan mutlak kebenaranya. Dalam hubungan
internasional, teori kritis ini berusaha membebaskan pola piker para mahasiswa
hubungan internasional dari ketertarikan teori tradisional.
b. Makna emansipasi dalam teori kritis dan mengapa penting dalam perubahan sosial.
3. Teori kontruktivisme
a. Jelaskan model sosial kontruktivis oleh Alexandrov maxym dan berikan contoh
studi kasusnya,
b. Jelaskan model internasional regime teori oleh Krasner dan berikan contoh studi
kasusnya.
Jawaban:
Nah dalam persoalan ini, saya akan menyertakan studi kasus tentang “Peran Aktif
Jepang di Anti-Piracy Asia Tenggara Dalam Perspektif Kontruktivisme”.
Nah adanya identitas yang dimiliki oleh Jepang sebagai negara maritim membuat
Jepang terlibat dalam kerja sama anti-piracy di Asia Tenggara. Identitas Jepang sebagai
negara maritim membuat Jepang memiliki kepentingan untuk mengamankan jalur laut,
sehingga Jepang berperan aktif dalam kerja sama anti-piracy di Asia Tenggara. Faktor-
faktor lain dapat mempengaruhi identitas Jepang, seperti berkembangnya norma
internasional, aktor-aktor dalam politik domestik, dan image yang diberikan oleh
negara lain. Berkembangnya norma bahwa perompakan merupakan ancaman bagi
semua negara membuat identitas Jepang sebagai negara maritim memiliki keinginan
untuk memerangi perompakan. Selain itu, aktor dalam negeri dan kepercayaan dari
negara-negara Asia Tenggara terhadap Jepang juga akhirnya mempengaruhi identitas
Jepang sebagai negara maritim untuk melindungi keamanan maritim.
b. Perlu diketahui sebelumnya, menurut Krasner, sebuah internasional regime intinya
akan mempengaruhi perilaku sebuah negara, jadi teori ini akan sangat bermanfaat
karena rezim internasional didefinisikan sebagai prinsip, norma, aturan, dan
prosedur pengambilan keputusan dimana harapan para actor bertemu di bidang
hubungan internasional tertentu dengan tujuan membentuk kerangka untuk
memfasilitasi penyelesaian masalah melalui perjanjian.
Nah dalam persoalan ini, saya akan menyertakan studi kasus tentang “Asean
Consensus on the Protection and Promotion of the Right of Migrant Workers
Sebagai Rezim Perlindungan Pekerja Migran Berketerampilan Rendah di ASEAN”