Anda di halaman 1dari 7
ANALISIS PERSENT ASE BERAT SEDIMEN TERSUSPENSI DI PERAIRAN ‘TEMPAT PENDARATAN IKAN LAMPULO, KOTA BANDA ACEH, PROVINSI ACEH Kurniati'’, Ichsan Setiawan’, Syahrul Purnawan? ‘Alumni Program Studi Hmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Uni , Syiah Kuala, Banda Aceh 23111. ‘Staf Program Studi Iimu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111 ersitas Abstract, This research studied about the weight percentage of suspended sediment analysis in Lampulo Jishing port of Banda Aceh in Aceh Province. Analysis of suspended sediment fractions were conducted by ‘using nested sieves wish size of 1 mum, 0.50 nin, 0.23 mm, 0.125 mm, 0.075 num ani! 0.038 mim with wer sieves ‘method. Result ofthe research showed that suspended sediment in Watershed area of Lampulo fishing port ‘has 6 fractions, namely course sand, medium sund, five sand, very fine sand, coarse silt and muy sil Result of suspended sediment fractions were dominated by muddy sit. The highest average grain size (d) wos Jocated in Station I with value of 0.12 mm which included in fine sand category, mean while in Station F and IIL with value of 0.11 mo which is inclue very fine sand eategory Keywords: Sediment, suspended, fraction, grain size, siews 1, PENDAHULUAN Banda Aceh. TPI ini bertempat di Sedimen —merupakan — material Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta berupa partikel-partikel yang bergerak akibat aliran air (arus dan gelombang) Salah satu tempat —tersuspensinya sedimen yang ada di lawtan adalah ‘muara dan daerah aliran sungai di sekitarnya. Estuaria atau muara merupakan bagian dari daerah aliran Sungai tempat terjadinya percampuran ‘massa air laut yang dipengaruhi oleh pasang suru dengan air tawar yang berasal dari daratan. Hal” ini menyebabkan —kondisinya —_sangat tergantung pada kondisi air laut dan air tawar yang masuk ke dalamnya. Semakin tinggi kandungan tersuspensi- yang dibawa air tersebut semakin tinggi pula endapan di estuaria. Menurut Nybakken (1992) menyatakan bahwa pembentukan endapan juga mendapat pengaruh dari laut karena air laut juga mengandung ccukup banyak materi tersuspensi. Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Lampulo merupakan tempat pendaratan ikan yang terluas yang ada di Kota 28 Alam, Kota Banda Aceh. TPI ini sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat, salah satunya untuk memudahkan akses bagi masyarakat untuk membeli ikan dan juga sumber perekonomian bagi mereka. Hubungan —_antara_sedimen tersuspensi dengan TPI Lampulo sangat erat dikarenakan —semakin banyak sedimen yang mengendap di suatu muara, dapat mengakibatkan pendangkalan pada muara tersebut Dasar muara perairan di daerah Tempat Pendaratan Ikan Lampulo akan meninggi akibat dari sedimentasi sehingga air tidak —mengalir dan meningkatkan Kemungkinan banjir. Pengaruh dari proses sedimentasi akan menyebabkan beberapa kelurahan di daerah TPL Lamputo mengalami banjir. Dampak lain dari proses sedimentasi mengakibatkan rusaknya ekosistem pesisir sehingga biota-biota akan kehilangan habitainya, II BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan — perairan TP! Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh yang bertempat di Gampong Keudah ‘dengan koordinat $° 33° 12” LU dan 95° 19° 20” BT, Gampong Lampulo dengan koordinat 5° 34° 25" LU dan 95° 19° 22” BT, dan Gampong Jawa dengan Pengambilan — Sampel Pengambilan sampelsedimen sebanyak tiga stasiun dilakukan pada tiga irik. Pertama yaitu pada bagian dacrah yang jauh dari jangkauan kapal, titik kedua pada daerah Tempat Pendaratan Ikan, dan titik ketiga pada daerah yang jauh dari jangkawan masyarakat. Pengambilan —sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan ipa paralon dengan diameter 5 cm emudian untuk menunjang penggunaan ipa paraton ini menggunakan pemberat yang ditkat di bawah pipa. Kemudian dari pemberat ke pipa sepanjang 1 m, ‘pada ujung pipa bagian atas diikat sewtas koordinat 5° 35° 33” LU dan 95° 19° 39” BT. Kegiatan penelitian ini meliputi kegiatan pangambilan sampel di lapangan dan analisa sampel di Laboratorium — Terpadu — Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan April 2013 sampai dengan Bulan Mei 2013. amy tali yang digunakan untuk diikatkan pada tiang penyangga. Untuk lebih jelas pipa paralon dapat ditihat pada Gambar 2. 29 Gambar 2. Alat pengambilan sampel sedimen tersuspensi Pengambitan sampel sedimen dilakukan — diketiga stasiun dengan delapan kali pengambilan sampel selama dua bulan dalam rentang waktu satu ‘minggu sekali. Sampet sedimen kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Analis fraksi——sedimen tersuspensi —_dilakukan_ dengan ‘menggunakan ayakan bertingkat untuk ‘memisahkan —butiran ——_sedimen herdasarkan fraksi ukuran —butiran (Gambar 3) yang masing-masing ‘memiliki ukuran bukaan 1 mm; 0,50 mun; 0,25 mmm; 0,125 mm; 0,075 mm dan 0,038 mm (Wentworth, 1922). Metode yang digunakan yaitu metode pengayakan basah. 30 Gambar 3. Saringan sedimen bertingkat Untuk analisis metode ayak basah ini, yang pertama sampel sedimen dicuci terlebih dahulu sampai aliran air jernih dan ditadah_— menggunakan ‘media penanpung. Setelah dicuci sampel sedimen, kemudian dikeringkan sampai ering. Tahapan yang dilakukan selanjutya adalah ——_melakukan penimbangan. Setelah itu’ baru disuspensikan serta didiamkan selama 5 ‘meni agar sedimen mengendap. Menghitung persentase erat sedimen dapat diketahui dari masing masing fraksi sedimen tersebut dengan menggunakan perhitungan persentase erat sedimen. Persamaan untuk menghitung persen berat fraksi sedimen adalah sebagai berikut: Persen berat fraksi sedimen |" Serarsampelzenaini © ADONs Dimana: berat fraksi sedimen i = Berat tiap-tiap ukuran butir (g) Setelah diketahui persentase dari ‘masing-masing fraksi sedimen tersebut, kemudian diberi nama jenis sedimen tersebut herdasarkan segitiga Shepard (Gambar 4) 00% werk 100% Penentuan ukuran butir rata-rata dapat diketahui dari masing masing sampel sedimen tersebut dengan ‘menggunakan persamaan be berat free: x ukuran dusiran 00 Dimana : d = Nilai ukuran butir rata- rata (mm) II]. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik sedimen Hasil analisa erat sampel sedimen tersuspensi di daerah aliran sungai Tempat Pendaratan Ikan Lampulo ‘menunjukkan enam fraksi sedimen yang ‘ada di daerah tersebut yaitu pasir kasar, pasir sedang, pasir halus, pasir sangat hhalus, lanau kasar, dan lanau lumpuran ang memiliki persentase berat yang berbeda-beda di setiap stasium pada setiap minggunya. Jumtah Stasiun — pengambilan sampel sedimen terdiri dari tiga titik setiap minggunya, Pada Stasiun 1 aliran sungai yang jauh dari gangguan kapal 75% 5% Gambar 4. Diagram Segitiga Shepard (1954) 100% tampur bertempat di Gampong Keddah, Stasiun MW daerah Tempat Pendaratan Ikan bertempat di Gampong Lampulo dan Stasi IM daerah yang jauh dari Jangkauan masyarakat bertempat di Gampong Jawa. Pengambilan data sedimen dilakukan setiap minggu selama dua bulan dengan periode pengambilan yaitu April I, April I, April Ill, April IV dan Mei I, Mei I, Mei Ill, Mei IV. dengan menggunakan——_saringan bertingkat dengan cara pengayakan basah. Hasit analisis diperoleh sebaran fraksi sedimen tersuspensi pada Stasiun 1 adalah sebagai berikut: pasir kasar dengan kisaran 1,76-3,3 % pasir sedang dengan kisaran 2,35-5 %, pasir halus dengan Kisaran 15,15-18,73 %_pasir sangat hhalus dengan kisaran 1,51-5 %, lanau kasar dengan kisaran 1,76-5 %, lanau lumpuran dengan kisaran 65-75 % Lebih lengkap sebaran persentase _fraksi sedimen pada tiap-tiap stasiun dengan ukuran — butir 31 delapan —-minggu dilihat pada Tabel 1. pengamatan dapat Tabel 1. Persentase berat sedimen tersuspensi pada Stasiun L Persentase erat sedimen (%) a Pasir Lumpur D Sangt] Kasay | Sed: Sanget | Canau | Lanaw | “UE Minggu | kasar | KF | Sedang | Halus | natus | dasar | tumpur | Poa wr [as] [GE | A [he [cam | (mm) | (mm | OM | 7S | 88 | mm) | (mm) (mm)_| (rom |_Gmmy_| am) 7 ~ | aar [ 303 [1666 | 151 | 131 | 758 | an n | 222 | aaa | 1666} 333 | 223 | ra | on m | ~ | 333} 333 | 1666) 333 | 5 | 0833 | a2 w | - | 2} zen | ize | 2ar | 2ur | 7394 | an v - | tar | 242 | ases| ras | ris | 7737 | 0.10 we | > | 23 | 307 }1538| 23 | 23 | 2538 | on vu | - | 176 | 235 | 1647] 1.17 | 1,76 | 7647 | 0.10 vin | - | 25 | 5 |aszs|_'s | 37s | 65 | on RATA-RATA. 0.11 Stasiun It hasil analisis ukuran hutir diperoteh sebaran fraksi sedimen sebagai beriku: pasir ‘kasar dengan hisaran 1,53-3,37 % _pasir sedang dengan kisaran 2,22-5,95 %, pasir halus sangat halus dengan kisaran 1,13-4,44 %, lanau kasar dengan kisaran 1,66- 4,49%, lanau lumpuran dengan kisaran 58,75-76,6%Lebih lengkap —sebaran persentase fraksi sedimen pada tiap-tiap stasiun dengan delapan _ minggu pengamatan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persentase berat sedimen tersuspenst pada Stasiun I Persentase berat sedimen (%) @ — Pasir a Lump utaran angat | Lanau | Lanaw Minggu | kasar | Sas" | Sedang | Halus | "yotns | kasar | tumpur ae al 1-0,5 0,50- | 0,25- | 0,125- | 0,75" < 0,038, rata (any | Gans | 025. | oss | 0.75 | 038 | | em som)_| (mm) | (mm)_| nm T 7 3,57 5.95 23,8 2,38 2,38 61,9 O1S u - 3,37 3,37 | 13,48 | 2,24 449 73,03 O11 i : 153 3,07 20 1,53 23 72,3 OM Ww - 17 2,27 | 17,04 113 17 76,7 010 vo - (2,22 3,33 2,22 2,22 222 67,77 O12 We = 222 2,22 | 2011 444 3,33 66,66 O11 var . 25 3,75 | 28,75) 3,75 25 58,75 O14 VIL = 25 3,33 20 25 1,66 70 O12 RATA-RATA 0.2 32 Stasiun UE analisis wkuran butir diperoleh sebaran fraksi sedimen sebagai berikut: pasir kasar dengan kisaran 1,42- 2,5 %, pasir sedang dengan kisaran 2,22- 20,83 % pasir halus dengan kisaran 17,14-25,86 % pasir sangat halus dengan kisaran 1,42-2,72 % lanau kasar Tabel 3. Persentase berat sedimen dengan kisaran 1,6-2.85 % lanaw Iumpuran dengan kisaran 64,65-75% Lebih lengkap sebaran persemase fraksi sedimen pada tiap-tiap stasiun dengan delapanminggu pengamaian dapat dilihat pada Tabel 3. tersuspensi pada Stasiun Ht Persentase berat sedimen (%) Pasir Lumpur Sangat Sangat [Lanaw | Lanaw Minggu Teasar_ | Kasar | Sedang | Malus) S08 | knsar lumpur. 050- | 025- | 0,125- | 0,75- omy | crry | 225 | 0425 | 075 | ose | One (oom) _| (mm |_ (mm) | (mm) £ - 1,72 344 | 25,86 | 2,68 472 64,65 re - 181 3,63 | 22,72] 2,72 181 6818: I - 2,22 2,22 24,44) 2,22 2,22 66,66 v - 2.43 444 22,22 | 2,43 243 66,66 v - 23 25 18,33 25 ‘1,66 72,5 wb - 1,42 (2.85 17.14 \ 1,42 285 7s vib - 1,66 20,83 | 20,83 25 1,66 70,83 YUL = 16 24 184 24 16 74,4 RATA-RATA Dari keriga stasiun telihat bakwa ——butiran sedimen adalah mekanisme nilai_ukuran butir rata-rata_tertinggi pada Stasiun II dengan rata-rata (d) 0,12 ‘mm yang termasuk ke dalam Kategori pasir halus — (berdasarkan _skala wentworth). Hal ini divebabkan banyaknya —aktivitas—_pentukiman ‘masyarakat di sekitar sungai. Sedangkan nilai ukuran butir rata-rata pada Stasiun [dan II memiliki nilai yang sama yaitu 0,11 mm. Ukuran ini termasuk ke dalam Hasifikasi pasir sangat halus. Ukuran butiran sedimen di lokasi penetitian tidak terlepas dari kondisi lingkungan di sekitarnya yang membantu pembentukan sedimen salah satunya adalah sumber Komponen sedimen yang berasal dari daratan seperti proses abrasi atau erosi yang kemudian terbawa oleh sungai. Fakior yang mempengaruhi ukuran transport material sedimen yang akan menentukan varias! pengendapan yang terjadi sesuai dengan pernyataan Rachman (2008) dalam Astuty (2011) ‘menyatakan hahwa ukuran partikel sedimen yang kasar akan dengan mudah diendapkan, tetapi untuk ukuran yang hhalus termasuk lana dan tempung lebih Jama terendapkan karena terbawa arus ‘menjauh dari pantai. Darlan (1996) juga menyebutkan bahwa distribusi fraksi- {fraksi sedimen dipengaruhi oleh proses oseanograft seperti arus. Pada daerah dengan turbulensi tinggi, fraksi yang ‘memiliki kenampakan megaskopis seperti kerikil dan pasir akan lebih cepat mengendap dibandingkan fraksi yang berukuran mikroskopis seperti lumpur. 33 IV. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian ini dapat diambil Kesimpulan sebagai berikut : 1. Sedimen tersuspensi pada daerah aliran sungai Tempat Pendaratan Ikan Lampulo memiliki —enam —_fraksi sedimen yaitu pasir kasar, "pasir sedang, pasir halus, pasir sangat hhalus, lanau kasar dan lanau Jumpuran, Seharan fraksi sedimen tersuspensi di aliran sungai Tempat Pendaratan Tkan Lampulo didominasi oleh tanay Jumpuran. 3. Data sampel sedimen tersuspensi pada tiap-tiap stasiunmenunjukkan nila’ ukuran bur vatacrata (d) tertinggi pada Stasiun 1 sebesar 0,12. mm termasuk dalam kategori pasir halus (berdasarkan — skala wentworth) sedangkan ukuran butir rata-rata (d) di Stasiun I dan I memitiki nilai yang sama yaitu 0,11 mm termasuk dalam kategori pasir samgat halus. DAFTAR PUSTAKA Astuti, RD., 2011, Kandungan Logam Berat cd dan cu Berdasarkan Ukuran PartikelSedimen di Perairan Teluk Jakarta, Skripsi Jurusan Hw Kelautan dan Teknologi Kelawtan Institut Pertanian Bogor, Bogor. Darlan, ¥., 1996, Geomorfologi Wilayah Pesisir. Aplikasi Untuk Penelitian Wilayah ~——-Pantai, Pusat Pengembangan Geologi Kelautan, Bandung. Nyhakken, JW, 1992, Biologt Laut, Suatu — Pendekatan — Ekologis, Gramedia, Jakarta. Penerjemah > Eidman dkk., Hal 459, Rachman, A.A., 2008., Sebaran Menegak Konsenirasi Pb, Cu, Zn, Cd, dan Ni di Sedimen Pulau Pari Bagian Utara Kepulauan Seribu, Skripsi, Bogor (1D): Institut Pertanian Bogor, 55 him Shepard, E.P., 1954, Nomenclature based con sand silt clay ratios, Journal Sediments Petrology 24: 151 - 158. Wentworth, CK., 1922, 4 scale of grade and class term for clastic sediment, Geology, 30: 337-392.

Anda mungkin juga menyukai