Anda di halaman 1dari 2

MATERI PENDIDIKAN KATAKTERrbesar

Karakter merupakan watak atau tabi’at, yakni sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap
tingkah laku antara satu orang dengan yang lainnya.
Saat ini, penguatan pendidikan moral atau pendidikan karakter sangatlah ditekakan untuk
mengatasi krisi moral yang sedang melanda negara kita.
Krisis karakter tersebut di antaranya adalah pergaulan bebas, kekerasan terhadap anak-anak
dan remaja, penyalah gunaan obat-obatan, dan lainnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter
sangatlah dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan anak-anak dan remaja.
Dikutip dari buku Strategi Implementasi Pendidikan Karakter karya Prof. Dr. H. Sukiyat, SH.,
M.Si (2020:6), definisi pendidikan karakter dapat dibagi menjadi dua macam, yakni pengertian
secara luas dan pengertian lebih sempit.
Dalam pengertian secara luas, pendidikan karakter adalah seluruh dinamika rasional. Artinya,
semua hubungan yang terjalin dengan seorang individu mengandung unsur pendidikan
karakter, baik hubungan individu dengan dirinya sendiri maupun secara dengan orang lain.
Dengan kata lain, pendidikan karakter dalam pengertian luas adalah pendidikan karakter yang
terjadi secara alami dan cenderung tidak disadari dalam kahidupan dan terbebas dari ruang
dan waktu.
Sedangkan pendidikan karakter dalam pengertian sempit adalah pendidikan karakter sebagai
sebuah proses yang disadari atau disengaja. Pendidikan karakter dalam pengertian ini
merupakan usaha yang terprogram dan direncanakan, memiliki target dan tujuan yang jelas
dan dapat diukur.
Kedua pengertian di atas tidak saling bertolak belakang. Malahan saling melengkapi
jikadibentuk oleh kebiasaan, dan kebiasaan itu adalah hasil dari perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang, sedangkan perbuatan adalah aksi dari sebuah gagasan.
Terdapat 4 karakter utama dalam pendidikan karakter, yaitu:
A. Relogiositas
Sikap dan perilaku yang taat dan patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dipeluknya,
bersikap toleran, mencintai alam, dan selalu menjalin kerukunan hidup antar sesama.
B. Nasionalisme
Mengapresiasi, menjaga, dan mengembangkan budaya bangsa sendiri dan mampu
mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain untuk memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
Sub nilai dari karakter nasionlasime yaitu:
1. Cinta tanah air
2. Semangat kebangsaan
3. Menghargai kebhinnekaan
4. Rela berkorban
5. Taat hukum
C. Kemandirian
Sikap percaya pada kemampuan, kekuatan, bakat dalam diri sendiri, tidak tergantung pada
orang lain.
Sub nilai karakter kemandirian:
1. Kerja keras (etos kerja)
2. Kreatif dan inovatif
3. Disiplin
4. Tahan banting
5. Pembelajar sepanjang hayat
D. Integritas
Menyelaraskan pikiran, perkataan dan perbuatan yang merepresentasikan perilaku bermoral
yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional.
Sub nilai karakter integritas:
1. Kejujuran
2. Keteladanan
3. Tanggungjawab
4. Antikorupsi
5. Komitmen moral
6. Cinta pada kebenaran
Dampak Pendidikan Karakter
Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-sekolah dan kalau tidak
ditanganiakan terbawa sampai usia dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan
terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran,
narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya.
Dengan banyaknya sosialisasi tentang pendidikan karakter, nantinya akan lahir generasi bangsa
yang cerdas namun tetap berkarakter sesuai nilai-nilai agama, bangsa, dan negara.

Anda mungkin juga menyukai