Anda di halaman 1dari 20

No. 77/11/Th.

XXV, 1 November 2022

Perkembangan Nilai Tukar Petani


dan Harga Produsen Gabah
Oktober 2022
„ Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2022 sebesar 107,27 atau naik 0,42
persen.
„ Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 4,13 persen dan Harga
Beras Premium di Penggilingan naik 1,46 persen.
A. Perkembangan Nilai Tukar Petani
„ Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani
(It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
„ NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli
petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk
pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
„ NTP nasional Oktober 2022 sebesar 107,27 atau naik 0,42 persen dibanding NTP
bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya Indeks Harga yang Diterima
Petani (It) sebesar 0,29 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib)
mengalami penurunan sebesar 0,13 persen.
„ Pada Oktober 2022, NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan tertinggi (3,92
persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi
Sulawesi Utara mengalami penurunan terbesar (1,80 persen) dibandingkan
penurunan NTP provinsi lainnya.
„ Pada Oktober 2022 terjadi penurunan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga
(IKRT) di Indonesia sebesar 0,33 persen yang disebabkan oleh penurunan indeks
pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, tembakau.
„ Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Oktober 2022 sebesar
106,76 atau turun 0,10 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

2 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022
1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 34 provinsi di Indonesia pada


Oktober 2022, NTP secara nasional naik 0,42 persen dibandingkan NTP September 2022,
yaitu dari 106,82 menjadi 107,27. Kenaikan NTP pada Oktober 2022 disebabkan oleh
kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi, sedangkan indeks harga barang
dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang
modal mengalami penurunan.

Kenaikan NTP Oktober 2022 dipengaruhi oleh naiknya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu
Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,07 persen dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat
sebesar 1,70 persen. Sementara itu, tiga subsektor lainnya mengalami penurunan NTP, yaitu
Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 4,14 persen, Subsektor Peternakan sebesar 0,81
persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,04 persen.
Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor dan Perubahannya (2018=100)

Subsektor September Oktober Perubahan


2022 2022 (%)
(1) (2) (3) (4)

Gabungan/Nasional
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 106,82 107,27 0,42
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 121,83 122,18 0,29
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 114,05 113,90 -0,13
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 114,18 113,80 -0,33
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 114,00 114,44 0,38
Gabungan/Nasional tanpa Perikanan
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 106,88 107,34 0,44
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 121,94 122,30 0,29
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 114,09 113,93 -0,14
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 114,20 113,82 -0,34
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 114,07 114,50 0,38
1. Tanaman Pangan
a. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) 99,35 100,41 1,07
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 113,51 114,52 0,89
- Padi 113,16 114,64 1,31
- Palawija 116,52 116,27 -0,21
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 114,25 114,05 -0,18
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 114,53 114,08 -0,39
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 113,61 114,10 0,43
2. Hortikultura
a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 112,63 107,97 -4,14
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 128,04 122,62 -4,23
- Sayur-sayuran 135,75 128,33 -5,47
- Buah-buahan 109,56 108,74 -0,74
- Tanaman Obat 92,77 91,89 -0,94
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 113,68 113,57 -0,10
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 113,87 113,65 -0,19
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 113,22 113,38 0,14

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022 3
Subsektor September Oktober Perubahan
2022 2022 (%)
(1) (2) (3) (4)

3. Tanaman Perkebunan Rakyat


a. Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR) 121,46 123,52 1,70
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 138,73 140,86 1,53
- Tanaman Perkebunan Rakyat 138,73 140,86 1,53
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 114,21 114,03 -0,16
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 113,76 113,39 -0,33
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 115,80 116,35 0,48
4. Peternakan
a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 101,68 100,85 -0,81
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 115,51 114,56 -0,83
- Ternak Besar 114,98 114,97 -0,01
- Ternak Kecil 116,54 116,31 -0,20
- Unggas 112,77 111,15 -1,44
- Hasil Ternak 122,35 119,84 -2,05
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 113,61 113,59 -0,01
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 114,14 113,81 -0,29
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 113,05 113,28 0,21
5. Perikanan
a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 105,28 105,24 -0,04
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 118,83 118,90 0,06
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 112,87 112,98 0,09
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 113,54 113,27 -0,23
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 112,33 112,79 0,41
5.1. Perikanan Tangkap
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 105,24 105,42 0,17
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Nelayan (It) 119,13 119,47 0,28
- Penangkapan Perairan Umum 112,80 113,35 0,49
- Penangkapan Laut 119,51 119,83 0,27
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 113,20 113,32 0,11
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 113,62 113,40 -0,19
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 112,83 113,33 0,44
5.2. Perikanan Budidaya
a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 105,33 104,94 -0,37
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Pembudidaya Ikan (It) 118,35 117,99 -0,30
- Budidaya Air Tawar 111,77 111,74 -0,03
- Budidaya Laut 119,66 119,15 -0,43
- Budidaya Air Payau 117,61 116,85 -0,65
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Pembudidaya Ikan (Ib) 112,36 112,44 0,07
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 113,40 113,07 -0,29
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 111,53 111,93 0,37

4 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022
2. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It)
Pada Oktober 2022, secara nasional It naik sebesar 0,29 persen dibanding It September 2022,
yaitu dari 121,83 menjadi 122,18. Kenaikan It pada Oktober 2022 disebabkan oleh naiknya It
di tiga subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,89 persen, Subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,53 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 0,06
persen. Sementara itu, It di dua subsektor lain mengalami penurunan, yaitu Subsektor Tanaman
Hortikultura sebesar 4,23 persen dan Subsektor Peternakan sebesar 0,83 persen.

3. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib)

Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat
perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan,
serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada Oktober 2022, secara nasional Ib turun sebesar 0,13 persen bila dibanding Ib September
2022, yaitu dari 114,05 menjadi 113,90. Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai Ib di empat
subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,18 persen, Subsektor
Tanaman Hortikultura sebesar 0,10 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar
0,16 persen, dan Subsektor Peternakan sebesar 0,01 persen. Sementara itu, Ib di Subsektor
Perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen.

4. NTP Menurut Subsektor


4.1. NTP Tanaman Pangan (NTPP)
Pada Oktober 2022 terjadi kenaikan NTPP sebesar 1,07 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 0,89 persen, sedangkan Ib turun sebesar 0,18 persen.
Kenaikan It pada Oktober 2022 disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok penyusun
NTPP yaitu kelompok padi sebesar 1,31 persen. Sementara itu, indeks pada kelompok palawija
(khususnya komoditas jagung dan kacang tanah) turun sebesar 0,21 persen.
Penurunan Ib sebesar 0,18 persen disebabkan oleh turunnya Indeks Kelompok KRT sebesar
0,39 persen, sedangkan Indeks Kelompok BPPBM naik sebesar 0,43 persen.

4.2. NTP Tanaman Hortikultura (NTPH)


Pada Oktober 2022 terjadi penurunan NTPH sebesar 4,14 persen. Hal ini terjadi karena
penurunan It sebesar 4,23 persen lebih besar dari penurunan Ib sebesar 0,10 persen.
Penurunan It pada Oktober 2022 disebabkan oleh turunnya It pada semua kelompok penyusun
NTPH yaitu kelompok sayur-sayuran (khususnya komoditas cabai merah dan cabai rawit)
sebesar 5,47 persen, kelompok buah-buahan (khususnya komoditas mangga dan semangka)
sebesar 0,74 persen, dan kelompok tanaman obat (khususnya komoditas jahe) sebesar 0,94
persen.
Penurunan Ib sebesar 0,10 persen disebabkan oleh turunnya Indeks Kelompok KRT sebesar
0,19 persen, sedangkan Indeks Kelompok BPPBM naik sebesar 0,14 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV,1 November 2022 5
4.3. NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada Oktober 2022 terjadi kenaikan NTPR sebesar 1,70 persen. Hal ini terjadi karena It naik
sebesar 1,53 persen, sedangkan Ib turun sebesar 0,16 persen.
Kenaikan It Oktober 2022 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan
rakyat khususnya komoditas kelapa sawit dan kopi.
Penurunan Ib sebesar 0,16 persen disebabkan oleh turunnya Indeks Kelompok KRT sebesar
0,33 persen, sedangkan Indeks Kelompok BPPBM naik sebesar 0,48 persen.

4.4. NTP Peternakan (NTPT)


Pada Oktober 2022 terjadi penurunan NTPT sebesar 0,81 persen. Hal ini terjadi karena
penurunan It sebesar 0,83 persen lebih besar dari penurunan Ib sebesar 0,01 persen.
Penurunan It Oktober 2022 disebabkan oleh turunnya harga berbagai komoditas pada
semua kelompok penyusun Subsektor Peternakan, yaitu kelompok ternak besar sebesar 0,01
persen, kelompok ternak kecil sebesar 0,20 persen, kelompok unggas sebesar 1,44 persen,
dan kelompok hasil ternak sebesar 2,05 persen. Komoditas yang menyebabkan penurunan It
terbesar pada Subsektor Peternakan adalah telur ayam ras dan ayam ras pedaging.
Penurunan Ib sebesar 0,01 persen disebabkan oleh turunnya Indeks Kelompok KRT sebesar
0,29 persen, sedangkan Indeks Kelompok BPPBM naik sebesar 0,21 persen.

4.5. NTP Perikanan (NTNP)


Pada Oktober 2022 terjadi penurunan NTNP sebesar 0,04 persen. Hal ini terjadi karena
kenaikan It sebesar 0,06 persen lebih rendah dari kenaikan Ib sebesar 0,09 persen.
Kenaikan It disebabkan oleh naiknya harga berbagai komoditas perikanan tangkap (khususnya
komoditas ikan kembung dan ikan loang) sebesar 0,28 persen. Sementara itu, harga komoditas
perikanan budidaya (khususnya ikan bandeng payau dan rumput laut) mengalami penurunan
sebesar 0,30 persen.
Kenaikan Ib sebesar 0,09 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Kelompok BPPBM sebesar
0,41 persen, sedangkan Indeks Kelompok KRT turun sebesar 0,23 persen.
1. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
Pada Oktober 2022, NTN naik sebesar 0,17 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar
0,28 persen lebih besar dari peningkatan Ib sebesar 0,11 persen. Kenaikan It disebabkan
oleh naiknya It pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas ikan
gabus dan ikan baong) sebesar 0,49 persen dan kelompok penangkapan di laut (khususnya
komoditas ikan kembung dan ikan loang) sebesar 0,27 persen. Kenaikan Ib sebesar 0,11
persen disebabkan oleh naiknya Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,44 persen, sedangkan
Indeks Kelompok KRT turun sebesar 0,19 persen.
2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Pada Oktober 2022, NTPi turun sebesar 0,37 persen. Hal ini terjadi karena It turun sebesar
0,30 persen, sedangkan Ib naik sebesar 0,07 persen. Penurunan It disebabkan oleh turunnya
harga beberapa jenis komoditas, khususnya ikan bandeng payau dan rumput laut. Kenaikan Ib

6 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022
sebesar 0,07 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,37 persen,
sedangkan Indeks Kelompok KRT turun sebesar 0,29 persen.

5. NTP Januari–Oktober 2022


NTP Januari–Oktober 2022 menggambarkan NTP yang terjadi selama tahun berjalan. Secara
nasional, NTP Januari–Oktober 2022 lebih tinggi 2,98 persen dibandingkan NTP Tahun 2021
pada periode yang sama. Perubahan tertinggi terjadi pada Subsektor Hortikultura sebesar
6,85 persen.
NTP Januari–Oktober 2022 tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat
yakni sebesar 126,10 dan terendah terjadi pada Subsektor Tanaman Pangan yakni sebesar
98,36.
Tabel 2 Nilai Tukar Petani Januari–Oktober 2022 per Subsektor dan Gabungan
(2018=100)

NTP Januari–Oktober 2021 Januari–Oktober 2022


Perubahan
Subsektor Jan–Des (%)
2021 It Ib NTP It Ib NTP

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1. Tanaman Pangan 98,21 105,68 107,93 97,91 110,50 112,34 98,36 0,46
2. Tanaman Hortikultura 101,60 109,71 107,56 101,99 121,64 111,62 108,97 6,85
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 120,97 127,69 107,32 118,98 141,12 111,91 126,10 5,99
4. Peternakan 99,19 107,47 108,45 99,10 113,26 111,87 101,24 2,16
5. Perikanan 103,97 110,51 106,61 103,66 116,73 110,23 105,90 2,16
a. Tangkap 104,69 110,92 106,29 104,35 117,34 109,94 106,73 2,27
b. Budidaya 102,83 109,85 107,11 102,57 115,75 110,68 104,58 1,96
Gabungan 104,64 112,09 107,77 104,01 119,99 112,02 107,11 2,98

6. NTP Provinsi

Dari 34 provinsi, sebanyak 23 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 11 provinsi


lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada Oktober 2022 terjadi di
Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 3,92 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di
Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebesar 1,80 persen.

Kenaikan tertinggi NTP di Provinsi Bengkulu disebabkan oleh kenaikan pada Subsektor
Tanaman Perkebunan Rakyat khususnya komoditas kelapa sawit yang naik sebesar 8,59
persen. Penurunan terbesar NTP di Provinsi Sulawesi Utara disebabkan oleh penurunan pada
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat khususnya komoditas kelapa yang turun sebesar 5,57
persen.

7. Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)


Konsumsi Rumah Tangga Petani merupakan salah satu komponen Nilai yang Dibayar oleh
Petani. Secara nasional, pada Oktober 2022 terjadi penurunan IKRT sebesar 0,33 persen
yang disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman,
dan tembakau. Dari 34 provinsi yang dihitung IKRT-nya pada Oktober 2022, ada sebanyak 25
provinsi yang mengalami penurunan IKRT, 7 provinsi mengalami kenaikan IKRT, sedangkan 2
provinsi lainnya relatif stabil. Penurunan IKRT terbesar terjadi di Provinsi Lampung sebesar
0,96 persen, sedangkan kenaikan IKRT tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,32
persen.
Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV,1 November 2022 7
Tabel 3 Nilai Tukar Petani Provinsi dan Perubahannya, Oktober 2022 (2018=100)

It Ib NTP
Provinsi Perubahan Perubahan Perubahan
Indeks Indeks Rasio
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 122,71 0,71 111,41 -0,29 110,14 1,01
Sumatera Utara 137,13 1,13 113,22 -0,37 121,12 1,50
Sumatera Barat 127,32 0,79 115,08 -0,51 110,64 1,30
Riau 164,11 2,99 114,08 -0,30 143,86 3,29
Kepulauan Riau 116,24 -1,06 110,43 0,14 105,27 -1,20
Jambi 154,37 2,19 113,26 -0,11 136,29 2,30
Sumatera Selatan 115,86 1,81 114,32 -0,24 101,34 2,05
Kepulauan Bangka Belitung 138,72 0,54 115,49 -0,37 120,12 0,91
Bengkulu 156,98 3,54 116,07 -0,36 135,24 3,92
Lampung 116,67 -0,52 114,83 -0,58 101,60 0,06
DKI Jakarta 111,24 0,02 105,69 -0,18 105,25 0,20
Jawa Barat 112,85 0,22 111,92 -0,16 100,83 0,37
Banten 115,78 0,30 115,36 -0,09 100,36 0,40
Jawa Tengah 122,23 -0,39 115,68 -0,10 105,66 -0,29
DI Yogyakarta 115,03 -0,10 116,93 -0,42 98,37 0,32
Jawa Timur 118,53 -0,52 114,44 -0,12 103,57 -0,39
Bali 108,47 -0,53 113,13 0,01 95,88 -0,54
Nusa Tenggara Barat 118,70 0,13 112,80 0,03 105,24 0,09
Nusa Tenggara Timur 105,69 0,83 110,28 0,10 95,83 0,73
Kalimantan Barat 155,49 0,87 113,62 0,28 136,85 0,59
Kalimantan Tengah 136,49 -0,08 118,11 0,28 115,56 -0,36
Kalimantan Selatan 119,17 0,18 114,16 0,36 104,39 -0,18
Kalimantan Timur 140,84 1,51 113,40 0,20 124,20 1,30
Kalimantan Utara 119,13 0,42 109,36 -0,13 108,93 0,55
Sulawesi Utara 119,03 -1,89 112,42 -0,09 105,88 -1,80
Gorontalo 114,74 -0,21 112,34 0,49 102,14 -0,70
Sulawesi Tengah 115,49 0,31 116,40 0,07 99,22 0,24
Sulawesi Selatan 112,95 0,18 112,22 0,03 100,64 0,15
Sulawesi Barat 134,93 1,64 115,65 -0,64 116,66 2,30
Sulawesi Tenggara 112,04 0,13 112,80 0,48 99,33 -0,35
Maluku 118,90 0,52 113,37 0,04 104,88 0,48
Maluku Utara 120,52 -0,69 113,48 -0,02 106,20 -0,67
Papua 108,59 0,47 109,23 0,13 99,41 0,34
Papua Barat 111,39 -0,53 111,05 -0,03 100,31 -0,51
Nasional 121,83 0,29 114,05 -0,13 106,82 0,42

8 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga, Oktober 2022
(2018=100)

Perumahan,
Perlengkapan,
Makanan, Air, Listrik,
Peralatan, dan
Minuman, Pakaian dan Gas, dan
Provinsi Pemeliharaan Kesehatan Transportasi
dan Alas Kaki Bahan Bakar
Rutin Rumah
Tembakau Rumah
Tangga
Tangga

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Aceh -1,06 0,03 0,30 0,34 0,05 0,45
Sumatera Utara -1,29 0,16 0,21 0,42 0,01 0,82
Sumatera Barat -1,49 0,21 0,20 0,25 0,09 0,36
Riau -1,20 0,06 0,12 0,15 0,15 0,53
Kepulauan Riau -0,14 0,15 0,02 0,42 0,11 0,21
Jambi -0,49 -0,03 -0,03 0,23 0,33 0,44
Sumatera Selatan -0,71 -0,01 -0,12 0,41 0,20 0,29
Kepulauan Bangka Belitung -1,16 0,08 0,15 0,13 0,09 0,41
Bengkulu -1,40 0,16 0,08 0,56 -0,02 0,41
Lampung -1,95 0,12 0,35 0,10 0,08 1,15
DKI Jakarta -0,55 0,34 0,00 0,01 0,00 0,32
Jawa Barat -0,73 0,06 0,13 0,27 0,13 0,42
Banten -0,47 -0,21 0,06 0,07 0,10 0,09
Jawa Tengah -0,70 0,30 0,19 0,33 0,20 0,24
DI Yogyakarta -1,28 0,23 0,35 0,22 0,10 0,12
Jawa Timur -0,81 0,15 0,23 0,29 0,07 0,29
Bali -0,40 0,52 0,23 0,33 0,10 0,26
Nusa Tenggara Barat -0,24 0,05 0,39 0,26 0,03 0,60
Nusa Tenggara Timur -0,12 0,00 0,27 0,10 0,04 0,40
Kalimantan Barat 0,07 0,13 0,01 0,34 0,90 1,04
Kalimantan Tengah 0,11 0,11 0,50 0,48 0,15 0,57
Kalimantan Selatan 0,15 0,17 0,29 0,12 0,34 0,48
Kalimantan Timur -0,07 0,03 0,10 0,55 0,08 0,06
Kalimantan Utara -0,40 0,00 -0,05 0,01 0,01 0,19
Sulawesi Utara -0,40 0,09 0,06 0,07 0,01 0,08
Gorontalo 0,35 0,20 0,21 0,47 0,00 0,32
Sulawesi Tengah -0,31 0,10 0,50 0,26 0,01 1,26
Sulawesi Selatan -0,53 0,05 0,47 0,07 0,03 1,19
Sulawesi Barat -1,57 0,64 0,02 0,43 0,33 0,13
Sulawesi Tenggara 0,04 0,63 0,40 0,84 0,60 1,44
Maluku -0,22 0,29 0,79 0,42 0,06 1,41
Maluku Utara -0,23 0,05 0,33 0,45 -0,04 0,24
Papua -0,04 0,10 0,16 0,09 0,49 1,19
Papua Barat -0,36 0,10 0,78 0,41 0,30 0,46
Nasional -0,75 0,14 0,21 0,28 0,14 0,49

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV,1 November 2022 9
Lanjutan Tabel 4

Informasi, Penyediaan
Rekreasi, Perawatan
Komunikasi Makanan dan
Provinsi Olahraga Pendidikan Pribadi dan Umum
dan Jasa Minuman/
dan Budaya Jasa Lainnya
Keuangan Restoran

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)


Aceh 0,00 0,23 0,00 0,03 0,13 -0,57
Sumatera Utara 0,00 0,39 0,00 0,00 0,15 -0,71
Sumatera Barat -0,01 0,51 0,00 0,59 0,43 -0,74
Riau 0,00 0,00 0,00 0,01 0,45 -0,56
Kepulauan Riau 0,04 0,15 0,00 0,23 0,45 -0,02
Jambi 0,02 0,04 0,00 0,13 0,53 -0,21
Sumatera Selatan 0,48 0,12 0,00 0,01 0,15 -0,38
Kepulauan Bangka Belitung 0,03 0,14 0,00 0,60 0,08 -0,59
Bengkulu 0,00 0,00 0,00 0,53 -0,20 -0,73
Lampung 0,01 0,08 0,00 0,00 0,33 -0,96
DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00 0,00 -0,29 -0,29
Jawa Barat 0,00 -0,01 0,00 0,04 0,20 -0,36
Banten 0,00 0,00 0,00 0,14 0,07 -0,30
Jawa Tengah 0,14 0,14 0,00 0,20 0,15 -0,30
DI Yogyakarta 0,00 0,05 0,00 0,01 0,08 -0,61
Jawa Timur -0,05 0,16 0,11 0,63 0,04 -0,35
Bali 0,00 0,00 0,00 0,07 0,89 -0,12
Nusa Tenggara Barat 0,02 -0,12 0,00 0,13 0,11 -0,03
Nusa Tenggara Timur 0,00 0,16 0,00 0,17 0,24 -0,02
Kalimantan Barat 0,02 0,67 0,00 0,71 0,15 0,24
Kalimantan Tengah 0,07 -0,12 0,00 0,13 0,43 0,22
Kalimantan Selatan 0,00 0,13 0,00 0,08 0,13 0,19
Kalimantan Timur 0,13 0,00 0,00 0,05 0,02 0,00
Kalimantan Utara 0,00 0,00 0,00 0,42 0,01 -0,21
Sulawesi Utara 0,00 0,00 0,00 0,25 0,09 -0,23
Gorontalo 0,00 0,00 0,00 0,00 0,70 0,32
Sulawesi Tengah 0,00 0,19 0,00 0,20 0,11 0,00
Sulawesi Selatan 0,05 0,04 0,00 0,29 0,09 -0,11
Sulawesi Barat 0,00 0,51 0,00 0,04 0,31 -0,89
Sulawesi Tenggara 0,02 0,90 0,00 0,74 0,30 0,31
Maluku 0,00 0,35 0,00 0,08 0,41 0,01
Maluku Utara 0,00 0,11 0,00 0,45 0,03 -0,08
Papua 0,00 0,00 0,00 0,00 0,51 0,11
Papua Barat 0,01 0,64 0,00 0,40 0,10 -0,10
Nasional 0,04 0,14 0,02 0,24 0,18 -0,33

10 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022
8. NTUP Menurut Subsektor
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) merupakan perbandingan antara Indeks
Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang
Modal (BPPBM). Secara nasional, NTUP Januari–Oktober 2022 lebih tinggi 2,83 persen
dibandingkan NTUP Tahun 2021 pada periode yang sama.
Pada Oktober 2022, NTUP turun sebesar 0,10 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar
0,29 persen lebih rendah dari peningkatan indeks BPPBM sebesar 0,38 persen. Seperti yang
terlihat pada Tabel 5, Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat
mengalami kenaikan NTUP. Sementara itu, Subsektor Tanaman Hortikultura, Subsektor
Peternakan, dan Subsektor Perikanan mengalami penurunan NTUP.

Tabel 5 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Perubahannya
(2018=100)

Januari–Oktober Periode

Subsektor Perubahan September Oktober Perubahan


2021 2022
(%) 2022 2022 (%)
(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tanaman Pangan 98,25 98,82 0,57 99,91 100,37 0,46
2. Tanaman Hortikultura 102,20 109,54 7,18 113,09 108,15 -4,37
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 119,85 125,34 4,58 119,80 121,06 1,05
4. Peternakan 98,65 101,53 2,92 102,18 101,12 -1,03
5. Perikanan 104,93 107,44 2,39 105,79 105,41 -0,35
a. Tangkap 106,20 108,84 2,48 105,58 105,41 -0,16
b. Budidaya 102,95 105,24 2,23 106,12 105,41 -0,67
Nasional 104,37 107,33 2,83 106,86 106,76 -0,10

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV,1 November 2022 11
PERKEMBANGAN
NILAI TUKAR PETANI
OKTOBER 2022
Berita Resmi Statistik No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022

NTP = 107,27 NTUP Nilai Tukar Usaha


Rumah Tangga Pertanian

Naik 0,42% TURUN 0,10%


It Indeks Harga
yang Diterima Petani Ib Indeks Harga
yang Dibayar Petani

NAIK 0,29% TURUN 0,13%

NTP NTP
Bengkulu Sulawesi Utara
NAIK TURUN
3,92% 1,80%

108.67 108.83 109.29


108.34 108.46
107.18 106.82 107.27
105.96 106.31
105.41
104.25

Nov'21 Des Jan'22 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

Gambar 1 Infografis Perkembangan Nilai Tukar Petani, Oktober 2022

12 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No.77/11/Th. XXV, 1 November 2022
B. Perkembangan Harga Gabah dan Beras di
Penggilingan
„ Dari 1.478 transaksi penjualan gabah di 29 provinsi selama Oktober 2022, tercatat
transaksi gabah kering panen (GKP) 61,71 persen, gabah kering giling (GKG) 25,98
persen, dan gabah luar kualitas 12,31 persen.
„ Selama Oktober 2022, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp5.354,00 per kg
atau naik 16,18 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.475,00 per kg atau naik
15,89 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Oktober 2021.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.891,00 per kg atau naik 17,44 persen
dan di tingkat penggilingan Rp6.006,00 per kg atau naik 17,22 persen. Harga
gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.846,00 per kg atau naik 12,43 persen dan
di tingkat penggilingan Rp4.951,00 per kg atau naik 11,90 persen.
„ Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga gabah pada Oktober 2022 di tingkat
petani untuk kualitas GKP dan GKG masing-masing naik sebesar 4,13 persen
dan 1,53 persen, sedangkan gabah luar kualitas turun 1,76 persen. Di tingkat
penggilingan, rata-rata harga gabah pada Oktober 2022 dibandingkan bulan lalu
untuk kualitas GKP dan GKG masing-masing naik sebesar 4,03 persen dan 1,52
persen, sedangkan gabah luar kualitas turun 1,66 persen.
„ Selama Oktober 2022, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada
894 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.138 observasi
beras di penggilingan.
„ Pada Oktober 2022, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan
sebesar Rp10.402,00 per kg, naik sebesar 10,08 persen dibandingkan Oktober
2021, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp10.043,00
per kg atau naik sebesar 11,46 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di
penggilingan sebesar Rp9.516,00 per kg atau naik sebesar 10,26 persen.
„ Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada
Oktober 2022 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing
naik sebesar 1,46 persen; 2,64 persen; dan 0,53 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022 13
1. Harga Produsen Gabah
Survei Harga Produsen Gabah selama Oktober 2022 mencakup 1.478 observasi transaksi
penjualan gabah di 29 provinsi. Tabel 6 menunjukkan bahwa berdasarkan komposisinya,
jumlah observasi harga gabah masih didominasi transaksi penjualan GKP sebanyak 912
observasi (61,71 persen), diikuti oleh GKG sebanyak 384 observasi (25,98 persen), dan luar
kualitas sebanyak 182 observasi (12,31 persen). Dari jumlah observasi kualitas GKP dan
GKG tersebut, terdapat kasus harga di bawah HPP di tingkat petani sebanyak 16 kasus (1,23
persen), sedangkan di tingkat penggilingan sebanyak 54 kasus (4,17 persen).

Tabel 6 Jumlah Observasi Gabah, Harga Gabah Terendah dan Tertinggi, Rata-Rata Harga
Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan dan HPP Menurut Kelompok Kualitas
Oktober 2022
Harga di Petani Harga di Penggilingan Rata-Rata Harga Gabah HPP
Kelompok Jumlah (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
Kualitas Observasi
Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Petani Penggilingan Petani Penggilingan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
GKP 912 3.200 10.000 3.500 10.070 5.354 5.475 4.200 4.250
(61,71%) (Banten) (Pabar) (Banten) (Pabar)

GKG 384 4.000 10.000 4.200 10.070 5.891 6.006 ... 5.250
(25,98%) (Banten) (Pabar) (Banten) (Pabar)

Luar 182 3.800 7.857 3.860 7.957 4.846 4.951 ... ...
Kualitas (12,31%) (Jatim) (Sumbar) (Jatim) (Sumbar)
Total 1.478                
  (100,00%)               

Catatan:
• GKG : Kadar Air ≤ 14% dan Kadar Hampa ≤ 3%
• GKP : Kadar Air (14,01%–25%) dan Kadar Hampa (3,01%–10%)
• Luar Kualitas: Kadar Air > 25% atau Kadar Hampa > 10%
• Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Permendag No. 24 Tahun 2020 tgl.19 Maret 2020
... : Data tidak tersedia

Selama Oktober 2022, harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp10.000,00 per kg dan di
tingkat penggilingan Rp10.070,00 per kg. Sementara harga terendah di tingkat petani dan
tingkat penggilingan masing-masing sebesar Rp3.200,00 per kg dan Rp3.500,00 per kg (lihat
Tabel 6). Harga tertinggi di tingkat petani dan penggilingan berasal dari kualitas GKP varietas
Batuta dan GKG varietas Batuta dan Membramo di Provinsi Papua Barat. Sementara itu,
harga terendah di tingkat petani dan penggilingan berasal dari kualitas GKP varietas Ciherang
di Provinsi Banten.
Dibandingkan Oktober 2021, rata-rata harga di tingkat petani pada Oktober 2022 untuk
gabah kualitas GKP naik sebesar 16,18 persen atau Rp746,00 per kg, kualitas GKG naik
sebesar 17,44 persen atau 875,00 per kg, dan gabah luar kualitas naik 12,43 persen atau
Rp535,00 per kg (lihat Tabel 7).
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat petani selama Oktober 2022 naik
sebesar Rp212,00 per kg (4,13 persen) menjadi Rp5.354,00 per kg, GKG di tingkat petani

14 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022
Tabel 7 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani Menurut Kelompok Kualitas dan Kadar
Air serta Perubahannya, Oktober 2021–Oktober 2022

GKP GKG Luar Kualitas

Tahun/Bulan Kadar Rata-Rata Perubah- Kadar Rata-Rata Perubah- Rata-Rata Perubah-


Kadar Air
Air Harga an Air Harga an Harga (Rp/ an
(%)
(%) (Rp/kg) (%) (%) (Rp/kg) (%) kg) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2021 Okt 19,19 4.608 1,32 12,80 5.016 -0,63 24,13 4.311 -1,04
Nov 19,19 4.650 0,91 13,02 5.060 0,89 25,08 4.406 2,23
Des 18,91 4.773 2,64 12,86 5.064 0,08 24,92 4.303 -2,35
2022 Jan 18,74 5.010 4,96 12,92 5.389 6,41 23,75 4.712 9,51
Feb 18,73 4.849 -3,20 13,01 5.449 1,11 24,01 4.454 -5,47
Mar 19,74 4.570 -5,76 12,73 5.350 -1,81 25,40 4.257 -4,43
Apr 19,84 4.369 -4,40 12,65 5.074 -5,16 24,72 4.195 -1,45
Mei 18,96 4.461 2,12 12,77 5.139 1,27 23,47 4.278 1,97
Jun 19,18 4.538 1,72 12,93 5.148 0,19 25,54 4.272 -0,15
Jul 19,47 4.569 0,68 12,78 5.210 1,19 24,12 4.305 0,78
Agt 19,41 4.865 6,49 12,87 5.495 5,47 24,28 4.532 5,27
Sep 19,22 5.142 5,68 12,87 5.802 5,58 25,25 4.933 8,86
Okt 19,19 5.354 4,13 12,80 5.891 1,53 26,03 4.846 -1,76
Perubahan (%)
16,18 17,44 12,43
Okt’22 thd Okt’21

6.006 
5.916

5.615 
5.568 5.474 5.475 
5.502 
5.269 5.323  5.264
5.254 
5.194 

5.171 4.986 
5.124 5.172 4.876 5.117 
4.725 4.753 4.962 4.704 4.649 4.682 
4.578  4.640  5.034
4.481  4.951 
4.491 4.824  4.412 
4.424 4.391 4.377 4.380  4.374
4.543

4.289 

 Okt'21 Nov Des Jan'22 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt

GKP GKG Luar Kualitas HPP GKG = Rp5.250/kg HPP GKP = Rp4.250/kg

Gambar 2 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas


Oktober 2021–
2021–Oktober 2022 (Rp/Kg)

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022 15
naik sebesar Rp89,00 per kg (1,53 persen) menjadi Rp5.891,00 per kg, dan rata-rata harga
gabah luar kualitas turun sebesar Rp87,00 per kg (1,76 persen) menjadi Rp4.846,00 per kg
(lihat Tabel 7).
Selama periode Oktober 2021–Oktober 2022, rata-rata harga tertinggi di tingkat petani
untuk GKP dan GKG masing-masing sebesar Rp5.354,00 per kg dan Rp5.891,00 per kg
terjadi pada Oktober 2022, sedangkan gabah luar kualitas sebesar Rp4.933,00 per kg terjadi
pada September 2022. Rata-rata harga terendah di tingkat petani untuk GKP dan gabah luar
kualitas masing-masing sebesar Rp4.369,00 per kg dan Rp4.195,00 per kg terjadi di April
2022, sedangkan GKG sebesar Rp5.016 per kg terjadi di Oktober 2021 (lihat Tabel 7).
Dibandingkan dengan Oktober 2021, rata-rata harga di tingkat penggilingan pada Oktober
2022 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas naik masing-masing 15,89 persen
(Rp750,00 per kg); 17,22 persen (Rp882,00 per kg); dan 11,90 persen (Rp527,00 per kg).
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan selama Oktober 2022
naik Rp211,00 per kg (4,03 persen) menjadi Rp5.475,00 per kg, GKG naik Rp90,00 per kg
(1,52 persen) menjadi Rp6.006,00 per kg, dan gabah luar kualitas turun Rp83,00 per kg (1,66
persen) menjadi Rp4.951,00 per kg (lihat Tabel 8).
Sementara itu, selama periode Oktober 2021–Oktober 2022 pada tingkat penggilingan,
rata-rata harga tertinggi untuk GKP dan GKG masing-masing sebesar Rp5.475,00 per kg
dan Rp6.006,00 per kg terjadi pada Oktober 2022, sedangkan gabah luar kualitas sebesar
Rp5.034,00 per kg terjadi pada September 2022. Rata-rata harga terendah di tingkat
penggilingan untuk GKP dan gabah luar kualitas masing-masing sebesar Rp4.481,00 per kg
dan Rp4.289,00 per kg terjadi di April 2022, sedangkan GKG sebesar Rp5.124,00 per kg
terjadi di Oktober 2021 (lihat Tabel 8).

Tabel 8 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas dan
Perubahannya, Oktober 2021–Oktober 2022
GKP GKG Luar Kualitas
Tahun/Bulan Rata-Rata Perubahan Rata-Rata Perubahan Rata-Rata Perubahan
Harga (Rp/kg) (%) Harga (Rp/kg) (%) Harga (Rp/kg) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


2021 Okt 4.725 1,64 5.124 -0,78 4.424 -1,31
Nov 4.753 0,59 5.172 0,94 4.491 1,51
Des 4.876 2,60 5.171 -0,02 4.391 -2,22
2022 Jan 5.117 4,94 5.502 6,39 4.824 9,86
Feb 4.962 -3,03 5.568 1,21 4.543 -5,82
Mar 4.704 -5,20 5.474 -1,70 4.377 -3,66
Apr 4.481 -4,73 5.194 -5,12 4.289 -2,01
Mei 4.578 2,15 5.254 1,16 4.380 2,13
Jun 4.649 1,56 5.269 0,28 4.374 -0,15
Jul 4.682 0,71 5.323 1,03 4.412 0,88
Agt 4.986 6,49 5.615 5,49 4.640 5,16
Sep 5.264 5,57 5.916 5,37 5.034 8,51
Okt 5.475 4,03 6.006 1,52 4.951 -1,66
Perubahan (%)
15,89 17,22 11,90
Okt’22 thd Okt’21

16 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022
Observasi harga gabah berasal dari lima provinsi di Jawa sebanyak 751 observasi
(50,81 persen), diikuti sembilan provinsi di Sumatera 388 observasi (26,25 persen), lima
provinsi di Kalimantan 162 observasi (10,96 persen), empat provinsi di Sulawesi 150 observasi
(10,15 persen), Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua 15 observasi (1,02
persen), dan sisanya dari Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat 12 observasi (0,81 persen).
Dari 182 observasi transaksi penjualan gabah luar kualitas atau 12,31 persen dari keseluruhan
transaksi penjualan gabah selama Oktober 2022, berasal dari Jawa Timur 54 observasi (3,65 persen),
Sumatera Utara 29 observasi (1,96 persen), Jawa Barat 25 observasi (1,69 persen), DI. Yogyakarta
17 observasi (1,15 persen), dan Sulawesi Barat 15 observasi (1,01 persen). Sementara itu, gabah luar
kualitas dari provinsi lainnya dengan jumlah observasi di bawah 1 persen sebanyak 42 observasi
(lihat Gambar 3).

54

42

29
25

17
15

Jawa Timur Sumatera Utara Jawa Barat DI Yogyakarta Sulawesi Barat Lainnya (<1%)

Gambar 3 Transaksi Penjualan Gabah Luar Kualitas Oktober 2022 (Observasi)

2. Harga Produsen Beras di Penggilingan


Survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 894 perusahaan penggilingan di
31 provinsi, dimana diperoleh 1.138 observasi beras di penggilingan. Tabel 9 menunjukkan
jumlah observasi beras di penggilingan didominasi kualitas premium sebanyak 574 observasi
(50,44 persen), kemudian kualitas medium sebanyak 421 observasi (36,99 persen), dan luar
kualitas sebanyak 143 observasi (12,57 persen).
Tabel 10 menunjukkan bahwa pada Oktober 2022, rata-rata harga beras di penggilingan
kualitas premium sebesar Rp10.402,00 per kg, naik sebesar 10,08 persen dibandingkan
Oktober 2021. Demikian pula, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar
Rp10.043,00 per kg, naik sebesar 11,46 persen dan rata-rata harga beras di penggilingan luar
kualitas sebesar Rp9.516,00 per kg, naik sebesar 10,26 persen.
Dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata harga beras di penggilingan pada Oktober 2022
untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 1,46 persen;
2,64 persen; dan 0,53 persen (lihat Tabel 10).
Selama periode Oktober 2021–Oktober 2022, rata-rata harga beras di penggilingan tertinggi
untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing sebesar Rp10.402,00 per
Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022 17
kg, Rp10.043 per kg, dan 9.516 per kg terjadi pada Oktober 2022 (lihat Tabel 10). Sebaliknya,
rata-rata harga beras di penggilingan terendah untuk kualitas premium dan luar kualitas
masing-masing sebesar Rp9.449,00 per kg dan Rp8.631,00 [er kg terjadi pada Oktober 2021,
sedangkan kualitas medium sebesar Rp9.008 per kg terjadi pada Juni 2022.
Tabel 9 Jumlah Observasi, Harga Beras di Penggilingan Terendah dan Tertinggi, dan
Rata-Rata Harga Beras di Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, Oktober
2022
Kelompok Jumlah Harga Beras di Penggilingan (Rp/kg) Rata-Rata Harga Beras
Kualitas Observasi Terendah Tertinggi di Penggilingan (Rp/kg)
(1) (2) (3) (4) (5)
Premium 574 7.500 17.103
(Jabar dan 10.402
(50,44%) (Kalsel)
Sulsel)
Medium 421 7.500 14.600
10.043
(36,99%) (Sulsel) (Kalteng)
Luar Kualitas 143 7.000 12.000
9.516
(12,57%) (Sulsel) (Kalbar)
1.138    
Total
(100,00%)    

Tabel 10 Rata-Rata Harga Beras di Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas dan Kadar
Beras Patah (Broken), Oktober 2021–Oktober 2022
Premium Medium Luar Kualitas

Kadar Beras Kadar Beras Kadar Beras


Bulan Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata
Perubah- Patah Perubah- Patah Perubah- Patah
Harga Harga Harga
an (%) (Broken) an (%) (Broken) an (%) (Broken)
(Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
(%) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2021 Okt 9.449 -0,06 10,08 9.011 0,54 19,08 8.631 0,49 31,56
Nov 9.539 0,95 10,04 9.072 0,68 19,23 8.711 0,93 31,08
Des 9.673 1,40 9,96 9.128 0,62 19,09 8.889 2,04 31,00
2022 Jan 9.824 1,57 9,92 9.381 2,77 19,40 9.038 1,68 32,27
Feb 9.827 0,03 9,91 9.359 -0,24 19,17 9.062 0,26 32,24
Mar 9.787 -0,41 9,78 9.323 -0,38 19,26 9.061 -0,01 31,80
Apr 9.577 -2,14 9,88 9.104 -2,35 19,46 8.853 -2,29 32,91
Mei 9.513 -0,67 9,75 9.065 -0,43 19,28 8.902 0,55 33,28
Jun 9.497 -0,16 9,70 9.008 -0,63 19,28 8.849 -0,60 32,86
Jul 9.629 1,38 9,63 9.092 0,93 19,13 8.906 0,64 32,60
Agt 9.901 2,83 9,54 9.358 2,93 19,05 9.069 1,84 32,46
Sep 10.252 3,55 9,63 9.785 4,56 18,95 9.466 4,37 34,05
Okt 10.402 1,46 9,58 10.043 2,64 19,41 9.516 0,53 33,00
Perubahan (%)
10,08 11,46 10,26
Okt’22 thd Okt’21

Catatan: * Permentan No. 31 Tahun 2017 :


- Premium : Maksimum beras patah (broken) s.d 15%
- Medium : Beras patah (broken) 15,01%–25%
- Luar Kualitas : Beras patah (broken) di atas 25%

18 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022
PERKEMBANGAN
HARGA PRODUSEN GABAH
& BERAS DI PENGGILINGAN
OKTOBER 2022
Berita Resmi Statistik No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022

HARGA GABAH HARGA BERAS


GABAH KERING PANEN (GKP) KUALITAS PREMIUM
TINGKAT TINGKAT DI PENGGILINGAN
PETANI PENGGILINGAN
NAIK NAIK NAIK
4,13% Rp 5.354 4,03% Rp 5.475 1,46% Rp 10.402

GABAH KERING GILING (GKG) KUALITAS MEDIUM


TINGKAT TINGKAT DI PENGGILINGAN
PETANI PENGGILINGAN
NAIK NAIK NAIK
1,53% Rp 5.891 1,52% Rp 6.006 2,64% Rp 10.043
GABAH LUAR KUALITAS LUAR KUALITAS
TINGKAT TINGKAT DI PENGGILINGAN
PETANI PENGGILINGAN
TURUN TURUN NAIK
1,76% Rp 4.846 1,66% Rp 4.951 0,53% Rp 9.516

Rata-rata Harga Gabah Tingkat Petani (rupiah/kg) Rata-rata Harga Gabah Tingkat Penggilingan (rupiah/kg)

6.000 6.000

5.375 5.375

4.750 4.750

4.125 4.125

3.500 3.500
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
21 22 21 22

GKG GKP Luar HPP GKP GKG GKP Luar HPP HPP
Kualitas Kualitas GKP GKG

Gambar 4 Infografis Perkembangan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan, Oktober 2022

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Oktober 2022
BRS No. 77/11/Th. XXV, 1 November 2022 19
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Pusat Statistik. Dilarang
Dr. Windhiarso Ponco Adi P. SSi. M.Eng mengumumkan, mendistribusikan,
Direktur Statistik Harga mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau
(021) 3810291-5, Ext. 6200
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
windhiarso@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.

Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi


elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik sesuai
peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat menghubungi
Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710


Telp : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax : (021) 3857046
Homepage : http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai